Langit pagi di kediaman klan Ling tampak cerah, tapi suasana di dalam dinding-dindingnya semakin suram. Zhen, Ying, dan Xian duduk di halaman belakang, menikmati sarapan sederhana. Namun, keheningan mereka segera dipecahkan oleh suara langkah-langkah cepat yang datang dari arah aula utama.
“Zhen!” seorang murid klan yang lebih muda berlari ke arahnya. Wajahnya penuh kepanikan. “Ada apa?” tanya Zhen, meletakkan cangkir tehnya. “Murid senior Ling Kai menantangmu untuk duel di arena klan. Katanya, jika kau menolak, itu artinya kau mengakui kekalahan dan tidak pantas menjadi murid terkuat generasi ini.” Ying mendengus. “Ling Kai lagi? Dia belum puas setelah kalah kemarin?” Xian menggeleng. “Tentu saja tidak. Ini sudah jelas bukan hanya tentang dia. Ada pihak yang mendorongnya untuk terus menekan Zhen.” Zhen berdiri, matanya dingin. “Baiklah. Kalau dia ingin duel, aku akan datang.” --- Di arena utama, kerumunan murid sudah berkumpul. Ling Kai berdiri di tengah arena, tubuhnya tampak lebih besar dari sebelumnya, seolah ada energi asing yang mengalir di dalamnya. “Ling Zhen! Aku sudah menunggumu,” seru Ling Kai dengan suara keras. “Kali ini, aku tidak akan kalah!” Zhen berjalan ke tengah arena, diiringi oleh Ying dan Xian. Tatapan semua orang tertuju pada mereka. “Kenapa kau begitu gigih, Ling Kai?” tanya Zhen dengan suara tenang. “Aku tidak punya urusan denganmu.” Ling Kai menyeringai. “Gigih? Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku lebih pantas dari dirimu! Kau hanyalah bocah yang terlalu dimanjakan oleh keberuntungan.” “Dan itu membuatmu iri?” tanya Zhen dingin. Wajah Ling Kai memerah. “Berhenti bicara! Ayo bertarung!” Zhen menghela napas. “Baiklah. Kalau ini yang kau inginkan.” --- Ketika pertarungan dimulai, Ling Kai langsung menyerang dengan kekuatan besar. Serangan angin yang biasanya menjadi ciri khasnya kini bercampur dengan energi gelap yang tampak asing. Wushhh! Zhen menghindar dengan mudah, tetapi dia segera menyadari ada sesuatu yang salah. Energi Ling Kai terasa tidak alami, bahkan berbahaya. “Dari mana kau mendapatkan kekuatan ini?” tanya Zhen sambil tetap waspada. “Tidak perlu tahu!” Ling Kai meluncurkan serangan angin yang lebih kuat, memecahkan batu di sekitarnya. Wushhh! Zhen melompat ke belakang, matanya mengamati dengan tajam. “Kau bermain dengan sesuatu yang bukan milikmu, Ling Kai. Itu berbahaya.” Ling Kai tertawa. “Berbahaya? Itu hanya omong kosong! Aku sekarang lebih kuat dari sebelumnya!” --- Di pinggir arena, Ying mengerutkan kening. “Xian, kau melihat itu? Energi Ling Kai... seperti dicemari.” Xian mengangguk. “Ini bukan energi murni. Ada sesuatu yang tidak beres.” “Bagaimana kalau Zhen tidak bisa menang kali ini?” tanya Ying, suaranya penuh kekhawatiran. “Dia akan menang,” jawab Xian dengan yakin. “Tapi ini mungkin tidak akan mudah.” --- Zhen akhirnya berhenti menghindar. Dia mengangkat tangan, membentuk pusaran angin yang mengelilingi dirinya. Angin itu tampak lebih cerah, lebih bersih, dan lebih kuat dibandingkan dengan energi gelap milik Ling Kai. “Kalau begitu, aku akan mengakhirinya sekarang,” kata Zhen. Wushhh! Pusaran angin yang diciptakan Zhen melesat ke arah Ling Kai dengan kecepatan tinggi, tetapi Ling Kai memblokirnya dengan mudah. “Kau pikir itu cukup?” Ling Kai tertawa. “Kekuatanmu tidak ada artinya dibandingkan denganku sekarang!” Tiba-tiba, Ling Kai mengerahkan energi gelapnya ke dalam serangan angin besar yang melesat ke arah Zhen. BOOOMM! Serangan itu menghantam keras, menyebabkan debu dan batu beterbangan. Banyak murid di sekitar arena terkejut dan mundur. Namun, saat debu menghilang, Zhen masih berdiri di tempatnya, tidak terluka sama sekali. Dia menatap Ling Kai dengan tatapan dingin. “Sudah cukup,” kata Zhen. “Kekuatan yang kau gunakan itu tidak benar. Dan aku akan mengakhirinya.” Zhen mengangkat tangannya, menciptakan pusaran angin yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kali ini, energinya bercampur dengan kekuatan petir, elemen lain yang menjadi salah satu dari tujuh elemen yang ia kuasai. Wushhh! Angin dan petir bersatu, menciptakan serangan dahsyat yang melesat ke arah Ling Kai. BOOOMM! Ling Kai terlempar keras ke belakang, tubuhnya menghantam dinding arena. Energi gelap yang ada di dalam dirinya menghilang, meninggalkan tubuhnya lemah dan terluka. --- Setelah pertarungan, Ling Wei, salah satu tetua yang mendukung Ling Kai, tampak marah di sudut arena. Dia tahu bahwa rencananya gagal, tetapi dia belum menyerah. “Ini belum selesai,” bisiknya pada dirinya sendiri. “Zhen akan jatuh, cepat atau lambat.” --- Di sisi lain, Ying dan Xian berlari mendekati Zhen. “Kau baik-baik saja?” tanya Ying dengan cemas. Zhen mengangguk. “Aku baik-baik saja. Tapi Ling Kai... dia telah menggunakan sesuatu yang tidak seharusnya. Kita harus mencari tahu siapa yang memberinya kekuatan itu.” “Setuju,” kata Xian. “Ini bukan hanya masalah Ling Kai. Ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini.” Zhen mengangguk. “Kita akan mencari tahu. Tapi untuk saat ini, aku butuh waktu untuk memulihkan diri.”Setelah duel, Zhen kembali ke halaman belakang bersama Ying dan Xian. Namun, pikirannya tetap tidak tenang. Energi gelap yang digunakan Ling Kai tidak bisa diabaikan begitu saja.“Energi itu… aku pernah mendengar sesuatu tentangnya,” gumam Xian sambil menyandarkan tubuh ke kursi.Ying menoleh dengan penasaran. “Dengar dari mana?”Xian menghela napas panjang. “Dari Perpustakaan Kuno klan. Ada catatan tentang energi terlarang yang disebut Energi Kegelapan Abyssal. Konon, energi itu bisa meningkatkan kekuatan pengguna secara drastis, tapi dengan risiko merusak tubuh dan jiwa.”Zhen mengerutkan alis. “Jadi kau pikir Ling Kai telah menggunakan Energi Abyssal itu?”Xian mengangguk. “Itu sangat mungkin. Tapi masalahnya, sumber energi itu tidak mudah didapat. Ada seseorang di balik ini yang memberikannya pada Ling Kai.”“Ling Wei,” gumam Zhen dingin. “Dia pasti tahu sesuatu.”“Tetapi, Energi Abyssal punya hubungan dengan alkimia,” lanjut Xian, suaranya lebih rendah. “Salah satu bahan utamanya
Ling Zhen duduk bersila di depan altar, lingkaran formasi masih bersinar samar di bawahnya. Dia merasakan energi mengalir ke tubuhnya, memperkuat kendali atas elemen-elemen yang ia kuasai. Namun, sebuah suara dari dalam altar tiba-tiba bergema, menghentikan konsentrasinya.“Ling Zhen, untuk memahami rahasia alkimia sejati, kau harus menguasai jalur alkemis. Ada sembilan tingkatan yang harus kau lalui, dan setiap tingkatan memiliki empat tahap pendalaman. Setiap langkah adalah ujian atas jiwa, kekuatan, dan pengetahuanmu.”Zhen membuka matanya. “Jelaskan, apa tingkatan-tingkatan itu?”Suara itu melanjutkan, suaranya seperti berbisik langsung ke dalam pikirannya.---Tingkatan Alkimia:1. Tingkatan Pemula:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Fokus pada penguasaan dasar pembuatan pil, seperti campuran herbal sederhana dan formasi dasar elemen.2. Tingkatan Pengrajin:Sub-tingkatan: Awal, Menengah, Lanjut, Sempurna.Alkemis belajar memurnikan energi elemen dan membuat pil tin
Ling Zhen berdiri di altar klan, aliran energi angin mengalir lembut di sekitarnya. Kemenangan atas Ling Kai kemarin tidak memberinya rasa lega. Sebaliknya, ada firasat aneh yang terus menghantuinya. Energi gelap yang digunakan Ling Kai jelas bukan sesuatu yang biasa.Di depan altar itu, Ying dan Xian berdiri berjaga.“Zhen, lo yakin gak mau istirahat dulu? Abis duel kemarin, lo belum tidur nyenyak,” tanya Ying, tangannya memegang sebilah pedang kayu yang ia gunakan untuk latihan.Zhen hanya menggeleng. “Gue gak bisa. Gue harus ngerti apa yang sebenarnya terjadi sama energi Ling Kai kemarin. Kalau gak, kita semua dalam bahaya.”Xian, yang sejak tadi diam, akhirnya bicara. “Lo mau mulai dari mana? Kita bahkan gak tahu asal energi itu.”Zhen berjalan ke rak kayu di sudut ruangan, mengeluarkan sebuah kitab tua. “Gue punya ide. Mungkin ini semua berhubungan sama sejarah klan kita. Dan mungkin… rahasia itu tersembunyi di jalur alkimia.”---Ketiganya memasuki ruang penyimpanan alkimia kuno
Malam sudah jatuh di kediaman Klan Ling. Zhen duduk di depan meja batu di ruangannya, kitab alkimia terbuka di hadapannya. Pil hijau kecil yang ia buat siang tadi masih bersinar lembut di dalam wadah kaca. Namun, meskipun berhasil menyelesaikan ujian pertama, Zhen tahu bahwa perjalanan ini baru dimulai.Ying mengetuk pintu dan masuk tanpa menunggu jawaban. “Zhen, lo gak cape? Sejak tadi lo di sini terus. Apa lo pikir tingkatan berikutnya bakal sama gampangnya kayak yang pertama?”Zhen menatap sahabatnya dengan senyum tipis. “Gampang? Gue hampir gagal tadi. Kalau aja serbuk kristal itu gak gue pakai dalam jumlah yang tepat, pilnya bakal meledak. Dan lo tahu kan, tingkat Pemula itu cuma awal.”Ying mendudukkan dirinya di kursi dekat Zhen. “Gue ngerti. Tapi masalahnya bukan cuma alkimia. Energi gelap yang muncul dari Ling Kai itu gak akan nunggu lo jadi alkemis tingkat atas.”Xian muncul di pintu dengan ekspresi serius. “Lo berdua bener. Kita gak punya banyak waktu. Gue baru denger dari
Fajar menyingsing di kediaman Klan Ling. Suasana tenang pagi itu terasa seperti jeda sebelum badai. Ling Zhen duduk bersila di tengah halaman belakangnya. Udara di sekelilingnya dipenuhi dengan energi angin yang bergerak lembut, mengikuti ritme napasnya.Dia tidak hanya fokus pada alkimia. Perjalanannya sebagai kultivator juga tak kalah penting. Jika ia ingin melindungi dirinya sendiri dan mengungkap misteri energi gelap yang menyelimuti klannya, kekuatan kultivasinya harus meningkat.---Ling Zhen saat ini berada pada tingkat Pengendali Awal, tingkat kedua dari jalan kultivasi, yang memiliki sembilan sub-tingkatan: Dasar, Stabil, Kuat, dan terakhir Puncak. Untuk melewati tingkat ini dan mencapai Pengendali Menengah, ia harus menyempurnakan kendalinya atas elemen angin.Namun, seperti halnya alkimia, perjalanan ini tidak mudah. Energi angin yang menjadi kekuatannya memiliki sifat liar. Mengendalikannya membutuhkan keseimbangan dan ketenangan yang sulit dicapai.---Sementara itu, suas
Arena Klan Ling bergemuruh dengan suara teriakan para murid yang menonton pertarungan sengit antara Zhen dan Ling Kai. Angin berputar dengan liar di sekitar Zhen, sementara energi gelap dari Ling Kai terus merusak medan pertarungan. Suasana semakin tegang, dan meskipun Zhen tampak tenang, di dalam hatinya ada kekhawatiran.---Ling Kai memamerkan kekuatan barunya, setiap serangannya terasa lebih berat dan mematikan. Angin yang biasanya menjadi senjatanya kini tercampur dengan energi gelap yang merusak alam di sekitarnya. Setiap pukulan menghasilkan dentuman keras, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan tanah di bawahnya.Zhen terhuyung mundur setelah salah satu serangan besar mengenai perisai anginnya, namun ia segera memulihkan keseimbangan. Matanya tetap fokus pada musuhnya, meskipun napasnya mulai terasa lebih berat."Lo pikir dengan kekuatan itu lo bisa ngalahin gue?" Zhen berkata dengan suara rendah, namun tegas.Ling Kai tertawa sinis, wajahnya dipenuhi dengan amarah. "K
Setelah pertarungan sengit di arena klan, Zhen merasa ada sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap yang tersembunyi di balik kejadian tersebut. Ling Kai bukan hanya sekadar murid yang terobsesi untuk mengalahkan dirinya, tetapi ada tangan-tangan yang lebih besar yang menggerakkan segala sesuatu dari balik layar.Namun, sebelum dia bisa menggali lebih dalam tentang misteri tersebut, Zhen tahu bahwa dirinya harus meninggalkan klan Ling untuk sementara. Dunia luar, yang jauh lebih luas daripada apa yang pernah ia bayangkan, menyimpan banyak rahasia yang harus diungkap. Dan mungkin, di luar sana, ia bisa menemukan petunjuk yang mengarah pada kebenaran.---Zhen berdiri di depan gerbang utama klan Ling. Langit pagi yang cerah tampak berbeda dari sebelumnya—seolah menandakan awal perjalanan baru dalam hidupnya. Di belakangnya, Ying dan Xian berdiri dengan cemas."Kau benar-benar akan pergi?" tanya Ying, suaranya dipenuhi kekhawatiran.Zhen menoleh, memberikan senyum tipis. "Aku tidak punya
Zhen terus melangkah melewati hutan lebat, menembus wilayah-wilayah yang semakin terasa asing. Setiap desa yang dia lewati tampak sepi, terkadang hanya ada beberapa orang yang memandangnya dengan rasa curiga. Namun, perjalanan ini membuat Zhen semakin menyadari bahwa dunia di luar klan Ling jauh lebih kompleks dan penuh bahaya daripada yang ia bayangkan.Hari sudah semakin sore ketika Zhen memasuki sebuah lembah kecil, di mana sebuah reruntuhan kuno terletak di tengahnya. Tanda-tanda kehidupan ada di sekitar, meskipun suasana itu terasa aneh dan mencekam. Di dalam reruntuhan itu, ada sesuatu yang menarik perhatian Zhen—sebuah batu besar yang bersinar redup, tersembunyi di balik reruntuhan.Sebelum Zhen bisa mendekatinya, sebuah suara berat terdengar dari kegelapan."Apa yang kamu cari di sini, anak muda?" suara itu datang dari seseorang yang muncul dari bayang-bayang reruntuhan.Zhen berbalik dengan waspada. Di hadapannya berdiri seorang pria tua dengan jubah putih kusam. Matanya taja
Setelah membersihkan kekuatan asing yang mengancam klan Ling, Zhen merasakan perubahan besar dalam dirinya. Energi dalam tubuhnya terasa semakin murni, semakin stabil, dan kekuatan alkimia serta kultivasi yang telah ia raih memberi keyakinan baru dalam langkahnya. Namun, meskipun ia berhasil membersihkan klannya dari ancaman tersembunyi, Zhen tahu bahwa ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih panjang. Zhen berdiri di pintu keluar ruang alkimia, menatap langit senja yang merona di luar. Di balik ketenangan itu, masih ada banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan, banyak tantangan yang harus ia hadapi. Dia tahu, untuk membawa klannya menuju kejayaan, dia harus terus berkembang—baik dalam kultivasi maupun alkimia. Dengan keputusan yang bulat, Zhen memutuskan untuk meninggalkan klan, setidaknya untuk sementara waktu. Ia perlu menjelajahi wilayah di luar klan untuk mencari tahu lebih banyak tentang artefak dan peninggalan yang bisa meningkatkan kemampuan alkimia dan kultivasin
Setelah pertemuan yang intens dengan ayahnya dan pengkhianat klan yang berhasil dibersihkan, Zhen merasa ada satu hal yang belum selesai. Meski klan kembali stabil, ia tahu bahwa di balik kekacauan yang ada, ada kekuatan asing yang telah lama mengakar dalam tubuh klan, menjadi sekutu rahasia para pengkhianat. Keberadaan mereka adalah ancaman besar yang harus segera dihapuskan agar klan Ling dapat berdiri kokoh tanpa bayang-bayang kelam dari kekuatan yang merusak. Zhen memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang kekuatan yang terselip dalam tubuh klan. Berkat teknik alkimia dan kultivasi yang semakin maju, Zhen dapat merasakan adanya sisa-sisa energi gelap yang terperangkap dalam beberapa murid klan. Beberapa dari mereka mungkin tidak sadar akan hal itu, namun bagi Zhen yang telah memurnikan banyak hal, dia bisa merasakan getaran energi yang mengarah pada sesuatu yang jahat. Zhen memasuki ruang alkimia pribadi, tempat yang telah menjadi saksi perjalanan panjangnya dalam memurni
Ling Zhen berdiri di tengah aula klan yang sepi, hanya ditemani oleh gemerisik angin yang menerpa jendela besar. Semua pengkhianat yang telah merusak klannya kini telah terungkap. Dengan kekuatan kultivasi yang telah dia capai, Zhen mengatasi mereka satu per satu, tanpa perlawanan berarti. Setiap musuh yang jatuh meninggalkan bayangan kemarahan yang membara dalam dirinya. Namun, saat menghadapi pemimpin pengkhianat, dia berhenti sejenak. "Kalian telah mengkhianati klan ini," Zhen berkata, suaranya bergema. "Namun, kalian akan diberikan kesempatan untuk bertobat." Zhen mengampuni mereka, memberi mereka kesempatan untuk kembali setia, tetapi peringatan keras diberikan: "Jika kalian kembali berkhianat, aku tidak akan segan-segan menghancurkan kalian." Setelah mengatasi para pengkhianat, perhatian Zhen beralih pada ayahnya, Ling Wei. Zhen melangkah mendekat, melihat wajah ayahnya penuh penyesalan. "Ayah... tidak ada yang sempurna di dunia ini," kata Zhen dengan tegas. "Aku memaafkanm
Ling Zhen berdiri tegak di tengah aula utama, matanya penuh tekad dan kemarahan. Begitu serangan angin dan petirnya mengenai Ling Wei, seluruh ruangan terguncang oleh kekuatan yang luar biasa. Ling Wei, yang biasanya tenang dan penuh perhitungan, kali ini tampak terkejut. Kekuatan yang dia hadapi jauh lebih besar dari yang dia duga. Ling Wei memaksa dirinya untuk tetap berdiri, wajahnya memucat, namun masih berusaha mempertahankan kendali. "Kamu... sudah begitu kuat, Zhen," katanya dengan suara serak, jelas terkejut. "Sejak kapan kamu mencapai tingkat seperti ini?" Zhen hanya tersenyum dingin, tidak memberi jawaban. Dengan langkah mantap, dia melangkah maju, seolah-olah dunia di sekelilingnya tidak bisa menghentikan tekad yang sudah mengakar dalam dirinya. Semua mata di aula terfokus pada Zhen, termasuk para tetua klan yang selama ini memandangnya dengan sebelah mata. Mereka tak bisa menutupi keterkejutan mereka saat melihat perubahan besar dalam diri Zhen. "Zhen, jangan biarkan am
Setelah beberapa waktu berkelana dan merenung, Zhen merasa bahwa ada sesuatu yang masih mengganjal dalam dirinya. Masalah yang belum terselesaikan di dalam klannya terus menghantui pikirannya, terutama tentang pengkhianatan yang masih tersembunyi. Klan Ling, yang seharusnya menjadi tempat yang penuh kehormatan, ternyata menyimpan banyak rahasia kelam di balik tembok-tembok kekuatannya. Dengan tekad yang semakin bulat, Zhen memutuskan untuk kembali ke klan. Kali ini, dia bukan hanya datang untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya atau menyelesaikan masalah pribadi, tetapi untuk membersihkan klan dari penghianat-penghianat yang masih bersembunyi di antara mereka. --- Langit mulai gelap saat Zhen kembali memasuki wilayah klan Ling. Pemandangan yang dilihatnya tidak banyak berubah, tetapi rasanya ada sesuatu yang berbeda. Keheningan yang aneh meliputi area itu, seolah-olah klan ini sedang menunggu sesuatu yang buruk terjadi. Zhen mengabaikan perasaan tersebut dan terus melangkah m
Zhen memandang artefak yang diberikan kepadanya, sebuah benda bercahaya yang sepertinya terbuat dari bahan yang tidak dikenal. Peningkatan kekuatan yang diberikan oleh artefak itu jelas terasa, namun Zhen tahu bahwa potensi sejati artefak ini hanya bisa terungkap jika dia memurnikannya terlebih dahulu. Artefak seperti ini, menurut cerita-cerita yang dia dengar, hanya bisa berfungsi sepenuhnya setelah diproses dengan teknik alkimia yang cermat dan mendalam. Dengan hati-hati, Zhen mengeluarkan beberapa bahan alkimia dari dalam tasnya. Bahan-bahan ini sudah dia kumpulkan selama perjalanan, namun dia belum sempat menggunakannya dengan maksimal. Kini, dia tahu bahwa ini adalah saat yang tepat. Mengambil posisi duduk yang tenang di dalam kamarnya, Zhen memulai proses pemurnian artefak itu. Tangannya bergerak lincah, meracik bahan-bahan dengan ketelitian yang luar biasa. Campuran unsur-unsur yang dia pilih adalah yang paling cocok untuk meningkatkan kualitas artefak tersebut. Di sekeliling
Zhen berdiri tegak di tengah cahaya yang menyilaukan, tubuhnya semakin lelah setelah ujian sebelumnya. Namun, ada satu hal yang jelas di benaknya: dia tidak bisa mundur sekarang. Perjalanan ini tidak hanya tentang dirinya, tapi tentang membuktikan kepada dirinya sendiri dan semua orang yang meragukannya. Cahaya itu semakin terang, menyorot sekelilingnya dengan intensitas yang tidak bisa dia hindari. Seperti kilat yang menyambar, cahaya itu menembus tubuhnya, menimbulkan rasa perih yang luar biasa, tapi Zhen menahan rasa sakit itu dengan segenap kekuatannya. Setiap detik rasanya semakin berat, seolah dunia di sekitarnya melawan dirinya. "Tantangan terakhir dimulai," suara pria itu kembali terdengar, kali ini lebih dalam dan penuh penekanan. "Ini bukan hanya ujian tubuhmu, tapi juga tentang keputusan yang akan kau ambil. Kekuatan sejati berasal dari pilihan-pilihan yang kau buat. Apakah kau siap menghadapi konsekuensinya?" Zhen menelan ludah. Apa yang dimaksud dengan pilihan? Apaka
Pria itu tersenyum tipis, seolah tahu bahwa Zhen sudah siap untuk tantangan yang lebih berat. "Baiklah, jika itu yang kau inginkan," katanya, suaranya dalam dan penuh misteri. "Tapi ingat, ini bukan sekedar pertempuran fisik. Ujian ini akan menguji sejauh mana kemampuanmu dalam mengendalikan kekuatan, keteguhan hatimu, dan kecerdasanmu dalam menghadapi rintangan."Zhen mencoba berdiri, tubuhnya masih terasa kaku dan nyeri akibat pertempuran sebelumnya. Namun, tekadnya menguat, ia berusaha untuk tidak menunjukkan kelemahannya. "Aku siap."Pria itu mengangkat tangannya, dan seketika udara di sekitar mereka berubah. Kegelapan mulai menyelimuti ruangan, dan dari dalam bayangan, muncul berbagai bentuk energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Zhen merasakan sepertinya seluruh ruangan mulai bergetar, energi-energi itu berputar dan saling bertabrakan."Tantangan pertama," suara pria itu terdengar lebih dalam, "adalah mengendalikan energi yang ada di sini. Jika kau gagal, energi ini akan m
Zhen memfokuskan seluruh perhatiannya pada dua penjaga yang menghalangi jalannya. Hatinya berdebar kencang, tetapi ia tahu ia tak bisa mundur. Begitu banyak yang dipertaruhkan—bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh perjalanan hidupnya, kekuatan yang ingin ia kuasai, dan rahasia yang tersembunyi di dalam artefak tersebut.Kedua penjaga itu bergerak lebih cepat, gerakan mereka seolah tak terlihat, hanya bisa dirasakan lewat getaran udara yang mengikuti setiap serangan. Zhen bergegas menangkis serangan pertama mereka, sebuah gelombang energi yang dipenuhi dengan energi gelap. Ia memanggil angin untuk menghalau gelombang itu, namun ia merasakan bahwa kekuatan lawannya lebih besar dari yang ia duga. Tubuhnya terhuyung mundur beberapa langkah, kesulitan menahan kekuatan tersebut."Jangan terlalu lama bertahan!" pikir Zhen. Ia tahu jika terus bertahan seperti ini, energi tubuhnya akan terkuras habis.Dengan keputusan yang cepat, Zhen mengalihkan strategi. Ia mulai mengendalikan elem