Share

Bab 218

Author: Chestnut
Yasmin yang sudah tidak memerlukan kasih sayang ibu tidak merasakan apa-apa, dia diam-diam menarik kembali tangannya.

Klara sepertinya juga tidak peduli dengan sikap cuek Yasmin. Klara bercerita dengan gembira, "Ibu sudah bercerai!"

Yasmin menatap Klara dengan heran. Klara senang dia sudah bercerai?

Sepertinya ... Klara telah mendapatkan banyak uang.

"Aku dapat segini banyak ...." Klara mengulurkan empat jari. "Dan satu vila."

Yang dipikirkan Yasmin benar.

"Yasmin, jangan tinggal di sini lagi. Ayo pindah ke vila bersama Ibu! Lalu, kita bisa mencari pembantu. Hidup kita akan menjadi sangat nyaman!" ujar Klara. "Jason nggak akan memohonku kembali lagi! Apa aku nggak tahu apa yang dipikirkannya? Dia cepat-cepat memutuskan hubungan denganku agar dia bisa berdamai dengan Daniel. Terutama setelah dia tahu Daniel sudah nggak menghiraukanmu dan punya wanita lain bernama Irene itu, dia bersikeras mau bercerai denganku!"

Benar.

Dengan apa yang sudah terjadi pada Yasmin sekarang, orang yang pinta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 219

    Yasmin langsung merasa canggung. "Pagi.""Pagi."Ketika Yasmin masuk, anak-anak berlari sambil memanggil Mama.Karena Yasmin belum makan sarapan, mereka berlima pun makan bersama.Di meja makan, Julius bertanya, "Mama, apa kamu sedang punya masalah?""Hm?" Pertanyaan itu membuat Yasmin tercengang, kemudian dia tanpa sadar melihat Raymond.Raymond bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun, seulas senyuman kecil tersungging di bibirnya."Mama sepertinya nggak tidur nyenyak semalam," ucap Julia."Apa ada orang yang menindas Mama?" tanya Julian dengan galak."Nggak, kok. Semalam Mama tidur dengan nyenyak," kata Yasmin sambil mengusap wajahnya.Namun, dia berpikir, 'Apa kentara sekali?'Meskipun Yasmin berkata sedemikian, ketiga anak masih menatapnya.Entah mereka mencurigai kata-kata ibu mereka atau mencurigai mata mereka sendiri."Cepat makan." Yasmin takut mereka akan bertanya lagi, jadi dia segera mengubah topik pembicaraan.Ketiga anak itu pun langsung makan makanan mereka deng

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 220

    Pria seperti apa yang akan memilih wanita seperti situasi Yasmin?"Selain itu, aku akan merepotkanmu ...." Kekhawatiran Yasmin bukannya tidak berdasar.Tindakan Daniel yang sebelumnya adalah bukti."Aku mau melindungimu."Kata-kata itu membuat Yasmin ternganga. Dinding yang mengelilingi hatinya pun terbentur dan runtuh.Yasmin turun mobil beberapa meter dari perusahaan.Setelah melihat mobil Raymond melaju pergi, Yasmin baru berjalan ke arah perusahaan.Padahal Yasmin ingin menolak.Namun, ketika dia berhadapan dengan Raymond, dia tidak bisa menolak."Aku mau melindungimu."Kata-kata itu telah menyihirnya.Yasmin tidak merasa dirinya sangat kuat.Karena dia seorang ibu, dia tidak punya pilihan lain.Apa Raymond ... telah melihat kelemahannya?Yasmin juga berharap dia punya orang yang bisa dia andalkan.Namun, begitu dia memikirkan Daniel, dia merasa takut dan gelisah.Tidak lama setelah dia masuk ke kantor departemen keuangan, ponselnya berbunyi.Yasmin membuka pesan tersebut, kemudian

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 221

    Yasmin berpikir pantas saja hari itu di luar kamar mandi Michelle berkata suaminya sedang tidak di rumah. Ternyata itu maksudnya.Michelle tidak menunjukkan dirinya seharian. Saat sudah hampir waktu pulang kerja, dia baru kembali ke kantor departemen keuangan. Dia menatap Yasmin dengan sinis dan berkata, "Yasmin, ke kantorku."Yasmin pun pergi."Apa itu kamu?" tanya Michelle."Apa?" balas Yasmin dengan polos."Untuk apa kamu berpura-pura polos? Orang yang menulis di forum internal itu pasti kamu!" kata Michelle."Bu, pertama-tama seharusnya kamu merenung kenapa kamu melakukan hal yang ilegal daripada mencari tahu siapa orang yang sudah mengungkapkanmu," ujar Yasmin dengan tenang. Setelah itu, tanpa memedulikan ekspresi marah Michelle, Yasmin keluar dari kantor.Lagi pula, masalah ini lumayan serius.Besok pagi, rapat pemegang saham diadakan.Dari percakapan para rekan kerja, Yasmin mendengar pemilik Grup Naga datang dan itu membuatnya gugup.Ternyata Daniel juga datang ....Seharusnya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 222

    Yasmin melihat ke belakang Martin dan dia bertatapan dengan sepasang mata yang sangat sinis.Yasmin terkejut dan raut wajahnya langsung berubah. Lalu, dia segera mendorong Martin.Martin berpura-pura dia baru sadar. Dia tersenyum dan berkata, "Oh, ternyata Kakak. Jangan keberatan, ya. Untuk sesaat, aku nggak bisa menahan diri.""Martin, kamu juga orang yang berstatus. Wanita sepertinya hanya akan merusak reputasimu dan membawa kemalangan pada Keluarga Guntur. Ayahmu adalah contoh terbaik," ujar Daniel dengan sinis.Daniel seakan-akan sedang menasehati Martin, tapi setiap kata yang diucapkan adalah untuk merendahkan dan mempermalukan Yasmin."Baik," jawab Martin sambil tersenyum.Dia selalu adalah adik yang patuh.Namun, Yasmin tahu betapa busuknya Martin."Kalau lain kali aku menangkap kalian bersikap seperti tadi lagi, kalian nggak usah bekerja di Grup Guntur lagi." Setelah Daniel memberi peringatan, dia langsung pergi.Ketika tatapan yang sinis itu melewatinya, Yasmin merasa tubuhnya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 223

    Kalau Yasmin tidak menarik tangannya, apa itu sama dengan dia sudah diam-diam mengakui hubungan mereka berdua?Yasmin sedang memikirkan semua ini ...."Orang tuaku ingin makan bersamamu," ujar Raymond."Apa?" Yasmin kaget dan dia langsung merasa gugup.Raymond meremas tangan Yasmin sambil berkata, "Nggak apa-apa. Hanya makan bersama. Kamu nggak perlu merasa gugup.""Kamu ... kamu sudah memberi tahu mereka?""Aku ada mengungkitmu saat kami makan bersama."Sambil menatap muka Raymond yang penuh tekad, Yasmin sulit memikirkan alasan apa yang digunakan Raymond untuk meyakinkan orang tuanya."Orang tuaku bilang kamu yang tentukan waktunya."Yasmin tidak menyangka Keluarga Gunawan akan begitu menghormatinya. Karena itu, Yasmin makin merasa bersalah pada mereka."Bagaimana dengan besok?" Raymond membantu Yasmin menentukan waktu."Ce ... cepat sekali?" Yasmin merasa tambah gugup.Raymond tertawa. Dengan tatapan mata yang penuh dengan kasih sayang, dia berkata, "Kita hanya makan bersama.""Oke

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 224

    Setelah Yasmin tahu di mana Daniel, dia terkejut dan membelalakkan matanya. Tangannya yang gemetar membuat ponselnya jatuh ke lantai."Ada apa?" tanya Raymond.Yasmin tersadar, kemudian dia buru-buru mengambil ponselnya. "Tergelincir. Jangan membantuku mengupas udang lagi. Kamu juga makan."Lalu, Raymond mengangkat tangannya yang sedang memakai sarung tangan plastik. Dia berkata dengan lembut, "Bantu aku melepaskan ini."Wajah Yasmin pun memucat, kemudian dia tanpa sadar melirik orang tua Raymond.Mereka malah bersikap bodoh, tapi mereka tidak bisa menyembunyikan senyuman mereka.Yasmin malu menunjukkan kemesraan di depan orang tua.Ketika dia sedang merasa gugup, terdengar suara ketukan pintu.Seorang pelayan masuk, lalu dia membungkukkan badannya dan mengatakan sesuatu ke telinga Alvin.Yasmin menyadari perubahan raut wajah Alvin.Pada saat ini, terdengar suara rendah seseorang yang berkata, "Pak Alvin, aku nggak mengganggu, 'kan?"Suara itu langsung membuat wajah Yasmin menjadi puca

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 225

    Tak disangka, mereka malah sungguh bertemu. Suasana tadi sangat berbahaya.Aura Daniel membuat bulu kuduk semua orang berdiri.Acara makan yang tadi ceria menjadi suram sekarang.Yasmin merasa canggung dan bersalah. Dia berkata, "Maaf, aku ... aku pulang dulu.""Aku akan mengantarmu." Raymond ikut berdiri.Alvin langsung berteriak, "Berhenti!"Yasmin berhenti sesaat, tapi dia langsung keluar dari ruangan tersebut.Dia berlari menyusuri koridor.Sebuah tangan mendadak muncul dari samping dan mencengkeram leher Yasmin, kemudian menyeretnya ke ruangan lain."Ah!" Yasmin terjatuh ke meja. Dia menoleh dengan kaget, lalu dia melihat Daniel yang terlihat seperti iblis.Yasmin segera berdiri, lalu dia melangkah mundur."Ini alasan kenapa kamu menetap?" tanya Daniel dengan nada mengancam."Apa pun alasanku, kamu nggak seharusnya memperlakukanku seperti ini!" jerit Yasmin sambil menahan air mata. Menghinanya di depan orang tua Raymond sama dengan menghina Keluarga Gunawan. "Kenapa kamu seperti i

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 226

    Pagi-pagi, Yasmin sudah bangun. Dia naik taksi ke apartemen Raymond untuk melihat anak-anak.Raymond yang membuka pintu, tapi Yasmin tidak menyangka Raymond akan begini cepat bangun.Terlebih lagi, raut wajah Raymond terlihat kurang baik."Ada apa denganmu? Apa semalam kamu nggak tidur nyenyak?" tanya Yasmin."Hanya masalah pribadi." Raymond menggenggam tangan Yasmin, lalu menariknya agar Yasmin mendekat. Raymond menatap Yasmin lekat-lekat sambil berkata, "Aku akan menanganinya selama kamu nggak mundur."Yasmin menundukkan kepalanya. Apa Raymond bisa melihat kalau Yasmin mau mundur?Namun, pilihan tersebut bukan di tangan Yasmin ....Setiap Yasmin memejamkan matanya, tampang menyeramkan Daniel di ruangan VIP semalam akan muncul di benaknya.Saat Yasmin menarik tangannya, tatapan mata Raymond berubah."Pak Raymond, apa kita bisa membicarakan ini lain kali saja? Kini aku punya terlalu banyak masalah. Dari awal, seharusnya aku nggak menyetujuimu ...." Yasmin menatap Raymond dengan berani

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status