# Arisan Bodong Keluarga Bab 93 ( Melepas Novia ) Pukul 12 siang bel makan siang telah berbunyi menandakan sudah waktunya seluruh karyawan untuk menghentikan sejenak kegiatannya karena waktunya makan siang dan beristirahat. Dengan malas Diki keluar ruangannya menuju ruang makan yang disediakan perusahaan. Sudah beberapa hari dia tak selera makan apalagi harus makan satu ruangan dengan Candra otaknya selalu berpikir jelek tentang Candra dan Novia Diki datang sedikit terlambat karena dia mampir ke toilet. Memasuki ruang makan dari kejauhan dia melihat Candra sedang makan siang bersama seorang laki laki yang tak terlihat itu siapa karena mereka membelakangi pintu masuk. Mengingat perkataan Nuri hatinya langsung bergolak. Andai dia punya banyak keberanian ingin rasanya dia memukul Candra tepat di wajahnya agar tidak bisa lagi menggoda Novia. Setiap harinya dia selalu membayangkan keakraban Novia dan Candra apalagi mereka satu departement dan posisi mereka atasan dan bawahan pastin
# Arisan Bodong Keluarga Bab 94 ( Mencari Karyawan ) Pulang kerja Diki merasa heran karena rumahnya terasa ramai, bahkan teras rumahnya dipenuhi orang yang seperti sedang mengantri. " Ini ada apa ya kok rame banget, emang ada pembagian sembako ya? " entah mengapa Diki berpikir seperti itu. Di dekat pintu dia melihat Yati seperti mengatur antrian agar rapih dan tidak berebut. Yuyun bertindak seperti bagian keamanan. " Punten, punten saya mau lewat ya " ucapnya sambil masuk mengurai antrian. Dia pun masuk ke dalam rumahnya, dilihatnya Cantika dan Ayu seperti sedang interview karyawan. " Tik ada apa sih? " tanya Diki keheranan. Cantika hanya menoleh tak memberi jawaban, dia malah lanjut mengobrol bersama orang di sampingnya. " Sudah kamu jangan ganggu mereka, kita ini lagi cari karyawan buat toko kita " Bu Murni menarik Diki menuju ruang makan kemudian mereka duduk berdampingan. " Toko apa Mah? kok aku gak tahu " muka Diki terlihat kebingungan. " Sudah kamu tahu beres saja lah
# Arisan Bodong Keluarga Bab 95 ( Makan Malam ) Malam ini Novia sedang berada di restoran bersama anaknya. Dia sudah memiliki janji makan malam bersama Manda, Adrian, Candra dan kedua anaknya. Novia tiba lebih dulu, menyusul Candra bersama kedua anaknya. Mereka bisa tiba lebih dulu karena jam pulang mereka lebih cepat. Sedang Adrian dan Manda masih dalam perjalanan karena mereka masih ada pekerjaan yang belum dibereskan. Kini Novi dan Candra sudah duduk di meja besar bersama anak anak mereka. Sekilas orang yang tidak mengenal mereka pastinya akan menganggap mereka keluarga karena usia anak anak tersebut bertahap. " Tante Manda datang jam berapa aku kangen? " tanya Difa pada ayahnya. " Tante Manda dalam perjalanan dia ada pekerjaan yang belum selesai jadi pulangnya agak terlambat " sahut Candra. " Kalau nanti Tante Manda jadi Mamaku pasti gak aku bolehin kerja biar nemenin aku di rumah ya Pah " pinta Difa. Candra tersenyum tak mengiyakan anaknya, karena sebenarnya hatinya un
# Arisan Bodong Keluarga Bab 96 ( Kecewa ) Pov Novia Setelah kepergian Mas Diki kami melanjutkan acara kami, menu makanan dipilihkan Adrian karena dia lah yang memiliki ide untuk mengadakan acara ini. Aku sengaja meminta pada Adrian agar memperbolehkan membawa Keyla agar tidak terlihat seperti double date. Dan Pak Candra pun melakukan hal yang sama membawa putra putranya. Anak anak menyukai acara ini karena sudah lama juga aku tak membawa mereka bermain, terakhir aku mengajak mereka jalan jalan ketika pertama kali keluar dari rumah Mas Diki. Selain itu aku pun memang memiliki kesibukan lain yaitu mengurus toko milikku. Tidak kupungkiri membangun dari nol benar benar menyita tenaga dan pikiranku. Tapi aku tak pernah mengabaikan anak anak, setiap hari selalu ku sempatkan untuk mengecek PR dan tugas sekolah serta mengajak mereka mengobrol. Keyla sangat akrab dengan kedua anak anak Pak Candra, mungkin karena usia anak anakku lebih muda sehingga mereka menganggap Keyla layaknya
# Arisan Bodong Keluarga Bab 97 ( Manda Dan Candra ) Special pov ya teman teman, kali ini ada double pov dari Manda dan Candra. Jangan lupa like, comment dan subscribe nya. Ikuti terus kelanjutannya. Pov Candra Semenjak kejadian di parkiran Novia yang menghindariku aku mulai berpikir sepertinya dia tak punya perasaan sedikit pun padaku. Awalnya aku mengira semuanya akan mudah dengan memberinya sedikit perhatian apalagi setiap hari kami bersama karena satu departement. Sebenarnya aku pun belum menyatakan perasaanku karena menghormatinya yang belum selesai dengan Diki, mereka masih proses sidang. Dari cerita Manda aku tahu kalau Novia pernah dekat dengan Adrian mereka berpisah bukan karena keinginan masing masing tapi karena kondisi. Sebagai anak yang masih bergantung pada orang tua yang hanya bisa pasrah mengikuti aturan mereka. Aku juga melihat masih ada binar cinta di mata mereka, walau Novia berusaha menutupinya. Awalnya setelah tahu cerita mereka berdua tidak lantas ak
# Arisan Bodong Keluarga Bab 98 ( Sidang Terakhir ) Setelah berminggu minggu dan mengalami beberapa drama keluarga akhirnya sidang ketiga perceraian Novia tiba. Dan sidang ini merupakan sidang terakhir karena hakim akan memberikan keputusan terkabul tidaknya gugatan Novia. Novia sudah sangat yakin gugatannya akan dikabulkan karena dari Diki sendiri sudah memberi talak pada Novia. Yang berarti secara agama mereka telah resmi bercerai hanya menunggu keputusan secara hukum saja. " Vi, kamu mau aku antar gak? " tanya Manda, dia menawarkan diri karena khawatir keluarga Diki akan kembali mengintimidasi Novia. " Gak Teh aku sendiri saja " sahut Novia. " Teteh khawatir kamu ketemu keluarga Diki lagi " " Jangan khawatir Teh gak akan ada apa apa lagian disana juga banyak orang kan. Teteh berangkat kerja saja nanti kalau ada apa apa aku hubungi deh " " Ya sudah kalau gitu Teteh berangkat kamu hati hati ya. Oh iya kamu berangkat jam berapa? " " Jam 9an kayaknya " " Ok
# Arisan Bodong Keluarga Bab 99 ( Kalung Ayu ) Saat ini Diki masih berada di kamarnya, dia merasa tak bergairah dan tak memiliki semangat untuk hidup. Hari ini sidang terakhir perceraiannya dia sudah pasrah mau bagaimana pun menolak sudah dipastikan mereka pasti berpisah. Salah mulutnya juga yang lantam mengucap kata talak hanya karena emosi. Hari ini sebenarnya dia sudah meminta izin tidak masuk kerja dengan alasan mengikuti sidang. Padahal dia berdiam diri di kamar untuk semedi menangisi nasibnya. Tok tok tok " Diki, lagi ngapain sih di kamar terus " Bu Murni masuk ke kamar Diki dia khawatir melihat anak sulungnya berdiam diri di kamar. " Kamu kenapa sih? " tanyanya lagi " Amah gak tahu atau pura pura hak tahu sih? " Bu Murni menautkan alisnya karena bingung " Kamu kenapa sih di tanya malah balik nanya dasar gak ada akhlak " " Hari ini sidang putusan perceraian ku Mah. Aku malas kesana karena pasti aku berpisah dengan Novia " " Oh ya baguslah kalau kamu gak kesana.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 100 ( Curiga ) " Kamu bener juga kenapa aku baru sadar ya " Kaki Cantika sepertinya akan melangkah namun Di tahan Diki dengan menarik sebelah tangannya. " Kamu mau kemanaa? " tanya Diki dengan suara pelan namum ditekan. " Aku mau mastiin sama Robi saja biar jelas " jawab Cantika dengan dada yang masih terlihat naik turun. " Jangan bercanda kamu, ini kan baru dugaan kamu belum punya bukti lagian ya kalau nanya sekarang percuma dia pasti ngeles. Terus tuh kamu lihat " tunjuk Diki pada Ibunya yang sedang ikut membantu Robi dan Ayu mereka terlihat tertawa bersama. " Amah pasti belain dia, lagian ya sekarang bukan waktunya buat ribut, besok kan pembukaan toko mending kamu urusin itu dulu. Aku takut kamu gak keburu buat beresin semua. Nanti malah jadi repot, mau kamu delay buat openingnya? " " Enggak " jawab Cantika sambil menggeleng kepalanya pelan. " Ya udah sekarang kamu bersikap seperti biasa saja dulu supaya sepasang suami istri itu gak curiga. Leb