Share

Bab 162

Setelah Daniel selesai makan, dia keluar. Wanita cantik yang berdiri di sebelahnya adalah Irene.

Mata yang tajam itu melirik ke arah Yasmin. Menakutkan sekali.

Yasmin yang terkejut pun mengalihkan pandangannya, lalu dia duduk dengan tegak.

"Dia sudah pergi. Nggak usah khawatir. Aku sudah bilang, sekarang dia hanya peduli pada Irene. Kamu sudah bukan siapa-siapa," ujar Martin sambil melirik Daniel dengan cuek.

Yasmin menatap Martin dengan sinis, kemudian dia berbisik, "Kamu sengaja!"

Martin pun tidak menutup tujuannya. "Apa kamu nggak ingin melihat apa reaksi Daniel? Reaksi seperti apa yang kamu harapkan?"

Yasmin menundukkan kepalanya dan mulai berpikir.

Benar.

Tidak peduli apa yang Yasmin lakukan, kalau Daniel mengabaikannya, berarti Yasmin bisa pergi, 'kan?

Dia sama sekali tidak usah menunggu selama setengah tahun.

Lebih tepatnya, meskipun dia menetap di Kota Imperial, dia akan aman-aman saja.

Tentu saja Yasmin masih punya rahasia mengenai anak-anaknya. Meskipun tinggal di Kota Imperi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status