Share

Tidur Bersama

Author: Missia
last update Last Updated: 2024-06-28 01:16:04

“Paman Tam—Eh, Papa?!”

Felix yang melihat kedatangan orang yang sudah ia tunggu-tunggu itu segera turun dari kasurnya. Kaki kecilnya berjalan cepat ke arah Saka yang baru saja masuk ke kamarnya.

“Sst!”

Saka meletakkan jari telunjuknya di depan bibir ketika melihat Ariana yang tertidur pulas. Felix segera menghentikan langkahnya dan menutup mulut. Ia mengangguk cepat setelah paham dengan maksud Saka.

Akan tetapi, Ariana yang tertidur tidak membuat reuni ayah dan anak itu terasa canggung. Saka segera menarik Felix ke dalam gendongannya. Terlihat senyum lebar di kedua sudut bibir laki-laki itu.

“Sst, Mama sedang tidur. Mama sepertinya capek sekali hari ini. Jangan sampai membuat Mama terbangun, ya, Pa,” bisik Felix di telinga Saka.

Mendengar hal itu, Saka berusaha menahan tawanya. Ada desiran aneh dalam dadanya ketika mendengar Felix memanggilnya dengan sebutan ‘Papa’. Tidak pernah Saka membayangkan dirinya akan disebut seperti itu oleh orang lain. Awalnya, ia berpikir akan biasa saja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Bertemu Keluarga

    “Apa? Aku juga ikut?” Ariana menatap Saka dengan pandangan tidak percaya.“Iya, ikutlah bersama kami,” ucap Saka sekali lagi. “Cepat ganti bajumu. Jangan membuatku malu karena kamu pergi dengan pakaian seperti itu!”“Ba-baiklah! Beri aku waktu sebentar,” seru Ariana. Ia segera bangkit dan berlari ke kamarnya.Ariana langsung berlari ke kamar mandi, ia membersihkan wajahnya agar lebih segar, untungnya ia sudah mandi bersamaan dengan Felix mandi tadi. Ia segera membuka lemari pakaiannya dan mencari gaun mana yang paling cocok untuk acara keluarga Wilson. “Ya ampun, kenapa tiba-tiba mengajakku ikut juga, sih?” gumam Ariana kewalahan. “Duh, apa tidak apa-apa untukku ikut? Aku bahkan belum mempersiapkan diri!”Akhirnya, pilihan Ariana jatuh pada gaun putih dengan pita abu-abu. Ia memilihnya tanpa pikir panjang. Ia hanya pernah memakai gaun itu sekali saat datang ke acara penghargaan.Tak hanya itu, Ariana pun mencoba memakai riasan dalam waktu singkat. Untungnya, ia berhasil siap dalam wa

    Last Updated : 2024-06-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Sebuah Kecupan

    Ariana dan Saka sama-sama mematung. Sementara itu, Felix masih menunggu mereka melakukan apa yang ia minta.“Benarkah? Kalau begitu Papa juga harus melakukannya.”“Apa?” respon Ariana dengan mata membulat. Berbeda dengannya, Felix justru berteriak kegirangan.Ketika Ariana menoleh ke arah Saka, ternyata pria itu sudah berjalan ke arahnya dan tiba-tiba saja jarak mereka menjadi sangat dekat. Secara spontan Ariana pun langsung menutup matanya rapat-rapat.Cup!Kecupan ringan mendarat di pipi Ariana. Karena tidak merasakan apapun lagi, Ariana pun perlahan membuka matanya. Tangannya dengan gemetar menyentuh bekas kecupan Saka. Meski sangat singkat, tetapi Ariana bisa merasakan sisa bibir Saka di sana. Rasa panas pun menjalar di pipi Ariana.“Sudah,” ucap Saka dengan memasang wajah datarnya. Ia tidak berekspresi apa pun dan bersikap seolah ia tidak pernah mencium pipi Ariana. “Papa pergi dulu, ada pekerjaan yang harus Papa urus,” ucapnya pada Felix.Saka berjalan dan melirik ke arah Ariana

    Last Updated : 2024-07-03
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Keyakinan yang Mulai Goyah

    ‘Besok, temui papa di ruang kerja Papa. Ada hal yang ingin Papa bicarakan denganmu.’Sudah beberapa hari sejak Arnold mengatakan hal itu pada Saka, tetapi Saka belum juga sempat berangkat ke sana. Karena hari ini ia sedang tidak banyak kerjaan, Saka pun akhirnya menyempatkan diri untuk menemui ayahnya.Saka tidak datang sendirian. Ia kali ini mengajak Felix untuk ikut dengannya. Setelah melihat kedekatan Felix dengan kakek dan neneknya, Saka bisa melihat adanya kesempatan untuk membuat orang tuanya menyukai Felix. Ia ingin Felix semakin dekat dengan keluarganya.Apalagi, ketika Saka akan memberitahukan kedatangannya pada Arnold dan Diana, mereka langsung senang. Diana seketika bercerita bahwa ia sangat ingin bertemu dengan Felix, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.“Sebentar lagi kita akan sampai, Felix,” ucap Saka saat mereka sudah memasuki kawasan mansion. “Bagaimana perasaanmu?”“Aku sudah tidak sabar bertemu sama Kakek dan Nenek!” jawab Felix antusias.Saka tersenyum kecil meliha

    Last Updated : 2024-07-05
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Menyingkirkan Pria Berkuasa

    Ariana merapikan penampilannya sebelum turun dari mobil. Ia tersenyum melihat bayangannya sendiri di cermin yang ia bawa. Entah mengapa hari ini suasana hatinya terasa lebih baik dari biasanya. Setelah itu, Ariana pun turun.Baru selangkah Ariana keluar dari mobil, seorang pria melambaikan tangan ke arahnya. “Ariana!” seru Alano yang menyadari keberadaannya terlebih dahulu dari pada orang lain.Ariana tersenyum dan menghampiri Alano. “Halo, Alano! Rasanya sudah lama sekali kita tidak satu jadwal syuting, ya?”“Iya, kamu benar. Bagaimana kabarmu? Sudah lama aku tidak main lagi ke apartemenmu,” ucap Alano. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Ariana. “Aku kangen banget sama Felix, sudah lama tidak bertemu dengannya.”Ariana tertawa kecil melihat Alano yang memasang wajah pura-pura sedihnya. “Jangan khawatir, Alano. Aku dan Felix baik-baik saja, kok.”Tiba-tiba, Ariana terdiam. Alano pun menyadari bahwa senyum Ariana berubah masam. Namun, Alano tidak berani bertanya lebih lanjut. “Syukurla

    Last Updated : 2024-07-06
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Felix Diculik

    Tidak ada yang tahu dengan apa yang terjadi pada anak kecil itu. Ketika Felix sudah kehilangan tenaga dan kesadarannya, segera saja pria itu mengangkatnya dengan mudah dan membawanya masuk ke sebuah mobil hitam yang ia kendarai.“Semoga saja tidak ada yang melihat kita,” ucap Maria, nenek yang tadi berpura-pura kesusahan membawa barang belanjaannya. Berkat aktingnya, ia jadi bisa menipu Felix. Awalnya, Maria tidak berpikir bahwa hal itu akan berhasil, tetapi ternyata Felix dapat ditipu dengan trik murahan.“Sudah, pokoknya kita cepat pergi dari sini saja!” seru David dan mulai menyalakan mesin mobilnya setelah ia meletakkan Felix ke kursi penumpang.Mobil itu pun dengan segera melaju dengan kecepatan tinggi menuju titik kumpul yang sudah ditetapkan.***“Presdir, apa sebaiknya kita tidak menghubungi Nona Alice terlebih dahulu sebelum datang menjemput Felix?” tanya Nichole yang berjalan mengikuti Saka. Kini pekerjaan mereka sudah selesai dan Saka berniat untuk menjemput Felix seperti y

    Last Updated : 2024-07-08
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Musuh Dibalik Selimut

    Di tempat lain, Maria dan David baru saja sampai di sebuah villa terpencil. Felix yang masih tidak sadarkan diri digendong oleh David dan dibawa masuk. Mereka membaringkan Felix di atas tempat tidur.“Cepat ikat tangan dan kakinya supaya dia tidak kabur!” ucap Maria yang langsung dituruti oleh David.Bibir wanita itu tertarik dan membuat seringai jahat. “Duh, anak yang malang,” ucap Maria yang duduk di sebelah Felix. Ia menyentuh pipi lembut anak itu seolah-olah merasa sangat kasihan dengan nasibnya.“Ayo, Sayang. kita harus keluar sekarang. Aku tidak sabar untuk melanjutkan rencana kita yang lainnya!” ucap Maria. “Tidak salah aku bekerja sama dengan pria itu! Jika dia tahu kita berhasil menculik anak ini, dia pasti akan sangat senang!”Maria dan David keluar. Ada dua penjaga yang berdiri di samping pintu. Pria yang bekerja sama dengan Maria dan David lah yang membantu menyediakan penjaga. Kedua orang itu berjalan menuju sebuah ruangan, tempat di mana pria itu berada.Tok! Tok! Tok!“

    Last Updated : 2024-07-09
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Bertengkar

    Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut melihat kedatangan dua orang yang tidak disangka-sangka. Bahkan Saka pun sama terkejutnya dengan mereka.“Mama? Papa? Kenapa kalian ada di sini?” ujar Saka heran.Diana berjalan mendekati Saka dengan cepat. Alisnya menukik tajam dan siap untuk menceramahi Saka. “Apa maksudmu, hah? Memangnya kami akan tinggal diam saja saat cucu kami diculik?! Kamu sendiri kenapa tidak mengatakan berita penting ini sebelumnya?!” Diana terus memojokkan Saka hingga pria itu tidak bisa berkata-kata.“Ma, Mama tenang dulu,” ujar Saka dan mencoba menarik Diana untuk duduk di sofa kosong. Arnold pun ikut duduk di sebelah Diana. Masih dengan wajah kesalnya, Diana berkata, “Jadi, bagaimana ceritanya? Cepat jelaskan semuanya! Tidak boleh ada yang terlewat, Saka!”Saka pun menjelaskan semua yang terjadi pada Felix tanpa menutup-nutupinya, termasuk siapa pelaku dan apa yang mereka inginkan. Ia tidak bisa membantah ucapan Diana.Setelah Saka menyelesaikan ceritanya, Di

    Last Updated : 2024-07-11
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Menemui Penculik

    [Ini adalah alamatnya.] [Datanglah kemari tanpa pengawal. Kalian juga tidak boleh melaporkan ini pada polisi. Hanya ada dua orang saja yang boleh datang kemari.][Jika kalian melanggar persyaratan di atas, tidak akan kubiarkan kalian keluar hidup-hidup!][Aku tunggu kedatangan kalian 30 menit lagi. Lebih dari itu, ucapkan selamat tinggal pada anak ini!]Setelah menunggu selama berjam-jam, akhirnya Saka mendapatkan balasan pesan dari para penculik. Mereka mengirimkan titik lokasi di mana mereka akan bertemu beserta beberapa persyaratan khususnya.“Biar aku dan Nichole saja yang akan pergi. Kalian semua tunggu di sini!” ucap Saka dan bangkit serta bersiap-siap.Akan tetapi, Ariana dengan cepat menghentikan Saka. “Tidak! Biarkan aku ikut denganmu! Aku ingin melihat langsung kondisi Felix!” cegah Ariana. Ariana sebenarnya juga ingin memastikan apakah benar orang-orang jahat itu adalah ibu tirinya atau bukan. Ia memang tahu bahwa ibu tirinya adalah orang yang kejam, tetapi ia hampir tida

    Last Updated : 2024-07-13

Latest chapter

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Hari Pernikahan

    “Mama cantik sekali …. seperti putri yang ada di film-film!”Ariana menoleh pada Felix yang tidak mengalihkan tatapannya darinya. Wajah anak empat tahun itu masih terlihat polos, ditambah ketika mulutnya menganga kecil membuat Felix terlihat menggemaskan.“Masa, sih?” Ariana menyentuh wajahnya. “Iya! Mama yang paling cantik! Mama cocok sekali pakai gaun putihnya!”Alice yang berada di antara kedua orang itu mendengkus. “Tentu saja! Kan Mami yang desain bajunya!”Ariana tertawa melihat respon Alice. “Kamu benar. Terima kasih sudah mau menuruti permintaan egoisku, Alice. Karena Saka minta tanggal pernikahannya harus cepat, kamu jadi tidak bisa tidur demi mengerjakan gaunnya.”Alice menggeleng. Ia menatap Ariana yang terlihat menawan dalam balutan gaun putih dengan rok yang mengembang seperti bunga mawar putih yang mekar. Riasan Ariana tidaklah berlebihan, sangat pas untuk acara pernikahan. Rambutnya yang panjang itu dikepang dan disanggul, lalu dihias dengan tiara sederhana tetapi terl

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Lamaran Saka

    Setelah itu, kelima orang itu pun berkumpul di belakang mansion. Sebelum acara dimulai, mereka mempersiapkan beberapa perlengkapan. Saka dan Arnold menyiapkan alat masak, sedangkan Ariana, Diana, Grace, dan Felix mulai menyiapkan bahan-bahannya.“Hmm … kenapa mereka tidak datang juga, ya?” gumam Diana yang terlihat khawatir.“Eh? Mereka siapa, Ma? Bukannya sudah lengkap?” tanya Ariana heran.“Itu, teman—”“Kami datang! Maaf ya menunggu lama!”Tiba-tiba, terdengar seruan dari belakang Ariana. Ariana yang mendengar suara yang tidak asing pun dengan cepat menoleh ke asal sumber suara. Matanya melebar dan senyumnya mengembang.“Kalian?!” Ariana berseru tidak percaya saat melihat Alano, Alice, dan Nichole datang. Ariana berjalan ke arah Alice dan memeluknya sejenak. “Kalian juga diundang?”Alano dan Alice mengangguk mantap. Diana yang ikut bergabung pun berkata, “Iya, Mama juga mengundang mereka. Mereka teman-temanmu, kan? Nichole juga datang karena dia sudah seperti anakku sendiri, hihi.

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Sangat Cantik

    Brak! Brak! Brak!Hari ini rasanya sama sekali tidak menenangkan seperti biasanya. Felix yang sejak tadi menunggu Ariana itu menggedor-gedor pintu kamar Ariana dengan bersemangat.“Mama! Mama! Cepatlah! Apa masih lama ganti bajunya?!” teriak Felix tidak sabaran.“Sebentar, Sayang!” teriak Ariana dari dalam kamar.Wanita itu sebenarnya sudah memakai gaunnya, hanya saja ia masih perlu menata rambut dan memasang anting-antingnya. Belum lagi ia harus memakai make up. Meski Ariana tetap cantik tanpa menggunakan make up, tetapi rasanya akan sangat kurang jika ia tidak merias wajahnya saat pergi ke luar. “Ma, aku masuk, ya!” teriak Felix lagi. Kali ini, ia menggapai gagang pintu kamar Ariana dan mendorongnya.“Eh, Felix?!” seru Ariana terkejut. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan Felix untuk masuk.“Duh, Mama ini padahal udah cantik, apa masih perlu pakai make up?” protes Felix.Ariana menggembungkan pipinya dan menatap anaknya yang sudah tampan itu. Ia menatap Felix dengan

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Ariana Bertemu Pembunuh Ayahnya

    “Apa? Siapa?” Ariana sebenarnya masih belum paham dengan apa yang dikatakan oleh Saka kepadanya. Pria itu seperti ingin memberitahukan sesuatu pada Ariana, tetapi di sisi lain, dia juga tidak mau. Ariana pun bingung dan penasaran di saat yang sama.“Bukankah Ayah saya meninggal karena sakit, Tuan?” tanya Ariana sekali lagi. Ia mulai tertarik dengan topik pembicaraan Saka yang tiba-tiba.Saka terdiam mendengar rentetan pertanyaan dari Ariana. Sayangnya, ada satu hal yang lebih menarik perhatiannya daripada topik pembicaraan yang baru saja ia angkat itu. Saka tersenyum kecil dan berkata, “Aku baru sadar kalau selama ini kamu memanggilku dengan embel-embel ‘Tuan’. Aku kan bukan majikanmu. Kamu bisa panggil aku Saka atau panggilan apapun yang kamu suka. Kamu juga bisa bicara dengan santai, tidak perlu kaku dan formal begitu.”Ariana tergagap. Sebenarnya ia terbiasa memanggil Saka dengan sebutan Tuan karena Saka menjadi atasannya di agensi tempatnya bermain drama terakhir kali. Ia jadi ket

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Balasan Luna dan Morgan

    ‘Kenapa dia ada di sini? Bukannya semalam dia ada di atas sofa?’ batin Ariana kelabakan. Ini memang bukan pertama kalinya dia dan Saka berada di ranjang yang sama. Setiap kali Felix meminta mereka tidur bersama, selalu saja hal seperti ini terjadi.Akan tetapi, Ariana tidak mendorong Saka untuk menjauh. Ia justru diam dan menata wajah tampan Saka yang tertidur dengan pulas. Dia tampak tenang setelah semalam terjaga membantunya merawat Felix yang terus menangis kesakitan.Yang tidak Ariana ketahui adalah, Saka sebenarnya juga kurang tidur selama sebulan terakhir. Banyak hal yang harus ia urus. Apalagi ia juga disibukkan dengan Felix dan pikirannya yang terus berputar tentang Ariana yang tidak ada di sisinya.‘Ternyata dia juga bisa memasang wajah polos seperti ini. Padahal biasanya dia selalu mengernyitkan alisnya tajam dan punya aura wibawa yang luar biasa,’ batin Ariana lagi. ‘Tapi sekarang dia seperti anak kecil.’‘Kalau dilihat-lihat, Felix mirip sekali dengannya,’ batin Ariana cem

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Felix Sakit

    “Alice! Alice!”Begitu mendapatkan panggilan dari Saka yang mengatakan bahwa Felix tengah sakit, Ariana langsung bangkit menuju Alice yang sedang bersantai di kamarnya.“Ada apa, Ariana? Kenapa panik begitu?” tanya Alice keheranan.Ariana melompat ke atas kasur Alice sambil menjawab, “Felix sakit, Alice! Kita harus pergi ke mansion Tuan Saka sekarang!” Alice berseru mendengarnya, “Hah? Felix sakit? Kalau begitu kita harus cepat ke sana!”. Dengan cepat ia pun mengambil kunci mobilnya dan menarik lengan Ariana untuk berlari bersama menuju basemant apartemennya.Alice tentu saja dengan senang hati membantu Ariana untuk bertemu dengan Felix. Alice tahu betapa rindunya Ariana pada anaknya itu, apalagi akhir-akhir ini mereka juga merasakan duka mendalam setelah kepergian Jake. Dengan adanya kesempatan untuk bertemu dengan Felix, maka Alice tidak akan menyia-nyiakannya.“Terima kasih banyak sudah mengantarkanku kemari, Alice,” ucap Ariana ketika mereka sudah berada di depan gerbang mansion

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Surat Terakhir dari Jake

    Kematian Jake yang tiba-tiba mengejutkan semua orang yang mengenalnya, termasuk Alano dan Alice. Jenazah Jake dikembalikan ke keluarganya, keluarga Leonardo. Berita itu pun juga membuat ayah dan ibu Jake terpukul. Mereka tidak pernah membayangkan jika anaknya akan pergi di usia muda.“Tidak … Jake … kenapa kamu pergi meninggalkan, Mama?! Jake!! Mama minta maaf karena tidak pernah menunjukkan kasih sayang Mama ke kamu! Jake … bangunlah ... Mama tahu kamu cuma tidur!”Seorang wanita meraung-raung di atas pusara yang menjadi tempat peristirahatan Jake untuk yang terakhir kali. Wanita itu adalah ibu Jake. Ia sempat pingsan beberapa kali di hari kematian anaknya itu. Sementara itu, pria yang berdiri di sebelahnya sama sekali tidak menangis, tetapi ia memiliki tatapan mata yang kosong.Selama ini, Ariana mendengar bahwa kedua orang tua Jake sama sekali tidak pernah memberikan perhatiannya pada Jake. Makanya Jake sempat jadi anak nakal selama beberapa waktu demi menarik perhatian kedua orang

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Jake Meninggal

    “Arrgh!”“Tidak! Jake!”Beruntungnya, Ariana selamat dari percobaan pembunuhan itu. Namun, sayangnya harus ada orang yang menjadi korban. Jake yang berada di dekat Ariana pun menyadari adanya wanita aneh yang berusaha mendekati Ariana. Ketika ia tahu bahwa wanita itu membawa pisau, Jake dengan cepat bergerak menarik Ariana dalam pelukannya.“Jake! Jake!”Punggung Jake nampak basah dengan cairan berwarna merah. Pria itu jatuh dalam pelukan Ariana yang terlihat masih sangat syok. Beberapa kali pria itu mengerang kesakitan sembari memuntahkan darah dari mulutnya. Sementara itu, wanita yang membawa pisau itu diam di tempatnya.“Tidak! Tidak mungkin! Kenapa bukan kamu yang mati, Ariana!” teriak Luna yang sudah hilang kewarasannya. “Arrghh!” Sementara itu, Jake berteriak kesakitan sebelum akhirnya hampir kehilangan kesadarannya.Sambil berteriak kencang, Luna berusaha untuk kabur dari sana. Namun, tentu saja tidak semudah itu. Nichole yang ada di dekat pintu dengan cepat menghentikan langk

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Pengakuan Jake pada Ariana

    Hari ini adalah hari pertemuan Ariana dengan Jake. Karena namanya masih belum pulih sepenuhnya dari netizen, Alano memesankan tempat khusus di restoran itu agar ia bisa berbincang dengan Jake dengan tenang. Namun, tentu saja Ariana tetap memakai penyamaran khusus agar tidak menarik perhatian orang-orang yang mengenal wajahnya.Tak butuh waktu lama bagi Ariana berangkat dari mansion Alice ke restoran itu. Dia hanya butuh waktu 15 menit saja dengan berangkat menggunakan mobil. Begitu sampai, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha melihat apakah ada seseorang yang mengikutinya.‘Sepertinya aman,’ batin Ariana sembari memegang kunci pintu mobil. Ia pun segera membukanya dan keluar dari sana.Baru saja Ariana keluar dan menoleh ke arah pintu restoran, terlihat seorang pria sedang berdiri di sana. ia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Ariana.Wanita itu terdiam memandang Jake yang menatapnya. Sudah lama sekali sejak ia melihat Jake di luar seperti ini. Melihat pria itu sehat dan

DMCA.com Protection Status