Share

Keping 75a

Anjani Rahma

Aku mengerjapkan mata, silau. Rasa-ranya nyeri menyebar di bagian punggungku. Aku mengernyit kembali, merasakan nyeri yang ternyata cukup mengganggu.

Memang sih, sofa di penthouse ini sangat nyaman, sangat empuk, dan classy, tapi tetap saja ini sofa. Bukan tempat untuk tidur. Aku kembali menghela napas, berapa lama sih aku tertidur tadi?

Setelah seharian berputar-putar di sekeliling Surabaya, bersama Lupita si centil—tadi aku masuk rumah dan memang, aku langsung tertidur karena lemas. Aku mengharapkan ketika bangun Biru ada di depan hidungku, dan aku bisa bermanja dengannya.

Duh, dasar kamu Jani.

Aku terkekeh lama, belum tahu ya bagaimana sibuknya Biru sekarang? Ya, memang sih kalau malam—itu malam banget tapi, Biru selalu ada di sisiku. Aku bisa bersembunyi padanya sembari bermanja-manja. Tapi, kalau masih sore menjelang Maghrib begini, dia belum pulang.

Dia sibuk sekali. Ya, aku tahu sih. Biru tidak hanya mengurusi JMTV ada bisnis-bisnis dan meeting berjejal seharian.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eva Yanti
Anjani ceroboh nya kelewatan ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status