Share

Bab 186

Doni menelan air ludah ketika sepasang betis yang putih dan cerah muncul di pahanya.

Cantik sekali kaki Meisy.

Pembuluh darah tampak jelas di bawah kulit seputih salju. Jari-jari kakinya mungil dan imut, dengan kuteks warna ungu yang menambah sensasi misterius dan memikat pada kaki yang cantik itu. Orang yang melihatnya sangat terdorong untuk memainkannya.

Hal itu pun menghilangkan kecurigaan Jack.

"Ayo jawab!" Meisy mendorong bingkai kacamatanya. "Ini pasti seru, ayo ceritakan biar kami senang!"

Melisa meneruskan, "Bagaimana bisa kamu ditipu? Ayo ceritakan!"

Ekspresi Jack menjadi masam. "Nggak ada apa-apa, aku beli barang antik palsu."

"Lalu, bagaimana Kak Doni bisa tahu?" tanya Melisa.

Wajah Jack memerah. Dia mendengus. "Doni lihat saat aku kasih orang lain."

"Wah!" Mata Melisa berbinar. "Kak Doni bisa identifikasi barang antik? Ada beberapa barang antik di rumahku yang nggak tahu asli atau bukan. Tolong identifikasi, ya!"

Meisy tiba-tiba menendang kaki Doni. "Kenapa kamu nggak kasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status