Share

Saingan

Setelah menghabiskan beberapa jam untuk berbelanja, akhirnya Maya bisa bernapas lega saat semua barang yang dibutuhkannya sudah terbeli. Niat awal yang hanya ingin membeli susu dan cemilan, malah merembet ke barang lainnya yang terlihat lucu.  Terlalu bersemangat sampai troli belanjanya penuh, beruntung ada Bruce yang membantu. Pengawal itu mengikutinya layaknya bayangan, tidak banyak bicara, tapi selalu ada.

“Anda tidak mau makan dulu?” tanya Bruce, melirik pada Maya yang sudah duduk tenang di bangku penumpang.

Wajah wanita hamil itu tampak pucat. Mungkin kelelahan juga karena berjam-jam menghabsikan waktu di luar. “Tidak perlu. Saya ingin langsung pulang.”

“Tapi, Nona, Anda belum makan siang, wajah Anda bahkan keliatan pucat.” Bruce tidak dapat menutupi ekspresi khawatirnya. Ingin sekali dia menghampiri Maya dan merengkuh wanita itu ke dalam pelukannya.

Agaknya Maya sedang dalam mode menurut. Dia memberikan anggu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status