Share

Bab 209

Namun, Martin terlihat cuek. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat jujur.

Suasananya terasa berat dan dingin. David yang ingin menjawab pun tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.

"Lagi pula, sekarang Kakak sudah melepaskannya," kata Martin.

Raut wajah Daniel tampak sinis dan matanya tajam. Di dalam ruang rapat ini, suasananya seperti sudah mau meledak.

Setelah beberapa saat, Daniel berdiri, lalu pergi.

Kemudian, David baru diam-diam menghela napas. Tadi dia hampir tidak bisa bernapas.

Wajah Jason tampak pucat. Setelah dia menenangkan perasaan gelisahnya, dia juga pergi.

David baru menemukan kesempatan untuk memarahi putranya. "Apa-apaan kamu? Demi Yasmin, kamu mau melawan Daniel?"

"Bukankah kamu yang mau aku melawannya?" tanya Martin dengan acuh tak acuh.

Itu membuat David emosi. "Aku menyuruhmu melawannya di aspek bisnis, bukan merebut mainan yang sudah dibuangnya!"

"Tapi, aku benar-benar ... punya perasaan terhadap Yasmin." Tatapan Martin mengandung makna yang sulit dimengert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status