"Apa?" Wajah Klara menjadi pucat dan dia sangat panik. "Ini .... Aku hanya menyuruh Steven memberi Irene pelajaran agar wanita itu nggak menindasmu lagi. Aku nggak menyuruh Steven menculiknya!"Yasmin benar-benar marah dengan kedua orang tuanya ini. Fisik dan mentalnya sangat lelah.Irene tidak dapat menemukan cara untuk menjatuhkan Yasmin.Sekarang Klara dan Steven malah memberikan Irene ide. Betapa senangnya Irene!Alhasil, saking marahnya, Daniel pun mengusir Yasmin dan itulah yang diinginkan Irene."Sekarang apa yang telah terjadi? Steven benar-benar sudah mati? Kamu yakin?" tanya Klara.Yasmin mendongak, lalu menatap Klara. Dia melihat Klara tampak senang."Baguslah kalau dia sudah mati! Padahal aku khawatir aku nggak bisa menyingkirnya! Yasmin, lain kali kita nggak akan diancamnya lagi!" kata Klara sambil tersenyum.Yasmin tidak percaya Klara bisa melontarkan kata-kata seperti itu. Yasmin mundur selangkah. Lalu, dia kepikiran sesuatu dan bertanya, "Kamu sudah berencana membunuh S
"Nggak boleh." Martin sama sekali tidak memberikan Yasmin kesempatan untuk pergi.Yasmin menggertakkan giginya sembari berkata, "Apa yang harus kulakukan baru kamu mengizinkanku?""Itu bukan hal yang seharusnya kupikirkan." Setelah mengatakan itu, Martin mengakhiri panggilan.Saking kesalnya, Yasmin berjalan mondar-mandir.Tanpa persetujuan Martin, Yasmin tidak berani pergi. Dia masih harus tinggal di Kota Imperial.Bagaimana nanti kalau Daniel tahu?Apa Yasmin akan baik-baik saja selama dia mengawasi keberadaan Daniel dan menghindarinya?Tidak mungkin. Selama Yasmin masih di Kota Imperial, dia pasti akan ketahuan!Terlebih lagi, dia bekerja di Grup Guntur!Yasmin memeluk kepala dengan kedua tangannya dan berusaha tenang.Karena Daniel sudah mengatakan itu, itu berarti batas waktu untuk pergi akan selalu ada.Kalau begitu, selama Yasmin dapat menangani Martin, Yasmin boleh pergi.Namun, bagaimana dia menangani Martin?Yasmin langsung pergi ke apartemen Martin.Setelah Martin dibangun,
Akhir pekan, selain menemani anak-anak, Yasmin juga mencari detektif pribadi.Setelah menghubungi detektif itu, Yasmin pergi menemuinya.Yasmin memberi tahu detektif itu dia perlu menyelidiki siapa dan tidak ada yang boleh tahu tentang hal ini.Detektif pribadi itu tidak mengatakan apa-apa dan menerima pekerjaan Yasmin.Yasmin harus membayar detektif pribadi tersebut, tapi agar dia dapat tahu tentang kematian Sofia, Yasmin tidak keberatan.Itu juga alasan kenapa Yasmin menetap di sisi Daniel untuk sementara.Pada hari Senin, Yasmin pergi ke Grup Guntur seperti biasanya.Dia merasa sangat gugup.Karena Daniel akan tahu Yasmin tidak hanya belum pergi dari Kota Imperial, tapi juga lanjut bekerja di Grup Guntur.Pada siang hari, Daniel masuk ke dalam kantornya. Dia berhenti di ujung meja, lalu dia membungkukkan badannya sedikit. Matanya tertuju pada layar komputer di sebelah.Layar tersebut berwarna hitam.Daniel menekan keyboardnya, kemudian sosok Yasmin muncul di layar berkotak sembilan
Namun, Martin terlihat cuek. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat jujur.Suasananya terasa berat dan dingin. David yang ingin menjawab pun tidak berani mengucapkan sepatah kata pun."Lagi pula, sekarang Kakak sudah melepaskannya," kata Martin.Raut wajah Daniel tampak sinis dan matanya tajam. Di dalam ruang rapat ini, suasananya seperti sudah mau meledak.Setelah beberapa saat, Daniel berdiri, lalu pergi.Kemudian, David baru diam-diam menghela napas. Tadi dia hampir tidak bisa bernapas.Wajah Jason tampak pucat. Setelah dia menenangkan perasaan gelisahnya, dia juga pergi.David baru menemukan kesempatan untuk memarahi putranya. "Apa-apaan kamu? Demi Yasmin, kamu mau melawan Daniel?""Bukankah kamu yang mau aku melawannya?" tanya Martin dengan acuh tak acuh.Itu membuat David emosi. "Aku menyuruhmu melawannya di aspek bisnis, bukan merebut mainan yang sudah dibuangnya!""Tapi, aku benar-benar ... punya perasaan terhadap Yasmin." Tatapan Martin mengandung makna yang sulit dimengert
Mata sinis Daniel tidak bergerak dan Yasmin tidak dapat menebak pikiran pria itu."Sungguh! Selama aku mencari pembunuh itu, aku akan baik-baik di Kota Imperial. Aku akan menjalani kehidupanku sendiri dan nggak akan mengganggumu dengan Irene." Yasmin tinggal mengangkat kedua tangannya dan bersumpah. Setelah itu, dia menundukkan kepalanya sambil berkata, "Ayahku sudah mati. Nggak ada orang yang akan melakukan hal bodoh lagi ...."Yasmin merasa sangat gelisah. Dia takut Daniel tidak akan menyetujuinya.Selain itu, Alasan apa yang dimiliki Daniel untuk menyetujui Yasmin?Kalau Daniel membiarkan Yasmin lanjut tinggal di Kota Imperial, Yasmin mungkin akan melukai Irene.Akan tetapi, bagaimana kalau Yasmin diusir dari Kota Imperial dengan paksa?"Keluar," ucap Daniel dengan sinis.Jantung Yasmin berdebar. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat Daniel. Mata Yasmin berbinar-binar saat dia berkata, "Kamu mengizinkanku tinggal, 'kan?""Sebelum aku menyesal, pergi," balas Daniel sambil menatap Ya
Yasmin mengangkat kepalanya dengan bingung.Dengan ekspresi normal, Michelle berkata, "Malam ini kamu lembur. Masukkan semua data paruh kedua tahun ini ke dalam sistem.""Aku sendirian?" tanya Yasmin."Apa ada masalah?" Michelle berkata dengan serius, "Yasmin, walaupun kamu baru bekerja di departemen keuangan, aku bisa melihat kamu bekerja dengan serius. Kamu nggak pernah membuat kesalahan. Aku menyukaimu dan ke depannya kamu akan berkembang. Mungkin dalam satu bulan, aku bisa mempromosikanmu menjadi asistenku."Yasmin tahu kalau Michelle melakukan ini dengan sengaja. Yasmin pun tidak menghiraukannya.Malam ini Yasmin lembur. Dia sendirian menyusun data di kantor.Sudah jam sembilan malam, tapi dia belum pulang.Ini berlangsung selama tiga hari. Yasmin lembur setiap hari.Michelle menggunakan alasan ingin melatihnya.Itu bahkan membuat para rekan kerja lainnya memandang Yasmin dengan tatapan berbeda.Di belakang, mereka mengatakan nepotisme memang berbeda. Mereka sudah bertahun-tahun d
Selama untuk melindungi Irene, Daniel akan memprediksi dan mengontrol semuanya terlebih dahulu untuk mencegah kejadian yang tidak perlu.Oleh karena itu, akhir-akhir ini Yasmin tidak pergi melihat anak-anak. Dia hanya menelepon video mereka.Ini agar Daniel tidak menyadari ada yang tidak beres dengan Yasmin.Di Grup Naga, Eric memasuki kantor yang terletak di lantai teratas. Dia menyerahkan dokumen dari detektif pribadi itu.Daniel membuka halaman pertama. Ketika dia melihat foto Rachel, tatapan matanya menjadi sinis."Tuan Daniel, orang yang ingin diselidiki Nona Yasmin adalah dia. Orang ini dekat dengan Martin." Eric merasa masalah ini sudah menjadi sedikit rumit.Kenapa Yasmin mau menyelidiki orang ini?Eric tidak paham, jadi dia bertanya, "Kenapa Rachel mau membunuh Sofia? Apa ada masalah dengan penyelidikan Nona Yasmin?"Daniel membaca dokumen itu dengan cepat.Matanya yang sinis tampak menyeramkan."Tangkap orang ini.""Baik."Rachel baru sampai rumah, tapi dia dihalangi pengawal
Itu hanya akan terlihat lebih kentara.Martin langsung pergi ke Grup Naga."Kak, walaupun kamu mencurigai orang, kamu juga perlu bukti, 'kan? Apa aku benar-benar akan membunuhmu? Kamu adalah kakak kandungku!"Daniel sedang duduk di balik meja. Sekujur tubuhnya memancarkan aura dan dia menatap Martin dengan tajam.Beberapa saat kemudian, Daniel baru berkata, "Apa yang kamu katakan? Membiarkan orang berbahaya sepertinya hanya akan menimbulkan masalah. Seperti sekarang, dia melibatkanmu dengan mudah."Rachel nggak akan membunuhku. Dia berutang budi padaku," kata Martin."Nggak boleh," tolak Daniel dengan cuek."Kak ...." Martin masih ingin mengatakan sesuatu, tapi dia melihat Daniel berdiri, lalu berjalan mendekat.Aura kuat Daniel terasa makin berat dan membuat orang sulit bernapas.Daniel berdiri di depan Martin dan berkata dengan ekspresi sinis, "Orang yang ingin membunuhku harus membayar harga yang mahal. Siapa pun nggak bisa melarikan diri!"Makna yang terkandung dalam kalimat Daniel