Share

Intrik dan Bayangan

Penulis: OhmyTwizz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 10:51:09

Zhen berdiri di tepi tebing, memandang cakrawala yang diterangi sinar matahari. Dalam dirinya, energi baru terus berputar, mengalir dengan stabil. Aku sudah melangkah sejauh ini, tapi jalan ke depan masih panjang. Dia mengepalkan tangan, matanya menyiratkan tekad yang tidak tergoyahkan.

Namun, jauh di dalam bayang-bayang klan, seseorang memperhatikannya dengan mata penuh kebencian. Ling Kai, yang terluka parah setelah pertarungan, kini berbaring di ruang pemulihan, namun pikirannya terus dipenuhi rencana balas dendam.

---

Di ruang pelatihan klan, Ying sedang melatih teknik alkeminya. Gadis itu selalu menjadi pendukung Zhen, meskipun kadang ia ragu apakah sahabatnya mampu menanggung semua beban ini. Dengan tangan terampil, dia mencampur bahan-bahan alkimia, mengeluarkan uap kehijauan yang perlahan berubah menjadi cairan pekat.

Wushhh!

Kekuatan Ying meningkat pesat, namun pikirannya terganggu. “Zhen terlalu keras pada dirinya sendiri,” gumamnya. “Kalau dia terus seperti ini, dia bisa saja hancur sebelum mencapai tujuannya.”

Xian, yang berdiri di dekatnya sambil memperhatikan, tersenyum kecil. “Kau tahu Zhen, dia tidak akan berhenti sampai dia menjadi yang terkuat.”

“Dan itulah yang membuatku khawatir,” balas Ying sambil melirik Xian. “Semakin tinggi dia naik, semakin banyak yang ingin menjatuhkannya.”

Xian menghela napas. “Itu sudah jelas. Bahkan di klan sendiri, banyak yang tidak suka dia unggul. Ling Kai hanya permulaan.”

---

Di sisi lain, di ruang pertemuan klan, Ling Wei, salah satu tetua yang dikenal licik dan ambisius, sedang berbicara dengan beberapa murid senior. “Zhen sudah terlalu jauh. Jika dia terus dibiarkan, dia akan menggeser keseimbangan kekuatan di klan ini.”

Salah satu murid senior mengangguk. “Dia terlalu berbakat. Bahkan para tetua mulai meliriknya sebagai penerus.”

Ling Wei tersenyum dingin. “Dan itu tidak boleh terjadi. Kita harus memastikan dia tidak mencapai potensi penuhnya.”

---

Sementara itu, di kamar kecilnya, Zhen duduk bersila. Dia menenangkan dirinya setelah lonjakan energi besar yang baru saja dia alami. Dalam pikirannya, suara ibunya, Ling Lian, terdengar jelas. “Zhen, jangan pernah menyerah, tidak peduli seberapa berat jalannya.”

Dia mengingat sosok ibunya, yang selalu menjadi pendukung terbesarnya sebelum meninggal karena persekongkolan di dalam klan. Aku tidak akan membiarkan kejadian itu terulang lagi. Aku akan melindungi mereka yang aku sayangi, apapun yang terjadi.

---

Di luar kamar, Ying dan Xian berdiri berbincang.

“Zhen terlalu diam hari ini,” kata Ying.

“Dia sedang merenung. Lonjakan kultivasi besar seperti itu tidak mudah diterima,” jawab Xian sambil menyilangkan tangan di dadanya.

“Kita harus selalu ada di sisinya, Xian,” ujar Ying dengan serius. “Dia membutuhkan kita, meskipun dia tidak pernah mengatakannya.”

“Tentu saja,” jawab Xian sambil tersenyum kecil. “Aku hanya berharap dia tahu bahwa dia tidak sendirian.”

---

Di sisi lain klan, Ling Kai yang kini sudah pulih sebagian, berdiri di depan seorang pria misterius dengan wajah tertutup kain hitam. “Aku membutuhkan kekuatan untuk mengalahkan Ling Zhen. Apa kau bisa membantuku?”

Pria itu tertawa kecil, suaranya berat dan dingin. “Kekuatan selalu ada harga yang harus dibayar, Ling Kai. Apakah kau siap untuk membayar harga itu?”

“Apapun itu,” jawab Ling Kai dengan mata penuh dendam.

Pria itu tersenyum, mengeluarkan botol kecil berisi cairan merah pekat. “Minumlah ini, dan kau akan mendapatkan kekuatan yang kau inginkan. Tapi ingat, setelah kau melawan Ling Zhen, kau akan menjadi milikku.”

Tanpa ragu, Ling Kai meraih botol itu. Dalam pikirannya, hanya ada satu tujuan: Menghancurkan Zhen.

****

Di malam harinya, Zhen kembali ke kamarnya setelah berlatih sepanjang hari. Ying dan Xian menunggu di luar pintu.

“Kau tidak harus melakukan semuanya sendiri, kau tahu,” ujar Ying saat Zhen membuka pintu.

“Aku tahu,” jawab Zhen dengan senyum tipis. “Tapi aku tidak punya pilihan. Jika aku tidak kuat, maka aku tidak bisa melindungi kalian.”

“Bodoh,” kata Ying sambil melipat tangan. “Kami ada di sini untuk melindungimu juga. Kau tidak sendirian, Zhen.”

Xian mengangguk. “Kita ini tim, ingat? Kita akan menghadapi semuanya bersama-sama.”

Zhen terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. “Baiklah. Aku akan mengandalkan kalian.”

Malam itu, untuk pertama kalinya, Zhen merasa sedikit lebih ringan. Namun, jauh di dalam dirinya, dia tahu bahwa konflik di dalam klan hanya akan semakin memburuk.

Ini baru permulaan.

Bab terkait

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   konspirasi

    Langit pagi di kediaman klan Ling tampak cerah, tapi suasana di dalam dinding-dindingnya semakin suram. Zhen, Ying, dan Xian duduk di halaman belakang, menikmati sarapan sederhana. Namun, keheningan mereka segera dipecahkan oleh suara langkah-langkah cepat yang datang dari arah aula utama.“Zhen!” seorang murid klan yang lebih muda berlari ke arahnya. Wajahnya penuh kepanikan.“Ada apa?” tanya Zhen, meletakkan cangkir tehnya.“Murid senior Ling Kai menantangmu untuk duel di arena klan. Katanya, jika kau menolak, itu artinya kau mengakui kekalahan dan tidak pantas menjadi murid terkuat generasi ini.”Ying mendengus. “Ling Kai lagi? Dia belum puas setelah kalah kemarin?”Xian menggeleng. “Tentu saja tidak. Ini sudah jelas bukan hanya tentang dia. Ada pihak yang mendorongnya untuk terus menekan Zhen.”Zhen berdiri, matanya dingin. “Baiklah. Kalau dia ingin duel, aku akan datang.”---Di arena utama, kerumunan murid sudah berkumpul. Ling Kai berdiri di tengah arena, tubuhnya tampak lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Rahasi di Balik Energi Gelap

    Setelah duel, Zhen kembali ke halaman belakang bersama Ying dan Xian. Namun, pikirannya tetap tidak tenang. Energi gelap yang digunakan Ling Kai tidak bisa diabaikan begitu saja.“Energi itu… aku pernah mendengar sesuatu tentangnya,” gumam Xian sambil menyandarkan tubuh ke kursi.Ying menoleh dengan penasaran. “Dengar dari mana?”Xian menghela napas panjang. “Dari Perpustakaan Kuno klan. Ada catatan tentang energi terlarang yang disebut Energi Kegelapan Abyssal. Konon, energi itu bisa meningkatkan kekuatan pengguna secara drastis, tapi dengan risiko merusak tubuh dan jiwa.”Zhen mengerutkan alis. “Jadi kau pikir Ling Kai telah menggunakan Energi Abyssal itu?”Xian mengangguk. “Itu sangat mungkin. Tapi masalahnya, sumber energi itu tidak mudah didapat. Ada seseorang di balik ini yang memberikannya pada Ling Kai.”“Ling Wei,” gumam Zhen dingin. “Dia pasti tahu sesuatu.”“Tetapi, Energi Abyssal punya hubungan dengan alkimia,” lanjut Xian, suaranya lebih rendah. “Salah satu bahan utamanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Tangga Alkemis

    Ling Zhen duduk bersila di depan altar, lingkaran formasi masih bersinar samar di bawahnya. Dia merasakan energi mengalir ke tubuhnya, memperkuat kendali atas elemen-elemen yang ia kuasai. Namun, sebuah suara dari dalam altar tiba-tiba bergema, menghentikan konsentrasinya.“Ling Zhen, untuk memahami rahasia alkimia sejati, kau harus menguasai jalur alkemis. Ada sembilan tingkatan yang harus kau lalui, dan setiap tingkatan memiliki empat tahap pendalaman. Setiap langkah adalah ujian atas jiwa, kekuatan, dan pengetahuanmu.”Zhen membuka matanya. “Jelaskan, apa tingkatan-tingkatan itu?”Suara itu melanjutkan, suaranya seperti berbisik langsung ke dalam pikirannya.---Tingkatan Alkimia:1. Tingkatan Pemula:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Fokus pada penguasaan dasar pembuatan pil, seperti campuran herbal sederhana dan formasi dasar elemen.2. Tingkatan Pengrajin:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Alkemis belajar memurnikan energi elemen dan membuat pil tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Rahasia di Balik Asap

    Ling Zhen berdiri di altar klan, aliran energi angin mengalir lembut di sekitarnya. Kemenangan atas Ling Kai kemarin tidak memberinya rasa lega. Sebaliknya, ada firasat aneh yang terus menghantuinya. Energi gelap yang digunakan Ling Kai jelas bukan sesuatu yang biasa. Di depan altar itu, Ying dan Xian berdiri berjaga. “Zhen, kamu yakin tidak istirahat dulu? Habis duel kemarin, kamu belum tidur nyenyak,” tanya Ying, tangannya memegang sebilah pedang kayu yang ia gunakan untuk latihan. Zhen hanya menggeleng. “Aku tidak bisa. Aku harus ngerti apa yang sebenarnya terjadi sama energi Ling Kai kemarin. Kalau tidak, kita semua dalam bahaya.” Xian, yang sejak tadi diam, akhirnya bicara. “Kamu mau mulai dari mana? Kita bahkan tidak tahu asal energi itu.” Zhen berjalan ke rak kayu di sudut ruangan, mengeluarkan sebuah kitab tua. “Aku punya ide. Mungkin ini semua berhubungan sama sejarah klan kita. Dan mungkin… rahasia itu tersembunyi di jalur alkimia.” --- Ketiganya memasuki ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Jalan Terjal Menuju Pencerahan

    Malam sudah jatuh di kediaman Klan Ling. Zhen duduk di depan meja batu di ruangannya, kitab alkimia terbuka di hadapannya. Pil hijau kecil yang ia buat siang tadi masih bersinar lembut di dalam wadah kaca. Namun, meskipun berhasil menyelesaikan ujian pertama, Zhen tahu bahwa perjalanan ini baru dimulai. Ying mengetuk pintu dan masuk tanpa menunggu jawaban. “Zhen, kamu tidak lelah? Sejak tadi kamu di terus berasa disini. Apa kamu pikir tingkatan berikutnya akan sama gampangnya seperti yang pertama?” Zhen menatap sahabatnya dengan senyum tipis. “Gampang? Aku hampir gagal tadi. Kalau saja serbuk kristal itu tidak aku pakai dalam jumlah yang tepat, pilnya akan meledak. Dan kamu tahu kan, tingkat Pemula itu hanya awal.” Ying mendudukkan dirinya di kursi dekat Zhen. “Aku mengerti. Tapi masalahnya bukan cuma alkimia. Energi gelap yang muncul dari Ling Kai itu tidak akan menunggu kamu jadi alkemis tingkat atas.” Xian muncul di pintu dengan ekspresi serius. “kalian berdua bener. Kita ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Jalan Dua Arah

    Fajar menyingsing di kediaman Klan Ling. Suasana tenang pagi itu terasa seperti jeda sebelum badai. Ling Zhen duduk bersila di tengah halaman belakangnya. Udara di sekelilingnya dipenuhi dengan energi angin yang bergerak lembut, mengikuti ritme napasnya.Dia tidak hanya fokus pada alkimia. Perjalanannya sebagai kultivator juga tak kalah penting. Jika ia ingin melindungi dirinya sendiri dan mengungkap misteri energi gelap yang menyelimuti klannya, kekuatan kultivasinya harus meningkat.---Ling Zhen saat ini berada pada tingkat Pengendali Awal, tingkat kedua dari jalan kultivasi, yang memiliki sembilan sub-tingkatan: Dasar, Stabil, Kuat, dan terakhir Puncak. Untuk melewati tingkat ini dan mencapai Pengendali Menengah, ia harus menyempurnakan kendalinya atas elemen angin.Namun, seperti halnya alkimia, perjalanan ini tidak mudah. Energi angin yang menjadi kekuatannya memiliki sifat liar. Mengendalikannya membutuhkan keseimbangan dan ketenangan yang sulit dicapai.---Sementara itu, suas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Kekuatan yang Terkubur

    Arena Klan Ling bergemuruh dengan suara teriakan para murid yang menonton pertarungan sengit antara Zhen dan Ling Kai. Angin berputar dengan liar di sekitar Zhen, sementara energi gelap dari Ling Kai terus merusak medan pertarungan. Suasana semakin tegang, dan meskipun Zhen tampak tenang, di dalam hatinya ada kekhawatiran. --- Ling Kai memamerkan kekuatan barunya, setiap serangannya terasa lebih berat dan mematikan. Angin yang biasanya menjadi senjatanya kini tercampur dengan energi gelap yang merusak alam di sekitarnya. Setiap pukulan menghasilkan dentuman keras, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan tanah di bawahnya. Zhen terhuyung mundur setelah salah satu serangan besar mengenai perisai anginnya, namun ia segera memulihkan keseimbangan. Matanya tetap fokus pada musuhnya, meskipun napasnya mulai terasa lebih berat. "kau pikir dengan kekuatan itu kay bisa mengalahkanku?" Zhen berkata dengan suara rendah, namun tegas. Ling Kai tertawa sinis, wajahnya dipenuhi denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Perjalanan Tak Terduga

    Setelah pertarungan sengit di arena klan, Zhen merasa ada sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap yang tersembunyi di balik kejadian tersebut. Ling Kai bukan hanya sekadar murid yang terobsesi untuk mengalahkan dirinya, tetapi ada tangan-tangan yang lebih besar yang menggerakkan segala sesuatu dari balik layar.Namun, sebelum dia bisa menggali lebih dalam tentang misteri tersebut, Zhen tahu bahwa dirinya harus meninggalkan klan Ling untuk sementara. Dunia luar, yang jauh lebih luas daripada apa yang pernah ia bayangkan, menyimpan banyak rahasia yang harus diungkap. Dan mungkin, di luar sana, ia bisa menemukan petunjuk yang mengarah pada kebenaran.---Zhen berdiri di depan gerbang utama klan Ling. Langit pagi yang cerah tampak berbeda dari sebelumnya—seolah menandakan awal perjalanan baru dalam hidupnya. Di belakangnya, Ying dan Xian berdiri dengan cemas."Kau benar-benar akan pergi?" tanya Ying, suaranya dipenuhi kekhawatiran.Zhen menoleh, memberikan senyum tipis. "Aku tidak punya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Bai Xuan

    Malam telah menyelimuti langit ketika Zhen dan Mo Weng berkemah di tepi sungai kecil, beberapa kilometer dari reruntuhan. Api unggun berkobar pelan, memancarkan cahaya oranye yang menari-nari di wajah mereka. Suasana tampak tenang, tetapi Zhen tidak bisa menghilangkan rasa waspada di hatinya.> Mo Weng: "Kau belum tidur juga?"Zhen menatap api unggun dengan mata serius.> Zhen: "Ada sesuatu yang mengawasi kita sejak kita meninggalkan reruntuhan. Aku bisa merasakannya."Mo Weng mengangkat alis, lalu menghela napas.> Mo Weng: "Aku juga merasakannya, tapi entah itu sekadar rasa curiga atau memang ada yang mengikuti kita. Kalau benar begitu, siapa pun mereka pasti memiliki alasan sendiri."Zhen mengepalkan tangannya.> Zhen: "Jika mereka ingin sesuatu dariku, cepat atau lambat mereka akan muncul sendiri. Yang lebih penting, kita harus sampai di Sekte Api Hitam secepat mungkin."Mo Weng tertawa kecil dan menepuk pundaknya.> Mo Weng: "Haha! Aku suka semangatmu, tapi jangan terlalu tegang.

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Rahasia Api Roh Bumi dan Pil Legendaris

    Zhen berdiri di depan patung batu yang kini tak lagi bergerak. Cahaya biru pucat dari simbol kuno di dadanya perlahan meredup, tetapi energi aneh masih terasa di udara.> Zhen (dalam hati): "Apa maksud suara itu? Penerus sejati Api Roh Bumi? Aku bahkan belum memahami sepenuhnya apa kekuatan ini…"Di saat yang sama, Mo Weng menghela napas lega dan menepuk bahunya.> Mo Weng: "Setidaknya kita masih hidup. Tapi aku yakin ini belum selesai. Biasanya, setelah melewati ujian seperti ini, ada sesuatu yang tertinggal."Zhen mengangguk, lalu berjalan mendekati patung itu. Saat dia menyentuh simbol di dadanya, patung itu tiba-tiba retak dan meledak menjadi pecahan kecil. Dari dalamnya, sebuah gulungan kuno melayang keluar, bersinar dengan cahaya merah keemasan.> Murid Paviliun Api Surgawi: "Itu… itu gulungan teknik alkimia!"Zhen meraihnya dan membuka gulungan tersebut. Di dalamnya terdapat tulisan kuno dengan gambar-gambar formasi rumit. Mo Weng meliriknya dan matanya membelalak.> Mo Weng: "

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Ancaman Sekte Roh Gelap dan Perburuan Api Roh

    Ling Zhen berdiri dengan tenang di aula utama Paviliun Api Surgawi. Cahaya lentera giok berkelap-kelip, mencerminkan ekspresi tajamnya. Di hadapannya, seorang pria berjubah hitam dengan simbol tengkorak merah di dadanya menatapnya dengan dingin.> Utusan Sekte Roh Gelap: "Ling Zhen, aku akan langsung ke intinya. Kembalikan Api Roh Bumi itu. Itu bukan milikmu."Mo Weng menyeringai dan melangkah maju.> Mo Weng: "Hah? Sejak kapan Api Roh Bumi menjadi milik kalian? Ini diberikan langsung oleh Penguasa Langit Ketiga."> Utusan: "Itu karena Penguasa Langit Ketiga tidak tahu bahwa Api Roh Bumi seharusnya menjadi bagian dari ritual kebangkitan Tuan Sekte kami."Ruangan menjadi sunyi. Para murid Paviliun Api Surgawi mulai berbisik.Zhen tetap diam sejenak, lalu berkata dengan tenang:> Zhen: "Jika Penguasa Langit Ketiga sendiri yang memberikannya padaku, maka itu adalah keputusannya. Sekte Roh Gelap tidak punya hak menuntutnya kembali."Tatapan utusan itu semakin dingin.> Utusan: "Kau tidak

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Penguasa Langit Ketiga

    Ling Zhen menatap pria berjubah hitam di hadapannya.> Zhen: "Penguasa Langit Ketiga ingin menemuiku?"Pria itu mengangguk.> Pria Jubah Hitam: "Benar. Dia telah mendengar tentang keahlianmu dalam alkimia dan ingin berbicara langsung denganmu. Undangan ini bukan sesuatu yang bisa ditolak dengan mudah."Mo Weng mengerutkan alisnya, tampak tidak senang.> Mo Weng: "Penguasa Langit Ketiga? Hmph, aku tidak suka cara mereka mencampuri urusan orang lain. Zhen, kau harus berhati-hati. Orang-orang di Istana Surgawi bukanlah orang biasa."Tetua Paviliun Api Surgawi juga tampak terkejut.> Tetua Paviliun: "Undangan dari Istana Surgawi sangat langka. Biasanya, hanya para alkemis atau kultivator berbakat yang mendapat perhatian mereka. Tapi ini… terlalu cepat."Zhen tidak segera menjawab. Ia tahu bahwa setelah kemenangannya dalam duel alkimia, banyak mata akan tertuju padanya. Tapi ia tidak menyangka bahwa perhatian itu akan datang secepat ini.> Zhen (dalam hati): "Apakah ini sebuah kesempatan…

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Duel Alkemis

    Tiga hari berlalu dengan cepat. Dalam waktu yang singkat itu, Ling Zhen tidak hanya berlatih menyuling pil dengan Mo Weng, tetapi juga memperdalam pemahamannya tentang interaksi elemen dalam alkimia. Ia menyadari bahwa banyak alkemis hanya mengandalkan teori dan formula, sementara dirinya bisa langsung merasakan hubungan antara elemen dan energi dunia.Di hari yang ditentukan, Zhen dan Mo Weng tiba di Paviliun Api Surgawi, sebuah tempat suci bagi para alkemis di Langit Ketiga. Bangunan itu menjulang tinggi dengan atap merah menyala dan simbol api berlapis emas yang bersinar terang. Begitu mereka memasuki aula utama, suasana penuh dengan suara bisikan dan tatapan tajam dari para alkemis yang berkumpul untuk menyaksikan duel ini.Di tengah aula, Tian Feng sudah berdiri dengan tenang. Di belakangnya, Yan Huo dan beberapa tetua Sekte Seribu Api duduk di kursi kehormatan, memperhatikan dengan mata penuh evaluasi.> Tian Feng: "Kau datang tepat waktu. Aku sudah menunggu."Zhen melangkah maj

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Kedatangan Sekte Alkemis Langit Ketiga

    Ling Zhen menatap sosok-sosok berjubah yang muncul dari balik pepohonan. Mereka mengenakan jubah berwarna merah tua dengan bordiran api emas, simbol sekte alkimia yang belum pernah ia lihat sebelumnya.Mo Weng menghela napas, wajahnya berubah serius.> Mo Weng: "Aku seharusnya tahu mereka akan datang. Mereka pasti merasakan energi dari Pil Harmoni Langit yang kau ciptakan."Salah satu pria berjubah merah maju. Dia adalah seorang lelaki tua dengan janggut putih panjang dan mata tajam yang penuh evaluasi.> Pria Tua: "Namaku Yan Huo, tetua dari Sekte Seribu Api. Kami telah mengawasi perkembangan alkimia di Langit Ketiga selama bertahun-tahun, dan baru kali ini kami menemukan seseorang yang bisa menyuling Pil Harmoni Langit dengan kesempurnaan seperti itu."Ling Zhen tetap tenang, meskipun ada sedikit kewaspadaan dalam dirinya.> Yan Huo: "Anak muda, darimana kau belajar teknik alkimia ini?"Mo Weng melangkah ke depan sebelum Zhen sempat menjawab.> Mo Weng: "Yan Huo, aku yang membimbing

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Rahasia Alkimia

    Setelah menerima kekuatan dari Inti Kehidupan, Ling Zhen merasakan harmoni yang lebih dalam dengan elemen-elemen di sekitarnya. Namun, dia juga tahu bahwa ujian Langit Ketiga belum selesai.Saat dia meninggalkan altar, hutan emas itu perlahan berubah. Pohon-pohon bergetar, dan udara mulai dipenuhi aroma herbal yang kuat. Zhen menyadari bahwa ini bukan hutan biasa—ini adalah Hutan Roh Alkimia, tempat langka yang hanya muncul bagi mereka yang layak.> Zhen (dalam hati): “Ini… tempat di mana energi alami berkumpul dengan sempurna. Jika aku bisa memahami esensinya, penyulingan pilku bisa mencapai tingkat baru!”Sebelum dia bisa melangkah lebih jauh, suara berat terdengar dari kejauhan.> ???: “Anak muda, sepertinya kau tertarik dengan alkimia.”Dari balik kabut, seorang pria tua dengan jubah hijau muncul. Dia membawa tongkat kayu dengan simbol alkimia yang bersinar samar.> Zhen: “Siapa kau?”> Pria Tua: “Aku? Aku adalah Penguasa Alkimia Langit Ketiga, Mo Weng. Tempat ini adalah domainku,

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Sekete Pedang Langit

    Malam setelah ujian alkemis, Ling Zhen duduk bersila di dalam kamarnya di Paviliun Pil Langit. Pil Es Langit yang baru ia buat melayang di telapak tangannya, memancarkan aura dingin yang stabil.> Zhen (dalam hati): Penyulingan pil bukan sekadar tentang bahan dan api, tapi juga tentang memahami keseimbangan antara elemen dan energi kehidupan.*Saat ia mulai menyerap energi dari pil itu, tubuhnya merespons dengan cepat. Meridiannya terbuka lebih lebar, dan pemahamannya tentang elemen es semakin dalam. Namun, di tengah meditasinya, ia merasakan sesuatu yang tidak beres.Suara angin berdesir, dan bayangan samar bergerak di luar jendela.Zhen langsung membuka matanya. Dengan satu gerakan cepat, ia melompat ke luar jendela, langsung menghadang sosok berpakaian hitam yang sedang berusaha kabur.> Zhen: "Siapa kau?"Orang itu tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia melepaskan serangan tajam dengan belati hitam yang memancarkan aura racun.Zhen menghindari serangan itu dan membalas dengan puku

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Ujian Alkemis di Paviliun Pil Langit

    Setelah kejadian di Jurang Es Gelap, Ling Zhen tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di Langit Ketiga. Namun, sebelum dia bisa menyelidikinya lebih jauh, ada satu hal lain yang harus dia lakukan—menaikkan tingkatannya sebagai seorang alkemis.Paviliun Pil Langit adalah pusat utama para alkemis di Langit Ketiga. Hanya mereka yang diakui sebagai alkemis sejati yang bisa menyuling pil tingkat tinggi dan mendapatkan sumber daya langka.> Fei Yun: "Kau yakin ingin mengikuti ujian ini sekarang, Zhen? Kau baru saja mengalami pertempuran berat dengan Mo Bai."> Zhen: "Justru karena itu. Aku perlu meningkatkan kemampuanku, bukan hanya dalam pertempuran, tapi juga dalam menyuling pil."Yan Xue mengangguk setuju.> Yan Xue: "Selain itu, memiliki status alkemis akan membantumu mendapatkan pengaruh lebih besar di Langit Ketiga."Saat mereka tiba di Paviliun Pil Langit, puluhan alkemis muda sudah berkumpul di depan aula utama. Beberapa di antaranya mengen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status