# Arisan Bodong Keluarga Bab 109 ( Melabrak Tetangga )Setelah puas berteriak Bu Murni langsung berdiri dia mengangkat lengan baju kanan dan kirinya, nafasnya memburu rupanya dia benar benar marah.Amarahnya sudah dipuncak, dilemparkannya ponsel android yang terkenal dengan camera jahatnya. Bisa merubah orang jadi tambah putih dan cantik.Ayu sampai tersentak kaget matanya fokus melihat pergerakan mertua perempuannya. Mulutnya menganga melihat Amah dengan gayanya yang siap perang.Dia berjalan menuju luar bahkan tanpa menggunakan sandal. Derap langkahnya begitu bertenaga sampai hentakannya terasa.Ayu ikut berdiri mengikuti mertuanya tapi langkahnya terhenti sampai pintu pagar. Dia tersadar dengan keadaan yang sepertinya sudah tidak kondusif.Lantas Ayu langsung naik ke lantai 2 memanggil suaminya yang sedang tertidur dengan Chila anak mereka." Mas obi bangun Mas " digoyangkannya tubuh Robi dengan kuat, dia begitu tak sabar ingin segera pergi melihat keadaan mertuanya." Mas ih keb
# Arisan Bodong Keluarga Bab 110 ( Siapa Yang Mulai? ) Semua saling berteriak dan tak berhenti saling melempar sampai tiba tiba ada air yang menyiram mereka. " Aargghh bauuu " teriak Euis yang berbarengan dengan yang lainnya. " Iya bau banget " " Sial*n siapa yang nyiram pake air comberan? " Yuyun berteriak marah. " Hahaaa " Warga yang menonton aksi mereka langsung tertawa berbarengan. " Bau ya Yun, lanjut lagi dong rame nih tontonan sore " ujar sesebapa yang berdiri paling depan. " Ibu ibu tolong berhenti ini sudah mau maghrib. Kalian gak malu di tonton warga, disini banyak anak kecil bukannya memberi contoh baik ini malah ngasih contoh buruk " seru Pak RT. " Jadi Pak RT yang nyiram kami? " tanya Bu Murni dengan lantang. " Ya saya sama Pak Hansip yang sudah menyiram kalian. Kalau kalian tidak di siram belum tentu mau berhenti " sahut Pak RT tak mau kalah suaranya pun dibuat keras. " Ya tapi jangan pake air comberan juga dong " timpal Yati yang badannya menjadi tambah hit
# Arisan Bodong Keluarga Bab 114 ( Ganti Rugi )" Diam semua diam, benar kata Bu Murni kalian semua bikin gaduh. Sekali lagi saya peringati kalau kalian gak mau diam saya bubarkan semuanya " kali ini Pak RT mendukung Bu Murni. Karena Pak RT juga pusing dengan kerumunan warga yang sudah seperti pasar malam. Mereka ingin melihat pertemuan tersebut sampai memenuhi teras rumahnya." Jadi bagaimana Bu Murni dan Bu Mayang, apa Ibu sudah mau bercerita? " tanya Pak RT lagi yang nampak mulai kesal. " Kalau kalian tak mau bercerita nanti saya akan ambil keputusan tanpa minta pertimbangan kalian. Bagaimana? " suara Pak RT lebih tegas kali ini." Maaf Pak RT setahu saya yang pertama datang itu Bu Murni ke rumah Bu Mayang. Dia Berteriak teriak sampai Bu Mayang keluar. Bu Mayang keluar sambil bawa pisau. Mereka terlibat cekcok terus Bu Murni marah sama Euis karena ikut memojokannya. Bu Murni melempar sandalnya tapi kena Yuyun yang kebetulan berada di belakang Euis setelah itu terjadilah aksi s
# Arisan Bodong Keluarga Bab 112 ( Hukuman ) " Hidup Pak Imam, hidup Pak Imam " warga berteriak keras. Pak RT langsung berdiri dari duduknya, warga tanpa dikomando langsung tak bersuara suasana menjadi sunyi dan hening. Dipandanginya warganya satu persatu, mereka malah tersenyum. Setelah di rasa aman Pak RT kembali duduk. " Bapak yakin atas keputusan Bapak? " tanya Pak RT pada Pak Imam. " Saya yakin Pak RT " jawab Pak Imam. " Baiklah kita sudah sepakat ya soal ganti rugi itu. Berapa totalnya Ceu Juju? " kali ini Pak RT bertanya pada Ceu Juju. Mendengar pertanyaan Pak RT Ceu Juju langsung sumringah dia yang sudah putus asa karena warung miliknya porak poranda akibat para ibu ibu ngereog di lapangnya, sekarang bisa kembali tersenyum cerah. Diambilnya catatan dari tangan anak laki lakinya " Semuanya 2 juta 530 ribu Pak RT " " Yang bener kamu Ju, masa mahal banget kan yang habis barang yang di luar warung saja yang didalam mah aman " Bu Murni langsung protes mendengar nominal
# Arisan bodong Keluarga Bab 113 ( Ide Siapa? ) Bu Murni, Robi dan Ayu pulang duluan bareng warga yang lain. Sesuai permintaan Bapaknya Robi tidak langsung pulang. Di dalam rumah ternyata sudah ada Diki yang tadi siang pergi jalan bareng Nuri. " Kalian darimana kok barengan? terus kenapa wajah kalian ketat gitu persis selempak baru hehee " tanya Diki. Semua diam tak ada yang menjawab " Ada apa ya sama mereka kok mulanya kecut semua " Diki membatin. " Oh ya tadi pas aku pulang banyak warga berbondong bondong jalan ada apa ya? " mereka bertiga hanya membuang muka tak menjawab pertanyaan Diki. " Kenapa sih semua orang aneh banget hari ini " Diki kembali membatin. " Assalammu Alaikum " " Waalaikum salam " jawab Diki dan yang lainnya serempak. " Yah dari mana? malam malam dari luar " tanya Diki. " Barusan ada kumpulan di rumah Pak RT " jawab Pak Imam singkat. " Tumben Ayah ikut biasanya juga suka nolak " balas Diki " Ini kumpulan luar biasa, Amah dan adikmu bikin ulah "
# Arisan Bodong KeluargaBab 114 ( Persaingan Novia dan Cantika )Diki kembali ke ruang keluarga, dia melihat ke empat orang tersebut saling menyalahkan. Hanya Keenan yang terlihat diam dan duduk paling pojok." Kalian kenapa sih bikin masalah saja, sebenarnya ada apa sampai Ayah di panggil Pak RT " Diki bertanya dengan segala ke kepoannya." Tadi sore Amah ngamuk Mas depan warung Ceu Juju. Warungnya sampai porak poranda karena dipakai aksi saling lempar para Ibu-ibu " sahut Ayu.Keenan yang sedang memainkan ponselnya langsung berhenti dan ikut mendengarkan dengan serius." Iya awal ngamuknya karena apa? kan gak mungkin Amah tiba tiba ngereog gitu " " Amah bikin status di FB memposting soal toko terus banyak yang comment salah satunya Bu Mayang yang bilang modal toko dari gadai hasil sertifikat.Amah marah gak terima jadi ngamuk disana, terus terjadi aksi saling lempar pakai dagangan Ceu Juju. Awalnya kami harus patungan buat ganti tapi Ayah mau membayar semuanya.Selain bayar ganti
# Arisan Bodong Keluarga Bab 115 ( Jalan Tikus ) Pov Cantika " Aarrgghhh " Aku berteriak sangat kencang melihat baju baju jualanku terkoyak seperti itu. Bukan hanya satu atau dua baju tapi lusinan. Ini yang terlihat saja belum yang masih di rak dan belum aku cek. " Umi apa apaan ini, kenapa bisa seperti ini? " tanya Amah ikut kesal. " Umi kok bisa begini sih, emang gak pernah kamu cek? bisa bangkrut saya kalau begini caranya. Kamu mau saya suruh ganti semua kerugiannya? " Aku mencecar Umi dengan banyak pertanyaan. Kesal, marah? Ya tentu saja siapa yang gak kesal dan marah dengan situasi dan keadaan seperti ini. Aarggghh ingin rasanya aku maki semua orang yang ada di depanku. " Maaf Bu saya baru tahu barusan pas mau ambil barang " jawabnya sambil menunduk. " Kamu kok menaruh barang gak lihat lihat sih? " lama aku terdiam karena shock. Selintas aku melihat titik titik cahaya dibelakang rak baju tempat ditemukannya baju baju rusak. Karena penasaran aku ambil sisa baju yang
# Arisan Bodong Keluarga Bab 116( Mencari Pemilik Toko ) Umi sudah turun ke lantai bawah dan bergabung bersama teman temannya. Cantika masih duduk di dalam bersama ibunya. " Mah, aku akan menyelesaikan semuanya. Aku minta tolong sama Amah jangan dulu ikut campur karena akan mempersulit semuanya " pinta Cantika pada ibunya. " Maksud kamu gimana Tik, Amah gak ngerti? " Bu Murni mengernyitkan keningnya. " Amah mau masalah kita cepet bereskan? nah aku minta Amah biarkan aku menyelesaikan semuanya. Aku harus selidiki semuanya. Dan aku minta Amah gak berbicara apapun pada Ayu dan Robi sekalipun " " Kok gitu sih Tik? " " Kalau Amah gak mau biar Amah selesaikan sendiri saja. Aku gak mau tahu " " Jangan gitu dong, Amah mana bisa beresin ini. Cuma aneh aja kenapa Robi dan Ayu tak boleh tahu " " Nanti juga Amah tahu, aku masih menebak saja. Aku cuma minta itu aja Mah. Amah jangan bicara apa pun kalau di tanya bilang aja gak tahu dan bilang Umi gak ngomong apa-apa. Amah nger