Share

Menemui Penculik

Penulis: Missia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-13 12:40:32

[Ini adalah alamatnya.]

[Datanglah kemari tanpa pengawal. Kalian juga tidak boleh melaporkan ini pada polisi. Hanya ada dua orang saja yang boleh datang kemari.]

[Jika kalian melanggar persyaratan di atas, tidak akan kubiarkan kalian keluar hidup-hidup!]

[Aku tunggu kedatangan kalian 30 menit lagi. Lebih dari itu, ucapkan selamat tinggal pada anak ini!]

Setelah menunggu selama berjam-jam, akhirnya Saka mendapatkan balasan pesan dari para penculik. Mereka mengirimkan titik lokasi di mana mereka akan bertemu beserta beberapa persyaratan khususnya.

“Biar aku dan Nichole saja yang akan pergi. Kalian semua tunggu di sini!” ucap Saka dan bangkit serta bersiap-siap.

Akan tetapi, Ariana dengan cepat menghentikan Saka. “Tidak! Biarkan aku ikut denganmu! Aku ingin melihat langsung kondisi Felix!” cegah Ariana.

Ariana sebenarnya juga ingin memastikan apakah benar orang-orang jahat itu adalah ibu tirinya atau bukan. Ia memang tahu bahwa ibu tirinya adalah orang yang kejam, tetapi ia hampir tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Psikopat

    Setelah kejadian itu, Saka segera kembali menemui Nichole di mansionnya. Alice yang melihat kondisi Ariana segera memeluk wanita itu dan menenangkannya. Penembakan yang terjadi di depan matanya langsung membuat Ariana merasa syok.“Nichole, bagaimana hasilnya? Apa alatnya berfungsi dengan baik?” tanya Saka yang masuk ke sebuah ruangan khusus di mansion itu.Dalam ruangan itu, terdapat Nichole dan dua orang lainnya. Mereka sedang melacak dan mendengarkan apa yang sedang Maria dan komplotannya lakukan.“Ini, Presdir. Anda harus mendengarkan rekaman yang sudah kita dapatkan,” ucap Nichole sembari menyerahkan headphone yang tadi ia kenakan pada Saka.“Untuk lokasinya, mereka berhenti di sekitar area ini.” bawahannya yang lain menunjukkan peta dengan titik merah menyala di sana.Saka mengangguk paham, lalu menerima headphone yang Nichole berikan dan memakainya. Salah satu bawahannya menunjukkan monitor yang menampilkan video dari kamera kecil yang Saka letakkan di koper uang.Dengan serius

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Rekaman Kejahatan Jake

    Setelah pertengkarannya dengan sang mama, Saka pun memutuskan untuk menenangkan dirinya dengan beristirahat di area belakang rumah. Melihat beningnya air kolam renang dan suara gemericik membuat perasaannya jauh lebih baik.Saka sama sekali tidak menyangka jika Diana akan sangat sebenci itu pada Ariana. Ia bahkan tidak tahu mengapa Diana berperilaku seperti itu. Diana terus memojokkan Ariana dengan berkata bahwa wanita itu adalah wanita murahan. Rasanya ada sesuatu yang tidak mengenakkan dalam hati Saka ketika ia mendengar Diana berkata seperti itu pada Ariana. Ariana sendiri juga tidak berusaha untuk membela diri, ia malah diam saja. ‘Kecuali saat Mama mengungkit Felix, dia terlihat sangat marah dan tidak terima.' Sepertinya ia lebih mementingkan anaknya daripada dirinya sendiri.Akan tetapi, meski Ariana diam saja dan berusaha untuk terlihat tegar, nyatanya Saka masih bisa melihat mata Ariana yang berkaca-kaca. Ia pasti sedang menahan emosinya sendiri. Drrt! Drrt! Drrt!Dering tel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Perkelahian Saka dan Jake

    “....”Masih belum ada jawaban. Saka diam dan berusaha untuk tetap tenang. Meski sebenarnya ia juga khawatir dengan apa yang terjadi pada bawahan-bawahannya itu.Di sisi lain, anggota yang tengah menyusup di lantai bawah itu berdiri mematung karena sebuah pintu yang terbuka lebar secara tiba-tiba. Mereka belum sempat memasuki ruangan itu dan memeriksanya.Wanita yang baru saja keluar dari ruangan itu menoleh cepat saat menyadari bahwa ada orang di dekatnya. Matanya menatap nyalang pada orang-orang itu. “Hei, apa yang kalian lakukan di sini, hah?!” bentaknya pada dua orang suruhan Saka itu. Emosinya sedang tidak baik-baik saja karena Jake yang tak kunjung bisa dihubungi.Dua orang suruhan Saka saling menatap, mereka tetap tenang karena bertemu musuh selama misi adalah hal yang biasa.Salah satu dari dua orang itu mendekat dan berkata, “Kami sedang berpatroli, Nyonya. Kami mendengar ada hal aneh yang terjadi, makanya kami coba berkeliling untuk mengeceknya.”“Lalu? Apa kalian menemukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Jake Tertembak

    Rasanya seperti tidak ada yang bernapas. Semuanya menahan napas mereka sejak suara peluru terdengar menggelegar. Mata mereka semua melebar saat mendapati cairan merah keluar dari bagian tubuh orang yang tertembak.“Tidak! Tidak mungkin!” Satu-satunya wanita yang ada di sana berteriak kencang dan keluar dari tempat persembunyiannya.Semua orang menoleh ke arah si penembak, termasuk Saka. Pria itu berdiri tanpa adanya luka sedikit pun, berbeda dengan Jake yang tumbang sembari memegangi bekas tembakan. Saka memang terkejut, tetapi ia dengan cepat berusaha menenangkan diri.Pistol Saka masih dingin. Bukan dia yang menembak Jake. Ia menoleh cepat ke asal datangnya peluru dan mendapati Nichole sedang memasang kuda-kuda menembaknya. Kedua tangannya memegangi pistol yang ujungnya mengeluarkan asap.“Nichole?” gumam Saka. Ia dan Nichole saling menatap.“Sialan kau, Saka!” Ternyata Jake masih punya tenaga untuk mengumpat pada Saka. Meski begitu, ia juga terlihat sangat kesakitan akibat tembakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Diejek Anak Haram

    “Felix, cucuku! Kamu selamat, Sayang! Apa kamu tidak tahu jika Nenek sangat mengkhawatirkanmu?”Diana yang melihat cucunya selamat itu langsung saja merampasnya dari pelukan Ariana. Ia seperti tidak membiarkan ibu dari anak itu untuk menyentuh cucunya.Ariana yang merasakan anaknya diambil oleh Diana langsung kehilangan senyumnya. Kebahagiaannya belum selesai dengan tuntas, tetapi sudah dirampas begitu saja. Akan tetapi, Ariana tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya diam dan tersenyum canggung, berusaha untuk tidak terlihat sakit hati agar Diana tidak semakin menjadi-jadi.‘Aku tidak mau disudutkan dan dipermalukan lagi, apalagi sekarang ada banyak orang yang melihat,’ batin Ariana. Ia sudah lelah diperlakukan seperti wanita yang hina dan tidak punya harga diri oleh Diana.“Akhirnya cucuku pulang! Nenek sangat takut terjadi sesuatu padamu, Sayang!” seru Diana dengan dramatis. Ia melirik ke arah Ariana. “Memang, ya! Seharusnya kamu dengan Nenek saja, bukan dengan mamamu! Jaga anak saja t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Luna Mengetahui Rahasia Ariana

    Luna nampaknya tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Diana. Namun, ia tetap berusaha untuk terlihat tenang dan terus memasang senyum palsunya. Tapi, dalam hatinya, ia sangat tidak terima. Tentu saja Luna akan merasa sangat cemburu setelah tahu Saka bermalam dengan wanita lain. Ia kesal dengan Saka yang sama sekali tidak mau melihatnya, tetapi mau membayar wanita untuk melahirkan anaknya.‘Kenapa tidak aku saja, sih! Padahal Kak Saka juga tidak perlu mengeluarkan uang banyak kalau mau aku melahirkan anaknya!’ batin Luna kesal. Tangannya mengepal sangat erat di bawah meja.‘Kira-kira siapa wanita itu, ya? Memangnya sehebat apa dia sampai Kak Saka mau menyewanya?!’Di tengah-tengah pikiran Luna yang berkelut, Diana melanjutkan curhatnya, “Sebenarnya tante tidak masalah jika Saka mau menyewa rahim atau tidak! Tapi yang buat tante kesal itu, kenapa Saka harus memilih wanita iblis itu!”“Wanita iblis? Apa dia benar-benar wanita yang kejam, Tante?” Luna semakin penasaran dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Kasus Kematian Ayah Ariana

    Ariana sedang berjalan untuk menuju kamarnya ketika tidak sengaja Ariana menutup mulutnya tidak percaya. Ia rasanya mendengar sesuatu yang sangat mustahil untuk terjadi. ‘Jake … dia tidak mungkin melakukan hal itu, kan? Tidak mungkin dia berbuat seperti itu!’Dengan langkah lemas, Ariana berjalan menuju kamarnya. ia seperti orang yang tidak punya tenaga. Ketika berada di kamarnya, ia langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Saking tidak percayanya dia, bahkan ujung-ujung jarinya sampai bergetar.Semalaman Ariana tidak bisa tidur. Ia terus menyanggah apa yang tadi dia dengar ketika lewat di depan kamar Saka. Pikirannya dipenuhi oleh Jake. Karena tidak tahan lagi, akhirnya wanita itu mencoba untuk mencari tahu kebenarannya dengan menghubungi Jake.Sayangnya, meski Ariana sudah terus menekan tombol panggilan, tetapi tidak ada jawaban sama sekali.Ariana pun mencoba untuk mengirim pesan, tetapi tentu saja tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan keterangan di sana tertulis bahwa Jake sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Anak Rahasia Sang Presdir   Pria Misterius

    “Ariana!”Begitu sampai di mansion Saka dan melihat Ariana berdiri menunggu kedatangannya, Alice segera berlari keluar dari mobil dan memeluk Ariana. Ariana sendiri langsung membuka tangannya lebar-lebar dan menyambut pelukan Alice.Alano yang menyetir keluar dengan perlahan dan tersenyum melihat dua orang temannya itu. Ia melambaikan tangannya untuk menyapa Ariana.“Selamat datang kalian berdua! Ayo, masuk!” ajak Ariana sambil menggandeng lengan Alice.“Wah … mansion ini sudah seperti rumahmu sendiri, ya, Ariana?” goda Alice yang membuat Ariana tertawa lebar.“Ah, kamu ini! Rasanya seperti mimpi kalau aku memang punya rumah sebesar ini!” ucap Ariana sembari mendongak untuk melihat dekorasi mansion yang mewah dan seperti tidak bisa ia gapai meski dengan usahanya menjadi seorang aktris.Alano dan Alice saling menatap, lalu tersenyum seolah tahu isi pikiran masing-masing.“Bagaimana kabar Felix? Kejadian kemarin bisa membuat anak kecil trauma. Aku harap Felix baik-baik saja,” ucap Alano

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29

Bab terbaru

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Hari Pernikahan

    “Mama cantik sekali …. seperti putri yang ada di film-film!”Ariana menoleh pada Felix yang tidak mengalihkan tatapannya darinya. Wajah anak empat tahun itu masih terlihat polos, ditambah ketika mulutnya menganga kecil membuat Felix terlihat menggemaskan.“Masa, sih?” Ariana menyentuh wajahnya. “Iya! Mama yang paling cantik! Mama cocok sekali pakai gaun putihnya!”Alice yang berada di antara kedua orang itu mendengkus. “Tentu saja! Kan Mami yang desain bajunya!”Ariana tertawa melihat respon Alice. “Kamu benar. Terima kasih sudah mau menuruti permintaan egoisku, Alice. Karena Saka minta tanggal pernikahannya harus cepat, kamu jadi tidak bisa tidur demi mengerjakan gaunnya.”Alice menggeleng. Ia menatap Ariana yang terlihat menawan dalam balutan gaun putih dengan rok yang mengembang seperti bunga mawar putih yang mekar. Riasan Ariana tidaklah berlebihan, sangat pas untuk acara pernikahan. Rambutnya yang panjang itu dikepang dan disanggul, lalu dihias dengan tiara sederhana tetapi terl

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Lamaran Saka

    Setelah itu, kelima orang itu pun berkumpul di belakang mansion. Sebelum acara dimulai, mereka mempersiapkan beberapa perlengkapan. Saka dan Arnold menyiapkan alat masak, sedangkan Ariana, Diana, Grace, dan Felix mulai menyiapkan bahan-bahannya.“Hmm … kenapa mereka tidak datang juga, ya?” gumam Diana yang terlihat khawatir.“Eh? Mereka siapa, Ma? Bukannya sudah lengkap?” tanya Ariana heran.“Itu, teman—”“Kami datang! Maaf ya menunggu lama!”Tiba-tiba, terdengar seruan dari belakang Ariana. Ariana yang mendengar suara yang tidak asing pun dengan cepat menoleh ke asal sumber suara. Matanya melebar dan senyumnya mengembang.“Kalian?!” Ariana berseru tidak percaya saat melihat Alano, Alice, dan Nichole datang. Ariana berjalan ke arah Alice dan memeluknya sejenak. “Kalian juga diundang?”Alano dan Alice mengangguk mantap. Diana yang ikut bergabung pun berkata, “Iya, Mama juga mengundang mereka. Mereka teman-temanmu, kan? Nichole juga datang karena dia sudah seperti anakku sendiri, hihi.

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Sangat Cantik

    Brak! Brak! Brak!Hari ini rasanya sama sekali tidak menenangkan seperti biasanya. Felix yang sejak tadi menunggu Ariana itu menggedor-gedor pintu kamar Ariana dengan bersemangat.“Mama! Mama! Cepatlah! Apa masih lama ganti bajunya?!” teriak Felix tidak sabaran.“Sebentar, Sayang!” teriak Ariana dari dalam kamar.Wanita itu sebenarnya sudah memakai gaunnya, hanya saja ia masih perlu menata rambut dan memasang anting-antingnya. Belum lagi ia harus memakai make up. Meski Ariana tetap cantik tanpa menggunakan make up, tetapi rasanya akan sangat kurang jika ia tidak merias wajahnya saat pergi ke luar. “Ma, aku masuk, ya!” teriak Felix lagi. Kali ini, ia menggapai gagang pintu kamar Ariana dan mendorongnya.“Eh, Felix?!” seru Ariana terkejut. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan Felix untuk masuk.“Duh, Mama ini padahal udah cantik, apa masih perlu pakai make up?” protes Felix.Ariana menggembungkan pipinya dan menatap anaknya yang sudah tampan itu. Ia menatap Felix dengan

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Ariana Bertemu Pembunuh Ayahnya

    “Apa? Siapa?” Ariana sebenarnya masih belum paham dengan apa yang dikatakan oleh Saka kepadanya. Pria itu seperti ingin memberitahukan sesuatu pada Ariana, tetapi di sisi lain, dia juga tidak mau. Ariana pun bingung dan penasaran di saat yang sama.“Bukankah Ayah saya meninggal karena sakit, Tuan?” tanya Ariana sekali lagi. Ia mulai tertarik dengan topik pembicaraan Saka yang tiba-tiba.Saka terdiam mendengar rentetan pertanyaan dari Ariana. Sayangnya, ada satu hal yang lebih menarik perhatiannya daripada topik pembicaraan yang baru saja ia angkat itu. Saka tersenyum kecil dan berkata, “Aku baru sadar kalau selama ini kamu memanggilku dengan embel-embel ‘Tuan’. Aku kan bukan majikanmu. Kamu bisa panggil aku Saka atau panggilan apapun yang kamu suka. Kamu juga bisa bicara dengan santai, tidak perlu kaku dan formal begitu.”Ariana tergagap. Sebenarnya ia terbiasa memanggil Saka dengan sebutan Tuan karena Saka menjadi atasannya di agensi tempatnya bermain drama terakhir kali. Ia jadi ket

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Balasan Luna dan Morgan

    ‘Kenapa dia ada di sini? Bukannya semalam dia ada di atas sofa?’ batin Ariana kelabakan. Ini memang bukan pertama kalinya dia dan Saka berada di ranjang yang sama. Setiap kali Felix meminta mereka tidur bersama, selalu saja hal seperti ini terjadi.Akan tetapi, Ariana tidak mendorong Saka untuk menjauh. Ia justru diam dan menata wajah tampan Saka yang tertidur dengan pulas. Dia tampak tenang setelah semalam terjaga membantunya merawat Felix yang terus menangis kesakitan.Yang tidak Ariana ketahui adalah, Saka sebenarnya juga kurang tidur selama sebulan terakhir. Banyak hal yang harus ia urus. Apalagi ia juga disibukkan dengan Felix dan pikirannya yang terus berputar tentang Ariana yang tidak ada di sisinya.‘Ternyata dia juga bisa memasang wajah polos seperti ini. Padahal biasanya dia selalu mengernyitkan alisnya tajam dan punya aura wibawa yang luar biasa,’ batin Ariana lagi. ‘Tapi sekarang dia seperti anak kecil.’‘Kalau dilihat-lihat, Felix mirip sekali dengannya,’ batin Ariana cem

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Felix Sakit

    “Alice! Alice!”Begitu mendapatkan panggilan dari Saka yang mengatakan bahwa Felix tengah sakit, Ariana langsung bangkit menuju Alice yang sedang bersantai di kamarnya.“Ada apa, Ariana? Kenapa panik begitu?” tanya Alice keheranan.Ariana melompat ke atas kasur Alice sambil menjawab, “Felix sakit, Alice! Kita harus pergi ke mansion Tuan Saka sekarang!” Alice berseru mendengarnya, “Hah? Felix sakit? Kalau begitu kita harus cepat ke sana!”. Dengan cepat ia pun mengambil kunci mobilnya dan menarik lengan Ariana untuk berlari bersama menuju basemant apartemennya.Alice tentu saja dengan senang hati membantu Ariana untuk bertemu dengan Felix. Alice tahu betapa rindunya Ariana pada anaknya itu, apalagi akhir-akhir ini mereka juga merasakan duka mendalam setelah kepergian Jake. Dengan adanya kesempatan untuk bertemu dengan Felix, maka Alice tidak akan menyia-nyiakannya.“Terima kasih banyak sudah mengantarkanku kemari, Alice,” ucap Ariana ketika mereka sudah berada di depan gerbang mansion

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Surat Terakhir dari Jake

    Kematian Jake yang tiba-tiba mengejutkan semua orang yang mengenalnya, termasuk Alano dan Alice. Jenazah Jake dikembalikan ke keluarganya, keluarga Leonardo. Berita itu pun juga membuat ayah dan ibu Jake terpukul. Mereka tidak pernah membayangkan jika anaknya akan pergi di usia muda.“Tidak … Jake … kenapa kamu pergi meninggalkan, Mama?! Jake!! Mama minta maaf karena tidak pernah menunjukkan kasih sayang Mama ke kamu! Jake … bangunlah ... Mama tahu kamu cuma tidur!”Seorang wanita meraung-raung di atas pusara yang menjadi tempat peristirahatan Jake untuk yang terakhir kali. Wanita itu adalah ibu Jake. Ia sempat pingsan beberapa kali di hari kematian anaknya itu. Sementara itu, pria yang berdiri di sebelahnya sama sekali tidak menangis, tetapi ia memiliki tatapan mata yang kosong.Selama ini, Ariana mendengar bahwa kedua orang tua Jake sama sekali tidak pernah memberikan perhatiannya pada Jake. Makanya Jake sempat jadi anak nakal selama beberapa waktu demi menarik perhatian kedua orang

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Jake Meninggal

    “Arrgh!”“Tidak! Jake!”Beruntungnya, Ariana selamat dari percobaan pembunuhan itu. Namun, sayangnya harus ada orang yang menjadi korban. Jake yang berada di dekat Ariana pun menyadari adanya wanita aneh yang berusaha mendekati Ariana. Ketika ia tahu bahwa wanita itu membawa pisau, Jake dengan cepat bergerak menarik Ariana dalam pelukannya.“Jake! Jake!”Punggung Jake nampak basah dengan cairan berwarna merah. Pria itu jatuh dalam pelukan Ariana yang terlihat masih sangat syok. Beberapa kali pria itu mengerang kesakitan sembari memuntahkan darah dari mulutnya. Sementara itu, wanita yang membawa pisau itu diam di tempatnya.“Tidak! Tidak mungkin! Kenapa bukan kamu yang mati, Ariana!” teriak Luna yang sudah hilang kewarasannya. “Arrghh!” Sementara itu, Jake berteriak kesakitan sebelum akhirnya hampir kehilangan kesadarannya.Sambil berteriak kencang, Luna berusaha untuk kabur dari sana. Namun, tentu saja tidak semudah itu. Nichole yang ada di dekat pintu dengan cepat menghentikan langk

  • Anak Rahasia Sang Presdir   Pengakuan Jake pada Ariana

    Hari ini adalah hari pertemuan Ariana dengan Jake. Karena namanya masih belum pulih sepenuhnya dari netizen, Alano memesankan tempat khusus di restoran itu agar ia bisa berbincang dengan Jake dengan tenang. Namun, tentu saja Ariana tetap memakai penyamaran khusus agar tidak menarik perhatian orang-orang yang mengenal wajahnya.Tak butuh waktu lama bagi Ariana berangkat dari mansion Alice ke restoran itu. Dia hanya butuh waktu 15 menit saja dengan berangkat menggunakan mobil. Begitu sampai, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha melihat apakah ada seseorang yang mengikutinya.‘Sepertinya aman,’ batin Ariana sembari memegang kunci pintu mobil. Ia pun segera membukanya dan keluar dari sana.Baru saja Ariana keluar dan menoleh ke arah pintu restoran, terlihat seorang pria sedang berdiri di sana. ia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Ariana.Wanita itu terdiam memandang Jake yang menatapnya. Sudah lama sekali sejak ia melihat Jake di luar seperti ini. Melihat pria itu sehat dan

DMCA.com Protection Status