Share

145. Dimana Amah?

Author: Naya Senja
last update Huling Na-update: 2024-10-13 07:00:06

# Arisan Bodong Keluarga

Bab 145 ( Dimana Amah? )

" Pantas saja emas si Ayu tambah banyak, belum lagi sering pasang story lagi makan di cafe mahal bareng si Robi. Dasar pasangan gak ada akhlak " umpat Diki sambil menggebrak meja.

" Jadi kapan kita akan meminta pertanggung jawabannya? aku sudah gak sabar buat menghajar dia " tambah Diki nampaknya dia marah sekali dengan perbuatan adiknya.

Sedikitnya Diki memiliki dendam pribadi pada Robi karena secara tidak langsung Robi yang menghancurkan rumah tangganya.

Gara gara pernikahan Robi yang menggunakan uang arisan istrinya kini dia yang harus menanggung akibatnya, berpisah dengan anak istrinya.

" Kamu punya dendam pribadi ya Mas sama dia sampe semangat gitu hehee " Cantika tersenyum miring melihat tingkah kakak laki lakinya.

Dikii sedikit malu mendengarnya karena ternyata nampak sekali amarah dan dendamnya.

" Apa salah kalau aku marah, kamu bayangkan saja sendiri kalau kamu ada di posisiku. Berpisah dengan anak dan suami mu karena
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Arisan Bodong Keluarga   146. Perkelahian Diki Dan Robi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 146 ( Perkelahian Diki Dan Robi ) Klotak " Haaa, Di-Ki Ti-ka " suara Dina tercekat. " Hai Bi, gak usah kaget seperti itu " ucap Cantika sambil menerobos masuk ke dalam. " Tik " ucap Dina ingin menarik tangan Cantika. Namun Diki menghalangi adik Ibunya tersebut. " Sudah Bi, kami ada urusan penting. Aku harap Bibi gak ikut campur ya " Diki memegang tangan Bibinya. " Kamu jangan gak sopan sama Bibi ya Ki, ini rumah Bibi " bentak Dina pada Diki. " Aku tahu Bi, aku kecewa sama Bibi sudah menutupi semua. Andai Bibi tak mengizinkan Amah membawa Robi kemari aku juga tak akan mengganggu kenyamanan Bibi " balas Diki telak. Dina langsung terdiam tak bisa menjawab, andai bukan permintaan kakaknya dia juga tak akan mengizinkan kakak dan anaknya bertemu di rumahnya. " Aarrghhh " terdengar teriakan di dalam ruang makan membuat Diki dan Dina berlari untuk melihatnya. Diki berlari terlebih dahulu dia melihat Cantika sedang menjambak Ayu dan Robi sedang berusah

    Huling Na-update : 2024-10-15
  • Arisan Bodong Keluarga   147. Pura Pura Pingsan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 147 ( Pura Pura Pingsan ) Bluughhhh " Amaahhh " jerit Ayu. Semua langsung menoleh ke arah Bu Murni yang terkulai di lantai. Diki dan Cantika saling berpandangan. Ada sorot mata keraguan di hati Cantika dan Diki. Dalam hati mereka mengira kalau Bu Murni berpura pura, tapi bagaimana kalau misal benaran pingsan? Mereka pun sedikit khawatir. Cantika dan Diki dilema, mereka terlihat menelan ludah kasar. Ayu dan Robi posisinya paling dekat dengan Bu Murni otomatis mereka yang paling pertama mendekat. " Lihat gara gara kalian Amah pingsan, kalau ada apa apa sama Amah kalian harus bertanggung jawab " Robi berteriak sangat kuat. " Huaaa huuaa Amaaah " Ayu berteriak tak kalah histerisnya. Para tetangga mulai masuk karena penasaran mendengar teriakan Robi dan tangisan Ayu. Salah satu dari mereka bertanya " Ada apa, apa ada masalah? " " Aduh ternyata banyak tetangga, padahal niatnya cuma menahan Diki dan Cantika supaya gak lapor Polisi, gimana ini ? " Bu

    Huling Na-update : 2024-10-16
  • Arisan Bodong Keluarga   148. Ribut Lagi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 148 ( Ribut Lagi ) " Diaammm " Robi berteriak menggema ke seluruh ruangan. Cantika memang terdiam, namun dia mengangkat wajahnya seakan menantang. " Apa maumu? " ucap Robi menatap tajam Cantika. " Kembalikan uang yang sudah kau makan, semua catatan dan bukti ada disana jadi kamu tak bisa mengelak lagi " Cantika menunjuk buku yang tadi dilempar menggunakan dagunya. " Hahaaa, kalau aku tak mau? " Robi tertawa dan balik menantang. " Tak masalah, pilihannya cuma ada 2. Kamu kembalikan semua uang yang sudah kau makan atau kalau tidak aku akan melaporkanmu ke Polisi agar kau di penjara " sahut Cantika dengan tegas. " Aku tak akan pernah mengembalikan uangnya. Aku rasa tak perlu karena itu uang Amah, bukan uangmu. Lagi pula aku yakin kamu juga pasti ikut memakai uang tersebut " " Apa kau punya bukti aku sudah memakai uang toko? jangan bermimpi untuk menuduhku. Maling teriak maling, Amah sudah mendengarkan apa yang ada di pikiran anak kesayangan Amah in

    Huling Na-update : 2024-10-17
  • Arisan Bodong Keluarga   149. Robi Melepas Motornya

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 149 ( Robi Melepas Motornya ) Buugghhh Terdengar suara hantaman keras menyusul suara tubuh yang terjatuh. " Mas Robiii " teriak Ayu histeris. " Robiiii " Bu Murni pun berteriak tak kalah keras dari Ayu. Robi jatuh terjengkang ke lantai terkena tendangan Diki. Rupanya sedari tadi Diki bersiaga ketika Cantika dan Robi beradu mulut. " Sudah sudah berhenti, malu saya sama tetangga. Dari tadi saya gak mau ikut campur urusan keluarga kalian tapi malah makin ribut " Suami Dina yang berada di dalam kamar ikut keluar, padahal awalnya dia tak mau ikut campur urusan keluarga istrinya karena semua tetangga berbeda RT pun tahu kalau keluarga Bu Murni sering ribut. Robi langsung berdiri di bantu Ayu. Diki pun sudah mundur kembali dan sekarang berdiri bersisian bersama Cantika. Melihat suami Dina marah, Pak Imam langsung meminta maaf. " Maaf Dhika, keluarga saya sudah bikin keributan disini. Saya juga tidak tahu kalau istri saya sering bertemu Robi disini "

    Huling Na-update : 2024-10-18
  • Arisan Bodong Keluarga   1. Prolog

    # Arisan Bodong KeluargaBab 1BruugghhhhSuara pintu dibanting dengan keras, Atikah Ibunda Novia sampai berjingkat kaget. Untung saja cucunya sedang bermain di rumah tetangga. " Ada apa Vi kenapa sampai banting pintu? Ibu sampe kaget seperti ini. Bukannya tadi kamu mau ke rumah mertuamu " Atikah menegur putrinya yang datang dengan wajah di tekuk. Padahal tadi baru saja pulang bekerja, tak lama ada telepon dan pamit ke rumah mertuanya." Maaf Bu aku lagi kesal tadi... "" Vi kamu kok pulang gak sopan setelah marah marah main pergi saja. Aku malu sama Amah " ucapan Novia terpotong, Diki suami Novia masuk tanpa mengucap salam. Bahkan dia tak mempedulikan keberadaan mertuanya yang berada di ruangan itu." Terus Mas sopan? datang datang gak salam, negur aku dan nyalahin aku Mas? Mas tuh sebaiknya ngaca ya jangan selalu nyalahin aku. Jangan mentang mentang kita ada di lingkungan keluarga Mas, jadi bisa bersikap seenaknya " balas Novia yang masih kesal setelah terjadi perdebatan panjang d

    Huling Na-update : 2024-07-03
  • Arisan Bodong Keluarga   2. Huru Hara Pagi Hari

    # Arisan Bodong KeluargaBab 2Setelah kejadian pertengkaran kemarin Novia tidak keluar kamar lagi. Dia menangis dan kelelahan hingga tertidur jam 4 shubuh. Untung saja sudah beberapa minggu Ibunya tinggal bersamanya karena tak ada yang mengasuh putrinya Keyla. Wanita yang sebelumnya mengasuh Keyla pulang kampung untuk menikah dan sampai saat ini Novia belum menemukan penggantinya. Ibunya bersedia mengasuh Keyla untuk sementara sampai menemukan pengganti. Terkadang Keyla di bawah ke rumah Ibunya menginap di rumahnya. Karena keyla memang belum sekolah. Ketika terbangun Novia tak melihat ada Diki di sampingnya. Karena penasaran Novia menuju ruang tamu dan ruang keluarga, Diki tetap tak ada. " Dasar anak Mama tiap ribut pulang kesana " gumamnya. Rumah Novia tidak terlalu besar hanya ada dua kamar tidur, ruang keluarga dan ruang TV serta satu dapur dan satu kamar mandi. Rumah tersebut salah satu rumah kontrakan milik mertuanya. Meski begitu Novia tetap harus membayar uang sewa setia

    Huling Na-update : 2024-07-03
  • Arisan Bodong Keluarga   3. Bahan Ghibah Di Pagi Hari

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 3 Sampai di rumah Murni masih kesal, dia terus menyebut nama Novia dan menyebutnya sebagai menantu tak tahu diri. " Sudahlah Mah tak usah marah marah, malu sama tetangga. Mereka pasti membicarakan keluarga kita " " Ah merekanya saja yang kepo suka ikut campur urusan orang " balas Murni masih dengan wajah sangarnya. " Bapak tadi udah janjiin Novia buat datang, emang Bapak udah ada uang buat bayar?Lagian Pak gak usah di bayar itu kan pasti uang Diki " Imam menggelengkan kepalanya, seingatnya Novia selalu bilang jika arisan itu 100% uang dia. Karena uang Diki lebih banyak di berikan pada istrinya. Untuk nafkah pun Novia hanya mendapat sisa gaji Diki. " Amah hubungi dulu Robi dan Ayu, mereka kan yang pakai uang itu. Bagaimana pun uang itu akan di tuntut Novia karena itu memang haknya," " Tapi Pak..." " Sudah Mah, cepat hubungi mereka. Bapak gak mau masalah ini berlarut larut. Jangan sampai tetangga menilai kita buruk " Imam memotong ucapan istri

    Huling Na-update : 2024-07-03
  • Arisan Bodong Keluarga   4. Memenuhi Undangan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 4 Sesuai permintaan Mas Diki dan Amah aku pulang buru buru. Turun di gerbang menuju jalan rumahku dengan berjalan kaki. Seharusnya sih naik ojeg tapi karena mengulur waktu sambil menunggu jawaban paman Arif aku memilih jalan kaki. Daerah rumahku termasuk jalan yang cukup ramai. Walaupun jalannya tidak terlalu besar tapi banyak kendaran roda empat yang lewat. Tepat di gerbang depan jalan masuk rumahku ada pasar tradisional yang cukup ramai. Di sinilah warung nasi kepunyaan amah dulu, padahal posisinya cukup strategis tapi sayang amah kurang ramah pada pembeli sehingga warungnya gak bertahan lama. Dan sekarang warung itu disewakannya pada orang lain menjadi warung kelontong. Aku menyusuri jalanan sambil sesekali menyapa tetangga yang berpapasan. Dan entah kenapa hatiku terasa gelisah seperti akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Ya Allah semoga semua baik baik saja. 10 menit berjalan kaki akhirnya aku sampai di rumah, sebenarnya tadi aku

    Huling Na-update : 2024-07-03

Pinakabagong kabanata

  • Arisan Bodong Keluarga   149. Robi Melepas Motornya

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 149 ( Robi Melepas Motornya ) Buugghhh Terdengar suara hantaman keras menyusul suara tubuh yang terjatuh. " Mas Robiii " teriak Ayu histeris. " Robiiii " Bu Murni pun berteriak tak kalah keras dari Ayu. Robi jatuh terjengkang ke lantai terkena tendangan Diki. Rupanya sedari tadi Diki bersiaga ketika Cantika dan Robi beradu mulut. " Sudah sudah berhenti, malu saya sama tetangga. Dari tadi saya gak mau ikut campur urusan keluarga kalian tapi malah makin ribut " Suami Dina yang berada di dalam kamar ikut keluar, padahal awalnya dia tak mau ikut campur urusan keluarga istrinya karena semua tetangga berbeda RT pun tahu kalau keluarga Bu Murni sering ribut. Robi langsung berdiri di bantu Ayu. Diki pun sudah mundur kembali dan sekarang berdiri bersisian bersama Cantika. Melihat suami Dina marah, Pak Imam langsung meminta maaf. " Maaf Dhika, keluarga saya sudah bikin keributan disini. Saya juga tidak tahu kalau istri saya sering bertemu Robi disini "

  • Arisan Bodong Keluarga   148. Ribut Lagi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 148 ( Ribut Lagi ) " Diaammm " Robi berteriak menggema ke seluruh ruangan. Cantika memang terdiam, namun dia mengangkat wajahnya seakan menantang. " Apa maumu? " ucap Robi menatap tajam Cantika. " Kembalikan uang yang sudah kau makan, semua catatan dan bukti ada disana jadi kamu tak bisa mengelak lagi " Cantika menunjuk buku yang tadi dilempar menggunakan dagunya. " Hahaaa, kalau aku tak mau? " Robi tertawa dan balik menantang. " Tak masalah, pilihannya cuma ada 2. Kamu kembalikan semua uang yang sudah kau makan atau kalau tidak aku akan melaporkanmu ke Polisi agar kau di penjara " sahut Cantika dengan tegas. " Aku tak akan pernah mengembalikan uangnya. Aku rasa tak perlu karena itu uang Amah, bukan uangmu. Lagi pula aku yakin kamu juga pasti ikut memakai uang tersebut " " Apa kau punya bukti aku sudah memakai uang toko? jangan bermimpi untuk menuduhku. Maling teriak maling, Amah sudah mendengarkan apa yang ada di pikiran anak kesayangan Amah in

  • Arisan Bodong Keluarga   147. Pura Pura Pingsan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 147 ( Pura Pura Pingsan ) Bluughhhh " Amaahhh " jerit Ayu. Semua langsung menoleh ke arah Bu Murni yang terkulai di lantai. Diki dan Cantika saling berpandangan. Ada sorot mata keraguan di hati Cantika dan Diki. Dalam hati mereka mengira kalau Bu Murni berpura pura, tapi bagaimana kalau misal benaran pingsan? Mereka pun sedikit khawatir. Cantika dan Diki dilema, mereka terlihat menelan ludah kasar. Ayu dan Robi posisinya paling dekat dengan Bu Murni otomatis mereka yang paling pertama mendekat. " Lihat gara gara kalian Amah pingsan, kalau ada apa apa sama Amah kalian harus bertanggung jawab " Robi berteriak sangat kuat. " Huaaa huuaa Amaaah " Ayu berteriak tak kalah histerisnya. Para tetangga mulai masuk karena penasaran mendengar teriakan Robi dan tangisan Ayu. Salah satu dari mereka bertanya " Ada apa, apa ada masalah? " " Aduh ternyata banyak tetangga, padahal niatnya cuma menahan Diki dan Cantika supaya gak lapor Polisi, gimana ini ? " Bu

  • Arisan Bodong Keluarga   146. Perkelahian Diki Dan Robi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 146 ( Perkelahian Diki Dan Robi ) Klotak " Haaa, Di-Ki Ti-ka " suara Dina tercekat. " Hai Bi, gak usah kaget seperti itu " ucap Cantika sambil menerobos masuk ke dalam. " Tik " ucap Dina ingin menarik tangan Cantika. Namun Diki menghalangi adik Ibunya tersebut. " Sudah Bi, kami ada urusan penting. Aku harap Bibi gak ikut campur ya " Diki memegang tangan Bibinya. " Kamu jangan gak sopan sama Bibi ya Ki, ini rumah Bibi " bentak Dina pada Diki. " Aku tahu Bi, aku kecewa sama Bibi sudah menutupi semua. Andai Bibi tak mengizinkan Amah membawa Robi kemari aku juga tak akan mengganggu kenyamanan Bibi " balas Diki telak. Dina langsung terdiam tak bisa menjawab, andai bukan permintaan kakaknya dia juga tak akan mengizinkan kakak dan anaknya bertemu di rumahnya. " Aarrghhh " terdengar teriakan di dalam ruang makan membuat Diki dan Dina berlari untuk melihatnya. Diki berlari terlebih dahulu dia melihat Cantika sedang menjambak Ayu dan Robi sedang berusah

  • Arisan Bodong Keluarga   145. Dimana Amah?

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 145 ( Dimana Amah? ) " Pantas saja emas si Ayu tambah banyak, belum lagi sering pasang story lagi makan di cafe mahal bareng si Robi. Dasar pasangan gak ada akhlak " umpat Diki sambil menggebrak meja. " Jadi kapan kita akan meminta pertanggung jawabannya? aku sudah gak sabar buat menghajar dia " tambah Diki nampaknya dia marah sekali dengan perbuatan adiknya. Sedikitnya Diki memiliki dendam pribadi pada Robi karena secara tidak langsung Robi yang menghancurkan rumah tangganya. Gara gara pernikahan Robi yang menggunakan uang arisan istrinya kini dia yang harus menanggung akibatnya, berpisah dengan anak istrinya. " Kamu punya dendam pribadi ya Mas sama dia sampe semangat gitu hehee " Cantika tersenyum miring melihat tingkah kakak laki lakinya. Dikii sedikit malu mendengarnya karena ternyata nampak sekali amarah dan dendamnya. " Apa salah kalau aku marah, kamu bayangkan saja sendiri kalau kamu ada di posisiku. Berpisah dengan anak dan suami mu karena

  • Arisan Bodong Keluarga   144. Robi Dan Ayu Korupsi

    # Arisan Bodong KeluargaBab 144 ( Robi Dan Ayu Korupsi )Pulang dari tempat kerja Diki langsung menuju ke toko Cantika, lebih tepatnya toko Ibunya hanya saja dikelola oleh Cantika.Diki pulang dengan diselimuti rasa kesal setelah sebelumnya dia sempat bersitegang dengan Novia di parkiran motor." Sombong sekali Novia mentang mentang sudah dapat penggantiku, dia kira cuma dia saja yang laku? Haaahh aku juga punya Nuri " Diki menggerutu sepanjang jalan di motornya.Dulu motornya paling bagus di parkiran karena model terbaru dan harganya mahal, kini gelar motor terbagus diambil Novia bahkan Novia membeli cash walaupun itu hadiah. Sementara Diki dia mengambil dengan cara kredit untung saja gak ambil tenor lama karena Diki takut tiba tiba dia tak bisa membayarnya.Diki sudah tiba di depan toko Cantika dia langsung memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam." Mi dimana Cantika? " Diki bertanya pada Umi, bisa dibilang Umi ini orang kepercayaan Cantika.Di antara yang lain dia termasuk

  • Arisan Bodong Keluarga   143. Kedatangan Keluarga Adrian

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 143 ( Kedatangan Keluarga Adrian ) Novia pulang terburu buru, karena dia ingin mengunjungi dulu tokonya sebelum ke rumah neneknya. Dia ingin memastikan keadaan toko dan mengecek laporan sambil menunggu jam kedatangan orang tua Adrian. Satu jam Novia berada di tokonya setelah dirasa cukup dia hendak ke rumah neneknya yang hanya butuh waktu beberapa menit. Karena ruko Novia berada di jajaran gerbang komplek, sedangkan rumah neneknya ada di dekat gerbang dengan berjalan kaki oun sebenarnya cukup dekat. Ting Ketika Novia berdiri ponselnya berbunyi dan melihat ada pesan masuk dari Adrian. [ Assalammu Alaikum, Yang dimana? ] Novia yang sudah berdiri kembali duduk dan berniat membalas pesan tersebut. [ Waalaikum salam, aku lagi di toko baru mau pulang ke rumah buat siap siap nyambut calon mertuaku ] [ Aiihhh pintar menggoda sekarang ya. Kamu hati hati minta antar pegawaimu ya. Harusnya kamu jangan ke toko dulu, aku takut Nuri tiba tiba muncul lagi ]

  • Arisan Bodong Keluarga   142. Mantan Aneh

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 142 ( Mantan Aneh ) Pov Novia Sepagi ini sudah ada yang minta di dongengin. Gara gara dapat kiriman foto kebersamaan ku dengan Adrian dan anak anak yang entah dari siapa. Tak apalah segala sesuatunya tak akan bisa di tutupi selamanya. Mau nanti atau mau sekarang sama saja. Yang jadi masalah adalah posisi pekerjaan kami. Aku takut pihak management berpikiran buruk. Semoga saja Pak Candra bisa membantu menjelaskan, lagipula Adrian sudah tidak bekerja disini. Dia pun bekerja jadi audit hanya sebagai freelancer. Benar kata Lori, orang selalu ada yang pro dan kontra. Bahkan ada saja suara sumbang yang menyebut aku berselingkuh dari A'Diki. Tapi bagi yang mengetahui keseharian dan masalah kami, pasti mereka akan paham. Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Hari ini pekerjaan berjalan seperti biasa. Adrian berkali kali mengirim pesan dan mengingatkan aku banyak hal. Jangan telat makan lah, jangan melamun, hati hati bekerja. Ya ampun berasa jadi a

  • Arisan Bodong Keluarga   141. Dapat Ganti Sultan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 141 ( Dapat Ganti sultan ) " Heheee gak kok, kami masih betah masih cape lah Yang perjalanan jauh dari sana " ujar Adrian sambil memelas. " Huhuu tadi saja nakutin kita " ucap Novia sambil mencebikan bibirnya. " Becanda Yang hehee" jawab Adrian sambil terkekeh. " Jangan marah dong masa marah gak kasian gitu sama aku hari ini mengalami hal seram " wajah Adrian memelas. Arif langsung duduk diantara mereka lalu bertanya " Memangnya ada apa? " " Seram Paman tadi Pas main ke rumah Bi Nania " ucap Manda. Kali ini Manda yang bercerita dan semua menyimak dengan serius. " Makanya kalian kalau ke tempat baru harus permisi. Walau bagaimana pun kita ini sebagai tamu harus bersikap sopan. Beruntung tadi Adrian langsung menemui Pak Ustadz. Sudah sekarang kita siap siap sholat maghrib ya " Semua mengangguk setuju, Arif langsung berdiri dua keponakannya pun ikut berdiri dan mengikutinya. Mereka seperti anak kecil yang mengikuti induknya. Bahkan mereka saling

DMCA.com Protection Status