“Aku sudah membantu mereka, mereka sangat terharu? Jadi, mereka bersedia untuk makan bersamaku?” tanya Caden.“Iya! Itu maksudku! Nggak gampang untuk bisa mendapatkan kesempatan ini. Papa harus menghargainya. Demi menunjukkan ketulusan hatimu, Papa masak saja masakan andalanmu!”Caden terdiam membisu. Kenapa Caden tiba-tiba merasa dirinya sangat tidak bernilai? Setelah mengulurkan bantuan, dia malah mesti traktiran?Ketika menyadari ayahnya tidak berbicara, Rayden kembali menimpali, “Bukannya Papa mau mengejar Mama? Tentu saja Papa mesti jalin hubungan baik sama anak-anaknya! Dulu sikap Papa terhadap Mama sangat nggak bagus, Braden dan yang lainnya juga nggak suka sama Papa.”“Kalau bukan karena bantuan Papa hari ini, mereka juga nggak bakal setuju buat makan bersama Papa! Jadi, Papa jangan merasa sedih, malahan Papa harusnya merasa gembira. Jangan nggak tahu diri!”Sindiran sang putra memang terasa sangat mematikan!Caden menggigit bibir bawahnya, lalu bertanya, “Apa Naomi juga ikut?”
Ketika Caden tiba di Happy Bar, Dylan sedang bersama dengan seorang wanita muda di dalam ruang VIP. Tubuh wanita itu sedang menempel di tubuh Dylan. Mereka sedang bermesra-mesraan. Saat melihat Caden masuk ke ruangan, Dylan menyuruh wanitanya untuk menyapa. “Panggil Kak Caden.”Semua orang juga tahu Caden adalah teman baik Dylan. Hubungan mereka sangatlah akrab.Bahkan lebih sulit untuk bertemu Caden daripada bertemu dengan Dylan. Ditambah lagi, dengan Caden yang terkenal dengan temperamen buruknya. Ketika si wanita bertemu dengan Caden, dia merasa antusias, gugup, dan juga takut.“Kak … Kak Caden.”Tanpa melihat si wanita sama sekali, Caden langsung berjalan ke hadapan Dylan. Dia menyalakan rokok, lalu duduk bersilang dan bersandar di sofa.Si wanita yang tidak dihiraukan merasa penat. Dia menatap Dylan dengan mata memerah. “Kak Dylan.”Dylan mencubit pipi si wanita muda, lalu mengeluarkan selembar kartu bank kepadanya. Dia menghibur, “Kamu jangan ladeni dia. Dia bukan punya bias sam
Raut wajah Caden berubah muram.Setelah terjadi sesuatu dengan Brian, Keluarga Senjaya menghabiskan banyak uang untuk menyelidiki masalah itu. Mereka bahkan membuat iklan pengumuman di internet akan memberi imbalan besar. Tak sedikit peretas dan pembunuh ikut serta dalam penyelidikan ini. Hanya saja, pelaku tetap tidak berhasil ditemukan.Caden juga menyuruh Steven untuk menyelidiki masalah itu, tetapi tidak ada hasilnya. Siapa sangka semua ini adalah ulah Leon!“Apa informasimu akurat?”“Akurat. Kalau nggak akurat, aku juga nggak bakal kasih tahu kamu. Kamu tahu sendiri aku punya koneksi untuk bisa mendapatkan informasi. Koneksiku cukup luas.”Caden mendengus dingin. “Sepertinya aku sudah memandang remeh pria itu.”Dari insiden Brian, dapat diketahui bahwa Leon bukanlah orang yang gampang dihadapi. Ada banyak orang yang turun tangan ingin menyelidiki masalah itu, mereka malah tidak berhasil mendapatkan informasi apa pun!Dylan menimpali lagi, “Bukan cuma itu saja, Leon juga beri tahu
Saat ini, di Kompleks Futuria.Leon sudah tiba di rumahnya Tiara. Begitu bertemu dengan Naomi, dia segera bertanya, “Apa kamu dan anak-anak baik-baik saja?”“Emm?” Naomi masih tidak mengerti.Leon berkata, “Aku baru saja tahu orang yang menyebar gosip kehamilan Jessica adalah anakmu. Apa Jessica cari gara-gara sama kamu dan anak-anak?”Ketika mendengar pertanyaan Leon, Naomi baru tahu kenapa dia sepanik ini. Dia segera membalas, “Nggak, kok. Semuanya sudah terselesaikan.”Leon bertanya dengan syok, “Sudah terselesaikan? Bagaimana caranya? Apa Jessica nggak persulit kalian?”“Nggak, kok. Tadi dia suruh pihak sekolah untuk menghubungi kami. Katanya, masalah itu sudah selesai diatasi. Kamu nggak usah khawatir.”Leon menghela napas panjang.“Aku sungguh syok ketika mendengar kabar itu. Sudah lama kamu nggak kembali ke Kota Jawhar, kamu juga nggak paham dengan situasi di ini. Jessica punya hubungan dekat sama Bos Grup Pangestu, si Caden. Itulah alasannya Jessica berani bersikap semena-mena.
Leon tersenyum. “Oke, kalau begitu, kalian kembali ke rumah sana. Aku masih ada rapat mesti segera kembali ke perusahaan. Nanti kita kumpul lagi kalau ada waktu luang.”“Emm.” Tiara melambaikan tangan untuk berpamitan.Naomi juga tersadar dari lamunannya. Dia melambaikan tangan terhadap Leon.Pintu lift ditutup. Ekspresi Leon segera berubah.Setelah keluar lift, Leon membalas telepon tadi. “Apa yang terjadi?”“Kamu diincar.”“Siapa?”“Aku juga nggak tahu. Seharusnya bukan orang itu.”Leon memasuki mobilnya dengan kening berkerut. Dia membanting kuat pintu, lalu bertanya, “Apa mungkin anggota Keluarga Nandara?”“Bisa jadi. Jangan-jangan pak tua itu menyadari ada yang aneh?”“Sudah lama putrinya kehilangan kontak. Dia pasti merasa panik.”“Apa kamu nggak perlihatkan video Camila kepadanya?”“Sudah. Dia juga percaya. Hanya saja, pria tua itu licik sekali. Jadi, nggak boleh lengah.”“Lenyapkan saja?”“Nggak boleh! Sekarang masih belum saatnya!”Orang di ujung telepon berkata, “Sekarang aku
Caden memang tidak keberatan Naomi makan masakannya. Hanya saja, Naomi malah keberatan.Ketika mendengar kabar Rayden mengajak ketiga anaknya untuk makan malam di rumahnya, Naomi langsung merasa gugup.“Kenapa mesti makan di sana? Bukannya kita bisa makan di sini? Kalian ingin makan apa? Mama bisa persiapkan untuk kalian.”Naomi sangat tidak suka anak-anak berhubungan dengan Caden.“Mama nggak usah masak. Hari ini Papa sudah masak. Kita juga sudah sepakat. Malam ini makan di rumahku.”Naomi merasa bingung. “Dia masak? Apa ada yang istimewa dengan hari ini?”“Nggak ada.”“Jadi, kenapa dia malah traktir makan?”Rayden sembarangan mencari alasan. “Papa beliin aku Lego model terbaru. Aku ingin menyelesaikannya bersama mereka. Jadi, aku sekalian ajak kalian makan di rumah.”Naomi bertanya lagi, “Apa nggak bisa pasang Lego di sini?”“Nggak bisa. Setelah dipasang, nanti susah untuk dipulangkan ke rumah.”Naomi sungguh galau.Pada saat ini, Braden maju untuk menenangkannya. “Hanya makan saja.
Biasanya orang-orang akan memikirkan kelezatan dari makanan laut ini. Sementara, Naomi hanya memedulikan soal uang!Tanpa menunggu balasan dari Caden, Naomi pun bertanya, “Tadi pagi kamu kasih aku 2 miliar. Malamnya kamu malah beliin makanan laut semahal ini. Sebenarnya ada apa sama kamu? Dari mana asal uangmu?”Caden tidak membalas. Alhasil, Naomi semakin gelisah lagi. “Kamu … jangan-jangan kamu melakukan transaksi ilegal?”Caden sungguh tidak berdaya. “Sebenarnya apa yang ada di dalam kepalamu? Semen?”“Kepalamu yang isi semen!” sindir Naomi kembali, lalu bertanya lagi, “Kalau uangmu didapatkan secara terang-terangan, kenapa kamu nggak jelasin ke aku?”Caden menunduk. Dia mengenakan sarung tangan untuk mengambil lobster dan kepiting yang sudah dibersihkan untuk dimasukkan ke dalam oven. Sekarang, dia sedang siap-siap untuk menumis sayuran hijau. Jelas sekali, dia malas untuk meladeni Naomi.Naomi yang berdiri di samping Caden tidak berhenti bertanya. Tiba-tiba suaranya semakin keras
Caden menyipitkan matanya. “Masalah pribadi. Apa kamu tahu siapa dia?”“Aku nggak tahu!” Naomi memang tidak tahu siapa orang misterius itu. Dia hanya tahu ada yang aneh dengan orang itu. Dia terus menghasut Naomi untuk membunuh.Seandainya bukan karena orang misterius itu mengetahui rahasianya, dia pasti akan memberi tahu masalah orang misterius ingin memperalat dirinya untuk membunuh kepada Caden. Dengan begitu, Caden bisa lebih berwaspada.Naomi tidak mungkin akan membunuhnya. Meski semua rahasia terekspos, dia juga tidak akan melakukan pembunuhan! Dia tidak ingin membuat anak-anak memiliki ibu seorang pembunuh!Hanya saja, bagaimana jika orang misterius meminta bantuan orang lain? Meskipun Naomi tidak menyukai Caden, dia tetap adalah ayah dari anak-anak. Naomi juga tidak berharap terjadi sesuatu dengannya.Lagi pula, jika benar-benar terjadi sesuatu dengan Caden, Rayden pasti akan merasa sangat sedih! Naomi tidak ingin Rayden bersedih!Naomi tidak ingin melanjutkan obrolan ini lagi