Share

Tuduhan

Keduanya terdiam sejenak dan saling memandang satu sama lain. Rasanya, waktu berhenti untuk beberapa detik sampai akhirnya Ariana yang tersadar terlebih dahulu. Ariana dengan cepat memalingkan wajahnya dan menjauh dari Saka.

“Ma-maaf.” entah mengapa, Ariana ingin meminta maaf.

Saka yang sebenarnya tidak tidur itu pun bangkit dari posisinya. Diam-diam, Ariana mencoba melirik ke arah Saka. Raut wajahnya yang menekuk seperti itu membuat Ariana merasa sedikit ketakutan. Ia takut membuat suasana hati Saka memburuk karena kelakuannya.

“Ikut aku. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” ucap Saka tanpa menatap ke arah Ariana.

Ariana melihat pandangan Saka yang datar dan dingin. Tanpa banyak bicara dan hanya bisa pasrah, Ariana berjalan mengikuti Saka yang keluar dari kamar Felix.

Mereka sampai di ruang kerja Saka. Pria itu segera duduk di kursi yang ada di sana, sementara Ariana hanya berdiri dan tidak berani bergerak sedikit pun. Apalagi ketika Saka menatapnya dengan tatapan menginterogasi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status