Share

Bab 158

"Apa?" Wajah Yasmin pun memucat. "Apa lukanya parah?"

"Hanya sebesar ibu jari. Klinik sekolah sudah menanganinya. Aku meminta maaf atas nama sekolah. Ini kelalaian kami," kata Raymond dengan tulus. "Sekarang Julia sedang bermain di kantorku. Kemarilah setelah kamu punya waktu kosong."

Yasmin memijit pelipisnya. Tubuhnya menjadi dingin karena tadi dia terkejut. "Nggak apa-apa. Aku akan pergi ke sana setelah makan siang karena aku sedang di luar."

"Baik."

Rachel yang diam-diam menguping segera kembali ke kursinya dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia kembali.

Rachel bertanya, "Ada apa?"

"Seorang rekan kerja mencariku. Nggak ada apa-apa."

Setelah Yasmin dan Rachel selesai makan, mereka pergi.

Rachel menawarkan mengantar Yasmin, tapi Yasmin menolaknya.

Yasmin bukan mau pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Dia naik taksi langsung ke sekolah.

Selama perjalanan, dia tidak sadar kalau dia telah diikuti.

Rachel menghentikan mobilnya di se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status