Share

Rencana Jahat Luna

“Apa? Nichole, kau ini benar-benar—”

“Tuan-Tuan! Makanannya sudah siap, mari kita makan bersama,” ucap Ariana yang baru saja muncul dan tanpa sengaja memotong ucapan Saka.

“Wah, terima kasih banyak, Nona Ariana!” Nichole segera kabur dari pandangan Saka sebelum atasannya itu memarahinya lebih lanjut.

Saka mendengkus kesal dan memutuskan untuk diam dan mengikuti langkah Felix ke meja makan. Mereka duduk berempat di sana dan bersiap untuk makan. Masakan Ariana malam itu sederhana, hanya sebuah pasta. Namun, mereka memakannya habis tanpa bersisa.

Felix yang duduk di sebelah Saka terus memperhatikan Saka tanpa henti. Bahkan, Felix juga mengikuti gerak-gerik Saka ketika ia makan dan menirunya. Ketika selesai makan, ia masih saja tidak mengalihkan tatapannya.

“Paman Tampan,” panggil Felix, “Bagaimana masakan mamaku? Enakkan? Paman suka, ‘kan?”

Saka yang tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Felix menjadi gugup. Ia tidak pernah dekat dengan anak kecil, maka dari itu k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status