Share

S3| 159. Pilihan Terakhir

"Papa, apakah telah terjadi sesuatu kepada Mama? Kenapa Mama tidak menjawab?" Emily kembali mencebik. Tangannya mencengkeram jas Jeremy lebih kuat.

Louis ikut mencebik. Kedua tangannya terkepal di depan perut. Pandangannya terangkat, menanti jawaban dari sang ayah.

Namun, Frank tidak menjawab. Tangannya terangkat menuju pintu. Tepat ketika ia hendak membenturkan buku jari, pintu berayun ke arah dalam. Sedetik kemudian, Kara muncul sambil bersenandung. Ia tersentak saat mendapati keberadaan sang suami.

"Oh, Frank? Kenapa kau di sini?"

"Kau baik-baik saja?"

Frank memegangi kedua lengannya, bertanya dengan nada serius. Namun, Kara malah terkekeh. Tangannya mengelus-elus perut.

"Sepertinya aku perlu makan lebih banyak sayur. Aku takut kalau si Kecil yang keluar. Aku jadi ragu-ragu mau mengejan."

"Kalau Mama baik-baik saja, kenapa Mama tidak menjawab saat Papa memanggil?"

Kara menurunkan pandangan. Matanya membulat menyadari keberadaan Louis di samping sang suami.

"Madu Kecil? Kena
Pixie

Hai, hai! Terima kasih banyak atas doa kalian. Pixie udah lebih sehat. Terima kasih juga atas pengertian kalian. Semoga nanti siang bisa update lagi. Kalian juga sehat-sehat terus yaaa.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
AR Family
cepet sembuh
goodnovel comment avatar
Pixie
Aamiiin. Thank you, Kak
goodnovel comment avatar
Pixie
Aamiin. Thank you, Kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status