Share

BAB 24

Layla membuka pintu kamarnya perlahan, lalu melongokkan kepala ke kamar depan. Pintu kamar Aldimas masih tertutup rapat. Itu berarti, entah pria itu belum bangun, atau sudah berangkat lebih dulu.

‘Aman....’ Layla mendesah, lalu mengendap keluar dari kamarnya. Ia harus menghindari Aldimas sebisa mungkin mulai sekarang. Kejadian semalam tentu menjadi trauma besar untuk Layla, dan ia masih belum memiliki muka untuk menghadapi Aldimas.

“Ayo, sarapan.”

Layla membeku ketika mendengar suara Aldimas begitu memasuki ruang makan. Pria itu sudah duduk manis di meja makan, menyesap kopinya sambil mengecek layar tablet. Matanya sedikit melirik begitu melihat Layla datang.

Mungkin Layla kurang berdoa, sehingga Tuhan sedang memberinya hukuman. Ia berharap tidak bertemu sama sekali dengan Aldimas pagi ini, atau paling tidak seharian ini. Namun yang terjadi malah sebaliknya.

Layla merasa seperti tikus yang terperangkap. Ia tetap terpaku di tempatnya berdiri.

“Kamu gak mau sarapan?” ulang Aldimas setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status