Share

Bab 118

Tapi Andri belum juga bisa menemukan ibunya yang masih sesegukan di taman. Vasya jadi bingung melihat drama yang tidak kelar kelar ini. Sementara itu tiba tiba Jaden kembali ke ruangan sontak Vasya keget karena ia pikir Jaden sudah tidur.

"Kenapa?"

Tumben ini, kenapa Jaden begini ya?

Vasya mengamati gestur dan gerak gerik janggal lelaki yang ada di depannya, ia mencoba mencari sebenarnya ia kenapa. Kenapa seperti sedang marah tapi marah gara gara apa.

"Kenapa apanya?"

Mata Jaden mengarah ke arah kue ulangtahun serta siaran pertandingan yang mubazir. Vasya hanya bisa meringis.

"Ibuku dan Andri sedang main drama dramaan di taman"

Dan begitulah yang ia bisa bilang untuk sekarang. Rasanya ia malu jika harus menjelaskan satu persatu.

"Mereka ada di taman?"

Vasya mengangguk lemah, dengan tangannya yang masih di gips, sungguh ia tampak menggemaskan.

"Tanganmu sudah baikan?"

Buru buru Vasya menggeleng, ia masih kesakitan apalagi saat dibuka perbannya.

"Lusa sepertinya bisa di buka total perba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status