author-banner
Yani
Yani
Author

Novel-novel oleh Yani

POISONED LOVE

POISONED LOVE

Lyra Kyle, seorang asisten dengan penampilan nerd. Tidak ada yang menarik dari wanita itu selain otaknnya yang sangat cerdas. Bekerja selama lima tahun dengan atasan seorang player cukup membahayakan baginya. Pesona seorang Brian yang tidak dapat ditepis oleh wanita mana pun, terutama olehnya. Hingga di suatu malam yang tak terkira, Lyra mengungkapkan perasaannya. Tanpa pikir panjang, Brian menolak dengan keras, lengkap dengan cacian yang melukai perasaannya. Namun, pada saat itulah bom waktu seakan meledak.Semua berubah, semua rahasia seakan tersingkap, membuat gamang dua hati dan mempermainkannya dalam genggaman takdir.
Baca
Chapter: Perdebatan Berakhir Kecupan
Setelah merasa lebih baik, Lyra memaksa untuk pulang. Dia tidak pernah betah berada di rumah sakit, apalagi dengan bau obat-obatan yang menyiksa hidung. Beruntung kali ini Brian menyetujui permintaannya dengan mudah. Namun ternyata lelaki itu menyiapkan hal lain yang lagi-lagi membuat Lyra menarik napas lelah. Bagaimana tidak? Jika setelah dia pulang dan kembali ke mansion itu, Brian langsung membacakan surat perjanjian di mana semua pointnya sangat memberatkan baginya. Secara tidak langsung, Brian seakan ingin mengurungnya dalam sangkar emas yang lelaki itu buat.“Tapi aku pengen kerja, Brian!” tegas Lyra dengan tatapan kesalnya. Kedua tangannya terlipat di depan dada, Lyra memberikan tatapan menantang pada lelaki itu.Namun bukannya kesal, Brian malah merasa gemas sendiri. Dia mati-matian menahan diri untuk tidak mencium perempuan itu dan membawanya ke atas ranjang. Otaknya masih berpikir dengan waras. Dia tidak mau Lyra sampai takut karenanya. Apalagi dari laporan yang Athes berika
Terakhir Diperbarui: 2023-02-02
Chapter: Tempat Berlindung
Sudah beberapa jam yang dilakukan Brian hanya duduk dengan tatapan terus tertuju pada Lyra, seakan semenit saja dia mengalihkan pandangan, perempuan itu akan musnah. Rasa khawatirnya belumlah reda sejak tadi. Perasaan asing yang tidak menyenangkan. Brian tidak pernah memiliki kepedulian sebesar ini sebelumnya. Dia bukan orang yang memiliki empati besar. Namun saat berhubungan dengan Lyra, dia seakan menjadi orang baru.Tatapannya tertuju pada kening perempuan itu yang mengerut. Dalam keadaan tidak sadar saja, Lyra masih saja resah. Brian mengulurkan tangan, mengelus kening perempuan itu dengan lembut. Dia seakan ingin menghilangkan segala keresahan atau mimpi buruk yang Lyra alami. "Seberapa buruk mimpimu, huh?" tanyanya dengan suara yang hampir berbisik. "Sangat buruk." Lyra tiba-tiba menjawab. Kelopak matanya yang tadi tertutup, perlahan terbuka. Perempuan itu mengerjap pelan, menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke retina matanya. Merasakan keberadaan seseorang di sekitarnya
Terakhir Diperbarui: 2023-02-01
Chapter: Tell about Xero Albertus
Beberapa saat menunggu, Brian mulai heran karena Lyra belum juga kembali. Dia melihat ke arah jalannya toilet, tapi belum ada tanda-tanda kehadiran perempuan itu. Saat dia ingin menghubungi Lyra, perempuan itu malah meninggalkan ponselnya di atas meja.Brian menghembuskan napasnya dengan lelah. Dia mulai khawatir dengan perempuan itu. Tidak mau semakin menduga sesuatu yang buruk, Brian berdiri dan beranjak menuju toilet wanita.Semakin mendekati pintu, telinganya malah menangkap suara aneh. Keningnya berkerut samar. Dia mendengar teriakan frustasi yang tak asing di pendengarannya. Brian semakin mempercepat langkah kakinya dan mendobrak pintu sampai menghasilkan suara benturan yang keras.Tatapannya langsung membola saat menangkap pemandangan Lyra yang meringkuk di depan wastafel. Tanpa membuang waktu, Brian segera menghampiri perempuan itu. Membawa tubuh Lyra ke dalam pelukannya. Dia menepuk pipi chubby Lyra,
Terakhir Diperbarui: 2022-02-07
Chapter: Mysterious People 2
Setelah hampir dua jam lamanya berbelanja, akhirnya Lyra bisa menarik napas lega. Semua belanjaan sudah dibawa oleh suruhan Brian, sementara dirinya kembali dengan tangan kosong. Memang dia tidak perlu kesusahan menenteng belanjanya, tapi tetap saja kaki dan tangannya lelah karena harus mondar-mandir mencoba dan mencari pakaian seperti keinginan Brian.Apalagi dengan keberadaan Brian yang membuat kepalanya makin pusing. Brian dengan otak mesumnya kadang membuatnya ingin melempar lelaki itu ke luar angkasa. Namun jelas hal itu tidak mungkin terjadi. Jangankan melempar Brian, mendorong lelaki itu saja tenaganya tidak kuat.Lyra hanya memasang wajah kesal dan mengatupkan bibirnya rapat. Bahkan mengabaikan Brian yang sejak tadi memancingnya bicara."Kita makan dulu?" Tawaran lelaki itu seperti sebuah perintah mutlak yang tidak bisa ditolak.Lyra memberikan tatapan sinisnya. Dia masih kesal ka
Terakhir Diperbarui: 2022-02-02
Chapter: mysterious people 1
Setelah lolos dari godaan Brian, Lyra kembali melanjutkan menghidangkan masakannya di meja makan. Sementara Brian sudah berlalu ke kamarnya untuk membersihkan diri. Lyra memegang dadanya yang sejak tadi berdetak tak normal. Sentuhan dan segala tentang Brian memang patut diwaspadai mulai saat ini. Lelaki itu cukup membawa pengaruh untuknya.Suara langkah kaki yang mendekat berhasil menarik kembali atensinya. Lyra menoleh dan mendapati Brian yang sudah segar dengan penampilan santainya. Lyrra segera mengalihkan tatapannya, merasakan pipinya yang memerah hanya karena melihat penampilan lelaki dan mengingat kegiatan mereka barusan.“Ayo makan,” katanya, sembari mengambilkan nasi dan diletakkan pada piring lelaki itu. Lyra seakan tak sadar bahwa tindakannya membuat Brian menaruh perhatian penuh. Tatapan lelaki itu sangat lekat, mengikuti setiap pergerakan kecil yang dilakukan Lyra. Bahkan tanpa disadari siapapun, ada senyum tipis yang terbit di bibirnya.
Terakhir Diperbarui: 2022-02-01
Chapter: Roti Sobek
Lyra memasukkan irisan bawang merah, bawang putih, dan cabai merah ke dalam wajan. Tangannya yang lentik mulai menumis hingga harumnya tercium tajam dan membuat Lyra memejamkan mata pelan, menikmati aroma masakan sederhana yang dibuatnya saat ini. Hanya nasi goreng dengan telur ceplok yang sudah diirisnya kecil-kecil sebagai hiasan. Kemudian Lyra sibuk menyiapkan makanannya ke meja makan. Menatanya dengan rapi dan juga menuangkan air putih di dua gelas yang berbeda. Lyra berdecak melihat hasilnya. Semua sudah selesai. Kini dia hanya perlu memanggil Brian agar bergabung dengannya. Pria itu pasti masih di ruang fitness pribadinya. Dengan pemikiran itu, Lyra segera melangkah ke lantai atas. Sudah lima hari tinggal di sini, sedikit banyak dia mulai paham seluk beluk setiap ruangannya. Bahkan Brian pernah mengajaknya berkeliling di apartemennya ini. Sungguh luas dan mewah. Bangunan ini seperti dua apartemen yang dijadikan satu bangunan. Dan tebakannya ternyata be
Terakhir Diperbarui: 2021-10-03
Antara Dendam dan Cinta

Antara Dendam dan Cinta

Mulan dan Maya melakukan sebuah ide konyol untuk bertukar posisi selama 90 hari. Sebuah rencana yang berhasil menjungkirbalikkan kehidupan keduanya. Maya yang terbiasa hidup bagai putri kerajaan harus melawan kerasnya berjuang di dunia luar. Sedangkan Mulan, dalam satu kesempatan yang tidak disengaja, semua luka di masa lalunya terkuak kembali. Membuat sebuah amarah dan dendam yang harus segera terbalaskan. Bagaimana mereka menjalani sisa waktu dengan berbagai rahasia yang telah disusun sedemikian rupa. Sandiwara dan cinta bagaikan kawan dan lawan sekaligus. Ibarat pepatah, Blood is thicker than water. Diam-diam, keduanya dipermainkan oleh takdir yang lucu.
Baca
Chapter: Pergi
Maya menatap minumannya dengan tatapan kosong. Tangannya menari di sekitar pinggiran gelas yang masih penuh. Baru seteguk, dan dia sudah merasa tidak berselera.Lagi, Maya beralih menatap sekitar, melihat hilir mudik orang-orang dengan koper besarnya. Suara mendayu resepsionis yang memberitahukan penerbangan menjadi pengisi suasana malam ini. Dirinya hanya duduk dan menikmati semua yang tertangkap matanya.Ya, Maya sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti Bruce ke Inggris. Selain untuk memulai hidup baru, tidak salahnya juga dia bersama pria itu. Sudah terbukti, hanya Bruce yang bisa menjaganya dan memberi rasa aman. Pria itu seakan menjamin sesuatu yang Maya cari; tempat berpulang.Keluarganya pun tidak ada yang melarang. Mereka seakan memasrahkan dirinya pada Bruce. Bahkan ayahnya berharap dirinya mau membuka hati segera. Kriss selalu menegaskan bahwa apa yang Bruce lakukan sejak dulu adalah ketulusan, bukti kesungguhan pria itu padanya. Maya hanya menjawab dengan senyuman kaku.D
Terakhir Diperbarui: 2022-08-04
Chapter: Bisakah Berbaikan?
Sedangkan di kamarnya, Mulan juga tak kalah sedih. Meski awalnya dia berusaha kuat, berpura-pura tidak peduli. Nyatanya dia sangat terpukul dengan kepergian Maya. Ada semacam beban di hatinya yang tidak terangkat, dan malah membuatnya terluka dari dalam. Bahkan mereka belum berbaikan. Mereka masih terlibat banyak masalah dan belum diselesaikan. Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi tanpa ada satupun yang berniat mengalah."Sayang, jangan terlalu bersedih. Ingat anak kita," bujuk Juan yang mulai cemas dengan keadaan Mulan. Apalagi perempuan itu sampai terisak keras, bahunya bahkan bergetar hebat. Juan mulai khawatir berlebihan. Dia bukannya tidak ingin memahami kesedihan Mulan, tapi dia tidak ingin kesedihan wanita itu malah berakibat fatal pada calon buah hati mereka. "Aku hanya merasa bersalah pada Maya. Bagaimanapun secara tidak langsung aku yang sudah membuat hidupnya hancur. Andai dulu kami tidak pernah bertemu, mungkin Maya masih hidup bahagia. Maya tidak akan mengalami k
Terakhir Diperbarui: 2022-05-07
Chapter: Pergilah, Sayang
Saat mendengar Kriss sudah pulang, Bruce segera menemui lelaki itu di ruang kerjanya. Setibanya di sana ternyata sudah ada Juan yang tengah berbincang dengan Kriss."Ada apa?" Kriss langsung bertanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.Bruce menatap Juan sekilas sebelum memusatkan pandangannya pada Kriss. "Saya akan membawa Maya segera," katanya mantap.Kriss dan Juan yang mendengarnya menampilkan ekspresi berbeda. Mereka menatap Bruce yang tampaknya tak masalah dengan pandangan mereka."Kenapa cepat sekali?" tanya Kriss yang masih belum rela jika Maya pergi. Padahal baru beberapa waktu mereka berkumpul, dan sekarang sudah ada yang harus pergi lagi."Ini demi kesehatan Maya juga. Dia membutuhkan tempat dan suasana baru untuk kesehatannya. Di sini dia selalu merasa tertekan dan itu tidak baik untuk kesehatan bayinya.""Tunggu! Apa yang kamu bicarak
Terakhir Diperbarui: 2022-03-16
Chapter: Mari Bersama
Dengan telaten, Bruce menguapi Maya. Bubur yang awalnya ditolak mentah kini sudah habis tanpa sisa. Lelaki itu tersenyum tipis, merasa bangga karena berhasil membujuk wanita itu. Setelah selesai, beberapa pelayan masuk dan mengambil piring kotor. Sementara Bruce membantu Maya minum."Sudah?" tanyanya dengan suara yang berusaha lembut. Meski Bruce merasa geli sendiri. Dia tidak terbiasa bersikap demikian, tapi demi Maya, dia akan belajar.Maya mengangguk pelan. Dia membetulkan posisi bersandarnya yang langsung dibantu oleh Bruce. Lelaki itu sangat sigap dan teliti pada hal kecil yang Maya butuhkan."Sudah nyaman, kan?""Iya."Setelah itu kepada hening. Maya hanya diam dengan tatapan lurus ke arah tembok. Suasana yang terlalu hening membuat keduanya mendengar deru napas masing-masing. Maya tidak berani menoleh saat merasakan tatapan intens dari sampingnya. D
Terakhir Diperbarui: 2022-03-14
Chapter: Kegalauan Maya
Dengan sekali dobrak, Bruce berhasil masuk. Dia langsung berlari ke dalam dan mencari keberadaan Maya. Ranjang dalam keadaan kosong, langkah kakinya makin terburu. Kali ini dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa permisi membukanya dan menemukan Maya yang tergeletak di sana. Bruce melotot kaget.“Maya!” serunya dan segera berjongkok di dekat wanita itu. Wajah wanita itu pucat dengan penampilan yang basah kuyub. Entah berapa lama wanita itu berada dalam keadaan tersebut.Maya masih setengah sadar. Dia menatap Bruce dengan sayu dan tak bertenaga. “Bruce?” panggilnya dengn suara lirih.“Maya, kamu bisa mendengar saya?”Maya mengangguk lemah. Bruce segera membopong wanita itu keluar dari sana. Dia membawa Maya ke ranjang dan meletakkannya dengan hati-hati. Setelah itu dia mencari baju hangat untuk wanita itu dan memakaikannya tanppa malu. Beruntung Maya tidak melakukan pemberontakan. Mungkin karena tenaganya sudah sangat lema
Terakhir Diperbarui: 2022-03-13
Chapter: Kecemasan Semua Orang
Maya mengurung diri. Sejak pertengkarannya dengan Juan, wanita itu menolak orang yang ingin menjenguknya. Bahkan dengan sengaja mengunci pintu dan menutup semua akses masuk ke kamarnya. Makannya bahkan tidak teratur, Maya seakan tidak memikirkan kandungannya. Semua orang khawatir, tidak terkecuali Mulan dan Juan. Keduanya cemas dan merasa bersalah. “Jadi, bagaimana ini?” Mulan bergerak gelisah. Dia terus menatap ke arah kamar yang masih tertutup rapat. Juan segera merengkuh Mulan dan memeluknya dengan erat. “Jangan berdiri terus. Tidak baik pada baby kita,” tegurnya dan menggiring Mulan agar kembali duduk di sofa panjang bersama yang lain. Julian dan Joe pun hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa. Mereka sudah bergantian membujuk Maya, meminta wanita itu membuka pintu dan menyelesaikan masalah baik-baik. Namun bukannya menurut, Maya malah berteriak dan marah pada mereka. Empat orang di ruang tengah itu duduk dengan pikiran masing-masi
Terakhir Diperbarui: 2021-11-25
Anda juga akan menyukai
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA
Romansa · Aura_Aziiz16
57.8K Dibaca
Kala Cinta Menggoda
Kala Cinta Menggoda
Romansa · Skavivi
57.6K Dibaca
My Crazy Man
My Crazy Man
Romansa · NadraMahya
57.6K Dibaca
Pesona Bos Galak
Pesona Bos Galak
Romansa · Yuli F. Riyadi
57.6K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status