# Arisan Bodong Keluarga Bab 98 ( Sidang Terakhir ) Setelah berminggu minggu dan mengalami beberapa drama keluarga akhirnya sidang ketiga perceraian Novia tiba. Dan sidang ini merupakan sidang terakhir karena hakim akan memberikan keputusan terkabul tidaknya gugatan Novia. Novia sudah sangat yakin gugatannya akan dikabulkan karena dari Diki sendiri sudah memberi talak pada Novia. Yang berarti secara agama mereka telah resmi bercerai hanya menunggu keputusan secara hukum saja. " Vi, kamu mau aku antar gak? " tanya Manda, dia menawarkan diri karena khawatir keluarga Diki akan kembali mengintimidasi Novia. " Gak Teh aku sendiri saja " sahut Novia. " Teteh khawatir kamu ketemu keluarga Diki lagi " " Jangan khawatir Teh gak akan ada apa apa lagian disana juga banyak orang kan. Teteh berangkat kerja saja nanti kalau ada apa apa aku hubungi deh " " Ya sudah kalau gitu Teteh berangkat kamu hati hati ya. Oh iya kamu berangkat jam berapa? " " Jam 9an kayaknya " " Ok
# Arisan Bodong Keluarga Bab 99 ( Kalung Ayu ) Saat ini Diki masih berada di kamarnya, dia merasa tak bergairah dan tak memiliki semangat untuk hidup. Hari ini sidang terakhir perceraiannya dia sudah pasrah mau bagaimana pun menolak sudah dipastikan mereka pasti berpisah. Salah mulutnya juga yang lantam mengucap kata talak hanya karena emosi. Hari ini sebenarnya dia sudah meminta izin tidak masuk kerja dengan alasan mengikuti sidang. Padahal dia berdiam diri di kamar untuk semedi menangisi nasibnya. Tok tok tok " Diki, lagi ngapain sih di kamar terus " Bu Murni masuk ke kamar Diki dia khawatir melihat anak sulungnya berdiam diri di kamar. " Kamu kenapa sih? " tanyanya lagi " Amah gak tahu atau pura pura hak tahu sih? " Bu Murni menautkan alisnya karena bingung " Kamu kenapa sih di tanya malah balik nanya dasar gak ada akhlak " " Hari ini sidang putusan perceraian ku Mah. Aku malas kesana karena pasti aku berpisah dengan Novia " " Oh ya baguslah kalau kamu gak kesana.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 100 ( Curiga ) " Kamu bener juga kenapa aku baru sadar ya " Kaki Cantika sepertinya akan melangkah namun Di tahan Diki dengan menarik sebelah tangannya. " Kamu mau kemanaa? " tanya Diki dengan suara pelan namum ditekan. " Aku mau mastiin sama Robi saja biar jelas " jawab Cantika dengan dada yang masih terlihat naik turun. " Jangan bercanda kamu, ini kan baru dugaan kamu belum punya bukti lagian ya kalau nanya sekarang percuma dia pasti ngeles. Terus tuh kamu lihat " tunjuk Diki pada Ibunya yang sedang ikut membantu Robi dan Ayu mereka terlihat tertawa bersama. " Amah pasti belain dia, lagian ya sekarang bukan waktunya buat ribut, besok kan pembukaan toko mending kamu urusin itu dulu. Aku takut kamu gak keburu buat beresin semua. Nanti malah jadi repot, mau kamu delay buat openingnya? " " Enggak " jawab Cantika sambil menggeleng kepalanya pelan. " Ya udah sekarang kamu bersikap seperti biasa saja dulu supaya sepasang suami istri itu gak curiga. Leb
# Arisan Bodong KeluargaBab 1BruugghhhhSuara pintu dibanting dengan keras, Atikah Ibunda Novia sampai berjingkat kaget. Untung saja cucunya sedang bermain di rumah tetangga. " Ada apa Vi kenapa sampai banting pintu? Ibu sampe kaget seperti ini. Bukannya tadi kamu mau ke rumah mertuamu " Atikah menegur putrinya yang datang dengan wajah di tekuk. Padahal tadi baru saja pulang bekerja, tak lama ada telepon dan pamit ke rumah mertuanya." Maaf Bu aku lagi kesal tadi... "" Vi kamu kok pulang gak sopan setelah marah marah main pergi saja. Aku malu sama Amah " ucapan Novia terpotong, Diki suami Novia masuk tanpa mengucap salam. Bahkan dia tak mempedulikan keberadaan mertuanya yang berada di ruangan itu." Terus Mas sopan? datang datang gak salam, negur aku dan nyalahin aku Mas? Mas tuh sebaiknya ngaca ya jangan selalu nyalahin aku. Jangan mentang mentang kita ada di lingkungan keluarga Mas, jadi bisa bersikap seenaknya " balas Novia yang masih kesal setelah terjadi perdebatan panjang d
# Arisan Bodong KeluargaBab 2Setelah kejadian pertengkaran kemarin Novia tidak keluar kamar lagi. Dia menangis dan kelelahan hingga tertidur jam 4 shubuh. Untung saja sudah beberapa minggu Ibunya tinggal bersamanya karena tak ada yang mengasuh putrinya Keyla. Wanita yang sebelumnya mengasuh Keyla pulang kampung untuk menikah dan sampai saat ini Novia belum menemukan penggantinya. Ibunya bersedia mengasuh Keyla untuk sementara sampai menemukan pengganti. Terkadang Keyla di bawah ke rumah Ibunya menginap di rumahnya. Karena keyla memang belum sekolah. Ketika terbangun Novia tak melihat ada Diki di sampingnya. Karena penasaran Novia menuju ruang tamu dan ruang keluarga, Diki tetap tak ada. " Dasar anak Mama tiap ribut pulang kesana " gumamnya. Rumah Novia tidak terlalu besar hanya ada dua kamar tidur, ruang keluarga dan ruang TV serta satu dapur dan satu kamar mandi. Rumah tersebut salah satu rumah kontrakan milik mertuanya. Meski begitu Novia tetap harus membayar uang sewa setia
# Arisan Bodong Keluarga Bab 3 Sampai di rumah Murni masih kesal, dia terus menyebut nama Novia dan menyebutnya sebagai menantu tak tahu diri. " Sudahlah Mah tak usah marah marah, malu sama tetangga. Mereka pasti membicarakan keluarga kita " " Ah merekanya saja yang kepo suka ikut campur urusan orang " balas Murni masih dengan wajah sangarnya. " Bapak tadi udah janjiin Novia buat datang, emang Bapak udah ada uang buat bayar?Lagian Pak gak usah di bayar itu kan pasti uang Diki " Imam menggelengkan kepalanya, seingatnya Novia selalu bilang jika arisan itu 100% uang dia. Karena uang Diki lebih banyak di berikan pada istrinya. Untuk nafkah pun Novia hanya mendapat sisa gaji Diki. " Amah hubungi dulu Robi dan Ayu, mereka kan yang pakai uang itu. Bagaimana pun uang itu akan di tuntut Novia karena itu memang haknya," " Tapi Pak..." " Sudah Mah, cepat hubungi mereka. Bapak gak mau masalah ini berlarut larut. Jangan sampai tetangga menilai kita buruk " Imam memotong ucapan istri
# Arisan Bodong Keluarga Bab 4 Sesuai permintaan Mas Diki dan Amah aku pulang buru buru. Turun di gerbang menuju jalan rumahku dengan berjalan kaki. Seharusnya sih naik ojeg tapi karena mengulur waktu sambil menunggu jawaban paman Arif aku memilih jalan kaki. Daerah rumahku termasuk jalan yang cukup ramai. Walaupun jalannya tidak terlalu besar tapi banyak kendaran roda empat yang lewat. Tepat di gerbang depan jalan masuk rumahku ada pasar tradisional yang cukup ramai. Di sinilah warung nasi kepunyaan amah dulu, padahal posisinya cukup strategis tapi sayang amah kurang ramah pada pembeli sehingga warungnya gak bertahan lama. Dan sekarang warung itu disewakannya pada orang lain menjadi warung kelontong. Aku menyusuri jalanan sambil sesekali menyapa tetangga yang berpapasan. Dan entah kenapa hatiku terasa gelisah seperti akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Ya Allah semoga semua baik baik saja. 10 menit berjalan kaki akhirnya aku sampai di rumah, sebenarnya tadi aku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 5 Novia segera membuka pintu, karena rasanya tidak mungkin ada yang membukakan pintu untuknya layaknya seorang tamu yang ada Novia malah disambut wajah Amah yang ditekuk dan mata yang mendelik, wajah wajah datar yang lainnya. Namun yang paling mencolok adalah wajah sinis Ayu istrinya Robi. Novia merasa heran dan bertanya tanya apa dia punya masalah dengannya? padahal mereka jarang bertemu. Novia memang tidak terlalu dekat dengan Ayu ataupun keluarga Diki yang lain karena dia kurang merasa cocok bersama mereka. Sebisa mungkin Novia menghindar jika ada acara yang tidak terlalu penting. Bukannya Novia sombong tapi dia sering merasa tak nyaman saja dengan cara hidup mereka. Sering sekali mereka pamer di grup WA keluarga besar ataupun di sosmed nya. Cantika dan Ayu sering pergi shopping bareng dan berlibur bareng tapi jarang sekali Novia melihat Ibu mertuanya diajak mereka. Terakhir Novia lihat Ayu memposting ketika liburan bersama teman temannya. Sedangkan