Share

Bab 51

Kedua lelaki saling tatap. Bola mata Chandra menatap dengan keharusan, dan iris hitam legam Damar mengatakan tidak apapun taruhannya.

"Nggak, Pah." Dengan tegas Damar berkata tidak.

Chandra menggebrak meja, membuat Nisa terjengkit kaget. "Pah, jangan emosi, nanti sakit lagi." Nisa mengingatkan.

"Mas." Nisa memandang sendu kekasihnya.

"Pah." Suara Damar melemah. "Jangan paksa aku untuk meninggalkan wanita yang sudah menjadi tanggung jawabku, jangan ajarkan aku menjadi pecundang, jangan ajarkan aku menjadi lelaki hina karna membuang yang seharusnya dia lindungi.

Chandra menatap mata Damar penuh penekanan, mencari sejauh mana sikap gentle, dan sikap adil pada Damar. Irish kecoklatan milik Chandra beralih menatap Nisa," urus gugatan cerai kamu, papah akan dukung sepenuhnya."

Kepala Nisa menggeleng samar, walau awalnya dia ingin sekali bercerai tetapi kini niatan itu sirna, saat ini hati Nisa terasa seperti sedang pasa fase paling bahagia, apapun status Damar saat ini. Apakah ini yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status