Zhen berdiri tegak, matanya berkilat tajam. Di sekelilingnya, angin berputar semakin kencang, memekakkan telinga, dan menyebabkan benda-benda di sekitarnya bergoyang. Wushhh! Setiap gerakan yang dia lakukan seakan membawa angin yang menari, seolah-olah alam mendengarkan setiap perintahnya.
Ling Kai tidak terpengaruh. Wajahnya tetap tenang, meskipun angin yang dihasilkan Zhen cukup kuat untuk membuat sebagian besar orang terhanyut. “Apa yang kau lakukan, Zhen?” kata Ling Kai, nada suaranya mengandung ejekan. “Kau pikir bisa mengalahkanku hanya dengan angin?” Zhen tidak menghiraukan kata-kata itu. Dia fokus pada satu hal—menembus batas kekuatannya. Dia tahu, dengan kekuatan angin ini, dia hanya bisa berjuang untuk saat ini, tapi itu bukan jawabannya. Aku harus lebih kuat. BOOOMM! Tiba-tiba, seluruh tubuh Zhen terasa bergetar hebat. Ada sesuatu yang mengalir melalui dirinya, seolah ada kekuatan baru yang bangkit dari dalam tubuhnya. Dia merasa energinya meledak ke luar, seiring dengan lonjakan besar dalam kultivasinya. Ling Kai mengerutkan kening, terlihat kaget untuk sesaat. "Apa itu?!" serunya, tetapi sebelum dia bisa bereaksi lebih jauh, Zhen sudah lebih cepat dari yang dia kira. Angin di sekitar Zhen semakin kencang, berputar dalam kekuatan yang luar biasa. “Ini... tidak mungkin!” Ling Kai terkejut melihat Zhen yang kini berada di atasnya, aura kekuatan angin yang jauh lebih besar dan tajam melingkupi dirinya. Zhen merasakan perubahan itu. Aku berhasil menembus batasanku. Tubuhnya terasa lebih ringan, seolah ada angin yang mengangkatnya ke tempat yang lebih tinggi. Dia baru saja mencapai Tingkatan Puncak Ke-6, dan perubahannya terasa jelas. “Ling Kai!” Zhen berseru dengan tegas, suaranya seperti angin yang menghantam. “Aku sudah sampai pada tingkat yang baru. Sekarang, waktunya berhenti!” Dengan satu gerakan cepat, Zhen mengangkat tangannya, dan angin yang sebelumnya hanya berputar dengan liar kini berubah menjadi serangan yang lebih terfokus, tajam, dan menghancurkan. Wushhh! Angin berputar seperti pisau raksasa, meluncur cepat menuju Ling Kai. Namun, Ling Kai dengan cepat melompat ke samping, menghindari serangan itu. “Kau memang telah berkembang pesat, Zhen, tapi kau terlalu terburu-buru,” katanya, menyeringai. “Kekuatanmu memang besar, tapi belum cukup untuk mengalahkanku!” Zhen menatap Ling Kai dengan tajam. Aku tahu aku belum cukup kuat, tapi aku tidak akan berhenti di sini. Dia mengerahkan lebih banyak lagi kekuatan angin, menambah kecepatan serangannya. Wushhh! Lagi-lagi angin bergerak lebih cepat dari yang bisa diantisipasi Ling Kai. Namun, pada saat yang sama, Zhen merasa sesuatu di dalam tubuhnya menggelora. Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang mengalir ke dalamku. BOOOMM! Dengan kekuatan yang luar biasa, Zhen merasa dirinya melangkah ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Di dalam tubuhnya, energi angin yang semula hanya mengalir perlahan kini membanjir dengan deras, mengubah aura di sekitarnya menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Dalam sekejap, Zhen sudah berada di Tingkatan Puncak Ke-7. Ling Kai tidak bisa lagi menghindar sepenuhnya. Angin itu terlalu cepat, terlalu tajam. Wushhh! Angin itu memukul tubuh Ling Kai dengan keras, mengirimnya terlempar ke dinding. Tubuhnya terhuyung, hampir jatuh, tetapi dia segera berdiri kembali, wajahnya kini dipenuhi dengan rasa marah yang mendalam. Zhen tahu, meskipun dia berhasil mencapai tingkat yang lebih tinggi, ini belum berakhir. Ling Kai masih memiliki banyak trik. "Kau pikir ini cukup, Zhen?" kata Ling Kai dengan suara gemetar, tapi di dalamnya ada api balas dendam yang menyala. "Belum," jawab Zhen dengan suara rendah dan tegas. "Kali ini, aku akan menghentikanmu." Ling Kai menyeringai lebar. "Jangan terlalu yakin. Aku punya lebih banyak kekuatan yang bisa ku gunakan." Di belakang Zhen, Ying dan Xian sudah bersiap untuk membantu, tapi Zhen menahannya dengan gerakan tangan. "Aku bisa melakukannya sendiri. Ini pertempuranku, dan aku tidak akan membiarkan klan kita jatuh ke tangan yang salah." Mereka yang berada di sekitar mereka, meskipun tampaknya tidak ikut campur, merasakan getaran kekuatan yang begitu besar, seolah seluruh dunia di sekitar mereka terguncang. BOOOMM!!! Kekuatan Zhen melonjak lebih tinggi lagi. Dia tahu bahwa batasnya belum tercapai. "Jika aku tidak menghentikanmu sekarang, maka klan ini akan hancur, dan aku tidak akan bisa menghadapinya." Di hadapannya, Ling Kai kini terlihat lebih serius. “Jika kau benar-benar berpikir bisa mengalahkanku dengan kekuatan angin itu, kau salah besar. Aku punya segalanya yang diperlukan untuk menghancurkanmu.” Zhen menarik napas panjang, merasakan energi dalam dirinya. Dengan tekad yang membara, dia mengumpulkan seluruh kekuatan angin dalam dirinya, menciptakan pusaran energi yang lebih besar dari sebelumnya. Ini adalah kesempatan terakhir untuk menaklukkan Ling Kai. Wushhh! Angin berputar, dan Zhen menatap mata Ling Kai dengan penuh keyakinan. "Ini saatnya." Zhen melangkah maju, dan angin itu mengikutinya, seolah mendukung langkahnya yang teguh.Zhen berdiri di tepi tebing, memandang cakrawala yang diterangi sinar matahari. Dalam dirinya, energi baru terus berputar, mengalir dengan stabil. Aku sudah melangkah sejauh ini, tapi jalan ke depan masih panjang. Dia mengepalkan tangan, matanya menyiratkan tekad yang tidak tergoyahkan.Namun, jauh di dalam bayang-bayang klan, seseorang memperhatikannya dengan mata penuh kebencian. Ling Kai, yang terluka parah setelah pertarungan, kini berbaring di ruang pemulihan, namun pikirannya terus dipenuhi rencana balas dendam.---Di ruang pelatihan klan, Ying sedang melatih teknik alkeminya. Gadis itu selalu menjadi pendukung Zhen, meskipun kadang ia ragu apakah sahabatnya mampu menanggung semua beban ini. Dengan tangan terampil, dia mencampur bahan-bahan alkimia, mengeluarkan uap kehijauan yang perlahan berubah menjadi cairan pekat.Wushhh!Kekuatan Ying meningkat pesat, namun pikirannya terganggu. “Zhen terlalu keras pada dirinya sendiri,” gumamnya. “Kalau dia terus seperti ini, dia bisa sa
Langit pagi di kediaman klan Ling tampak cerah, tapi suasana di dalam dinding-dindingnya semakin suram. Zhen, Ying, dan Xian duduk di halaman belakang, menikmati sarapan sederhana. Namun, keheningan mereka segera dipecahkan oleh suara langkah-langkah cepat yang datang dari arah aula utama.“Zhen!” seorang murid klan yang lebih muda berlari ke arahnya. Wajahnya penuh kepanikan.“Ada apa?” tanya Zhen, meletakkan cangkir tehnya.“Murid senior Ling Kai menantangmu untuk duel di arena klan. Katanya, jika kau menolak, itu artinya kau mengakui kekalahan dan tidak pantas menjadi murid terkuat generasi ini.”Ying mendengus. “Ling Kai lagi? Dia belum puas setelah kalah kemarin?”Xian menggeleng. “Tentu saja tidak. Ini sudah jelas bukan hanya tentang dia. Ada pihak yang mendorongnya untuk terus menekan Zhen.”Zhen berdiri, matanya dingin. “Baiklah. Kalau dia ingin duel, aku akan datang.”---Di arena utama, kerumunan murid sudah berkumpul. Ling Kai berdiri di tengah arena, tubuhnya tampak lebih
Setelah duel, Zhen kembali ke halaman belakang bersama Ying dan Xian. Namun, pikirannya tetap tidak tenang. Energi gelap yang digunakan Ling Kai tidak bisa diabaikan begitu saja.“Energi itu… aku pernah mendengar sesuatu tentangnya,” gumam Xian sambil menyandarkan tubuh ke kursi.Ying menoleh dengan penasaran. “Dengar dari mana?”Xian menghela napas panjang. “Dari Perpustakaan Kuno klan. Ada catatan tentang energi terlarang yang disebut Energi Kegelapan Abyssal. Konon, energi itu bisa meningkatkan kekuatan pengguna secara drastis, tapi dengan risiko merusak tubuh dan jiwa.”Zhen mengerutkan alis. “Jadi kau pikir Ling Kai telah menggunakan Energi Abyssal itu?”Xian mengangguk. “Itu sangat mungkin. Tapi masalahnya, sumber energi itu tidak mudah didapat. Ada seseorang di balik ini yang memberikannya pada Ling Kai.”“Ling Wei,” gumam Zhen dingin. “Dia pasti tahu sesuatu.”“Tetapi, Energi Abyssal punya hubungan dengan alkimia,” lanjut Xian, suaranya lebih rendah. “Salah satu bahan utamanya
Ling Zhen duduk bersila di depan altar, lingkaran formasi masih bersinar samar di bawahnya. Dia merasakan energi mengalir ke tubuhnya, memperkuat kendali atas elemen-elemen yang ia kuasai. Namun, sebuah suara dari dalam altar tiba-tiba bergema, menghentikan konsentrasinya.“Ling Zhen, untuk memahami rahasia alkimia sejati, kau harus menguasai jalur alkemis. Ada sembilan tingkatan yang harus kau lalui, dan setiap tingkatan memiliki empat tahap pendalaman. Setiap langkah adalah ujian atas jiwa, kekuatan, dan pengetahuanmu.”Zhen membuka matanya. “Jelaskan, apa tingkatan-tingkatan itu?”Suara itu melanjutkan, suaranya seperti berbisik langsung ke dalam pikirannya.---Tingkatan Alkimia:1. Tingkatan Pemula:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Fokus pada penguasaan dasar pembuatan pil, seperti campuran herbal sederhana dan formasi dasar elemen.2. Tingkatan Pengrajin:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Alkemis belajar memurnikan energi elemen dan membuat pil tin
Ling Zhen berdiri di altar klan, aliran energi angin mengalir lembut di sekitarnya. Kemenangan atas Ling Kai kemarin tidak memberinya rasa lega. Sebaliknya, ada firasat aneh yang terus menghantuinya. Energi gelap yang digunakan Ling Kai jelas bukan sesuatu yang biasa.Di depan altar itu, Ying dan Xian berdiri berjaga.“Zhen, lo yakin gak mau istirahat dulu? Abis duel kemarin, lo belum tidur nyenyak,” tanya Ying, tangannya memegang sebilah pedang kayu yang ia gunakan untuk latihan.Zhen hanya menggeleng. “Gue gak bisa. Gue harus ngerti apa yang sebenarnya terjadi sama energi Ling Kai kemarin. Kalau gak, kita semua dalam bahaya.”Xian, yang sejak tadi diam, akhirnya bicara. “Lo mau mulai dari mana? Kita bahkan gak tahu asal energi itu.”Zhen berjalan ke rak kayu di sudut ruangan, mengeluarkan sebuah kitab tua. “Gue punya ide. Mungkin ini semua berhubungan sama sejarah klan kita. Dan mungkin… rahasia itu tersembunyi di jalur alkimia.”---Ketiganya memasuki ruang penyimpanan alkimia kuno
Malam sudah jatuh di kediaman Klan Ling. Zhen duduk di depan meja batu di ruangannya, kitab alkimia terbuka di hadapannya. Pil hijau kecil yang ia buat siang tadi masih bersinar lembut di dalam wadah kaca. Namun, meskipun berhasil menyelesaikan ujian pertama, Zhen tahu bahwa perjalanan ini baru dimulai.Ying mengetuk pintu dan masuk tanpa menunggu jawaban. “Zhen, lo gak cape? Sejak tadi lo di sini terus. Apa lo pikir tingkatan berikutnya bakal sama gampangnya kayak yang pertama?”Zhen menatap sahabatnya dengan senyum tipis. “Gampang? Gue hampir gagal tadi. Kalau aja serbuk kristal itu gak gue pakai dalam jumlah yang tepat, pilnya bakal meledak. Dan lo tahu kan, tingkat Pemula itu cuma awal.”Ying mendudukkan dirinya di kursi dekat Zhen. “Gue ngerti. Tapi masalahnya bukan cuma alkimia. Energi gelap yang muncul dari Ling Kai itu gak akan nunggu lo jadi alkemis tingkat atas.”Xian muncul di pintu dengan ekspresi serius. “Lo berdua bener. Kita gak punya banyak waktu. Gue baru denger dari
Fajar menyingsing di kediaman Klan Ling. Suasana tenang pagi itu terasa seperti jeda sebelum badai. Ling Zhen duduk bersila di tengah halaman belakangnya. Udara di sekelilingnya dipenuhi dengan energi angin yang bergerak lembut, mengikuti ritme napasnya.Dia tidak hanya fokus pada alkimia. Perjalanannya sebagai kultivator juga tak kalah penting. Jika ia ingin melindungi dirinya sendiri dan mengungkap misteri energi gelap yang menyelimuti klannya, kekuatan kultivasinya harus meningkat.---Ling Zhen saat ini berada pada tingkat Pengendali Awal, tingkat kedua dari jalan kultivasi, yang memiliki sembilan sub-tingkatan: Dasar, Stabil, Kuat, dan terakhir Puncak. Untuk melewati tingkat ini dan mencapai Pengendali Menengah, ia harus menyempurnakan kendalinya atas elemen angin.Namun, seperti halnya alkimia, perjalanan ini tidak mudah. Energi angin yang menjadi kekuatannya memiliki sifat liar. Mengendalikannya membutuhkan keseimbangan dan ketenangan yang sulit dicapai.---Sementara itu, suas
Arena Klan Ling bergemuruh dengan suara teriakan para murid yang menonton pertarungan sengit antara Zhen dan Ling Kai. Angin berputar dengan liar di sekitar Zhen, sementara energi gelap dari Ling Kai terus merusak medan pertarungan. Suasana semakin tegang, dan meskipun Zhen tampak tenang, di dalam hatinya ada kekhawatiran.---Ling Kai memamerkan kekuatan barunya, setiap serangannya terasa lebih berat dan mematikan. Angin yang biasanya menjadi senjatanya kini tercampur dengan energi gelap yang merusak alam di sekitarnya. Setiap pukulan menghasilkan dentuman keras, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan tanah di bawahnya.Zhen terhuyung mundur setelah salah satu serangan besar mengenai perisai anginnya, namun ia segera memulihkan keseimbangan. Matanya tetap fokus pada musuhnya, meskipun napasnya mulai terasa lebih berat."Lo pikir dengan kekuatan itu lo bisa ngalahin gue?" Zhen berkata dengan suara rendah, namun tegas.Ling Kai tertawa sinis, wajahnya dipenuhi dengan amarah. "K
Setelah membersihkan kekuatan asing yang mengancam klan Ling, Zhen merasakan perubahan besar dalam dirinya. Energi dalam tubuhnya terasa semakin murni, semakin stabil, dan kekuatan alkimia serta kultivasi yang telah ia raih memberi keyakinan baru dalam langkahnya. Namun, meskipun ia berhasil membersihkan klannya dari ancaman tersembunyi, Zhen tahu bahwa ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih panjang. Zhen berdiri di pintu keluar ruang alkimia, menatap langit senja yang merona di luar. Di balik ketenangan itu, masih ada banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan, banyak tantangan yang harus ia hadapi. Dia tahu, untuk membawa klannya menuju kejayaan, dia harus terus berkembang—baik dalam kultivasi maupun alkimia. Dengan keputusan yang bulat, Zhen memutuskan untuk meninggalkan klan, setidaknya untuk sementara waktu. Ia perlu menjelajahi wilayah di luar klan untuk mencari tahu lebih banyak tentang artefak dan peninggalan yang bisa meningkatkan kemampuan alkimia dan kultivasin
Setelah pertemuan yang intens dengan ayahnya dan pengkhianat klan yang berhasil dibersihkan, Zhen merasa ada satu hal yang belum selesai. Meski klan kembali stabil, ia tahu bahwa di balik kekacauan yang ada, ada kekuatan asing yang telah lama mengakar dalam tubuh klan, menjadi sekutu rahasia para pengkhianat. Keberadaan mereka adalah ancaman besar yang harus segera dihapuskan agar klan Ling dapat berdiri kokoh tanpa bayang-bayang kelam dari kekuatan yang merusak. Zhen memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang kekuatan yang terselip dalam tubuh klan. Berkat teknik alkimia dan kultivasi yang semakin maju, Zhen dapat merasakan adanya sisa-sisa energi gelap yang terperangkap dalam beberapa murid klan. Beberapa dari mereka mungkin tidak sadar akan hal itu, namun bagi Zhen yang telah memurnikan banyak hal, dia bisa merasakan getaran energi yang mengarah pada sesuatu yang jahat. Zhen memasuki ruang alkimia pribadi, tempat yang telah menjadi saksi perjalanan panjangnya dalam memurni
Ling Zhen berdiri di tengah aula klan yang sepi, hanya ditemani oleh gemerisik angin yang menerpa jendela besar. Semua pengkhianat yang telah merusak klannya kini telah terungkap. Dengan kekuatan kultivasi yang telah dia capai, Zhen mengatasi mereka satu per satu, tanpa perlawanan berarti. Setiap musuh yang jatuh meninggalkan bayangan kemarahan yang membara dalam dirinya. Namun, saat menghadapi pemimpin pengkhianat, dia berhenti sejenak. "Kalian telah mengkhianati klan ini," Zhen berkata, suaranya bergema. "Namun, kalian akan diberikan kesempatan untuk bertobat." Zhen mengampuni mereka, memberi mereka kesempatan untuk kembali setia, tetapi peringatan keras diberikan: "Jika kalian kembali berkhianat, aku tidak akan segan-segan menghancurkan kalian." Setelah mengatasi para pengkhianat, perhatian Zhen beralih pada ayahnya, Ling Wei. Zhen melangkah mendekat, melihat wajah ayahnya penuh penyesalan. "Ayah... tidak ada yang sempurna di dunia ini," kata Zhen dengan tegas. "Aku memaafkanm
Ling Zhen berdiri tegak di tengah aula utama, matanya penuh tekad dan kemarahan. Begitu serangan angin dan petirnya mengenai Ling Wei, seluruh ruangan terguncang oleh kekuatan yang luar biasa. Ling Wei, yang biasanya tenang dan penuh perhitungan, kali ini tampak terkejut. Kekuatan yang dia hadapi jauh lebih besar dari yang dia duga. Ling Wei memaksa dirinya untuk tetap berdiri, wajahnya memucat, namun masih berusaha mempertahankan kendali. "Kamu... sudah begitu kuat, Zhen," katanya dengan suara serak, jelas terkejut. "Sejak kapan kamu mencapai tingkat seperti ini?" Zhen hanya tersenyum dingin, tidak memberi jawaban. Dengan langkah mantap, dia melangkah maju, seolah-olah dunia di sekelilingnya tidak bisa menghentikan tekad yang sudah mengakar dalam dirinya. Semua mata di aula terfokus pada Zhen, termasuk para tetua klan yang selama ini memandangnya dengan sebelah mata. Mereka tak bisa menutupi keterkejutan mereka saat melihat perubahan besar dalam diri Zhen. "Zhen, jangan biarkan am
Setelah beberapa waktu berkelana dan merenung, Zhen merasa bahwa ada sesuatu yang masih mengganjal dalam dirinya. Masalah yang belum terselesaikan di dalam klannya terus menghantui pikirannya, terutama tentang pengkhianatan yang masih tersembunyi. Klan Ling, yang seharusnya menjadi tempat yang penuh kehormatan, ternyata menyimpan banyak rahasia kelam di balik tembok-tembok kekuatannya. Dengan tekad yang semakin bulat, Zhen memutuskan untuk kembali ke klan. Kali ini, dia bukan hanya datang untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya atau menyelesaikan masalah pribadi, tetapi untuk membersihkan klan dari penghianat-penghianat yang masih bersembunyi di antara mereka. --- Langit mulai gelap saat Zhen kembali memasuki wilayah klan Ling. Pemandangan yang dilihatnya tidak banyak berubah, tetapi rasanya ada sesuatu yang berbeda. Keheningan yang aneh meliputi area itu, seolah-olah klan ini sedang menunggu sesuatu yang buruk terjadi. Zhen mengabaikan perasaan tersebut dan terus melangkah m
Zhen memandang artefak yang diberikan kepadanya, sebuah benda bercahaya yang sepertinya terbuat dari bahan yang tidak dikenal. Peningkatan kekuatan yang diberikan oleh artefak itu jelas terasa, namun Zhen tahu bahwa potensi sejati artefak ini hanya bisa terungkap jika dia memurnikannya terlebih dahulu. Artefak seperti ini, menurut cerita-cerita yang dia dengar, hanya bisa berfungsi sepenuhnya setelah diproses dengan teknik alkimia yang cermat dan mendalam. Dengan hati-hati, Zhen mengeluarkan beberapa bahan alkimia dari dalam tasnya. Bahan-bahan ini sudah dia kumpulkan selama perjalanan, namun dia belum sempat menggunakannya dengan maksimal. Kini, dia tahu bahwa ini adalah saat yang tepat. Mengambil posisi duduk yang tenang di dalam kamarnya, Zhen memulai proses pemurnian artefak itu. Tangannya bergerak lincah, meracik bahan-bahan dengan ketelitian yang luar biasa. Campuran unsur-unsur yang dia pilih adalah yang paling cocok untuk meningkatkan kualitas artefak tersebut. Di sekeliling
Zhen berdiri tegak di tengah cahaya yang menyilaukan, tubuhnya semakin lelah setelah ujian sebelumnya. Namun, ada satu hal yang jelas di benaknya: dia tidak bisa mundur sekarang. Perjalanan ini tidak hanya tentang dirinya, tapi tentang membuktikan kepada dirinya sendiri dan semua orang yang meragukannya. Cahaya itu semakin terang, menyorot sekelilingnya dengan intensitas yang tidak bisa dia hindari. Seperti kilat yang menyambar, cahaya itu menembus tubuhnya, menimbulkan rasa perih yang luar biasa, tapi Zhen menahan rasa sakit itu dengan segenap kekuatannya. Setiap detik rasanya semakin berat, seolah dunia di sekitarnya melawan dirinya. "Tantangan terakhir dimulai," suara pria itu kembali terdengar, kali ini lebih dalam dan penuh penekanan. "Ini bukan hanya ujian tubuhmu, tapi juga tentang keputusan yang akan kau ambil. Kekuatan sejati berasal dari pilihan-pilihan yang kau buat. Apakah kau siap menghadapi konsekuensinya?" Zhen menelan ludah. Apa yang dimaksud dengan pilihan? Apaka
Pria itu tersenyum tipis, seolah tahu bahwa Zhen sudah siap untuk tantangan yang lebih berat. "Baiklah, jika itu yang kau inginkan," katanya, suaranya dalam dan penuh misteri. "Tapi ingat, ini bukan sekedar pertempuran fisik. Ujian ini akan menguji sejauh mana kemampuanmu dalam mengendalikan kekuatan, keteguhan hatimu, dan kecerdasanmu dalam menghadapi rintangan."Zhen mencoba berdiri, tubuhnya masih terasa kaku dan nyeri akibat pertempuran sebelumnya. Namun, tekadnya menguat, ia berusaha untuk tidak menunjukkan kelemahannya. "Aku siap."Pria itu mengangkat tangannya, dan seketika udara di sekitar mereka berubah. Kegelapan mulai menyelimuti ruangan, dan dari dalam bayangan, muncul berbagai bentuk energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Zhen merasakan sepertinya seluruh ruangan mulai bergetar, energi-energi itu berputar dan saling bertabrakan."Tantangan pertama," suara pria itu terdengar lebih dalam, "adalah mengendalikan energi yang ada di sini. Jika kau gagal, energi ini akan m
Zhen memfokuskan seluruh perhatiannya pada dua penjaga yang menghalangi jalannya. Hatinya berdebar kencang, tetapi ia tahu ia tak bisa mundur. Begitu banyak yang dipertaruhkan—bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh perjalanan hidupnya, kekuatan yang ingin ia kuasai, dan rahasia yang tersembunyi di dalam artefak tersebut.Kedua penjaga itu bergerak lebih cepat, gerakan mereka seolah tak terlihat, hanya bisa dirasakan lewat getaran udara yang mengikuti setiap serangan. Zhen bergegas menangkis serangan pertama mereka, sebuah gelombang energi yang dipenuhi dengan energi gelap. Ia memanggil angin untuk menghalau gelombang itu, namun ia merasakan bahwa kekuatan lawannya lebih besar dari yang ia duga. Tubuhnya terhuyung mundur beberapa langkah, kesulitan menahan kekuatan tersebut."Jangan terlalu lama bertahan!" pikir Zhen. Ia tahu jika terus bertahan seperti ini, energi tubuhnya akan terkuras habis.Dengan keputusan yang cepat, Zhen mengalihkan strategi. Ia mulai mengendalikan elem