Share

Bab. 82

"Ssh ...," Luna mendesis saat perawat membantu memompa ASI. "Sakit, Sus."

Bukannya Luna tidak ingin menyusui anaknya. Perawat juga sudah berupaya semaksimal mungkin, namun ASI tak kunjung keluar. Luna malah terlihat kesakitan saat perawat berusaha membantu mengeluarkan ASI-nya . Belum lagi, nyeri dari luka sayatan bekas operasi yang masih basah.

Tak hanya dengan cara pompa, Dokter juga sudah meresepkan beberapa obat pelancar ASI, namun ASI tak juga keluar.

"Sore ini, Ibu dan bayi sudah boleh pulang," kata dokter yang baru saja selesai memeriksa Luna.

Luna mengangguk. Namun, ia kebingungan memikirkan biaya rumah sakit yang pastinya tidak murah. Di atas kursi roda, Luna duduk. Nikita mendorongnya dengan pelan menuju ruang informasi untuk mengetahui besaran biaya yang harus ia lunasi.

"Totalnya menjadi lima puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah," kata petugas wanita, sembari menyerahkan kertas berisi rincian biaya.

Luna terkesiap. Kemudian, diam termangu, memandangi selembar kert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status