Dewi Bunga Agung perlahan menggerakkan tubuhku agar aku bangun, padahal ia tidak seperti ini kecuali ada hal penting "Zhang Li bangun karena aku akan memberimu sesuatu ," ucap Dewi Bunga Agung.
Aku langsung membuka mataku "Apa Dewi Bunga Agung?" tanyaku sambil mencari barang yang akan ia berikan kepadaku.
Dewi Bunga Agung tersenyum dan memperlihat sesuatu yang berada digenggaman tangannya "Ini adalah Pil Leiron. Hanya ada satu dialam bunga karena yang dapat membuat pil ini hanya mendiang Dewi Alam Bunga saja. Makanlah, ia akan membuat kekuatan spiritualmu bertambah 5.000 tahun dan menjaga hatimu."
Semoga Pil Leiron akan membantumu tidak merasakan cinta yang akan membawa bencana besar untukmu. Sungguh mengejutkan! Dewi Bunga Agung dan mendiang Dewi Alam Bunga sangat memperhatikanku, bahkan membuat kekuatan spiritual milikku bertambah menjadi 10.000 tahun sekarang, tapi mengapa mendiang Dewi Alam Bunga mempersiapkan ini?
"Dewi Bunga Agung. Apakah aku boleh bertanya?" tanyaku dengan sangat berhati-hati.
Jika aku membuat kesalahan bahkan sampai membuat Dewi Bunga Agung marah, pasti ia akan mengambil Pil Leiron kembali "Ada apa?" Tanya Dewi Bunga Agung sambil tersenyum dan menatap aku dengan lembut.
"Mengapa mendiang Dewi Alam Bunga sudah mempersiapkan ini untuk aku?" tanyaku. Jujur saja aku penasaran dengan alasan Dewi Bunga Agung kenapa memberikan Pil Leiron yang sangat berharga ini kepadaku.
"Kau sangat mirip dengannya, terutama kekuatan spiritual kalian. Kau merupakan inti roh bunga Lily kedua yang ada dialam bunga setelah mendiang Dewi Alam Bunga."
Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu kamar dan membuka pintu "Apakah kau sudah siap Zhang Li?" tanya Guru sambil berjalan santai kearah kami.
"Dewi Bunga Agung ," Guru mengucapkan salam kepadanya.
"Gurumu sudah datang. Berangkatlah Zhang Li dan ingat semua pesanku kepadamu, tetap memakai cadar. Jangan merepotkan Gurumu."
"Baiklah, Dewi Bunga Agung."
Kami langsung berangkat, tapi aku menaiki binatang spiritual milik Guru yaitu kuda putih bersayap. Sedangkan Guru memakai sebuah pedang untuk membawanya terbang ketempat tujuan "Guru, kita akan kemana?" tanyaku sambil sedikit berteriak agar Guru dapat mendengar dengan jelas perkataanku.
"Kita akan ketempat tinggal Guru yaitu alam langit ditingkat kelima untuk menepati janjiku."
Ternyata Guru masih mengingat janjinya untuk membawa aku ke tempat tinggalnya jika berhasil melatih jurus bunga Lily hitam pembasmi roh iblis.
"Alam langit memangnya ada berapa tingkatan Guru?" tanyaku sambil menikmati awan yang berada sangat dekat denganku.
Aku sungguh terpanah saat melihat kearah atas karena ada sesuatu yang luar biasa. Ternyata ada sebuah istana besar diatas awan yang cukup menyilaukan mata saat menatapnya terlalu lama "Ada sembilan tingkat. Peganglah erat kuda bersayap milik Guru karena kita akan sampai digerbang alam langit yaitu tingkat pertama."
Terlihat dari kejauhan nampak sebuah gerbang emas. Setelah kami memasuki gerbang, ada sebuah pintu emas berukiran naga dengan ukuran besar yang tertutup sangat rapat dan pintu ini dijaga oleh enam prajurit memegang pedang lalu ada sepuluh prajurit memegang panah yang terbang menggunakan awan-awan disisi kanan kiri untuk menjaga pintu tersebut. Aku tepat mendarat didepan pintu dan para prajurit langsung menyambut Guru "Selamat datang, Dewa Pembasmi Roh Iblis."
Guru hanya tersenyum "Siapakah wanita bercadar ini Dewa?" tanya salah satu prajurit sambil memperhatikan aku.
"Dia adalah muridku, tenanglah."
"Baiklah, silahkan masuk Dewa dan selamat datang dialam langit Nona Zhang Li."
Bagaimana mereka tahu namaku? Pasti kekuatan spiritual para prajurit lebih tinggi dariku. Guru langsung mengisyaratkan aku untuk mengikutinya memasuki pintu gerbang alam langit, tapi pada saat kami memasuki gerbang ada roh iblis berbentuk cahaya merah ikut menyelinap masuk bersama kami.
"Guru?" Tanyaku meminta ijin kepada Guru.
"Cepat kejarlah! Guru akan menyusulmu."
Aku langsung berubah menjadi cahaya berwarna emas untuk mengejar cahaya merah tersebut. Tidak tahu bagaimana ceritanya. Saat aku berubah menjadi cahaya selalu saja menjadi warna emas, tapi kata Guru setiap warna cahaya tergantung dari keturunannya dan setiap warna cahaya memiliki tingkatan. Padahal Guru tahu tentang tingkatan ini, tapi ia merahasiakan semua itu dariku karena hanya Dewa atau Dewi saja yang boleh mengetahui hal tersebut.
Cahaya merah itu langsung mendarat disebuah tempat, sepertinya taman.
Saat aku mengamati pemandangan di sekitarku terdapat air terjun, batu-batu besar didekat kolam air terjun, pohon ginko biloba kuning, dan pohon bunga persik yang menghiasi tempat tersebut.
Ia langsung berubah menjadi sosok roh iblis dengan bentuk asap hitam bercampur merah "Ada apa kau ikut campur dalam urusanku? Kau hanya bocah dengan kekuatan spiritual 5.000 tahun, jangan ikut campur urusanku dan pergilah."
5.000 tahun?
Dewi Bunga Agung sudah memberiku Pil Leiron, ah mungkin belum menyatu kekuatannya.
Ia langsung berubah menjadi ular piton raksasa berwarna hitam dan langsung menyerangku dengan bisa beracunnya, tapi untung saja aku dapat menghindarinya.
Ternyata Roh Iblis ini berupa Ular piton hitam dengan kekuatan spiritual 30.000 tahun! Semoga saja aku bisa mengalahkannya.
Cukup lama aku terus menghindari serangannya, jika terus seperti ini. Taman akan rusak karena ulah roh iblis ular, tapi aku tidak bisa memakai jurus bunga Lily biasa. Jadi aku terpaksa memakai jurus bunga Lily hitam.
Saat aku mengamati sekitarku, untung saja tidak ada Dewa atau Dewi disekitar taman.
Aku terbang setinggi roh iblis ular piton hitam ini lalu mengucapkan sebuah mantra jurus bunga Lily hitam penghancur roh iblis.
Aku pejamkan mata dan memusatkan seluruh kekuatan spiritual milikku ke kedua tanganku untuk membentuk bunga Lily hitam. Saat sudah siap! Langsung saja aku arahkan tangan kiri kelangit agar iblis itu menatap kearah langit dan bunga Lily hitam mulai berjatuhan ke tubuhnya lalu aku langsung mengarahkan tangan kanan kebagian tubuh roh iblis ular piton hitam.
Tubuh roh iblis ular piton hitam tersebut tidak bisa bergerak sedikitpun "Ternyata kau Alstroemeria? Ti-Tidak! Jangan bunuh aku Dewi. Tolong ampuni aku karena telah berbuat jahat kepada alam langit."
"Apa tujuanmu?" tanyaku.
"Aku hanya ingin mengambil satu buah persik untuk mengobati anakku yang terluka. Mohon berikanlah satu buah persik saja Dewi, aku berjanji kepadamu akan pergi dari tempat ini dan tidak akan kembali selamanya."
Saat aku mengambilkan buah persik untuk roh iblis ular piton hitam ini, ia menyerang punggungku dengan sengaja karena aku merasa ada suatu benda sangat tajam menusuk sampai hampir menyentuh tulang punggungku "KAU PANTAS MATI! Alstroemeria hahaha. Akhirnya aku dapat membalaskan dendam untuk keluarga dan temanku yang telah kau bunuh."
Darah mulai mengalir membasahi punggungku yang terasa sangat nyeri, tapi tidak tahu kenapa rasanya aku hilang kontrol atas tubuhku. Kekuatan yang mengalir saat ini terasa sangat asing bagiku, apakah ini efek dari Pil Leiron? Bunga Lily hitam mulai banyak berterbangan dilangit dan langsung mengurung roh iblis piton hitam tersebut.
Tak lama kemudian terlihat banyak prajurit datang kearah kami bersama seorang Dewa dan langsung memperkuat jurus Lily hitam yang mengurung roh iblis tersebut, tapi aku berusaha memakai jurus terakhir yaitu Ilusi ingatan agar mereka tidak mengingat bahwa yang mereka lihat bukanlah Lily Hitam melainkan bunga Lily putih biasa.
Kedua mataku langsung gelap dan tidak dapat melihat apapun di sekitarku, sedangkan tubuhku terasa sangat lemas lalu buah persik yang aku pegang tak lagi berada digenggaman tanganku.
Apakah takdirku memang harus mati pada hari ini? Ditangan roh iblis piton hitam?
Seorang wanita terlihat jatuh dari langit dan langsung ditangkap oleh Dewa Naga Api, tapi wajah wanita ini kenapa ditutupi sebuah cadar? Apakah ia seorang tamu? Cadar tipis berwarna putih yang menutupi wajahnya hampir terlepas, tapi untung saja Dewa Naga Api memasangkannya kembali. Rambut hitam kecoklatan yang panjang terlihat terkepang satu dengan rapih namun poninya sedikit berantakan karena angin menerpa tubuh mungilnya yang ditutupi balutan gaun putih. Sepertinya bahan gaun ini mahal karena aku baru pertama kali merasakan kain sehalus ini dialam langit. Siapa sebenarnya gadis ini? Ah kenapa aku menjadi penasaran dengan gadis ini. Kekuatan spiritualnya tidak setara Dewi, tapi menggunakan pakaian seperti seorang Dewi? Aku juga tidak pernah melihatnya selama berada dialam langit "Zhu Tao, cepat bawalah dia ke kediaman Dewi Segala Tabib, Wu Lai." "Baiklah
"Oh rupanya kau murid rubah hitam tua itu? Pantas saja sifatmu tidak sopan ," ucap rubah putih dengan dipenuhi dendam dan amarah rasanya saat berbicara. Kenapa Rubah putih ini memanggil Guru rubah hitam tua? Apakah ia musuh Guru? "Apakah kau sekarang sedang membicarakan aku Ji Zhi?" tanya Guru yang berjalan santai dari arah belakang rubah putih. Wajahnya seketika berubah menjadi sangat ketakutan saat mengetahui ada Guru disini "Ti-Tidak." "Dia berbohong. Bahkan tadi ia berbicara kalau Guru adalah rubah hitam tua yang sangat tidak sopan seperti muridnya." "Ka..Ka..Kau SUNGGUH MENYEBALKAN!" ucapnya sambil menunjukku lalu ia mendekati Guru dan berbicara dengan sangat manis "Aku hanya bercanda Kakak. Jadi, jangan hukum aku lagi ," ucapan rubah putih ini sungguh membuatku kaget. Ternyata ia adik Guru?
Hari masih sangat pagi, tapi Guru sudah membangunkan aku. Bahkan ia sengaja membuka gorden agar cahaya masuk dan mengganggu tidur nyenyakku "Bangunlah sudah pagi," Ucap Guru sambil menyenggol tanganku beberapa kali. Aku memaksa kedua mataku yang masih ingin tertidur ini untuk terbuka dan segera bangun dari kasur yang sangat halus ini. "Segera mandi karena Guru sudah menyiapkan air hangat bunga Lily putih dalam bak mandimu, aku tunggu dikursi dekat kolam. Oh ya selama berada dialam langit kau jangan memakai kalung giok hijau pemberian Dewi Bunga Agung. Jadi, simpanlah dahulu disuatu tempat." Padahal Dewi Bunga Agung memberikan kalung giok hijau ini untuk tanda keberuntunganku yang harus aku jaga, tapi ya sudahlah lagian alam langit tidak akan mencuri kalung giok hijau biasa seperti milikku ini "Baiklah Guru. Terimakasih, tapi Guru apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku. "Tentu saja,
Saat acara ini selesai, Guru masih mengobrol dengan para Dewa dan ia menyuruh aku kembali terlebih dahulu kerumah. Aku berjalan pelan-pelan menuruni tangga altar suci alam langit, terlihat sangat jelas rumah para Dewa-Dewi "Nona..." Panggil seseorang. Aku tidak tahu siapa yang memanggilku, karena banyak orang yang menuruni tangga ini. Aku tetap berjalan saja dan tidak menghiraukannya lalu tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku dari belakang "Nona ," Ucapnya dengan sangat lembut membuatku reflek menoleh. Saat aku menoleh kearah belakang ternyata Pangeran kedua "Apakah kau sibuk hari ini?" tanyanya sambil mengikuti aku menuruni tangga. "Tidak sibuk, tapi Guru memberi perintah untuk langsung kembali kerumah." "Apakah boleh aku meminta waktumu sebentar? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu Nona," Ucapnya dengan tatapan penuh harapan. Apakah se
"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir. "Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya. Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya. "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa. "Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat. Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu. "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saa
Pangeran ketiga sedang berlatih pedang sendirian langsung menatapku "Ada apa kau kemari?" tanyanya lalu berjalan menghampiriku. "Aku sedang belajar teleport Pangeran." "Belajar teleport sampai terkena luka cakar? Kau membohongiku?" tanyanya. Belum sempatku balas pertanyaan Pangeran ketiga ia langsung mendapatkan laporan dari pengawal pribadinya "Lapor Pangeran, roh iblis harimau api yang menyelinap masuk sudah terbunuh oleh Alstroemeria." "Apakah kau mempunyai bukti Wuxian? Bahwa roh iblis ini terbunuh oleh Alstroemeria?" tanyanya dengan serius. "Abu berbau bunga Lilly hitam dan salah satu anak Dewa kecil berbicara secara langsung dengan Alstroemeria, katanya ia ingin cepat sembuh dan semangat belajar agar cepat menjadi Dewa dan menikahi Alstroemeria." "Hahaha, dia menipu seorang anak Dewa kecil, baiklah aku akan segera kesana."
"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk." Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru." Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga. Gagal... Kapan jurus teleportku lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku. "Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis. "Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."
Tak lama kemudian kelima guru tadi kembali untuk menentukan pembagian kamar, tapi Pangeran pertama mengangkat tangannya sebagai isyarat ingin berbicara kepada guru "Ada apa Pangeran pertama?" tanya salah satu guru yang bernama Ru Fen, ia adalah Dewa Pengetahuan yang akan mengajar materi sejarah alam langit atau pengetahuan dasar sebagai murid pewaris para Dewa. "Kami akan mengambil Rumah dipinggir lembah langit ini, dekat kolam air suci. Apakah bisa?" tanya Pangeran pertama. Aku ingat perkataan guru, kolam air suci ini merupakan wadah untuk menampung air terjun perbatasan antara surgawi dengan alam langit dan kolam air suci ini dijaga oleh Naga hijau wujud asli Dewa dari istri Dewa Langit pertama Pu Chai, tidak disebutkan dalam buku sejarah nama istri Dewa Langit Pertama. Namun air suci ini sangat diincar oleh siapapun karena dapat mengabulkan semua permintaan mah
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend
Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah
Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah
Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem