Share

Bab. 83

"Anakmu tampan seperti ... Pak Rayyanza," bisiknya dengan pelan.

Luna tercekat. Matanya melotot ke arah Dessy. "Ssssst ... hati-hati kamu kalau bicara!"

"Loh, mengapa kamu seperti marah? Jika tidak merasa, seharusnya kamu santai saja."

Luna terdiam seketika.

"Tapi, kalaupun itu benar. Aku tidak akan berani bilang pada siapapun," cetusnya lagi.

"Tentu saja itu tidak benar! Ayah bayiku sedang berada di jepang."

Dessy mengangguk dengan senyum yang mengejek. Ia seolah-olah mengetahui yang sebenarnya. Luna merasa sedikit waspada terhadap Dessy. Ia tidak ingin kejadian serupa terulang lagi, memiliki teman yang menusuknya dari belakang.

Di depan pintu apartemen, Langkahnya terhenti. Luna segera menempelkan kartu akses lalu membuka pintu. Arshaka tampak nyenyak dalam gendongan Dessy.

"Pasti kamu merasa pegal?" tanya Luna.

Dessy menggeleng. "Tidak. Aku senang menggendongnya karena dia lucu dan menggemaskan."

"Lebih baik simpan saja dia di dalam boxnya," kata Luna seraya mendesis, menaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status