Share

Bab 161

"Ugh!" Yasmin mengernyit kesakitan.

"Jangan takut. Aku nggak akan memberi tahu Daniel." Martin menatap Yasmin sambil berkata, "Aku benar-benar kaget. Aku nggak menyangka ternyata dari dulu kalian sudah bersama. Yang terpenting adalah Daniel bahkan nggak tahu?"

Yasmin tahu dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi.

Meskipun dia takut, dia harus memikirkan strategi.

Setidaknya yang mengetahui hal itu bukanlah Daniel.

Napas Yasmin menjadi terengah-engah, tapi ketika dia mengangkat kepalanya, tatapan matanya tenang. "Apa yang ingin kamu lakukan? Kamu mau mengancamku?"

"Bagaimana kalau kita bersama-sama melawan Daniel?" tanya Martin.

"Apa?" Yasmin kaget. "Bukankah ... kalian bersaudara?"

Martin mengoreksinya, "Sepupu."

Dengan kata lain, mereka tidak dekat.

Reaksi pertama Yasmin adalah dia ingin menolak Martin. Melawan Daniel sama dengan mengorek kuburan sendiri.

Namun, dia tahu kalau itu bukanlah jawaban yang diinginkan Martin.

"Bagaimana ... kamu mau melawannya?"

"Untuk sementara aku bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status