Share

Keping 79a

Anjani Rahma

"Kok bisa, kamu nggak bohong kan, Jani?" tanya Argo dengan lancangnya. Lah, kenapa tidak bisa, buktinya kan bisa? Ini orang kenapa ya kok kesannya sewot begitu.

"Ya, bisa. Kenapa enggak? Aku kan sudah punya suami," sahutku sembari bersungut-sungut, mana aku sedang letih sekali.

Seluruh persendian tubuhku ngilu, apalagi kalau ingat Nawang mencengkeram lenganku keras-keras tadi, saat mengejan. Duh, baru kali ini ada pengalaman begini. Tapi, aku jadi mengerti bagaimana orang melahirkan itu.

"Iya, sih Jani. Hanya saja kok cepat sekali," ia menggumam tidak jelas. Wajahnya seperti orang yang baru saja dihantam angin puyuh. Baik, aku terlalu berlebihan, tapi gimana ya ngomongnya. Kalau aku tidak mau ngobrol sama dia sekarang ini.

"Namanya juga rezeki, Go," kataku diplomatis. Aku mengelap dahiku dengan tisu basah yang kudapatkan dari tas yang baru kubuka begitu saja.

"Maksudnya apa? Dulu, saat bersama aku, kamu belum dapat rezeki begitu?" ia bertanya dengan nada sinis, wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status