Share

Bab 158

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-21 18:00:00
"Apa?" Wajah Yasmin pun memucat. "Apa lukanya parah?"

"Hanya sebesar ibu jari. Klinik sekolah sudah menanganinya. Aku meminta maaf atas nama sekolah. Ini kelalaian kami," kata Raymond dengan tulus. "Sekarang Julia sedang bermain di kantorku. Kemarilah setelah kamu punya waktu kosong."

Yasmin memijit pelipisnya. Tubuhnya menjadi dingin karena tadi dia terkejut. "Nggak apa-apa. Aku akan pergi ke sana setelah makan siang karena aku sedang di luar."

"Baik."

Rachel yang diam-diam menguping segera kembali ke kursinya dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia kembali.

Rachel bertanya, "Ada apa?"

"Seorang rekan kerja mencariku. Nggak ada apa-apa."

Setelah Yasmin dan Rachel selesai makan, mereka pergi.

Rachel menawarkan mengantar Yasmin, tapi Yasmin menolaknya.

Yasmin bukan mau pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Dia naik taksi langsung ke sekolah.

Selama perjalanan, dia tidak sadar kalau dia telah diikuti.

Rachel menghentikan mobilnya di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 159

    Yasmin membiarkan anak-anak menginap di sekolah malam ini, kemudian dia pergi ke Taman Royal.Saat Yasmin memasuki gerbang, dia sudah melihat mobil Daniel dari kejauhan. Rasa takut pun menyelimuti hatinya.Akan tetapi, dia hanya bisa memberanikan diri.Dia memasuki aula.Ketika Yasmin mendongak dan melihat pemandangan itu di aula, dia langsung berhenti.Daniel sedang duduk di sofa dan dia sedang merangkul wanita yang Yasmin lihat di Grup Naga.Ketika Daniel melihat Yasmin, Daniel tertegun sesaat. Akan tetapi, dia tidak melepaskan wanita itu.Irene merasa ada yang tidak betul, jadi dia menoleh. Ketika dia melihat seorang wanita cantik muncul di aula, dia segera menegakkan punggungnya. Namun, Irene tidak tampak canggung. Ini seakan-akan hal yang normal.Irene menatap Yasmin dengan bingung. Dia tidak mengerti kenapa bisa ada wanita lain di tempat ini."Ma ... maaf ...." Yasmin merasa seperti seorang penyusup. Setelah dia meminta maaf, dia berlari ke luar.Selama dia berlari keluar dari Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 160

    Yasmin tidak pernah menghapus nomor Martin karena Yasmin tidak begitu memedulikannya.Terlebih lagi, setelah terjadi kejadian itu, mereka pasti tidak akan pernah berhubungan lagi.Sekarang kenapa Martin meneleponnya?Julius mendekat, kemudian bertanya, "Mama, apa itu orang jahat?"Yasmin tersadar. Dia mengelus kepala Julius sambil berkata, "Bukan." Agar anak-anak tidak khawatir, Yasmin pergi ke balkon dengan normal untuk mengangkat telepon. "Ada apa mencariku?""Aku berada di luar kompleksmu. Ayo ketemu," kata Martin."Aku merasa nggak perlu?" tanya Yasmin."Bagaimana nggak perlu? Aku punya suatu hal menarik yang ingin kubagikan denganmu."Yasmin pun mengerutkan alisnya. Hal apa yang bisa dibagikan Martin dengannya?"Aku nggak tertarik," ucap Yasmin.Martin dapat merasakan Yasmin ingin mengakhiri panggilan, jadi dia berkata, "Kalau kamu nggak turun, aku akan mengetuk pintumu."Ekspresi Yasmin menjadi jengkel. Semua orang Keluarga Guntur sama saja dengan Daniel!Dia tidak bisa membiarka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 161

    "Ugh!" Yasmin mengernyit kesakitan."Jangan takut. Aku nggak akan memberi tahu Daniel." Martin menatap Yasmin sambil berkata, "Aku benar-benar kaget. Aku nggak menyangka ternyata dari dulu kalian sudah bersama. Yang terpenting adalah Daniel bahkan nggak tahu?"Yasmin tahu dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi.Meskipun dia takut, dia harus memikirkan strategi.Setidaknya yang mengetahui hal itu bukanlah Daniel.Napas Yasmin menjadi terengah-engah, tapi ketika dia mengangkat kepalanya, tatapan matanya tenang. "Apa yang ingin kamu lakukan? Kamu mau mengancamku?""Bagaimana kalau kita bersama-sama melawan Daniel?" tanya Martin."Apa?" Yasmin kaget. "Bukankah ... kalian bersaudara?"Martin mengoreksinya, "Sepupu."Dengan kata lain, mereka tidak dekat.Reaksi pertama Yasmin adalah dia ingin menolak Martin. Melawan Daniel sama dengan mengorek kuburan sendiri.Namun, dia tahu kalau itu bukanlah jawaban yang diinginkan Martin."Bagaimana ... kamu mau melawannya?""Untuk sementara aku bel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 162

    Setelah Daniel selesai makan, dia keluar. Wanita cantik yang berdiri di sebelahnya adalah Irene.Mata yang tajam itu melirik ke arah Yasmin. Menakutkan sekali.Yasmin yang terkejut pun mengalihkan pandangannya, lalu dia duduk dengan tegak."Dia sudah pergi. Nggak usah khawatir. Aku sudah bilang, sekarang dia hanya peduli pada Irene. Kamu sudah bukan siapa-siapa," ujar Martin sambil melirik Daniel dengan cuek.Yasmin menatap Martin dengan sinis, kemudian dia berbisik, "Kamu sengaja!"Martin pun tidak menutup tujuannya. "Apa kamu nggak ingin melihat apa reaksi Daniel? Reaksi seperti apa yang kamu harapkan?"Yasmin menundukkan kepalanya dan mulai berpikir.Benar.Tidak peduli apa yang Yasmin lakukan, kalau Daniel mengabaikannya, berarti Yasmin bisa pergi, 'kan?Dia sama sekali tidak usah menunggu selama setengah tahun.Lebih tepatnya, meskipun dia menetap di Kota Imperial, dia akan aman-aman saja.Tentu saja Yasmin masih punya rahasia mengenai anak-anaknya. Meskipun tinggal di Kota Imperi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 163

    Angin malam menerpa wajah Yasmin. Rasa dinginnya menyebar ke seluruh tubuh Yasmin.Tiba-tiba muncul cahaya yang menyilaukan. Dalam sekejap, kegelapan tersebut pun menghilang.Yasmin yang merasa silau pun mengangkat tangannya untuk menutup matanya. Secara naluriah, dia berbalik dan berlari. Bukan ke arah kompleks, melainkan ke jalan di seberang.Namun, jalan di depannya dihalangi oleh pengawal.Ketika Yasmin menoleh, seseorang yang membelakangi cahaya lampu sedang berjalan menghampirinya. Bayangan menutupi wajah orang itu sehingga Yasmin tidak bisa melihatnya dengan jelas.Akan tetapi, Yasmin tahu siapa orang itu ....Yasmin yang ketakutan menelan ludah.Makin mendekat orang itu, Yasmin makin takut. Yasmin merasa keberaniannya hampir menghilang.Daniel mendekat sambil bertanya dengan suaranya yang datar, tapi menakutkan itu, "Apa yang sedang kalian lakukan?""Nggak ada apa-a .... Ah!" Sebelum Yasmin bisa menyelesaikan kalimatnya, wajahnya sudah dicengkeram oleh Daniel dengan kuat."Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 164

    Melihat Daniel mendekat, Yasmin yang ketakutan pun berlari."Aa!" Yasmin merasakan hawa dingin, kemudian bagian belakang lehernya dicengkeram dan itu membuatnya berteriak kesakitan. Setelah itu, dia dilempar ke sofa. "Aa!"Yasmin masih ingin kabur, tapi kemudian sebuah tangan menggenggam kakinya dan dia ditarik kembali."Aa! Jangan!" Yasmin hendak meraih bantal yang sebenarnya tidak berguna baginya.Namun, bantal tersebut jatuh. Ia seakan-akan juga ingin meninggalkan Yasmin.Ketika Yasmin sadar apa yang ingin dilakukan Daniel padanya, Yasmin bertanya dengan panik, "Apa kamu tega melakukan ini pada Irene?"Daniel berhenti sesaat.Napas Yasmin terengah-engah. Jantungnya berdetak dengan sangat kencang.Apa itu efektif?Seharusnya begitu! Kalau kamu sudah mempunyai wanita yang kamu sukai, bagaimana mungkin kamu akan melakukan hal itu dengan wanita lain?Ini tidak normal!Walaupun jelas sekali kalau Daniel bukanlah orang normal. Dia itu orang gila!Ketika Daniel mengangkat kepalanya, tatapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 165

    "Takut?" tanya Martin dengan nada ceria sambil melihat Yasmin. "Makin dia menyuruhmu jangan menemuinya, seharusnya kamu makin sering muncul di hadapannya. Mungkin suatu hari dia akan menyuruhmu pergi dari Kota Imperial karena dia marah?"Yasmin tidak termakan umpan Martin. Dia menatap lurus Martin dan berkata, "Kamu kira meskipun Daniel menyuruhku pergi dari Kota Imperial, aku bisa pergi?"Maksud Yasmin adalah karena Martin mengetahui rahasianya, Yasmin masih harus berhati-hati terhadap Martin.Bagaimana kalau Martin memberi tahu Daniel tentang anak-anak setelah dia pergi? Sampai ujung dunia pun, Daniel pasti akan menangkap Yasmin. Kalau begitu, bukankah Yasmin akan mati?"Kamu sangat nggak memahamiku. Kalau dia benar-benar mengizinkanmu pergi dari Kota Imperial, aku juga akan melepaskanmu."Yasmin pun menatap Martin dengan curiga.Menurut dengan pengalaman sebelumnya, ini terasa seperti sebuah jebakan."Aku tahu kamu nggak percaya padaku, tapi kali ini aku serius," kata Martin dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 166

    Yasmin tidak mengatakan apa-apa dan ikut Kezia keluar.Di koridor, Kezia melepaskan kacamata hitamnya, lalu bertanya, "Apa kamu tahu Irene Suharly?"Yasmin mengangguk. "Apa hubungannya denganku?""Apa? Bukankah kamu selalu melengket dengan Daniel? Sekarang kenapa tiba-tiba jadi cuek?" Kezia menyindir, "Dulu aku kira Daniel sangat menyukaimu. Ternyata kamu begitu cepat digantikan orang lain.""Aku akan menjelaskan padamu sekali lagi. Daniel nggak menyukaiku, karena ... hubunganku dengan tanteku, dia hanya ingin menyiksaku," ujar Yasmin.Yasmin tidak sanggup menerima rasa 'suka' yang seperti itu!"Oh, ya?" Kezia menyilangkan kedua lengannya di depan dada. Dia berkata dengan tenang, "Aku sudah memberi tahu Irene kalau kamu dan Daniel entah sudah tidur berapa kali."Ekspresi Yasmin pun berubah. "Apa katamu?""Selesai syuting, aku pulang untuk mencari Kak Daniel. Lalu, aku malah melihat wanita itu sedang berbicara tentang piano dengan Kak Daniel. Oh, ya. Dengar-dengar dia seorang guru piano

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status