Share

Bab 322

Penulis: Erlina
Untung saja Steven mengangkat telepon dengan cepat. “Halo, Bu Naomi, aku dan Kak Caden sedang berada di rumah sakit. Rayden juga sedang di rumah sakit.”

“Iya, aku tahu. Bagaimana kondisi Rayden saat ini?”

Steven merasa gugup. “Aku bukan dokter, aku juga nggak begitu mengerti. Aku hanya melihat ada Dok Robbin dan dokter lainnya mengerumuni Rayden. Sepertinya mereka sedang memberi obat kepada Rayden.”

“Apa kamu sedang berada di dalam kamar?”

“Nggak, aku lagi di luar!”

“Kamu segera ke kamar! Kemudian, buka panggilan video!”

Naomi tidak bisa menunggu lagi. Penyakit Rayden bisa memburuk kapan saja! Dia khawatir belum sempat dirinya sampai di kamar pasien, semuanya pun sudah terlambat ….

Anak itu adalah Rayden kesayangannya, anak kandungnya! Tidak boleh terjadi apa-apa dengannya!

Naomi terhubung dengan panggilan video. Steven pun segera mengangkatnya. “Bu Naomi, aku sudah masuk ke kamar pasien. Apa yang ingin kamu lihat?”

Kamera digerakkan. Naomi dapat melihat Caden yang sedang berdiri di de
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hesti Timisela
smga disatukan..
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
masih ingin pergi??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 323

    “Sebenarnya sudah mati belum, sih?”“Meski belum mati, hidupnya juga nggak lama lagi. Dengar-dengar saat Rayden diantar ke rumah sakit, tubuhnya gemetar parah, bagai ketakutan karena melihat hantu saja. Aku curiga dia itu kerasukan.”“Kalau begitu, setelah dia mati, dia juga nggak usah dikubur di makam leluhur. Nggak bagus untuk keberuntungan Keluarga Pangestu!”“Ingin masuk ke makam leluhur? Apa dia pantas? Dia hanyalah anak yang nggak punya mama! Setelah dia mati, dia hanya pantas untuk masuk neraka saja!”“Mungkin ini yang dinamakan dosa ayah dibayar oleh anaknya. Ternyata Tuhan juga nggak tahan melihat betapa jahatnya papanya. Sekarang sudah saatnya anaknya menebus semua kejahatan yang diperbuat ayahnya! Rasain dia sakit parah! Rasakan! Tunggu saja, anak itu pasti akan selalu disiksa dengan penyakitnya! Dia akan mati kesakitan! Ahh ….”Satu detik sebelumnya, Sonia baru saja ingin mengutuk Rayden. Satu detik kemudian, rambutnya langsung dijambak, lalu ditarik jatuh ke lantai!Saat S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 324

    “Pukul wanita ini sampai babak belur! Kalau bisa, pukul dia sampai mati saja! Aku akan tanggung jawab!”“Hancurkan mukanya! Aku ingin jambak rambutnya sampai botak!”“Berani-beraninya dia menamparku. Pukul wajahnya hingga bengkak. Kemudian, cincang tangannya!”Pengawal Keluarga Pangestu yang galak itu hendak turun tangan terhadap Naomi.Saat ini, kedua mata Naomi masih kelihatan sangat membara. Dia menggertakkan giginya sembari memelototi mereka. Jarum perak di dalam saku pakaian Naomi juga sudah tidak sabaran untuk menunjukkan kehebatannya!Naomi bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya. “Ayo, ayo kemari! Kalian semua yang sudah memaksaku! Aku akan bunuh siapa pun yang berani mengutuk anakku!”Hanya saja, baru saja ucapan Naomi dilontarkan, tiba-tiba muncul bayangan hitam yang menggelapkan pandangannya. Caden merangkul pundak Naomi, lalu mengadang tinjuan salah 1 pengawal.“Krek!” Tangan pengawal itu dipatahkan oleh Caden.Pengawal segera berteriak kesakitan. Ketika melihat pela

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 325

    Caden menggendong Naomi kembali ke kamar pasien Rayden.Kamar Rayden adalah kamar VIP. Selain dilengkapi dengan kamar pendamping, terdapat juga dapur dan juga kamar mandi.Caden membaringkan Naomi di atas ranjang pendamping dengan perlahan, kemudian menyelimutinya. Setelah itu, dia memanggil dokter wanita untuk memeriksa tubuh Naomi.Naomi memang lebih kuat dibandingkan dengan beberapa wanita tadi. Hanya saja, berhubung dia tidak menguasai seni bela diri dan melawan banyak orang sendirian, wajahnya memang tidak terluka, tetapi terdapat memar di sebagian tubuhnya.Dokter wanita memotret beberapa bagian memar untuk diperlihatkan kepada Caden. Saat ini, raut wajah Caden berubah muram!Caden mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Tony, lalu menyebutkan nama-nama para wanita tadi. “Antar mereka ke luar negeri hari ini juga! Jangan biarkan mereka kembali lagi!”Tony sudah mengetahui kronologis kejadiannya. Dia membujuk, “Bagaimanapun, kita semua itu keluarga. Caden, ada darah Keluarga Pangest

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 326

    Caden terdiam membisu.Tidak masalah! Lagi pula juga bukan dipukul orang lain! Caden juga tidak merasa malu apalagi sakit ketika ditampar oleh wanitanya sendiri!Kemudian, Caden menjelaskan, “Kamu jangan khawatir. Ini kamarnya Rayden. Tadi kamu jatuh pingsan karena terlalu emosional. Aku nggak lagi melecehkanmu. Aku hanya ingin melihat luka di tubuhmu saja.”Kening Naomi kelihatan berkerut. Dia menahan kerah pakaiannya untuk melindungi diri sendiri, lalu menatap Caden dengan tatapan penuh waspada. Sikap Naomi saat ini sungguh sama persis ketika sedang berkelahi tadi, kelihatan sangat tegang.Caden merasa sakit hati dan tidak berdaya. “Aku pasti nggak akan melukaimu. Kamu juga nggak usah setegang ini. Bagaimana perasaanmu saat ini? Apa kamu merasa nggak nyaman? Apa perlu aku panggil dokter kemari?”Naomi menenangkan diri selama beberapa detik. Dia bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Di mana Rayden?”“Di luar.” Naomi mengesampingkan selimut dan menuruni ranjang. Dia berlari pergi me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 327

    Caden berjalan ke ujung koridor untuk merokok bersama Dylan. Saat ini, Dylan bertanya, “Apa kamu dipukul Naomi?”Raut wajah Caden berubah muram. Dylan pun berkata dengan tersenyum, “Ada bekas tangan di wajahmu. Kelihatannya sakit sekali.”“Memangnya kenapa kalau aku dipukul dia? Apa urusannya sama kamu?”“Oke, oke, oke. Kamu malah merasa bangga setelah dipukul! Aku nggak bisa dibandingkan sama kamu. Nggak ada yang memukulku!” Dylan menyindir beberapa saat, lalu bertanya, “Apa kamu yakin Naomi itu mama kandungnya Rayden?”“Iya!”“Bukannya hasil tes DNA masih belum keluar?”Kening Caden berkerut. “Firasatku nggak akan salah!”Dylan menghela napas panjang. “Baguslah kalau firasatmu nggak salah! Sepertinya kamu mesti berterima kasih sama aku? Kalau bukan karena aku mengantarmu ke rumahnya Naomi, apa mungkin akan terjadi masalah selanjutnya? Apa kamu akan menemukannya? Nggak, ‘kan?”Caden memalingkan kepalanya untuk melihat Dylan. “Memang seharusnya aku berterima kasih kepadamu. Aku akan tr

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 328

    Naomi mesti berani untuk memperjuangkan haknya!Caden tidak tahu apa yang ada di benak Naomi. Ketika menyadari Naomi tidak berbicara, dia pun mengingatkan sekali lagi. “Naomi, sudah saatnya makan siang.”Naomi tersadar dari bengongnya, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Caden. “Aku nggak ingin makan. Kamu makan saja.” Naomi tidak ingin meladeni pria ini sama sekali. Hanya saja, dia tahu seandainya dia ingin diam-diam merebut Rayden dari dirinya, dia mesti membuat Caden lengah.Caden membujuknya. “Kamu mesti makan, setidaknya sedikit.”“Aku nggak selera makan. Aku nggak ingin makan, hanya ingin menemani Rayden saja. Kamu pergi makan sana!”Tatapan Caden ketika melihat Naomi kelihatan rumit. “Kamu nggak ingin makan karena mencemaskan Rayden atau karena marah sama aku?”Kening Naomi berkerut. Tiba-tiba amarah membaluti hatinya. “Kenapa aku mesti marah sama kamu?”“Aku memang … bersalah atas masalah waktu itu. Maafkan aku.”“Maaf? Kamu kira kata maafmu berarti! Semua orang juga bisa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 329

    Di dalam kamar pasien, mata Naomi kelihatan memerah ketika menjaga Rayden. Beberapa kali terlintas di benak Naomi untuk membawa Rayden pergi sebelum hasil tes DNA keluar!Sebab, setelah hasil tes DNA keluar, Caden pasti tidak akan mengizinkan Naomi untuk pergi, juga tidak akan mengizinkan Naomi untuk membawa Rayden pergi!Caden akan terus mengawasi Naomi. Kemudian, dia pun akan hidup bagai seekor burung merak yang dikurung di dalam sangkar!Bahkan Naomi saja merasa tidak bahagia, bagaimana dia bisa membahagiakan anak-anak? Apa mungkin anak-anak akan tumbuh sehat fisik dan batin di dalam keluarga yang bermasalah?Naomi lebih memilih untuk membesarkan anak sendiri daripada harus membesarkan anak di dalam keluarga yang tidak bahagia! Namun, bagaimana caranya agar Naomi bisa membawa Rayden meninggalkan tempat ini?Meskipun Naomi tidak bisa membawa Rayden pergi, setidaknya dia mesti mencari cara untuk mengutak-atik hasil tes DNA itu! Apa yang mesti Naomi lakukan? Bagaimana sekarang?“Kring,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 330

    Langit semakin gelap. Angin semakin dingin.Di dalam rumah sakit yang mulai gelap, Robbin sedang melakukan tes DNA dengan susah payah. Sore hari tadi, Caden mengantar sampel ke rumah sakit. Tiba-tiba penyakit Rayden malah kambuh. Dia terus sibuk dalam mengobati Rayden, kemudian lanjut melakukan operasi. Saat ini, dia baru mulai disibukkan dengan masalah tes DNA.Seandainya hasil tes DNA tidak keluar besok, sepertinya emosi Caden akan meledak! Jadi, Robbin mesti bergadang untuk menyelesaikannya malam ini!Tiba-tiba lampu di dalam ruangan laboratorium berkedip. Belum sempat Robbin mencari tahu masalahnya, tiba-tiba lampu di dalam laboratorium padam!Robbin sungguh kaget!Saat ini, ada suster yang datang. “Dok, pasien kamar nomor 8 tiba-tiba muntah terus. Kondisinya cukup serius.”Robbin segera berdiri. “Aku akan ke sana. Kamu suruh orang untuk memeriksa arus listrik di dalam laboratorium. Aku masih ada kerjaan malam ini.”“Baik.”Robbin bergegas ke kamar pasien. Tetiba ada sesosok bayang

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1240

    Caden menjawab dengan tenang, “Membunuh itu tindakan melanggar hukum. Aku nggak membunuh orang.”“Jadi, kamu mau biarkan mereka keluar dari hutan ini?”“Nggak ada yang cegah mereka keluar dari hutan ini. Tapi, bisa atau nggak mereka keluar dari hutan ini dalam keadaan hidup, itu tergantung nasib mereka sendiri,” jawab Caden.Kakek Kedua menatap Caden dengan tatapan kagum. Seorang pria memang harus bersikap kejam di saat-saat yang diperlukan. Yang penting tindakannya tidak melanggar hukum.“Kalau ada yang benar-benar beruntung bisa keluar dengan selamat, kamu bisa jamin mereka nggak akan bocorkan rahasia ini?”“Bisa!”“Bagaimana kamu menjaminnya? Meski sudah sepenuhnya ketakutan, itu nggak berarti mereka sudah hilang ingatan.”Caden balik bertanya, “Bagaimana Kakek Pertama berhubungan dengan dunia luar?”Di dalam hutan tidak ada sinyal sehingga ponsel tidak bisa digunakan. Kakek Keempat pun merakit jam tangan yang dilengkapi dengan sistem khusus. Jam tangan ini dapat digunakan sebagai w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1239

    “Kamu ... cepat berdiri.”Hayden masih tidak berdiri. Dia berkata, “Paman seperguruan, Kakek Buyut Kedua sudah menceritakan masalah di antara kalian. Aku juga nggak setuju dengan tindakannya sama sepertimu. Tapi, aku bisa memahaminya.”“Mamaku bilang, kehidupan itu bagaikan ujian. Dalam lembar ujian ini, ada sangat banyak soal pilihan ganda. Di antara begitu banyak jawaban, seseorang hanya bisa pilih sebuah jawaban. Jawaban itu mungkin nggak memuaskan, tapi ya mau bagaimana lagi.”“Kakek Buyut Kedua memilih untuk menyelamatkanmu, aku nggak merasa pilihannya salah. Tapi, aku juga memahami perasaanmu. Kalau ada yang melukai mamaku, aku juga lebih pilih untuk mati demi balaskan dendamnya daripada hidup sendiri. Jadi, kamu nggak salah, Kakek Buyut Kedua juga nggak salah. Yang salah itu penjahat-penjahat yang menyebabkan hal itu!”“Kak Braden pernah bilang, di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Kita harus menghadapi semuanya dengan sikap rasional. Kita nggak boleh hanya memikirkan suatu ma

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1238

    Master merasa agak terkejut setelah melihat Hayden. “Buat apa kamu kemari?”Hayden menjawab dengan terengah-engah, “Aku khawatir sama kamu, jadi aku sengaja datang menjengukmu. Nih, aku bawakan makanan. Ada biskuit dan sosis yang sudah matang. Aku juga bawakan beberapa botol alkohol berkualitas tinggi milik para kakek buyut.”Master mengerutkan kening, lalu memandang barang-barang yang disodorkan Hayden dengan perasaan campur aduk. Setelah itu, dia menatap Hayden lagi dan bertanya, “Memangnya dia nggak cerita apa hubunganku dengannya?”“Dia sudah cerita.”“Kalau begitu, buat apa kamu mencariku lagi? Aku dan dia itu musuh. Kamu mau mengikutiku, nggak mau jadi muridnya lagi?”Hayden menggeleng. “Kakek Buyut Kedua nggak bilang kalian itu musuh. Dia bilang kamu itu adik seperguruannya, jadi kamu itu paman seperguruanku dan juga termasuk kakek buyutku.”Master menggertakkan gigi dan berseru marah, “Aku bukan adik seperguruannya!”Hayden berujar dengan santai, “Masalah kayak begini nggak bis

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1237

    Hayden sama sekali tidak mengkhawatirkan keselamatan nenek buyutnya.“Binatang buas di sekitar mengenali Nenek Buyut. Beberapa binatang buas yang pernah dia tolong merasa berterima kasih padanya. Selain nggak akan mencelakainya, mereka juga akan melindunginya. Lagian, yang ingin melukai Nenek Buyut juga nggak akan sanggup melakukannya.”“Nenek buyut memang nggak kuasai ilmu bela diri, tapi dia bisa meracuni orang. Racunnya jauh lebih mematikan daripada peluru, juga bisa buat binatang-binatang buas itu hidup sengsara. Jadi, mereka takut padanya dan nggak berani menantangnya.”Caden pun terdiam. Memang benar. Nenek bahkan bisa membuat para pemburu bersenjata itu pingsan dengan mudah. Itu sudah cukup untuk menunjukkan seberapa hebat kemampuannya melindungi diri dan seberapa mematikan serangannya.Caden menatap Kakek Kedua dan bertanya, “Biasanya, Nenek pergi berapa lama?”“Nggak tentu. Dia mungkin akan pulang sore atau malam. Dalam keadaan normal, dia nggak akan bermalam di luar. Kecuali,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1236

    Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1235

    “Kalau mereka mampu menghasilkan virus ini, aku pasti dapat informasinya. Caden, jujurlah pada Nenek. Kamu sengaja menutupi masalah mengenai virus dari Naomi atau kamu memang juga nggak tahu?”Setelah terdiam sejenak, Caden menjawab dengan jujur, “Aku sengaja menutupinya dari Naomi. Soalnya, virus ini berkaitan dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku takut dia khawatir, makanya aku nggak bilang.”“Leon cuma mitra kerja orang itu karena perusahaan Leon sedang naik daun dan punya prospek bagus. Memang benar Leon berpikiran untuk menyebarkan virus, lalu menjual obat penawarnya demi mendapat keuntungan. Tapi, aku masih belum tahu apa tujuan orang itu. Aku nggak tahu apa dia cuma mau dapat keuntungan atau punya motif lain.”Nenek mengernyit dan diam-diam menghela napas. Dia tidak terlihat terlalu terkejut. Sebelum Caden menceritakan semua ini, dia sudah bisa menebak garis besarnya. “Siapa orang itu?”Caden menjawab dengan jujur, “Aku mencurigai seseorang, tapi masih belum ada bukti yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1234

    Entah apa yang ditemukan Nenek, ekspresinya sontak berubah drastis. Dia mengamati sampel virus itu untuk sesaat dengan kening berkerut, lalu buru-buru membaca data yang dibawa datang Naomi. Semakin membacanya, kerutan di keningnya makin dalam.Begitu melihat ekspresinya, Naomi bisa menebak bahwa masalah ini tidaklah sederhana. Dia pun bertanya dengan cemas, “Nenek, ada apa?”Nenek terdiam sejenak, lalu balik bertanya, “Naomi, dari mana datangnya virus ini?”Naomi tertegun sejenak. Tadi, dia sudah memberi tahu Nenek mengenai hal itu. Kenapa Nenek bertanya lagi? Naomi pun mengulangi jawaban yang sama.“Suami berengsek sahabatku membuka sebuah perusahaan farmasi. Sampel virus dan obat penawar ini berasal dari sana.”“Siapa namanya?”“Leon.”“Leon?” Nenek pun mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa nama perusahaannya?”“Perusahaan Farmasi Sehat.”“Aku nggak pernah dengar. Itu perusahaan baru?”“Emm, perusahaan itu masih belum resmi berjalan. Ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1233

    Sampai kembang apinya selesai, Caden baru berhenti mencium Naomi. Suami istri itu saling berpelukan untuk menenangkan diri, lalu baru tertawa dan berjalan masuk ke kabin. Sembari berjalan, mereka juga mengobrol.“Gimana keadaan bajingan-bajingan itu sekarang?”“Mereka lagi ketakutan. Semuanya berjalan sesuai rencana.”Naomi tidak mengetahui secara spesifik mengenai rencana Caden, dia pun bertanya lagi, “Kamu yakin nggak akan terjadi kesalahan?”“Yakin. Kamu tenang saja.”“Oh iya, Kakek Kedua sudah ketemu sama orang itu? Orang yang wajahnya dipenuhi luka itu.”“Emm. Kakek Kedua yang kasih tahu kamu?”“Nggak. Aku lihat sikap Kakek Kedua waktu balik agak aneh. Dia juga nggak berhenti pura-pura ceria. Apa hubungan Kakek Kedua dengan orang itu?”“Mereka itu saudara seperguruan Ada sedikit dendam di antara mereka, tapi semuanya sudah berakhir. Kamu sudah kasih tahu Nenek tentang masalah virus?” Caden berbohong dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Dendam di antara Kakek Kedua dan mast

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1232

    Ekspresi Caden langsung melembut. “Kenapa kamu keluar dengan berpakaian setipis itu? Nggak dingin?”“Nggak.” Naomi datang untuk menengahi situasinya. Dia merangkul lengan Caden, lalu menoleh ke arah dua pria tua itu dan berkata dengan nada manja, “Kakek Ketiga, Kakek Kelima, bukannya kalian sudah tahu kebenaran tentang apa yang terjadi dulu? Kalian juga bilang nggak akan mempermasalahkannya lagi. Jangan takut-takuti dia lagi.”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima saling memandang, lalu mengejek diri sendiri, “Apa ini termasuk anak gadis yang sudah besar nggak bisa diharapkan lagi?”Naomi langsung menyahut, “Nggak! Nggak! Cintaku terhadap Kakek dan Nenek sama banyaknya dengan cintaku terhadapnya!”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima pun tertawa terbahak-bahak. “Iya, kami akan patuhi keinginan Naomi. Sudah, jangan ungkit masalah ini lagi. Ayo pulang! Sudah waktunya makan!”Kedua pria tua itu terlebih dahulu berjalan pergi, sedangkan Caden masih diam di tempat. Naomi menarik lengannya dan berkata, “Ay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status