Share

Bab 490

Aula paviliun penuh akan aroma teh melati.

Mutiara menyajikan kue putri salju. Sandalnya basah karena di luar sedang hujan, meninggalkan jejak yang jelas di ubin marmer.

Intan tidak buru-buru angkat bicara, melainkan duduk dan minum teh dengan santai. Intan dan Nyonya Tina hanya dipisahkan oleh meja persegi tinggi.

Kue putri salju disajikan di atas meja. Lalu, Mutiara membawa nampan keluar dan berjaga di depan pintu.

Intan langsung mengambil sepotong kue putri salju dan memakannya perlahan. Suara kunyahan sangat kecil, nyaris tak terdengar.

Nyonya Tina juga mengambil sepotong kue putri salju menggunakan garpu. Dia makan dengan anggun, menggigit sedikit demi sedikit sambil dialasi piring porselen kecil, supaya tidak ada serpihan yang jatuh ke gaun ungu bermotif bunga yang dia pakai.

Kulit Nyonya Tina cenderung lebih kuning sehingga tampak kusam ketika memakai gaun ungu. Tatapan matanya bengong dan ada lingkaran hitam di bawah mata, jelas tidak tidur nyenyak dalam beberapa hari ini.

Mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status