Share

Pindah

“Apa yang kamu lakukan sampai Ariana terjatuh ke danau, hmm?”

Luna mengernyit tajam. “Apa maksud Kak Alano? Kak Alano nuduh aku yang menjatuhkan Ariana, ya?!” tanya Luna tidak terima. Ia memasang wajah sedihnya dan bersiap-siap untuk segera menangis jika Alano terus menuduhnya.

Alano mendengkus dan memutar bola matanya bosan. “Sudahlah, Luna. Terserah kamu mau mengelak seperti apa. Mau kamu berpura-pura tidak tahu atau berpura-pura jadi korban pun aku tidak peduli lagi. Tapi ingat! Aku tidak akan percaya begitu saja kalau ini semua hanya kecelakaan biasa!” Alano kemudian membalikkan badan dan pergi dari sana.

Luna yang ditinggal sendiri itu menggeram dan mengepalkan tangannya erat. Wajahnya sudah sangat memerah karena menahan amarah.

‘Sial! Tidak kusangka dia bisa menuduhku seperti itu! Ternyata dia pintar juga, sepertinya tidak mudah membohongi orang yang satu itu!’ batin Luna sembari menatap punggung Alano tajam.

***

“Mama, apa benar kita akan pergi ke rumahnya Paman Tampan sekaran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status