Share

Bab 41. Tempat Rahasia

Hari ini Kamis. Alvaro bangun lebih awal. Davira sudah tidak ada di sisinya. Ia ke dapur dan melihat ke arah taman yang terhubung ke dapur melalui sebuah jendela kaca berukuran besar. Davira sedang melakukan latihan ketangkasan.

Alvaro mengunyah roti buatan Davira dengan cepat. Davira masuk ke dapur dan terheran-heran. “Kamu sudah mandi? Mau kemana?”

Alvaro tak menjawab. Ia mengelap bibir dan bangkit. Lengannya melingkari pinggang Davira. Davira berkeringat tapi ia tak merasa risih. “Ikutlah. Aku membuat sebuah keputusan.”

“Apa?”

“Aku akan ke rumah Dhia,” kata Alvaro.

Davira terbelalak dan tertawa senang. “Kamu membuat moodku sangat baik,” pujinya.

“Oh, tentu saja itu bukan karena Dhia. Itu pasti karena pernyataanku semalam.” Alvaro mengedipkan mata.

“Tentu saja karena Dhia.” Davira mencibir. “Tolong jangan ge-er.”

“Ah, masa’?” Alvaro pura-pura kaget. “Latihannya sampai sepagi itu. Pasti nggak bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status