Share

BAB 77

Aldimas kira, soal Layla dan Yunita adalah hal terburuk di hari itu, tapi ternyata tidak. Lima belas menit setelah Yunita meninggalkan kamar hotelnya, sebuah telepon darurat dari kantor pusat datang. Ia meminta Aldimas untuk segera pulang dan menghadiri rapat direksi darurat yang diadakan malam itu juga.

Dengan terpaksa, ia meminta Anggita untuk memesankannya tiket pesawat tercepat. Untuk sementara, sisa pekerjaan ia limpahkan kepada Anggita. Begitu sampai di bandara, sebuah mobil sudah menunggunya, siap mengantarkan Aldimas ke kantor. Benar saja, seluruh dewan direksi sudah berkumpul di ruang rapat yang besar itu, termasuk ibu tirinya dan Norman—orang kepercayaan Opa Hardian.

“Saya tidak tahu apa yang membuat saya dikecualikan dalam pemberitahuan rapat ini sebelumnya,” ucap Aldimas sambil berjalan menuju kursinya.

Brak!

Sang ibu tiri langsung melemparkan foto-foto ke depan meja Aldimas. Tanpa dijelaskan, Aldimas sepertinya tahu foto apa itu.

“Aku gak kaget saat dapat kabar istrimu la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status