Share

Ujian Klan

Author: OhmyTwizz
last update Last Updated: 2024-12-16 10:20:30

Pagi hari, Zhen berdiri di depan gerbang besar klan Ling, tempat ujian klan akan diselenggarakan. Matahari mulai terbit, menyinari jalanan yang dipenuhi peserta ujian lainnya. Suasana tegang terasa di mana-mana. Mereka yang mengikuti ujian ini adalah calon penerus klan, dan hanya yang terbaik yang akan berhasil.

Namun, Zhen merasa tekanan yang lebih berat dibandingkan yang lain. Selain harus menghadapi ujian, dia juga harus menyembunyikan rahasia besar tentang dirinya. Di dalam tubuhnya, kekuatan tujuh elemen yang legendaris tidak boleh diketahui oleh siapapun, termasuk anggota klan lainnya.

"Kamu siap, Zhen?" suara Ying terdengar dari belakang. Ying dan Xian datang untuk memberikan dukungan pada Zhen, meskipun mereka tahu ujian ini sangat berbahaya.

Zhen mengangguk. "Aku harus siap."

Namun, sebelum Zhen melangkah lebih jauh, dia merasakan tatapan tajam dari seseorang di ujung jalan. Itu adalah Ling Jun, anggota klan yang sudah lama merasa iri dengan Zhen. Ling Jun adalah salah satu keturunan senior klan dan telah lama mendambakan posisi tinggi dalam klan. Tapi sekarang, dengan bakat luar biasa Zhen, dia merasa terancam.

"Zhen," kata Ling Jun dengan nada sarkastik sambil mendekat. "Apakah kamu yakin bisa menghadapi ujian ini? Tidak semua orang seberuntung kamu, terlahir dengan bakat luar biasa."

Zhen menatapnya dengan tenang. "Bakat bukan segalanya, Jun. Ujian ini bukan hanya tentang bakat, tapi juga tentang tekad dan usaha."

Ling Jun tertawa kecil. "Tekad dan usaha? Jangan terlalu percaya diri. Banyak yang lebih kuat darimu di sini." Dia lalu berjalan pergi dengan tatapan penuh tantangan.

Ying dan Xian menatap Zhen dengan cemas. "Jangan pedulikan dia, Zhen," kata Ying. "Dia hanya berusaha menggoyahkanmu."

Zhen hanya mengangguk, meski hatinya terasa berat. Persaingan di klan ini lebih keras dari yang dia bayangkan. Selain ujian itu sendiri, dia harus berhadapan dengan orang-orang yang tidak senang melihatnya sukses.

---

Ujian Klan Ling dimulai di sebuah arena besar di tengah kota klan. Ratusan peserta berkumpul, siap menguji kekuatan mereka. Zhen berdiri di antara mereka, mengamati gerakan dan aura setiap orang. Ada beberapa peserta yang tampaknya sangat kuat, sementara yang lain lebih tenang, seolah mereka tidak khawatir dengan apapun.

Ketua ujian, seorang tetua klan dengan aura yang kuat, melangkah maju. "Ujian kali ini akan menguji kekuatan kalian dalam tiga aspek: fisik, spiritual, dan pengendalian elemen. Hanya mereka yang mampu menguasai ketiganya yang akan lolos ke tahap selanjutnya."

Zhen merasa jantungnya berdetak lebih kencang, namun dia berusaha tetap tenang. Meskipun dia menguasai tujuh elemen, dia tahu bahwa ujian ini akan sangat sulit, dan dia harus berhati-hati agar rahasianya tidak terungkap.

Para peserta harus bertarung satu lawan satu dalam ujian fisik. Zhen dipasangkan dengan seorang pemuda bernama Ling Dao, seorang calon penerus yang dikenal sangat kuat. Ling Dao adalah petarung hebat yang telah berlatih bertahun-tahun. Saat mereka berdua memasuki arena, Ling Dao tersenyum sinis.

"Jangan berharap bisa menang dengan mudah, Zhen," katanya. "Aku sudah lama menunggu kesempatan untuk mengalahkanmu."

Zhen tidak membalas. Dia tahu bahwa jika dia menggunakan kekuatannya yang sebenarnya, dia akan dengan mudah mengalahkan Ling Dao. Namun, dia tidak bisa menggunakan elemen-elemen legendaris itu begitu saja. Dia harus bertarung dengan kemampuan fisiknya sendiri.

Pertarungan dimulai, dan Ling Dao langsung menyerang dengan kekuatan penuh. Zhen menghindar dengan cepat, mengandalkan kelincahan dan ketenangannya. Setiap serangan Ling Dao diblokir dengan sempurna oleh Zhen, meskipun dia tidak menggunakan energi spiritualnya secara penuh.

"Apa? Kamu hanya menghindar?" Ling Dao terlihat kesal.

Zhen tetap tenang. "Tidak semua pertarungan harus dimenangkan dengan kekuatan."

Akhirnya, Zhen membuat gerakan cepat dan memanfaatkan kekuatan fisiknya untuk menjatuhkan Ling Dao tanpa melukai serius. Ketika pertarungan selesai, Ling Dao terdiam, kecewa dengan kekalahannya.

Zhen menghindari sorakan dari penonton dan langsung berjalan pergi, merasa lega namun juga waspada. Ini baru permulaan, dan banyak tantangan yang akan datang.

---

Sekarang, peserta diuji dalam kemampuan spiritual mereka. Mereka harus mengendalikan energi spiritual dalam tubuh mereka dan memanipulasi elemen alam untuk membentuk sebuah karya seni. Zhen tahu ini adalah ujian yang paling sulit baginya. Mengendalikan energi spiritual adalah salah satu tantangan terbesar, karena setiap kesalahan dapat mengarah pada kegagalan yang memalukan.

Zhen memejamkan mata dan mulai berkonsentrasi. Perlahan, dia mengalirkan energi spiritual ke tubuhnya, merasakannya bergerak dengan lancar. Namun, saat dia mulai menggerakkan elemen-angin di sekitarnya, dia merasakan adanya gangguan.

"Tunggu sebentar," bisik Zhen. "Ada yang tidak beres."

Dia membuka matanya dan menyadari bahwa Ling Jun berdiri di dekatnya, dengan tatapan penuh kebencian. Ternyata, Ling Jun sengaja mengganggu aliran energi spiritual Zhen. Dia tidak ingin Zhen lolos dengan mudah.

Namun, Zhen tidak kehilangan fokus. Dengan tegas, dia mengendalikan energi spiritualnya dan menciptakan angin yang kuat, mengusir gangguan itu. Seketika, elemen-angin yang dia kendalikan membentuk sebuah patung indah yang mengalirkan energi spiritual ke seluruh arena.

---

Setelah ujian selesai, Zhen merasa lega, namun perasaan itu tidak bertahan lama. Di ruang pertemuan klan, para tetua sedang berkumpul untuk mendiskusikan hasil ujian. Zhen duduk di tengah ruangan, merasakan tatapan penuh kecurigaan dari beberapa anggota klan.

Ling Jun yang duduk di sudut ruangan tidak bisa menyembunyikan kebenciannya. "Zhen, meskipun kamu terlahir dengan bakat besar, ada banyak orang yang lebih layak menjadi penerus klan ini," katanya dengan suara rendah namun penuh nada tajam. "Kamu hanya mendapat kemudahan dari ayahmu, bukan karena kemampuan sejati."

Zhen menatapnya dengan tajam. "Bakat itu bukanlah segalanya, Jun. Aku akan membuktikan bahwa aku layak, dengan usaha dan kemampuan, bukan hanya dari status."

Ling Jun hanya tersenyum dingin, seolah tahu bahwa dia akan terus berusaha untuk meruntuhkan Zhen, tidak peduli apapun yang terjadi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Teka-Teki yang Tersembunyi

    Zhen duduk di ruangan kecil di kediamannya, pikirannya berputar-putar. Meskipun berhasil melewati ujian fisik dan spiritual dengan baik, dia tahu bahwa ujian sebenarnya baru saja dimulai. Di balik sorakan dan tepuk tangan, ada banyak yang menginginkan kegagalannya. Dan Ling Jun, dengan rasa iri yang jelas, adalah ancaman yang paling nyata. Namun, Zhen juga merasakan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar permusuhan biasa. Sebuah perasaan aneh, seolah ada sesuatu yang tersembunyi di dalam klan ini—sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar persaingan antaranggota. Pagi hari, Zhen melangkah ke halaman depan, tempat para anggota klan berkumpul untuk mendengarkan pengumuman hasil ujian. Para tetua klan, termasuk ayah Zhen, sudah berkumpul di atas panggung yang megah. Zhen menghela napas dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di ujian kemarin akan menentukan posisinya dalam klan ini. Ketika para peserta ujian mulai berkumpul, Ling Jun terlihat lebih tenang dari biasanya. Namun

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Bayang - Bayang Kegelapan

    Zhen berjalan menyusuri koridor panjang menuju ruang meditasinya. Hatinya tidak tenang, perasaan ada yang mengawasi dirinya terus-menerus. Sesuatu di dalam dirinya, yang dia sebut sebagai rahasia, semakin membebani pikirannya. Setiap kali dia mengendalikan elemen, dia merasa kekuatan yang lebih besar dan lebih gelap menyusup ke dalam dirinya, seolah-olah menginginkan kontrol penuh atas tubuhnya. Dia berhenti sejenak, merasakan aliran energi di sekitarnya. Angin yang berhembus lembut, tanah yang kokoh di bawah kaki, bahkan api yang membara—semuanya terasa seperti bagian dari dirinya. Namun ada satu elemen yang berbeda, yang dia belum bisa kenali sepenuhnya. Di ruang meditasi, Zhen duduk dengan posisi bersila. Matanya terpejam, dan dia mencoba menenangkan pikiran. "Kendalikan dirimu," katanya pada dirinya sendiri. Namun, suara itu kembali terdengar. "Kamu tidak akan bisa mengendalikannya selamanya. Elemen-elemen ini milik kami." Zhen terkejut, tetapi segera mengusir pikiran itu.

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Bayang - Bayang Kekuatan

    Zhen terdiam, matanya tidak lepas dari Ling Kai yang berdiri di ambang pintu. Suasana di ruang itu terasa berat, seolah-olah setiap detak jantungnya bergema di udara yang penuh ketegangan. Ling Kai memandangnya dengan tatapan yang sulit dibaca, seolah tahu apa yang Zhen temukan, tapi tidak menunjukkan rasa khawatir sedikit pun. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ling Kai dengan suara rendah namun tegas. Zhen tidak bergerak. Di dalam hatinya, berbagai pertanyaan berputar. Mengapa Ling Kai ada di sini? Apakah dia tahu tentang ramalan itu? Atau apakah dia sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih buruk? "Apa yang kamu sembunyikan?" Zhen akhirnya bertanya dengan suara berani, meski di dalam dirinya ada rasa cemas yang tak bisa dihindari. Ling Kai hanya tersenyum, senyuman tipis yang penuh arti. "Aku bukan orang yang terburu-buru, Zhen. Aku tahu kamu pintar, tapi ada hal-hal yang lebih besar daripada sekadar kekuatanmu yang luar biasa. Dan kamu tidak tahu siapa yang sebenarnya meng

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Jejak yang Tersembunyi

    Malam semakin larut, dan langit yang gelap seakan menjadi teman Zhen dalam perjalanan ini. Setelah berdiskusi dengan Ying dan Xian, dia merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menyelidiki lebih jauh tentang Ling Kai dan Ling Jun. Mereka berdua adalah ancaman yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Klan mereka mungkin tampak utuh di luar, tetapi Zhen tahu bahwa ada sesuatu yang menggerogoti dari dalam. Zhen berjalan cepat menuju ruang bawah tanah klan, tempat yang jarang dikunjungi anggota biasa. Hanya orang-orang tertentu yang tahu tentang keberadaan ruang ini, dan Zhen sudah mendengar beberapa desas-desus bahwa ada sesuatu yang mencurigakan di sana. Ling Kai selalu tampak sangat tertarik dengan tempat itu, dan Zhen merasa bahwa kunci untuk mengungkap misteri klan ini ada di sana. Dengan hati-hati, Zhen mengaktifkan pelindung energi yang tersembunyi di dinding ruangan bawah tanah itu. Sinar biru kemilau menyinari sekitarnya, dan perlahan-lahan pintu rahasia itu terbuka. Sebua

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Permainan Berbahaya

    Zhen menatap Ling Kai dengan waspada. Wajah pria itu tampak tenang, tetapi senyuman dingin di bibirnya menunjukkan niat yang jauh lebih gelap. Di belakang Ling Kai, Zhen bisa melihat bayangan bergerak-gerak, tanda bahwa ada lebih banyak orang yang mengawasi mereka."Kau sudah datang jauh-jauh ke sini," kata Ling Kai, suaranya rendah dan penuh perhitungan. "Tapi kau pasti tahu, Zhen. Tidak ada jalan mundur dari sini."Ying dan Xian berdiri di belakang Zhen, siap untuk bertindak jika terjadi sesuatu, tetapi Zhen menahan mereka dengan gerakan tangan. "Apa yang kau inginkan, Kai? Mengapa kau melakukan ini pada klan kita?"Ling Kai tersenyum lebar, seolah-olah menikmati pertanyaan itu. "Aku tidak melakukan apapun pada klan ini. Aku hanya membangunkan kalian dari mimpi panjang. Klan ini sudah lama tidur, terperangkap dalam rutinitas lama. Kekuatan seperti milikmu, Zhen, harus dikendalikan. Klan ini membutuhkan pemimpin yang lebih kuat, bukan hanya mereka yang terlahir dengan bakat."Zhen me

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Tembus Batas

    Zhen berdiri tegak, matanya berkilat tajam. Di sekelilingnya, angin berputar semakin kencang, memekakkan telinga, dan menyebabkan benda-benda di sekitarnya bergoyang. Wushhh! Setiap gerakan yang dia lakukan seakan membawa angin yang menari, seolah-olah alam mendengarkan setiap perintahnya.Ling Kai tidak terpengaruh. Wajahnya tetap tenang, meskipun angin yang dihasilkan Zhen cukup kuat untuk membuat sebagian besar orang terhanyut. “Apa yang kau lakukan, Zhen?” kata Ling Kai, nada suaranya mengandung ejekan. “Kau pikir bisa mengalahkanku hanya dengan angin?”Zhen tidak menghiraukan kata-kata itu. Dia fokus pada satu hal—menembus batas kekuatannya. Dia tahu, dengan kekuatan angin ini, dia hanya bisa berjuang untuk saat ini, tapi itu bukan jawabannya. Aku harus lebih kuat.BOOOMM!Tiba-tiba, seluruh tubuh Zhen terasa bergetar hebat. Ada sesuatu yang mengalir melalui dirinya, seolah ada kekuatan baru yang bangkit dari dalam tubuhnya. Dia merasa energinya meledak ke luar, seiring dengan lo

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Intrik dan Bayangan

    Zhen berdiri di tepi tebing, memandang cakrawala yang diterangi sinar matahari. Dalam dirinya, energi baru terus berputar, mengalir dengan stabil. Aku sudah melangkah sejauh ini, tapi jalan ke depan masih panjang. Dia mengepalkan tangan, matanya menyiratkan tekad yang tidak tergoyahkan.Namun, jauh di dalam bayang-bayang klan, seseorang memperhatikannya dengan mata penuh kebencian. Ling Kai, yang terluka parah setelah pertarungan, kini berbaring di ruang pemulihan, namun pikirannya terus dipenuhi rencana balas dendam.---Di ruang pelatihan klan, Ying sedang melatih teknik alkeminya. Gadis itu selalu menjadi pendukung Zhen, meskipun kadang ia ragu apakah sahabatnya mampu menanggung semua beban ini. Dengan tangan terampil, dia mencampur bahan-bahan alkimia, mengeluarkan uap kehijauan yang perlahan berubah menjadi cairan pekat.Wushhh!Kekuatan Ying meningkat pesat, namun pikirannya terganggu. “Zhen terlalu keras pada dirinya sendiri,” gumamnya. “Kalau dia terus seperti ini, dia bisa sa

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   konspirasi

    Langit pagi di kediaman klan Ling tampak cerah, tapi suasana di dalam dinding-dindingnya semakin suram. Zhen, Ying, dan Xian duduk di halaman belakang, menikmati sarapan sederhana. Namun, keheningan mereka segera dipecahkan oleh suara langkah-langkah cepat yang datang dari arah aula utama.“Zhen!” seorang murid klan yang lebih muda berlari ke arahnya. Wajahnya penuh kepanikan.“Ada apa?” tanya Zhen, meletakkan cangkir tehnya.“Murid senior Ling Kai menantangmu untuk duel di arena klan. Katanya, jika kau menolak, itu artinya kau mengakui kekalahan dan tidak pantas menjadi murid terkuat generasi ini.”Ying mendengus. “Ling Kai lagi? Dia belum puas setelah kalah kemarin?”Xian menggeleng. “Tentu saja tidak. Ini sudah jelas bukan hanya tentang dia. Ada pihak yang mendorongnya untuk terus menekan Zhen.”Zhen berdiri, matanya dingin. “Baiklah. Kalau dia ingin duel, aku akan datang.”---Di arena utama, kerumunan murid sudah berkumpul. Ling Kai berdiri di tengah arena, tubuhnya tampak lebih

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Penaklukan Langit Ketiga

    Zhen melangkah keluar dari Kota Kabut Hitam, meninggalkan jejak perjalanannya yang penuh dengan pertempuran dan pengalaman berharga. Dengan poin kontribusi yang ia kumpulkan, ia telah mendapatkan berbagai sumber daya yang memperkuat kemampuan alkemis dan kultivasinya. Namun, perjalanan ini belum berakhir—justru semakin mendekati puncaknya.Langit Ketiga masih menyimpan banyak misteri. Kota-kota besar, sekte-sekte kuno, dan kekuatan tersembunyi yang belum pernah ia temui menantinya. Namun, satu hal yang paling menarik perhatiannya adalah Kota Suci Alkemis, tempat para alkemis terbaik berkumpul dan tempat legenda tentang Pil Keabadian berasal.Bersama Bai Yue, yang kini selalu berada di sisinya, Zhen menatap cakrawala yang luas.> Bai Yue: "Langit Ketiga begitu luas… Apakah kau siap menaklukkannya?"Zhen (tersenyum tipis): "Aku harus. Tidak ada jalan mundur."---Sementara itu, di dalam Kota Suci Alkemis, para tetua agung sedang membahas peristiwa besar yang akan datang. Ramalan Surgawi

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Pertempuran di Lembah Hitam

    Di bawah sinar bulan yang pucat, Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri dalam kepungan bandit. Sekitar dua puluh orang bersenjata mengepung mereka, dengan Bai Tu—pemimpin mereka—berdiri di tengah, menatap Zhen dengan tatapan penuh rasa percaya diri.> Bai Tu (tertawa kecil): "Aku sudah lama mendengar namamu, Zhen. Kau benar-benar bodoh telah datang ke tempat ini tanpa persiapan."Zhen tetap tenang, memegang Pedang Petir Surgawi dengan erat.> Zhen: "Kau yakin aku tidak datang dengan persiapan?"Bai Tu menyeringai, lalu melambaikan tangannya.> Bai Tu: "Hancurkan mereka!"Para bandit langsung melompat ke depan dengan senjata terangkat.Zhen mengaktifkan Teknik Langkah Petir, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya biru. Dalam sekejap, ia muncul di belakang salah satu bandit dan menebasnya dengan cepat.Srekk!Darah menyembur saat salah satu bandit jatuh tanpa sempat menyadari apa yang terjadi.> Wen Ling (melompat mundur): "Mereka bukan lawan sembarangan!"Bai Yue mengangkat tangannya, me

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Perjalanan ke Lembah Hitam

    Angin pagi bertiup lembut saat Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berjalan melewati gerbang sekte, memulai perjalanan mereka menuju Lembah Hitam.Lembah Hitam terletak ratusan kilometer dari Sekte Langit Ketiga, di perbatasan wilayah yang dikuasai oleh kelompok bandit terkenal—Serigala Hitam.> Bai Yue (menatap peta): "Jika kita terus berjalan tanpa henti, kita bisa mencapai lembah dalam dua hari."Zhen mengangguk.> Zhen: "Kita tidak tahu seberapa kuat bandit-bandit di sana. Kita harus tetap waspada."Wen Ling tampak sedikit gelisah.> Wen Ling: "Aku mendengar rumor bahwa pemimpin mereka, Bai Tu, dulunya adalah seorang murid dari sekte besar, tapi diusir karena membunuh rekan-rekannya sendiri."Zhen mengangkat alis.> Zhen: "Kalau benar begitu, berarti dia bukan musuh sembarangan."Bai Yue menghela napas.> Bai Yue: "Kita akan mengetahuinya begitu sampai di sana."Tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan.---Di tengah perjalanan, mereka harus melewati sebuah wilayah bernama Huta

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Keputusan di Kota Kabut Hitam

    Langit di atas Kota Kabut Hitam masih dipenuhi sisa-sisa energi pertempuran. Puing-puing bangunan berserakan, dan beberapa tempat masih dipenuhi asap hitam. Namun, meskipun kota ini baru saja mengalami serangan besar, mereka berhasil bertahan.Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri di tengah reruntuhan, napas mereka masih terengah-engah setelah pertarungan sengit melawan Mo Jian.> Wen Ling (menghela napas): "Dia berhasil kabur... tapi setidaknya kita sudah menghancurkan pasukan iblisnya."Zhen tidak menjawab. Tatapannya masih tajam menatap titik di mana Mo Jian menghilang. Perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.> Zhen (dalam hati): "Orang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini pasti belum selesai..."Suara langkah kaki mendekat.Dari sudut jalan, pasukan penjaga kota yang tersisa mulai berdatangan. Salah satu dari mereka adalah seorang pria paruh baya dengan jubah berwarna hitam dan lambang Kota Kabut Hitam di dadanya.> Pria itu: "Aku Jenderal Hu Wei. Siapa kalian? Dan bagai

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Pertarungan Melawan Mo Jian

    Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Kembalinya Zhen ke Kota Kabut Hitam

    Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Pertempuran Melawan Bai Yun

    Bai Yun meraung keras, suaranya menggema hingga ke seluruh lembah. Aura darah mengalir dari tubuhnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Zhen dan Wen Ling sulit bernapas.> Bai Yun: "DARAH! BERIKAN AKU DARAH KALIAN!!"Dalam sekejap, tubuh monster itu melesat ke depan dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya.BOOM!Tanah di bawah mereka hancur akibat hentakan cakar Bai Yun. Zhen dan Wen Ling nyaris tidak bisa menghindarinya tepat waktu.> Zhen (dalam hati): "Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari Xu Lie?! Makhluk ini… bukan hanya sekadar kutukan!"Zhen segera mengaktifkan Teknik Langkah Petir, meningkatkan kecepatannya hingga ia hampir menjadi bayangan yang bergerak di antara reruntuhan. Namun, Bai Yun dengan mudah mengikuti pergerakannya, seolah-olah bisa merasakan ke mana Zhen akan bergerak.> Wen Ling: "Kita tidak bisa menyerangnya secara langsung! Kita harus mencari celah!"Wen Ling segera mengangkat tangannya, menciptakan tiga bola api biru yang menyala-nyala.> W

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Konspirasi di Balik Akar Roh Suci

    Akar Roh Suci bergetar, memancarkan cahaya emas yang lembut. Aura kehidupan yang terpancar darinya begitu kuat hingga Zhen dan Wen Ling bisa merasakan Qi mereka pulih secara instan hanya dengan berdiri di dekatnya.Namun, sebelum mereka bisa mengambilnya, Shen Lao tiba-tiba mengangkat tangannya.> Shen Lao: "Tunggu. Sebelum kalian mengambilnya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa maksudmu?"Shen Lao menatap mereka dengan mata serius.> Shen Lao: "Akar Roh Suci ini bukan sekadar obat biasa. Ini adalah inti kehidupan dari lembah ini. Jika kalian mengambilnya, keseimbangan tempat ini akan hancur."Wen Ling terkejut.> Wen Ling: "Tapi ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kota Kabut Hitam!"Shen Lao menghela napas panjang.> Shen Lao: "Benar. Tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya. Jika akar ini diambil, Lembah Kegelapan akan runtuh. Para roh yang terperangkap di sini akan bebas… dan beberapa dari mereka bukanlah makhluk baik."Zhen meny

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Misteri Akar Roh Suci

    Setelah mengalahkan dua Iblis Qi Yin, Zhen dan Wen Ling melanjutkan perjalanan ke pusat Lembah Kegelapan, tempat di mana Akar Roh Suci konon berada.Kabut hitam semakin tebal. Suasana mencekam, udara dipenuhi energi Yin yang menggerogoti Qi alami. Bahkan Wen Ling, yang memiliki Api Roh Suci, mulai merasa tubuhnya berat.> Wen Ling: "Tempat ini menghisap energi kita perlahan… Jika kita tidak cepat, kita bisa kehilangan kekuatan sebelum mencapai tujuan."> Zhen: "Aku punya sesuatu yang bisa membantu."Zhen merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil berwarna merah tua—Pil Penolak Yin.> Zhen: "Ini pil buatanku. Bisa menahan efek energi Yin untuk sementara."Wen Ling menerima pil itu dan langsung menelannya. Efeknya langsung terasa. Aura Yin yang mencekik tubuhnya berkurang drastis.> Wen Ling: "Kau benar-benar alkemis jenius, Zhen."Zhen hanya tersenyum tipis.---Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka sampai di sebuah gerbang batu besar yang tertutup rapat. Di tengahnya,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status