Share

Bab 186

Penulis: Brandon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-22 18:00:01
Doni menelan air ludah ketika sepasang betis yang putih dan cerah muncul di pahanya.

Cantik sekali kaki Meisy.

Pembuluh darah tampak jelas di bawah kulit seputih salju. Jari-jari kakinya mungil dan imut, dengan kuteks warna ungu yang menambah sensasi misterius dan memikat pada kaki yang cantik itu. Orang yang melihatnya sangat terdorong untuk memainkannya.

Hal itu pun menghilangkan kecurigaan Jack.

"Ayo jawab!" Meisy mendorong bingkai kacamatanya. "Ini pasti seru, ayo ceritakan biar kami senang!"

Melisa meneruskan, "Bagaimana bisa kamu ditipu? Ayo ceritakan!"

Ekspresi Jack menjadi masam. "Nggak ada apa-apa, aku beli barang antik palsu."

"Lalu, bagaimana Kak Doni bisa tahu?" tanya Melisa.

Wajah Jack memerah. Dia mendengus. "Doni lihat saat aku kasih orang lain."

"Wah!" Mata Melisa berbinar. "Kak Doni bisa identifikasi barang antik? Ada beberapa barang antik di rumahku yang nggak tahu asli atau bukan. Tolong identifikasi, ya!"

Meisy tiba-tiba menendang kaki Doni. "Kenapa kamu nggak kasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 187

    Sesaat kemudian, datang seorang pria paruh baya berumur 40-an tahun, dengan tinggi badan sedang, hidung pesek, mata sipit, dan berkumis. Tidak heran dia dipanggil Si Tikus, memang mirip.Si Tikus dengan hormat memberi salam pada Jack, lalu duduk di kursi Desmond.Jack tersenyum padanya. "Tulus, main dengan serius. Kalau menang kasih kamu, kalau kalah aku tanggung.""Terima kasih, Tuan Muda Jack!" Tulus Zoanda mengangguk. Dia tersenyum seraya berkata, "Tapi Tuan Muda Jack terlalu meremehkanku. Di kota ini, nggak ada yang bisa kalahkan aku!"Meisy mendengus dengan jengkel. "Badan nggak tinggi, tapi tinggi hati! Pernah dengar nggak Putri mahyong Kota Arina?"Tulus menggelengkan kepala dan menatap Meisy seraya tersenyum. "Nggak pernah, tapi orang-orang panggil aku Raja mahyong.""Kamu ...." Tebersit kemarahan di mata Meisy. "Oke ... tajam juga lidahmu. Semoga keterampilanmu juga sebagus lidahmu!""Ayo kita mulai. Kocok dulu." Tebersit suatu kilat di mata Jack saat dia tersenyum.Di tengah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 188

    Ekspresi Meisy menjadi dingin. "Berapa kerugianmu?""Dua puluh miliar!""Cih!" Meisy berteriak dengan marah, "Tempat jelek begitu senilai dua puluh miliar? Paling banyak dua miliar saja!""Tanpa tempat itu, aku kehilangan bisnis yang menghasilkan profit. Dua puluh miliar bahkan sudah sedikit!" Jack tersenyum dingin. "Kalau kamu bayar dua puluh miliar, aku akan biarkan kamu pergi! Kalau nggak, Nona Meisy bisa tinggal di sini beberapa hari! Aku akan suruh teman-temanku melayanimu dengan baik!"Detik berikutnya, belasan pria kekar memasuki ruangan dan memblokir pintu."Jack, beraninya kamu!" teriak Melisa dengan marah. "Kalau kamu berani macam-macam dengan Meisy, nggak akan kuampuni kamu!"Jack tersenyum. "Melisa, aku juga membantumu menuntut kembali kerugian keluargamu. Kamu nggak tahu, 'kan? Keluargamu punya 30% saham di tempat Tommy."Melisa menganga karena kaget. Sesaat kemudian, Melisa tersadarkan dan berteriak, "Memangnya kenapa? Kuperingatkan kamu! Kalau kamu berani sentuh Meisy, n

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 189

    Melintas sebuah kilat di mata Jack. "Kenapa? Memangnya kamu masih mau menonton?"Doni mengangkat alisnya. "Bagaimana kalau aku pergi?""Boleh ...." Jack menyeringai sinis. "Bayar dua puluh miliar dulu, baru boleh pergi!""Kenapa?""Karena aku nggak suka kamu!" Ekspresi Jack menjadi dingin. "Kamu sudah membuatku kehilangan muka, kamu pikir aku akan mengampunimu begitu saja?"Doni berlagak baru paham, lalu memasang ekspresi murung. "Kamu sendiri yang kena tipu! Nggak masalah kalau kamu beli vas khusus microwave seharga miliaran, kamu bisa simpan sendiri! Kenapa kamu kasih orang lain? Kalau nggak, kamu juga nggak akan kehilangan muka!""Diam!" Jack menepuk meja. "Kuberi tahu saja! Kamu bisa pergi hari ini, tapi harus tinggalkan slip utang dua puluh miliar seperti Meisy!""Kamu sudah gila?" Doni berseru dengan marah, "Aku nggak mau!""Kalau begitu, main mahyong saja kamu! Kalau kamu nggak punya uang, aku bisa pinjamkan!"Doni tersenyum getir. "Aku jarang main, juga lambat. Kamu pasti marah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 190

    Tiga orang yang lain juga melempar dadu untuk menentukan urutan bandar.Jack melempar dadu. Sembilan titik.Tulus tersenyum. Hasil lemparan dadunya adalah sebelas. Lalu, dadu digilir ke tangan Doni.Doni memegang dadu seraya tersenyum dan berkata, "Aku nggak usah saja, nggak mungkin bisa dapat dua belas."Tulus melambaikan tangan dan berujar sambil tersenyum, "Nggak boleh, nggak boleh. Harus ikuti aturan main! Ayo lempar dadu!""Kalau begitu ... baiklah .... Aku nggak begitu beruntung biasanya."Doni asal melempar dadu.Klap!Dua belas titik!Doni langsung tersenyum. "Eh? Beruntung juga aku hari ini! Aku jadi bandar."Meisy mengembuskan napas lega. Orang yang andal bisa menghasilkan uang dengan menjadi bandar, tetapi kamu hanya akan kalah uang banyak!Jack menyeringai sinis. "Memang beruntung. Ayo ambil ubin!"Begitu Doni mengambil ubin, Melisa enggan melihat lagi. Tidak hanya lambat, Doni juga ragu-ragu saat menyusun ubin, bahkan digeser terus-menerus. Orang yang berpengalaman bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 191

    Doni menatap mereka bertiga dengan heran. "Kalian kenapa? Aku nggak menang? Aku nggak salah lihat!"Jack nyaris tertawa karena melihat ekspresi Doni."Doni, kamu kurang satu ubin saja sudah jadi set straight.""Kamu malah langsung dorong, sia-sia punya rangkaian ubin sebagus ini!"Doni mengernyit. "Set straight? Lalu, bagaimana dengan set ubinku ini? Apa namanya?""Ini namanya set terkecil! Paling kecil skornya." Tulus tersenyum mengejek. "Tapi lebih baik daripada kalah uang. Katanya set terkecil adalah set menang yang paling beruntung. Hahaha!"Jack dan Tulus menjadi lega. Mereka benar-benar khawatir Doni adalah jagoan yang berpura-pura payah. Akan tetapi, dilihat dari hasil ronde ini, Doni memang adalah seorang pemula. Doni hanya kebetulan memperoleh set tujuh di ronde sebelumnya."Nggak boleh buru-buru. Kalau begini, keberuntunganmu akan habis!" imbau Jack. Di saat yang sama, Jack mengambil ubin yang seharusnya Jack ambil di putaran setelahnya. "Biar aku lihat apa ubinmu yang beriku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 192

    Namun, nilai peluang itu hanya berlaku pada orang awam. Bagi orang seperti Doni, dia bisa memperolehnya kapan saja."Set permulaan, berikan semua koin kalian!" Doni menggerakkan jarinya. "Tuan Muda Jack, Tulus, semua koin kalian jadi milikku."Melihat wajah Doni yang berseri-seri, Jack akhirnya sadar dia telah ditipu. Doni sama sekali bukan pemula, melainkan jagoan, jagoan yang sangat hebat!Jack menggertakkan gigi saat berkata, "Doni! Kamu pura-pura payah untuk menipuku, ya?""Aku nggak menipumu!" Doni tersenyum seraya berujar, "Aku jarang main mahyong, ini terlalu mudah, nggak seru.""Kamu ...." Jack menepuk meja dengan keras. "Kamu main curang!""Kamu yang pilih tempat ini, kamu juga yang menyediakan set mahyong. Bagaimana aku main curang? Ini namanya keterampilan, oke?"Sambil berkata, Doni dengan santai membalikkan empat ubin mahyong.Mata Jack dan Tulus membelalak.Empat-empatnya adalah ubin angin utara!Dengan kata lain, Doni tahu betul di mana letak semua ubin mahyong.Metode m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 193

    Mendengar perintah Jack, dua puluhan pria kekar berlari menuju Doni sambil mengayun tongkat baja."Jack, hentikan! Kalau kamu melukai Doni, kubunuh kamu!" Melisa berjuang keras untuk melawan, ingin membebaskan diri dari cengkeram dua wanita kasar itu. Bajunya bahkan hampir copot, Melisa tetap tidak bisa maju walau selangkah saja.Meisy mengangkat kursi dan melangkah ke samping Doni. "Cepat kamu pergi! Aku tahan di sini! Paling-paling buka baju biar mereka foto!""Jangan panik. Kamu mundur ke belakang." Doni menarik Meisy ke belakangnya, lalu maju untuk melawan anak buah Jack.Melihat tongkat baja hendak menghantam kepala Doni, Melisa langsung berteriak, "Doni, awas!""Jangan takut! Nggak masalah!" Doni tersenyum dan menghindar. Setelah mengelakkan tongkat baja, Doni berlari menuju pasukan anak buah Jack.Bam!Bam!...Setelah serangkaian suara pukulan, belasan pria kekar tergeletak di sudut ruangan sambil mengerang kesakitan. Tidak ada yang bisa bangkit."Wah! Jago!""Kak Doni hebat!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 194

    "Masuk! Pintu nggak dikunci!"Tulus terbengong setelah membuka pintu dan masuk.Selain Leonel Chandra, ada seorang pria lagi di kantor. Pria itu mirip Leonel, tetapi umurnya lebih besar."Ini kakakku," ucap Leonel.Tulus buru-buru memberi hormat. "Kakak!""Hmm!" Michael Chandra hanya mengangguk.Tulus mengecut karena wibawa pria itu yang kuat! Dia tahu Leonel memiliki koneksi yang luas dan kuat, ternyata karena kakaknya. Pria itu jelas memiliki jabatan yang tinggi!"Katakan saja, Jack kenapa?""Huh ...." Tulus melirik Michael sekilas dan tampak dilema.Leonel mengernyit. "Cepat katakan! Kakakku bukan orang luar!""Begini masalahnya. Tuan Muda Jack ajak main mahyong, tapi ada yang main curang," ujar Tulus dengan waswas. "Bocah itu lumayan hebat. Semua anak buah Tuan Muda Jack dikalahkan olehnya. Anak buah Pak Leonel semuanya jagoan. Jadi, Tuan Muda Jack ingin pinjam anak buah Pak Leonel untuk habisi bocah itu."Leonel mengernyit. "Siapa nama bocah itu? Apa latar belakangnya?""Namanya D

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

DMCA.com Protection Status