Share

100. Curiga

Penulis: Naya Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 01:06:41

# Arisan Bodong Keluarga

Bab 100 ( Curiga )

" Kamu bener juga kenapa aku baru sadar ya " Kaki Cantika sepertinya akan melangkah namun Di tahan Diki dengan menarik sebelah tangannya.

" Kamu mau kemanaa? " tanya Diki dengan suara pelan namum ditekan.

" Aku mau mastiin sama Robi saja biar jelas " jawab Cantika dengan dada yang masih terlihat naik turun.

" Jangan bercanda kamu, ini kan baru dugaan kamu belum punya bukti lagian ya kalau nanya sekarang percuma dia pasti ngeles. Terus tuh kamu lihat " tunjuk Diki pada Ibunya yang sedang ikut membantu Robi dan Ayu mereka terlihat tertawa bersama.

" Amah pasti belain dia, lagian ya sekarang bukan waktunya buat ribut, besok kan pembukaan toko mending kamu urusin itu dulu. Aku takut kamu gak keburu buat beresin semua. Nanti malah jadi repot, mau kamu delay buat openingnya? "

" Enggak " jawab Cantika sambil menggeleng kepalanya pelan.

" Ya udah sekarang kamu bersikap seperti biasa saja dulu supaya sepasang suami istri itu gak curiga. Leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Arisan Bodong Keluarga   101. Pembagian Nasi Kotak

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 101 ( Pembagian Nasi Kotak ) Pukul 3 sore nasi kotak pesanan Cantika sudah tiba di rumah Bu Murni. Walaupun nasi kotak namun isinya cukup memuaskan dengan kemasan menarik dan diatasnya disertai tulisan permintaan do'a untuk kelancaran dan kemajuan toko mereka yang diberi nama ''Cantik Fashionable'. Mereka menggunakan nama itu setelah melewati musyawarah yang alot dan menguras emosi. Karena semua ingin namanya digunakan untuk toko tersebut. Setelah pengajuan Ayu dengan nama Ayu Collection dan suaminya Robi yang mengajukan Robi Berjaya di tolak Bu Murni karena terlihat pasaran dan seperti toko bangunan. Walaupun Robi sempat merajuk akhirnya dia mau menerimanya, setelah disogok Bu Murni dibelikan nasi padang masing masing satu porsi bersama istrinya. Akhirnya nama yang dipakai untuk toko tersebut 'Cantik & Fashionable' bukan karena mengambil nama cantika tapi ingin tampilan toko mereka terlihat cantik dan terlihat fashionable. Yati sudah menunggu dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Arisan Bodong Keluarga   102. Gara Gara Nasi Kotak

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 102 ( Gara Gara Nasi Kotak ) Kini beberapa nasi kotak sudah dibagikan karena berpapasan dengan beberapa orang, di tambah lagi setiap ada rumah yang dilewati Bu Murni maka dia akan memberikan satu kotak nasi. Mulutnya tak berhenti promosi setiap memberikan nasi tersebut. Banyak ucapan do'a dan selamat yang diberikan pada Bu Murni bahkan tak sedikit pujian. Walaupun pujian dan do'a tersebut entah ikhlas atau tidaknya. Atau karena ada satu kotak nasi yang disodorkan sehingga mereka terpaksa bermulut manis. Bu Murni tak perduli yang penting perkataan mereka enak di dengar di telinganya. Walau sebenarnya dia masih kesal pada Cantika karena gagal mengadakan syukuran tapi apa mau dikata daripada tidak sama sekali. Walau dia malu ketika membagikannya dia berusaha menebalkan mukanya. Dia malu pada tetangga dan ibu-ibu rumpi di sekitaran rumahnya sudah dari minggu kemarin, dia menggembar gemborkan akan mengadakan pengajian dan juga mengundang anak yatim tapi t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Arisan Bodong Keluarga   103. Nasib Nasi Kotak

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 103 ( Nasib Nasi Kotak ) Bu Murni lari secepatnya walau hanya memakai sandal sebelah saja. Sementara Ayu menyusul dari belakang. Mereka buru buru masuk kedalam rumah kemudian mengunci pintunya. Wajah mereka terlihat ketakutan dengan nafas tak beraturan. " Sepertinya si Euis gak ngejar kita yah Yu? " setelah agak tenang Bu Murni merebahkan badannya di sofa. Ayu duduk di kursi sebelahnya dengan nafas masih memburu " Nggak Mah, aman kayaknya " " Hiks hiks " Ayu melihat ke arah suara ternyata mertuanya sedang menangis " Mah kenapa, jangan nangis lah lagian Ceu Euis enggak ngejar kita ". " huaaa huaaaa " Bukannya berhenti tangis Bu Murni malah makin menjadi membuat Ayu kebingungan. " Mah udah dong, nangisnya kok gitu amat nanti dikira orang yang lewat Amah di apain lagi " menantunya itu mulai panik sampai sampai dia berdiri melihat ke arah luar lewat kaca jendela. Dia takut dikira menganiaya mertuanya padahal yang ada dia dianiaya mertuanya itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Arisan Bodong Keluarga   104. Kejutan Tentang Adrian

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 104 ( Kejutan Tentang Adrian ) Sepulang dari Pengadilan Agama Novia dan Adrian mengunjungi Resto yang dulu mereka kunjungi bersama Manda dan Candra. Dalam hatinya Novia bertanya tanya " Tadi Adrian bilang mau ngajak aku ke Resto miliknya dan sekarang ke Resto ini. Apa iya ini milik Adrian? kalau iya hebat banget punya resto sebesar ini bahkan restonya tak pernah sepi " " Ayo Vi kita turun " ajak Adrian sambil membukakan pintu untuk Novia. " Mmhhh iya, duh maaf jadi ngerepotin kamu sampai bukain pintu segala. Maaf aku melamun " " Gak apa apa santai saja aku juga senang kok, ayo kita masuk ke dalam " Mereka langsung masuk ke dalam, ada beberapa karyawan resto berpapasan dengan mereka, mereka terlihat sangat segan dan menghormati Adrian. Kemudian datang seorang laki laki dilihat dari name tag yang terpasang laki laki tersebut memiliki jabatan manager. " Selamat siang Pak, senang sekali Bapak berkunjung kemari. Bapak mau langsung ke ruangan atau

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Arisan Bodong Keluarga   105. Opening Cantik Fashionable

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 105 ( Opening Cantik Fashionable ) Pukul 8 malam Toko Novia sedang bersiap tutup, karyawannya sedang bersiap pulang. Novia sedang duduk di meja kasir. Ting Ada pesan masuk dari Bu Siti tetangga dulu di rumah mantan mertuanya. [ Assalammu alaikum ] [ Waalaikum salam, iya Bu. ada yang bisa Novia bantu? ] [ Enggak Vi Ibu cuma mau nanya kabar kamu. Ibu mau kasih info kalau mertua kamu buka toko, sepertinya mereka mau nyaingin kamu ] [ Wah iyakah Bu? apa tokonya yang di dekat pasar? Alhamdulillah aku baik baik saja Bu ] [ Iya kok kamu tahu? Syukur alhamdulillah kalau kamu baik baik saja ] [ Tadi siang aku lewat, lihat Robi lagi nurunin barang ] [ Iya Vi, mertua kamu tuh bikin huru hara terus ] [ Ah iya Bu udah biasa hehee, oh ya Bu tadi siang aku udah ketuk palu sudah resmi bercerai dengan Mas Diki jadi Amah bukan mertuaku lagi. Mungkin bentar lagi jadi mertua Nuri hehee ] [ Oh gitu ya Vi, mungkin kalian memang gak berjodoh sabar ya Vi ] [ Iya Bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Arisan Bodong Keluarga   106. Modal Toko

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 106 ( Modal Toko ) " Bi kalian habis berapa buka toko ini, Ayah tadi nanya Keenan dia gak kasih modal. Lalu kalian dapat modal darimana? " tanya Pak Imam Degh Robi tersentak dengan pertanyaan Pak Imam, dia bingung menjawab pertanyaan Ayahnya. Karena ketika menggadaikan sertifikat mereka tak meminta izin pada Bapaknya. " I- itu Pak dari..." " Hey kalian lagi apa disini, kamu juga Robi bukannya bantuin. Amah cape di bawah kamu malah enak enak ngerokok disini " tegur Bu Murni pada Robi. " Aduh untung ada Amah, lebih baik aku turun kebawah mumpung Amah nyusul daripada di tanya tanya Bapak. Takut keceplosan " gumam Robi dalam hati. " Iya Bi cepetan turun yang rajin kamu kerja biar bisa beli kalung lagi " ucap Pak Imam. " Hahaaaa " mendengar ucapan Ayahnya Diki langsung tertawa keras. Pak Imam heran melihat Diki tertawa dengan puasnya padahal dia tak berniat untuk mengucapkan hal buruk. Lain lagi Robi merasa disindir Ayahnya, tapi dia b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Arisan Bodong Keluarga   107. Status Di F******k

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 107 ( Status Di Facebook )Menjelang sore Nuri datang ke toko sendirian ke toko. Suasana toko tak seramai tadi siang. Bu Murni langsung menyambut kedatangan calon menantunya itu dengan wajah sumringah." Eh Nuri ayo masuk Nur. Kamu gak bilang mau kesini kalau tau mau kesini Amah pasti suruh Diki jemput kamu "" Iya Amah maaf saya tadi siang ada acara keluarga jadi agak telat datangnya. Ini baru pulang langsung kesini " jawab Nuri menampilkan senyum manisnya." Ngga apa apa, bentar lagi kita mau pulang ke rumah. Mending kamu ikut ke rumah ya kita kumpul kumpul aza di rumah sekalian istirahat " ajak Bu Murni pada Nuri.Karena toko tak seramai siang maka Cantika dan Bu Murni memutuskan kembali ke rumah untuk beristirahat. Untuk toko akan dijaga Robi dan Ayu alasannya mereka tidak percaya pada karyawan karena masih terbilang baru.Bu Murni dan Cantika pulang ke rumah menggunakan mobil Nuri. Ketika di pasar mereka mampir membeli baso dan juice untuk orang rum

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Arisan Bodong Keluarga   108. Membalas Komentar

    # Arisan Bodong KeluargaBab 108 ( Membalas Komentar )" Kurang ajaarrr " teriaknya sampai terdengar keluar rumah.Teriakan Bu Murni menggema, tetangganya sampai keluar dan berkumpul bertanya tanya ada masalah apa sampai teriakannya terdengar satu RT." Biasalah keluarga riweuh " salah satu tetangganya berucap." Udah biarin saja bikin ulah terus mereka lama lama mending kita lapor Pak RT biar di usir " " Kasihan Pak Imam ya anak istrinya gak ada yang jelas " Suara tetangga samar samar terdengar Pak Imam. Posisinya serba salah karena memang istrinya sering membuat gaduh sehingga dia tak berdaya ketika para tetangga mulai membicarakannya." Mah udah dong malu, lihat tetangga pada ngumpul di luar gara gara Amah teriak " ditegurnya secara halus Bu Murni karena percuma memarahi orang yang sedang marah." Amah gak peduli, tetangga kita pada jahat mereka iri sama Amah " Bu Murni berteriak keras tak mempedulikan teguran suaminya." Iri gimana Mah, emang kita punya apa buat dibanggakan? bua

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Arisan Bodong Keluarga   149. Robi Melepas Motornya

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 149 ( Robi Melepas Motornya ) Buugghhh Terdengar suara hantaman keras menyusul suara tubuh yang terjatuh. " Mas Robiii " teriak Ayu histeris. " Robiiii " Bu Murni pun berteriak tak kalah keras dari Ayu. Robi jatuh terjengkang ke lantai terkena tendangan Diki. Rupanya sedari tadi Diki bersiaga ketika Cantika dan Robi beradu mulut. " Sudah sudah berhenti, malu saya sama tetangga. Dari tadi saya gak mau ikut campur urusan keluarga kalian tapi malah makin ribut " Suami Dina yang berada di dalam kamar ikut keluar, padahal awalnya dia tak mau ikut campur urusan keluarga istrinya karena semua tetangga berbeda RT pun tahu kalau keluarga Bu Murni sering ribut. Robi langsung berdiri di bantu Ayu. Diki pun sudah mundur kembali dan sekarang berdiri bersisian bersama Cantika. Melihat suami Dina marah, Pak Imam langsung meminta maaf. " Maaf Dhika, keluarga saya sudah bikin keributan disini. Saya juga tidak tahu kalau istri saya sering bertemu Robi disini "

  • Arisan Bodong Keluarga   148. Ribut Lagi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 148 ( Ribut Lagi ) " Diaammm " Robi berteriak menggema ke seluruh ruangan. Cantika memang terdiam, namun dia mengangkat wajahnya seakan menantang. " Apa maumu? " ucap Robi menatap tajam Cantika. " Kembalikan uang yang sudah kau makan, semua catatan dan bukti ada disana jadi kamu tak bisa mengelak lagi " Cantika menunjuk buku yang tadi dilempar menggunakan dagunya. " Hahaaa, kalau aku tak mau? " Robi tertawa dan balik menantang. " Tak masalah, pilihannya cuma ada 2. Kamu kembalikan semua uang yang sudah kau makan atau kalau tidak aku akan melaporkanmu ke Polisi agar kau di penjara " sahut Cantika dengan tegas. " Aku tak akan pernah mengembalikan uangnya. Aku rasa tak perlu karena itu uang Amah, bukan uangmu. Lagi pula aku yakin kamu juga pasti ikut memakai uang tersebut " " Apa kau punya bukti aku sudah memakai uang toko? jangan bermimpi untuk menuduhku. Maling teriak maling, Amah sudah mendengarkan apa yang ada di pikiran anak kesayangan Amah in

  • Arisan Bodong Keluarga   147. Pura Pura Pingsan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 147 ( Pura Pura Pingsan ) Bluughhhh " Amaahhh " jerit Ayu. Semua langsung menoleh ke arah Bu Murni yang terkulai di lantai. Diki dan Cantika saling berpandangan. Ada sorot mata keraguan di hati Cantika dan Diki. Dalam hati mereka mengira kalau Bu Murni berpura pura, tapi bagaimana kalau misal benaran pingsan? Mereka pun sedikit khawatir. Cantika dan Diki dilema, mereka terlihat menelan ludah kasar. Ayu dan Robi posisinya paling dekat dengan Bu Murni otomatis mereka yang paling pertama mendekat. " Lihat gara gara kalian Amah pingsan, kalau ada apa apa sama Amah kalian harus bertanggung jawab " Robi berteriak sangat kuat. " Huaaa huuaa Amaaah " Ayu berteriak tak kalah histerisnya. Para tetangga mulai masuk karena penasaran mendengar teriakan Robi dan tangisan Ayu. Salah satu dari mereka bertanya " Ada apa, apa ada masalah? " " Aduh ternyata banyak tetangga, padahal niatnya cuma menahan Diki dan Cantika supaya gak lapor Polisi, gimana ini ? " Bu

  • Arisan Bodong Keluarga   146. Perkelahian Diki Dan Robi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 146 ( Perkelahian Diki Dan Robi ) Klotak " Haaa, Di-Ki Ti-ka " suara Dina tercekat. " Hai Bi, gak usah kaget seperti itu " ucap Cantika sambil menerobos masuk ke dalam. " Tik " ucap Dina ingin menarik tangan Cantika. Namun Diki menghalangi adik Ibunya tersebut. " Sudah Bi, kami ada urusan penting. Aku harap Bibi gak ikut campur ya " Diki memegang tangan Bibinya. " Kamu jangan gak sopan sama Bibi ya Ki, ini rumah Bibi " bentak Dina pada Diki. " Aku tahu Bi, aku kecewa sama Bibi sudah menutupi semua. Andai Bibi tak mengizinkan Amah membawa Robi kemari aku juga tak akan mengganggu kenyamanan Bibi " balas Diki telak. Dina langsung terdiam tak bisa menjawab, andai bukan permintaan kakaknya dia juga tak akan mengizinkan kakak dan anaknya bertemu di rumahnya. " Aarrghhh " terdengar teriakan di dalam ruang makan membuat Diki dan Dina berlari untuk melihatnya. Diki berlari terlebih dahulu dia melihat Cantika sedang menjambak Ayu dan Robi sedang berusah

  • Arisan Bodong Keluarga   145. Dimana Amah?

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 145 ( Dimana Amah? ) " Pantas saja emas si Ayu tambah banyak, belum lagi sering pasang story lagi makan di cafe mahal bareng si Robi. Dasar pasangan gak ada akhlak " umpat Diki sambil menggebrak meja. " Jadi kapan kita akan meminta pertanggung jawabannya? aku sudah gak sabar buat menghajar dia " tambah Diki nampaknya dia marah sekali dengan perbuatan adiknya. Sedikitnya Diki memiliki dendam pribadi pada Robi karena secara tidak langsung Robi yang menghancurkan rumah tangganya. Gara gara pernikahan Robi yang menggunakan uang arisan istrinya kini dia yang harus menanggung akibatnya, berpisah dengan anak istrinya. " Kamu punya dendam pribadi ya Mas sama dia sampe semangat gitu hehee " Cantika tersenyum miring melihat tingkah kakak laki lakinya. Dikii sedikit malu mendengarnya karena ternyata nampak sekali amarah dan dendamnya. " Apa salah kalau aku marah, kamu bayangkan saja sendiri kalau kamu ada di posisiku. Berpisah dengan anak dan suami mu karena

  • Arisan Bodong Keluarga   144. Robi Dan Ayu Korupsi

    # Arisan Bodong KeluargaBab 144 ( Robi Dan Ayu Korupsi )Pulang dari tempat kerja Diki langsung menuju ke toko Cantika, lebih tepatnya toko Ibunya hanya saja dikelola oleh Cantika.Diki pulang dengan diselimuti rasa kesal setelah sebelumnya dia sempat bersitegang dengan Novia di parkiran motor." Sombong sekali Novia mentang mentang sudah dapat penggantiku, dia kira cuma dia saja yang laku? Haaahh aku juga punya Nuri " Diki menggerutu sepanjang jalan di motornya.Dulu motornya paling bagus di parkiran karena model terbaru dan harganya mahal, kini gelar motor terbagus diambil Novia bahkan Novia membeli cash walaupun itu hadiah. Sementara Diki dia mengambil dengan cara kredit untung saja gak ambil tenor lama karena Diki takut tiba tiba dia tak bisa membayarnya.Diki sudah tiba di depan toko Cantika dia langsung memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam." Mi dimana Cantika? " Diki bertanya pada Umi, bisa dibilang Umi ini orang kepercayaan Cantika.Di antara yang lain dia termasuk

  • Arisan Bodong Keluarga   143. Kedatangan Keluarga Adrian

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 143 ( Kedatangan Keluarga Adrian ) Novia pulang terburu buru, karena dia ingin mengunjungi dulu tokonya sebelum ke rumah neneknya. Dia ingin memastikan keadaan toko dan mengecek laporan sambil menunggu jam kedatangan orang tua Adrian. Satu jam Novia berada di tokonya setelah dirasa cukup dia hendak ke rumah neneknya yang hanya butuh waktu beberapa menit. Karena ruko Novia berada di jajaran gerbang komplek, sedangkan rumah neneknya ada di dekat gerbang dengan berjalan kaki oun sebenarnya cukup dekat. Ting Ketika Novia berdiri ponselnya berbunyi dan melihat ada pesan masuk dari Adrian. [ Assalammu Alaikum, Yang dimana? ] Novia yang sudah berdiri kembali duduk dan berniat membalas pesan tersebut. [ Waalaikum salam, aku lagi di toko baru mau pulang ke rumah buat siap siap nyambut calon mertuaku ] [ Aiihhh pintar menggoda sekarang ya. Kamu hati hati minta antar pegawaimu ya. Harusnya kamu jangan ke toko dulu, aku takut Nuri tiba tiba muncul lagi ]

  • Arisan Bodong Keluarga   142. Mantan Aneh

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 142 ( Mantan Aneh ) Pov Novia Sepagi ini sudah ada yang minta di dongengin. Gara gara dapat kiriman foto kebersamaan ku dengan Adrian dan anak anak yang entah dari siapa. Tak apalah segala sesuatunya tak akan bisa di tutupi selamanya. Mau nanti atau mau sekarang sama saja. Yang jadi masalah adalah posisi pekerjaan kami. Aku takut pihak management berpikiran buruk. Semoga saja Pak Candra bisa membantu menjelaskan, lagipula Adrian sudah tidak bekerja disini. Dia pun bekerja jadi audit hanya sebagai freelancer. Benar kata Lori, orang selalu ada yang pro dan kontra. Bahkan ada saja suara sumbang yang menyebut aku berselingkuh dari A'Diki. Tapi bagi yang mengetahui keseharian dan masalah kami, pasti mereka akan paham. Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Hari ini pekerjaan berjalan seperti biasa. Adrian berkali kali mengirim pesan dan mengingatkan aku banyak hal. Jangan telat makan lah, jangan melamun, hati hati bekerja. Ya ampun berasa jadi a

  • Arisan Bodong Keluarga   141. Dapat Ganti Sultan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 141 ( Dapat Ganti sultan ) " Heheee gak kok, kami masih betah masih cape lah Yang perjalanan jauh dari sana " ujar Adrian sambil memelas. " Huhuu tadi saja nakutin kita " ucap Novia sambil mencebikan bibirnya. " Becanda Yang hehee" jawab Adrian sambil terkekeh. " Jangan marah dong masa marah gak kasian gitu sama aku hari ini mengalami hal seram " wajah Adrian memelas. Arif langsung duduk diantara mereka lalu bertanya " Memangnya ada apa? " " Seram Paman tadi Pas main ke rumah Bi Nania " ucap Manda. Kali ini Manda yang bercerita dan semua menyimak dengan serius. " Makanya kalian kalau ke tempat baru harus permisi. Walau bagaimana pun kita ini sebagai tamu harus bersikap sopan. Beruntung tadi Adrian langsung menemui Pak Ustadz. Sudah sekarang kita siap siap sholat maghrib ya " Semua mengangguk setuju, Arif langsung berdiri dua keponakannya pun ikut berdiri dan mengikutinya. Mereka seperti anak kecil yang mengikuti induknya. Bahkan mereka saling

DMCA.com Protection Status