Share

Sebuah Kecupan

Ariana dan Saka sama-sama mematung. Sementara itu, Felix masih menunggu mereka melakukan apa yang ia minta.

“Benarkah? Kalau begitu Papa juga harus melakukannya.”

“Apa?” respon Ariana dengan mata membulat. Berbeda dengannya, Felix justru berteriak kegirangan.

Ketika Ariana menoleh ke arah Saka, ternyata pria itu sudah berjalan ke arahnya dan tiba-tiba saja jarak mereka menjadi sangat dekat. Secara spontan Ariana pun langsung menutup matanya rapat-rapat.

Cup!

Kecupan ringan mendarat di pipi Ariana. Karena tidak merasakan apapun lagi, Ariana pun perlahan membuka matanya. Tangannya dengan gemetar menyentuh bekas kecupan Saka. Meski sangat singkat, tetapi Ariana bisa merasakan sisa bibir Saka di sana. Rasa panas pun menjalar di pipi Ariana.

“Sudah,” ucap Saka dengan memasang wajah datarnya. Ia tidak berekspresi apa pun dan bersikap seolah ia tidak pernah mencium pipi Ariana. “Papa pergi dulu, ada pekerjaan yang harus Papa urus,” ucapnya pada Felix.

Saka berjalan dan melirik ke arah Ariana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status