Share

Bab 327

Penulis: Erlina
Caden berjalan ke ujung koridor untuk merokok bersama Dylan. Saat ini, Dylan bertanya, “Apa kamu dipukul Naomi?”

Raut wajah Caden berubah muram. Dylan pun berkata dengan tersenyum, “Ada bekas tangan di wajahmu. Kelihatannya sakit sekali.”

“Memangnya kenapa kalau aku dipukul dia? Apa urusannya sama kamu?”

“Oke, oke, oke. Kamu malah merasa bangga setelah dipukul! Aku nggak bisa dibandingkan sama kamu. Nggak ada yang memukulku!” Dylan menyindir beberapa saat, lalu bertanya, “Apa kamu yakin Naomi itu mama kandungnya Rayden?”

“Iya!”

“Bukannya hasil tes DNA masih belum keluar?”

Kening Caden berkerut. “Firasatku nggak akan salah!”

Dylan menghela napas panjang. “Baguslah kalau firasatmu nggak salah! Sepertinya kamu mesti berterima kasih sama aku? Kalau bukan karena aku mengantarmu ke rumahnya Naomi, apa mungkin akan terjadi masalah selanjutnya? Apa kamu akan menemukannya? Nggak, ‘kan?”

Caden memalingkan kepalanya untuk melihat Dylan. “Memang seharusnya aku berterima kasih kepadamu. Aku akan tr
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Iik Sri Mawati
Naomi tolol bgt,, ngeselin
goodnovel comment avatar
Yulrong
otak kalau jongkok udah gk isa mikir
goodnovel comment avatar
FAtun
tinggal caden berusaha tahu bhw yg 3 itu anak² nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 328

    Naomi mesti berani untuk memperjuangkan haknya!Caden tidak tahu apa yang ada di benak Naomi. Ketika menyadari Naomi tidak berbicara, dia pun mengingatkan sekali lagi. “Naomi, sudah saatnya makan siang.”Naomi tersadar dari bengongnya, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Caden. “Aku nggak ingin makan. Kamu makan saja.” Naomi tidak ingin meladeni pria ini sama sekali. Hanya saja, dia tahu seandainya dia ingin diam-diam merebut Rayden dari dirinya, dia mesti membuat Caden lengah.Caden membujuknya. “Kamu mesti makan, setidaknya sedikit.”“Aku nggak selera makan. Aku nggak ingin makan, hanya ingin menemani Rayden saja. Kamu pergi makan sana!”Tatapan Caden ketika melihat Naomi kelihatan rumit. “Kamu nggak ingin makan karena mencemaskan Rayden atau karena marah sama aku?”Kening Naomi berkerut. Tiba-tiba amarah membaluti hatinya. “Kenapa aku mesti marah sama kamu?”“Aku memang … bersalah atas masalah waktu itu. Maafkan aku.”“Maaf? Kamu kira kata maafmu berarti! Semua orang juga bisa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 329

    Di dalam kamar pasien, mata Naomi kelihatan memerah ketika menjaga Rayden. Beberapa kali terlintas di benak Naomi untuk membawa Rayden pergi sebelum hasil tes DNA keluar!Sebab, setelah hasil tes DNA keluar, Caden pasti tidak akan mengizinkan Naomi untuk pergi, juga tidak akan mengizinkan Naomi untuk membawa Rayden pergi!Caden akan terus mengawasi Naomi. Kemudian, dia pun akan hidup bagai seekor burung merak yang dikurung di dalam sangkar!Bahkan Naomi saja merasa tidak bahagia, bagaimana dia bisa membahagiakan anak-anak? Apa mungkin anak-anak akan tumbuh sehat fisik dan batin di dalam keluarga yang bermasalah?Naomi lebih memilih untuk membesarkan anak sendiri daripada harus membesarkan anak di dalam keluarga yang tidak bahagia! Namun, bagaimana caranya agar Naomi bisa membawa Rayden meninggalkan tempat ini?Meskipun Naomi tidak bisa membawa Rayden pergi, setidaknya dia mesti mencari cara untuk mengutak-atik hasil tes DNA itu! Apa yang mesti Naomi lakukan? Bagaimana sekarang?“Kring,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 330

    Langit semakin gelap. Angin semakin dingin.Di dalam rumah sakit yang mulai gelap, Robbin sedang melakukan tes DNA dengan susah payah. Sore hari tadi, Caden mengantar sampel ke rumah sakit. Tiba-tiba penyakit Rayden malah kambuh. Dia terus sibuk dalam mengobati Rayden, kemudian lanjut melakukan operasi. Saat ini, dia baru mulai disibukkan dengan masalah tes DNA.Seandainya hasil tes DNA tidak keluar besok, sepertinya emosi Caden akan meledak! Jadi, Robbin mesti bergadang untuk menyelesaikannya malam ini!Tiba-tiba lampu di dalam ruangan laboratorium berkedip. Belum sempat Robbin mencari tahu masalahnya, tiba-tiba lampu di dalam laboratorium padam!Robbin sungguh kaget!Saat ini, ada suster yang datang. “Dok, pasien kamar nomor 8 tiba-tiba muntah terus. Kondisinya cukup serius.”Robbin segera berdiri. “Aku akan ke sana. Kamu suruh orang untuk memeriksa arus listrik di dalam laboratorium. Aku masih ada kerjaan malam ini.”“Baik.”Robbin bergegas ke kamar pasien. Tetiba ada sesosok bayang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 331

    Naomi pun tercengang dan buru-buru menoleh. Saat melihat Rayden sedang menatap mereka dengan terkejut, dia langsung mendorong Caden dan berlari ke sisi Rayden. Dia berkata dengan suara bergetar, “Rayden ....”Rayden bertanya dengan terkejut, tetapi juga gembira, “Mama? Benar-benar Mama? Mama belum pergi? Aku nggak lagi mimpi?”Naomi pun menangis, lalu memeluk Rayden erat-erat dan menjawab, “Benar-benar Mama! Mama belum pergi! Rayden nggak lagi mimpi! Mama nggak akan pergi lagi!”Rayden berkata dengan napas memburu, “Mama ....”“Emm, Mama ada di sini!”“Mama ... Mama ....” Rayden membenamkan kepalanya ke pelukan Naomi dan menangis tersedu-sedu.Rayden memiliki kepribadian dingin, juga pendiam seperti ayahnya. Namun, dia malah menangis tersedu-sedu saat ini. Tidak peduli setegar apa pun dia biasanya, di hadapan ibunya, dia tetap hanyalah seorang anak kecil.Rayden dan Naomi sama-sama menangis sambil berpelukan. Ini adalah hari pertama ibu dan anak ini mengetahui hubungan mereka yang sebe

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 332

    Rayden buru-buru menjawab, “Jangan bilang begitu. A ... aku nggak mau Mama mati.”“Emm, Mama nggak mati, juga nggak akan tinggalkan Rayden lagi!”“Oke ... oke ....”Ibu dan anak itu berpelukan dan menangis bersama untuk waktu yang lama. Setelah suasana hatinya stabil, Naomi baru menyeka air matanya, lalu menyeka air mata Rayden. Dia berkata dengan yakin, “Kelak, Rayden bukan lagi anak yang nggak punya mama. Mama akan selalu temani Rayden. Kita nggak akan pisah lagi!”“Emm!”Naomi lanjut berkata dengan suara tercekat, “Rayden, setelah tahu kamu itu anak Mama, Mama memang menyalahkan diri, tapi juga senang banget!”Rayden yang wajahnya terlihat merah menjawab, “A ... aku juga senang banget.”Naomi memeluk Rayden lagi. Kemudian, berhubung sedang tidak bersama Caden, dia bertanya dengan hati-hati, “Rayden, apa kamu bersedia ikut Mama pergi?”“Pergi? Ke mana?”“Ke mana saja selain Jawhar. Kita pergi bareng Braden, Hayden, dan Jayden.”“Bagaimana dengan Papa?”“Dia ... tetap tinggal di Jawh

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 333

    Rayden merasa sangat gembira. Dia memeluk Naomi dengan erat dan berkata, “Terima kasih, Ma.”Naomi mengelus kepala Rayden dengan penuh kasih sayang dan menjawab, “Anak bodoh, kamu itu anak Mama. Kamu nggak usah ucapin terima kasih sama Mama.”“Kruyuk ....” Perut Rayden tiba-tiba mengeluarkan bunyi keroncongan.Naomi pun tertawa, lalu bertanya, “Lapar?”Rayden mengangguk dan menjawab, “Sedikit.”“Mama lihat dulu ada apa di kulkas, lalu masak buat kamu, ya.”“Emm!”Kamar pasien rayden ini sangat mewah. Kamar ini memiliki dapur, ruang baca, kamar mandi, dan dilengkapi dengan segala macam kebutuhan sehari-hari.Naomi pun bangkit, lalu pergi ke dapur dan membuatkan makanan untuk Rayden. Sementara itu, Rayden menggunakan kesempatan ini untuk memikirkan cara mengatasi masalah tes DNA. Dia melihat jam tangan pintarnya. Di layar, tertera banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Braden, Hayden, dan Jayden. Setelah melirik ke dapur sekilas, dia pun menelepon Braden.Braden langsung mengangka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 334

    Naomi jelas-jelas begitu menyukai Rayden, tetapi malah tidak bersedia mengakui bahwa dirinya adalah wanita malam itu. Dengan tidak mengaku, bukankah itu setara dengan dia tidak mengakui dirinya adalah ibunya Rayden?Naomi tahu jelas Rayden terobsesi dengan ibunya, juga tahu Rayden sangat menantikan kepulangan ibunya. Kenapa Naomi tega berbuat begitu? Apa sebenarnya yang dipikirkannya?Caden tidak tahu bahwa ibu dan anak itu sudah mengetahui identitas mereka satu sama lain. Jadi, dia masih curiga dengan bodohnya.“Apa kamu pernah pikirkan Rayden? Biarpun dia mengakui kamu sebagai ibu angkatnya, hatinya nggak pernah melupakan ibu kandungnya. Dengan tahu kalau kamu itu ibu kandungnya, dia baru bisa benar-benar gembira. Dia baru ....”“Kamu nggak usah khawatir soal aku dan Rayden. Kamu mau buka atau nggak? Kalau nggak, aku mau kembali ke kamar!” sela Naomi sekali lagi.Caden pun mengerutkan keningnya. Apa yang terjadi di antara dirinya dengan Naomi sekarang sama sekali berbeda dengan yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 335

    Naomi yang sudah merasa tegang selama belasan jam pun akhirnya merasa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Caden dengan dingin.Tatapan Naomi itu tiba-tiba membuat hati Caden bergejolak. Dia juga dilanda oleh rasa cemas dan khawatir. Saat Naomi ketakutan, dia merasa kasihan pada Naomi. Namun, saat Naomi tiba-tiba tenang, malah dia yang mulai merasa takut. Tatapan Naomi itu terkesan seperti dirinya sudah siap untuk mati ....Apa Naomi begitu tidak ingin menghadapi kenyataan masa lalu? Naomi tidak ingin menghadapi masa lalu atau tidak ingin menghadapinya? Setelah memikirkan hal-hal ini, Caden ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya.Caden akhirnya mengalihkan perhatiannya, lalu lanjut membuka amplop keempat itu. Dia tahu laporan hasil tes DNA keempat ini juga akan menunjukkan hasil yang sama. Namun, dia tetap membukanya ....Berhubung sudah melakukan 4 tes DNA, Caden akan menunjukkan seluruh hasilnya di hadapan Naomi. Selain itu, dia merasa

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1240

    Caden menjawab dengan tenang, “Membunuh itu tindakan melanggar hukum. Aku nggak membunuh orang.”“Jadi, kamu mau biarkan mereka keluar dari hutan ini?”“Nggak ada yang cegah mereka keluar dari hutan ini. Tapi, bisa atau nggak mereka keluar dari hutan ini dalam keadaan hidup, itu tergantung nasib mereka sendiri,” jawab Caden.Kakek Kedua menatap Caden dengan tatapan kagum. Seorang pria memang harus bersikap kejam di saat-saat yang diperlukan. Yang penting tindakannya tidak melanggar hukum.“Kalau ada yang benar-benar beruntung bisa keluar dengan selamat, kamu bisa jamin mereka nggak akan bocorkan rahasia ini?”“Bisa!”“Bagaimana kamu menjaminnya? Meski sudah sepenuhnya ketakutan, itu nggak berarti mereka sudah hilang ingatan.”Caden balik bertanya, “Bagaimana Kakek Pertama berhubungan dengan dunia luar?”Di dalam hutan tidak ada sinyal sehingga ponsel tidak bisa digunakan. Kakek Keempat pun merakit jam tangan yang dilengkapi dengan sistem khusus. Jam tangan ini dapat digunakan sebagai w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1239

    “Kamu ... cepat berdiri.”Hayden masih tidak berdiri. Dia berkata, “Paman seperguruan, Kakek Buyut Kedua sudah menceritakan masalah di antara kalian. Aku juga nggak setuju dengan tindakannya sama sepertimu. Tapi, aku bisa memahaminya.”“Mamaku bilang, kehidupan itu bagaikan ujian. Dalam lembar ujian ini, ada sangat banyak soal pilihan ganda. Di antara begitu banyak jawaban, seseorang hanya bisa pilih sebuah jawaban. Jawaban itu mungkin nggak memuaskan, tapi ya mau bagaimana lagi.”“Kakek Buyut Kedua memilih untuk menyelamatkanmu, aku nggak merasa pilihannya salah. Tapi, aku juga memahami perasaanmu. Kalau ada yang melukai mamaku, aku juga lebih pilih untuk mati demi balaskan dendamnya daripada hidup sendiri. Jadi, kamu nggak salah, Kakek Buyut Kedua juga nggak salah. Yang salah itu penjahat-penjahat yang menyebabkan hal itu!”“Kak Braden pernah bilang, di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Kita harus menghadapi semuanya dengan sikap rasional. Kita nggak boleh hanya memikirkan suatu ma

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1238

    Master merasa agak terkejut setelah melihat Hayden. “Buat apa kamu kemari?”Hayden menjawab dengan terengah-engah, “Aku khawatir sama kamu, jadi aku sengaja datang menjengukmu. Nih, aku bawakan makanan. Ada biskuit dan sosis yang sudah matang. Aku juga bawakan beberapa botol alkohol berkualitas tinggi milik para kakek buyut.”Master mengerutkan kening, lalu memandang barang-barang yang disodorkan Hayden dengan perasaan campur aduk. Setelah itu, dia menatap Hayden lagi dan bertanya, “Memangnya dia nggak cerita apa hubunganku dengannya?”“Dia sudah cerita.”“Kalau begitu, buat apa kamu mencariku lagi? Aku dan dia itu musuh. Kamu mau mengikutiku, nggak mau jadi muridnya lagi?”Hayden menggeleng. “Kakek Buyut Kedua nggak bilang kalian itu musuh. Dia bilang kamu itu adik seperguruannya, jadi kamu itu paman seperguruanku dan juga termasuk kakek buyutku.”Master menggertakkan gigi dan berseru marah, “Aku bukan adik seperguruannya!”Hayden berujar dengan santai, “Masalah kayak begini nggak bis

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1237

    Hayden sama sekali tidak mengkhawatirkan keselamatan nenek buyutnya.“Binatang buas di sekitar mengenali Nenek Buyut. Beberapa binatang buas yang pernah dia tolong merasa berterima kasih padanya. Selain nggak akan mencelakainya, mereka juga akan melindunginya. Lagian, yang ingin melukai Nenek Buyut juga nggak akan sanggup melakukannya.”“Nenek buyut memang nggak kuasai ilmu bela diri, tapi dia bisa meracuni orang. Racunnya jauh lebih mematikan daripada peluru, juga bisa buat binatang-binatang buas itu hidup sengsara. Jadi, mereka takut padanya dan nggak berani menantangnya.”Caden pun terdiam. Memang benar. Nenek bahkan bisa membuat para pemburu bersenjata itu pingsan dengan mudah. Itu sudah cukup untuk menunjukkan seberapa hebat kemampuannya melindungi diri dan seberapa mematikan serangannya.Caden menatap Kakek Kedua dan bertanya, “Biasanya, Nenek pergi berapa lama?”“Nggak tentu. Dia mungkin akan pulang sore atau malam. Dalam keadaan normal, dia nggak akan bermalam di luar. Kecuali,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1236

    Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1235

    “Kalau mereka mampu menghasilkan virus ini, aku pasti dapat informasinya. Caden, jujurlah pada Nenek. Kamu sengaja menutupi masalah mengenai virus dari Naomi atau kamu memang juga nggak tahu?”Setelah terdiam sejenak, Caden menjawab dengan jujur, “Aku sengaja menutupinya dari Naomi. Soalnya, virus ini berkaitan dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku takut dia khawatir, makanya aku nggak bilang.”“Leon cuma mitra kerja orang itu karena perusahaan Leon sedang naik daun dan punya prospek bagus. Memang benar Leon berpikiran untuk menyebarkan virus, lalu menjual obat penawarnya demi mendapat keuntungan. Tapi, aku masih belum tahu apa tujuan orang itu. Aku nggak tahu apa dia cuma mau dapat keuntungan atau punya motif lain.”Nenek mengernyit dan diam-diam menghela napas. Dia tidak terlihat terlalu terkejut. Sebelum Caden menceritakan semua ini, dia sudah bisa menebak garis besarnya. “Siapa orang itu?”Caden menjawab dengan jujur, “Aku mencurigai seseorang, tapi masih belum ada bukti yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1234

    Entah apa yang ditemukan Nenek, ekspresinya sontak berubah drastis. Dia mengamati sampel virus itu untuk sesaat dengan kening berkerut, lalu buru-buru membaca data yang dibawa datang Naomi. Semakin membacanya, kerutan di keningnya makin dalam.Begitu melihat ekspresinya, Naomi bisa menebak bahwa masalah ini tidaklah sederhana. Dia pun bertanya dengan cemas, “Nenek, ada apa?”Nenek terdiam sejenak, lalu balik bertanya, “Naomi, dari mana datangnya virus ini?”Naomi tertegun sejenak. Tadi, dia sudah memberi tahu Nenek mengenai hal itu. Kenapa Nenek bertanya lagi? Naomi pun mengulangi jawaban yang sama.“Suami berengsek sahabatku membuka sebuah perusahaan farmasi. Sampel virus dan obat penawar ini berasal dari sana.”“Siapa namanya?”“Leon.”“Leon?” Nenek pun mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa nama perusahaannya?”“Perusahaan Farmasi Sehat.”“Aku nggak pernah dengar. Itu perusahaan baru?”“Emm, perusahaan itu masih belum resmi berjalan. Ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1233

    Sampai kembang apinya selesai, Caden baru berhenti mencium Naomi. Suami istri itu saling berpelukan untuk menenangkan diri, lalu baru tertawa dan berjalan masuk ke kabin. Sembari berjalan, mereka juga mengobrol.“Gimana keadaan bajingan-bajingan itu sekarang?”“Mereka lagi ketakutan. Semuanya berjalan sesuai rencana.”Naomi tidak mengetahui secara spesifik mengenai rencana Caden, dia pun bertanya lagi, “Kamu yakin nggak akan terjadi kesalahan?”“Yakin. Kamu tenang saja.”“Oh iya, Kakek Kedua sudah ketemu sama orang itu? Orang yang wajahnya dipenuhi luka itu.”“Emm. Kakek Kedua yang kasih tahu kamu?”“Nggak. Aku lihat sikap Kakek Kedua waktu balik agak aneh. Dia juga nggak berhenti pura-pura ceria. Apa hubungan Kakek Kedua dengan orang itu?”“Mereka itu saudara seperguruan Ada sedikit dendam di antara mereka, tapi semuanya sudah berakhir. Kamu sudah kasih tahu Nenek tentang masalah virus?” Caden berbohong dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Dendam di antara Kakek Kedua dan mast

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1232

    Ekspresi Caden langsung melembut. “Kenapa kamu keluar dengan berpakaian setipis itu? Nggak dingin?”“Nggak.” Naomi datang untuk menengahi situasinya. Dia merangkul lengan Caden, lalu menoleh ke arah dua pria tua itu dan berkata dengan nada manja, “Kakek Ketiga, Kakek Kelima, bukannya kalian sudah tahu kebenaran tentang apa yang terjadi dulu? Kalian juga bilang nggak akan mempermasalahkannya lagi. Jangan takut-takuti dia lagi.”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima saling memandang, lalu mengejek diri sendiri, “Apa ini termasuk anak gadis yang sudah besar nggak bisa diharapkan lagi?”Naomi langsung menyahut, “Nggak! Nggak! Cintaku terhadap Kakek dan Nenek sama banyaknya dengan cintaku terhadapnya!”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima pun tertawa terbahak-bahak. “Iya, kami akan patuhi keinginan Naomi. Sudah, jangan ungkit masalah ini lagi. Ayo pulang! Sudah waktunya makan!”Kedua pria tua itu terlebih dahulu berjalan pergi, sedangkan Caden masih diam di tempat. Naomi menarik lengannya dan berkata, “Ay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status