# Arisan Bodong Keluarga Bab 99 ( Kalung Ayu ) Saat ini Diki masih berada di kamarnya, dia merasa tak bergairah dan tak memiliki semangat untuk hidup. Hari ini sidang terakhir perceraiannya dia sudah pasrah mau bagaimana pun menolak sudah dipastikan mereka pasti berpisah. Salah mulutnya juga yang lantam mengucap kata talak hanya karena emosi. Hari ini sebenarnya dia sudah meminta izin tidak masuk kerja dengan alasan mengikuti sidang. Padahal dia berdiam diri di kamar untuk semedi menangisi nasibnya. Tok tok tok " Diki, lagi ngapain sih di kamar terus " Bu Murni masuk ke kamar Diki dia khawatir melihat anak sulungnya berdiam diri di kamar. " Kamu kenapa sih? " tanyanya lagi " Amah gak tahu atau pura pura hak tahu sih? " Bu Murni menautkan alisnya karena bingung " Kamu kenapa sih di tanya malah balik nanya dasar gak ada akhlak " " Hari ini sidang putusan perceraian ku Mah. Aku malas kesana karena pasti aku berpisah dengan Novia " " Oh ya baguslah kalau kamu gak kesana.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 100 ( Curiga ) " Kamu bener juga kenapa aku baru sadar ya " Kaki Cantika sepertinya akan melangkah namun Di tahan Diki dengan menarik sebelah tangannya. " Kamu mau kemanaa? " tanya Diki dengan suara pelan namum ditekan. " Aku mau mastiin sama Robi saja biar jelas " jawab Cantika dengan dada yang masih terlihat naik turun. " Jangan bercanda kamu, ini kan baru dugaan kamu belum punya bukti lagian ya kalau nanya sekarang percuma dia pasti ngeles. Terus tuh kamu lihat " tunjuk Diki pada Ibunya yang sedang ikut membantu Robi dan Ayu mereka terlihat tertawa bersama. " Amah pasti belain dia, lagian ya sekarang bukan waktunya buat ribut, besok kan pembukaan toko mending kamu urusin itu dulu. Aku takut kamu gak keburu buat beresin semua. Nanti malah jadi repot, mau kamu delay buat openingnya? " " Enggak " jawab Cantika sambil menggeleng kepalanya pelan. " Ya udah sekarang kamu bersikap seperti biasa saja dulu supaya sepasang suami istri itu gak curiga. Leb
# Arisan Bodong Keluarga Bab 101 ( Pembagian Nasi Kotak ) Pukul 3 sore nasi kotak pesanan Cantika sudah tiba di rumah Bu Murni. Walaupun nasi kotak namun isinya cukup memuaskan dengan kemasan menarik dan diatasnya disertai tulisan permintaan do'a untuk kelancaran dan kemajuan toko mereka yang diberi nama ''Cantik Fashionable'. Mereka menggunakan nama itu setelah melewati musyawarah yang alot dan menguras emosi. Karena semua ingin namanya digunakan untuk toko tersebut. Setelah pengajuan Ayu dengan nama Ayu Collection dan suaminya Robi yang mengajukan Robi Berjaya di tolak Bu Murni karena terlihat pasaran dan seperti toko bangunan. Walaupun Robi sempat merajuk akhirnya dia mau menerimanya, setelah disogok Bu Murni dibelikan nasi padang masing masing satu porsi bersama istrinya. Akhirnya nama yang dipakai untuk toko tersebut 'Cantik & Fashionable' bukan karena mengambil nama cantika tapi ingin tampilan toko mereka terlihat cantik dan terlihat fashionable. Yati sudah menunggu dar
# Arisan Bodong Keluarga Bab 102 ( Gara Gara Nasi Kotak ) Kini beberapa nasi kotak sudah dibagikan karena berpapasan dengan beberapa orang, di tambah lagi setiap ada rumah yang dilewati Bu Murni maka dia akan memberikan satu kotak nasi. Mulutnya tak berhenti promosi setiap memberikan nasi tersebut. Banyak ucapan do'a dan selamat yang diberikan pada Bu Murni bahkan tak sedikit pujian. Walaupun pujian dan do'a tersebut entah ikhlas atau tidaknya. Atau karena ada satu kotak nasi yang disodorkan sehingga mereka terpaksa bermulut manis. Bu Murni tak perduli yang penting perkataan mereka enak di dengar di telinganya. Walau sebenarnya dia masih kesal pada Cantika karena gagal mengadakan syukuran tapi apa mau dikata daripada tidak sama sekali. Walau dia malu ketika membagikannya dia berusaha menebalkan mukanya. Dia malu pada tetangga dan ibu-ibu rumpi di sekitaran rumahnya sudah dari minggu kemarin, dia menggembar gemborkan akan mengadakan pengajian dan juga mengundang anak yatim tapi t
# Arisan Bodong Keluarga Bab 103 ( Nasib Nasi Kotak ) Bu Murni lari secepatnya walau hanya memakai sandal sebelah saja. Sementara Ayu menyusul dari belakang. Mereka buru buru masuk kedalam rumah kemudian mengunci pintunya. Wajah mereka terlihat ketakutan dengan nafas tak beraturan. " Sepertinya si Euis gak ngejar kita yah Yu? " setelah agak tenang Bu Murni merebahkan badannya di sofa. Ayu duduk di kursi sebelahnya dengan nafas masih memburu " Nggak Mah, aman kayaknya " " Hiks hiks " Ayu melihat ke arah suara ternyata mertuanya sedang menangis " Mah kenapa, jangan nangis lah lagian Ceu Euis enggak ngejar kita ". " huaaa huaaaa " Bukannya berhenti tangis Bu Murni malah makin menjadi membuat Ayu kebingungan. " Mah udah dong, nangisnya kok gitu amat nanti dikira orang yang lewat Amah di apain lagi " menantunya itu mulai panik sampai sampai dia berdiri melihat ke arah luar lewat kaca jendela. Dia takut dikira menganiaya mertuanya padahal yang ada dia dianiaya mertuanya itu.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 104 ( Kejutan Tentang Adrian ) Sepulang dari Pengadilan Agama Novia dan Adrian mengunjungi Resto yang dulu mereka kunjungi bersama Manda dan Candra. Dalam hatinya Novia bertanya tanya " Tadi Adrian bilang mau ngajak aku ke Resto miliknya dan sekarang ke Resto ini. Apa iya ini milik Adrian? kalau iya hebat banget punya resto sebesar ini bahkan restonya tak pernah sepi " " Ayo Vi kita turun " ajak Adrian sambil membukakan pintu untuk Novia. " Mmhhh iya, duh maaf jadi ngerepotin kamu sampai bukain pintu segala. Maaf aku melamun " " Gak apa apa santai saja aku juga senang kok, ayo kita masuk ke dalam " Mereka langsung masuk ke dalam, ada beberapa karyawan resto berpapasan dengan mereka, mereka terlihat sangat segan dan menghormati Adrian. Kemudian datang seorang laki laki dilihat dari name tag yang terpasang laki laki tersebut memiliki jabatan manager. " Selamat siang Pak, senang sekali Bapak berkunjung kemari. Bapak mau langsung ke ruangan atau
# Arisan Bodong Keluarga Bab 105 ( Opening Cantik Fashionable ) Pukul 8 malam Toko Novia sedang bersiap tutup, karyawannya sedang bersiap pulang. Novia sedang duduk di meja kasir. Ting Ada pesan masuk dari Bu Siti tetangga dulu di rumah mantan mertuanya. [ Assalammu alaikum ] [ Waalaikum salam, iya Bu. ada yang bisa Novia bantu? ] [ Enggak Vi Ibu cuma mau nanya kabar kamu. Ibu mau kasih info kalau mertua kamu buka toko, sepertinya mereka mau nyaingin kamu ] [ Wah iyakah Bu? apa tokonya yang di dekat pasar? Alhamdulillah aku baik baik saja Bu ] [ Iya kok kamu tahu? Syukur alhamdulillah kalau kamu baik baik saja ] [ Tadi siang aku lewat, lihat Robi lagi nurunin barang ] [ Iya Vi, mertua kamu tuh bikin huru hara terus ] [ Ah iya Bu udah biasa hehee, oh ya Bu tadi siang aku udah ketuk palu sudah resmi bercerai dengan Mas Diki jadi Amah bukan mertuaku lagi. Mungkin bentar lagi jadi mertua Nuri hehee ] [ Oh gitu ya Vi, mungkin kalian memang gak berjodoh sabar ya Vi ] [ Iya Bu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 106 ( Modal Toko ) " Bi kalian habis berapa buka toko ini, Ayah tadi nanya Keenan dia gak kasih modal. Lalu kalian dapat modal darimana? " tanya Pak Imam Degh Robi tersentak dengan pertanyaan Pak Imam, dia bingung menjawab pertanyaan Ayahnya. Karena ketika menggadaikan sertifikat mereka tak meminta izin pada Bapaknya. " I- itu Pak dari..." " Hey kalian lagi apa disini, kamu juga Robi bukannya bantuin. Amah cape di bawah kamu malah enak enak ngerokok disini " tegur Bu Murni pada Robi. " Aduh untung ada Amah, lebih baik aku turun kebawah mumpung Amah nyusul daripada di tanya tanya Bapak. Takut keceplosan " gumam Robi dalam hati. " Iya Bi cepetan turun yang rajin kamu kerja biar bisa beli kalung lagi " ucap Pak Imam. " Hahaaaa " mendengar ucapan Ayahnya Diki langsung tertawa keras. Pak Imam heran melihat Diki tertawa dengan puasnya padahal dia tak berniat untuk mengucapkan hal buruk. Lain lagi Robi merasa disindir Ayahnya, tapi dia b