# Arisan Bodong Keluarga Bab 102 ( Gara Gara Nasi Kotak ) Kini beberapa nasi kotak sudah dibagikan karena berpapasan dengan beberapa orang, di tambah lagi setiap ada rumah yang dilewati Bu Murni maka dia akan memberikan satu kotak nasi. Mulutnya tak berhenti promosi setiap memberikan nasi tersebut. Banyak ucapan do'a dan selamat yang diberikan pada Bu Murni bahkan tak sedikit pujian. Walaupun pujian dan do'a tersebut entah ikhlas atau tidaknya. Atau karena ada satu kotak nasi yang disodorkan sehingga mereka terpaksa bermulut manis. Bu Murni tak perduli yang penting perkataan mereka enak di dengar di telinganya. Walau sebenarnya dia masih kesal pada Cantika karena gagal mengadakan syukuran tapi apa mau dikata daripada tidak sama sekali. Walau dia malu ketika membagikannya dia berusaha menebalkan mukanya. Dia malu pada tetangga dan ibu-ibu rumpi di sekitaran rumahnya sudah dari minggu kemarin, dia menggembar gemborkan akan mengadakan pengajian dan juga mengundang anak yatim tapi t
# Arisan Bodong Keluarga Bab 103 ( Nasib Nasi Kotak ) Bu Murni lari secepatnya walau hanya memakai sandal sebelah saja. Sementara Ayu menyusul dari belakang. Mereka buru buru masuk kedalam rumah kemudian mengunci pintunya. Wajah mereka terlihat ketakutan dengan nafas tak beraturan. " Sepertinya si Euis gak ngejar kita yah Yu? " setelah agak tenang Bu Murni merebahkan badannya di sofa. Ayu duduk di kursi sebelahnya dengan nafas masih memburu " Nggak Mah, aman kayaknya " " Hiks hiks " Ayu melihat ke arah suara ternyata mertuanya sedang menangis " Mah kenapa, jangan nangis lah lagian Ceu Euis enggak ngejar kita ". " huaaa huaaaa " Bukannya berhenti tangis Bu Murni malah makin menjadi membuat Ayu kebingungan. " Mah udah dong, nangisnya kok gitu amat nanti dikira orang yang lewat Amah di apain lagi " menantunya itu mulai panik sampai sampai dia berdiri melihat ke arah luar lewat kaca jendela. Dia takut dikira menganiaya mertuanya padahal yang ada dia dianiaya mertuanya itu.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 104 ( Kejutan Tentang Adrian ) Sepulang dari Pengadilan Agama Novia dan Adrian mengunjungi Resto yang dulu mereka kunjungi bersama Manda dan Candra. Dalam hatinya Novia bertanya tanya " Tadi Adrian bilang mau ngajak aku ke Resto miliknya dan sekarang ke Resto ini. Apa iya ini milik Adrian? kalau iya hebat banget punya resto sebesar ini bahkan restonya tak pernah sepi " " Ayo Vi kita turun " ajak Adrian sambil membukakan pintu untuk Novia. " Mmhhh iya, duh maaf jadi ngerepotin kamu sampai bukain pintu segala. Maaf aku melamun " " Gak apa apa santai saja aku juga senang kok, ayo kita masuk ke dalam " Mereka langsung masuk ke dalam, ada beberapa karyawan resto berpapasan dengan mereka, mereka terlihat sangat segan dan menghormati Adrian. Kemudian datang seorang laki laki dilihat dari name tag yang terpasang laki laki tersebut memiliki jabatan manager. " Selamat siang Pak, senang sekali Bapak berkunjung kemari. Bapak mau langsung ke ruangan atau
# Arisan Bodong Keluarga Bab 105 ( Opening Cantik Fashionable ) Pukul 8 malam Toko Novia sedang bersiap tutup, karyawannya sedang bersiap pulang. Novia sedang duduk di meja kasir. Ting Ada pesan masuk dari Bu Siti tetangga dulu di rumah mantan mertuanya. [ Assalammu alaikum ] [ Waalaikum salam, iya Bu. ada yang bisa Novia bantu? ] [ Enggak Vi Ibu cuma mau nanya kabar kamu. Ibu mau kasih info kalau mertua kamu buka toko, sepertinya mereka mau nyaingin kamu ] [ Wah iyakah Bu? apa tokonya yang di dekat pasar? Alhamdulillah aku baik baik saja Bu ] [ Iya kok kamu tahu? Syukur alhamdulillah kalau kamu baik baik saja ] [ Tadi siang aku lewat, lihat Robi lagi nurunin barang ] [ Iya Vi, mertua kamu tuh bikin huru hara terus ] [ Ah iya Bu udah biasa hehee, oh ya Bu tadi siang aku udah ketuk palu sudah resmi bercerai dengan Mas Diki jadi Amah bukan mertuaku lagi. Mungkin bentar lagi jadi mertua Nuri hehee ] [ Oh gitu ya Vi, mungkin kalian memang gak berjodoh sabar ya Vi ] [ Iya Bu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 106 ( Modal Toko ) " Bi kalian habis berapa buka toko ini, Ayah tadi nanya Keenan dia gak kasih modal. Lalu kalian dapat modal darimana? " tanya Pak Imam Degh Robi tersentak dengan pertanyaan Pak Imam, dia bingung menjawab pertanyaan Ayahnya. Karena ketika menggadaikan sertifikat mereka tak meminta izin pada Bapaknya. " I- itu Pak dari..." " Hey kalian lagi apa disini, kamu juga Robi bukannya bantuin. Amah cape di bawah kamu malah enak enak ngerokok disini " tegur Bu Murni pada Robi. " Aduh untung ada Amah, lebih baik aku turun kebawah mumpung Amah nyusul daripada di tanya tanya Bapak. Takut keceplosan " gumam Robi dalam hati. " Iya Bi cepetan turun yang rajin kamu kerja biar bisa beli kalung lagi " ucap Pak Imam. " Hahaaaa " mendengar ucapan Ayahnya Diki langsung tertawa keras. Pak Imam heran melihat Diki tertawa dengan puasnya padahal dia tak berniat untuk mengucapkan hal buruk. Lain lagi Robi merasa disindir Ayahnya, tapi dia b
# Arisan Bodong Keluarga Bab 107 ( Status Di Facebook )Menjelang sore Nuri datang ke toko sendirian ke toko. Suasana toko tak seramai tadi siang. Bu Murni langsung menyambut kedatangan calon menantunya itu dengan wajah sumringah." Eh Nuri ayo masuk Nur. Kamu gak bilang mau kesini kalau tau mau kesini Amah pasti suruh Diki jemput kamu "" Iya Amah maaf saya tadi siang ada acara keluarga jadi agak telat datangnya. Ini baru pulang langsung kesini " jawab Nuri menampilkan senyum manisnya." Ngga apa apa, bentar lagi kita mau pulang ke rumah. Mending kamu ikut ke rumah ya kita kumpul kumpul aza di rumah sekalian istirahat " ajak Bu Murni pada Nuri.Karena toko tak seramai siang maka Cantika dan Bu Murni memutuskan kembali ke rumah untuk beristirahat. Untuk toko akan dijaga Robi dan Ayu alasannya mereka tidak percaya pada karyawan karena masih terbilang baru.Bu Murni dan Cantika pulang ke rumah menggunakan mobil Nuri. Ketika di pasar mereka mampir membeli baso dan juice untuk orang rum
# Arisan Bodong KeluargaBab 108 ( Membalas Komentar )" Kurang ajaarrr " teriaknya sampai terdengar keluar rumah.Teriakan Bu Murni menggema, tetangganya sampai keluar dan berkumpul bertanya tanya ada masalah apa sampai teriakannya terdengar satu RT." Biasalah keluarga riweuh " salah satu tetangganya berucap." Udah biarin saja bikin ulah terus mereka lama lama mending kita lapor Pak RT biar di usir " " Kasihan Pak Imam ya anak istrinya gak ada yang jelas " Suara tetangga samar samar terdengar Pak Imam. Posisinya serba salah karena memang istrinya sering membuat gaduh sehingga dia tak berdaya ketika para tetangga mulai membicarakannya." Mah udah dong malu, lihat tetangga pada ngumpul di luar gara gara Amah teriak " ditegurnya secara halus Bu Murni karena percuma memarahi orang yang sedang marah." Amah gak peduli, tetangga kita pada jahat mereka iri sama Amah " Bu Murni berteriak keras tak mempedulikan teguran suaminya." Iri gimana Mah, emang kita punya apa buat dibanggakan? bua
# Arisan Bodong Keluarga Bab 109 ( Melabrak Tetangga )Setelah puas berteriak Bu Murni langsung berdiri dia mengangkat lengan baju kanan dan kirinya, nafasnya memburu rupanya dia benar benar marah.Amarahnya sudah dipuncak, dilemparkannya ponsel android yang terkenal dengan camera jahatnya. Bisa merubah orang jadi tambah putih dan cantik.Ayu sampai tersentak kaget matanya fokus melihat pergerakan mertua perempuannya. Mulutnya menganga melihat Amah dengan gayanya yang siap perang.Dia berjalan menuju luar bahkan tanpa menggunakan sandal. Derap langkahnya begitu bertenaga sampai hentakannya terasa.Ayu ikut berdiri mengikuti mertuanya tapi langkahnya terhenti sampai pintu pagar. Dia tersadar dengan keadaan yang sepertinya sudah tidak kondusif.Lantas Ayu langsung naik ke lantai 2 memanggil suaminya yang sedang tertidur dengan Chila anak mereka." Mas obi bangun Mas " digoyangkannya tubuh Robi dengan kuat, dia begitu tak sabar ingin segera pergi melihat keadaan mertuanya." Mas ih keb