Share

17. Berdebat dengan Calon Mertua

"Coba lihat dirimu. Primadona kampus yang dulu selalu dielu-elukan kini terlihat tidak lebih dari seorang gembel. Kalau bukan karena suamiku yang tergila-gila padamu, mungkin kamu bahkan tidak akan pernah bisa setara lagi dengan kita. Kalau sampai teman-teman yang lain melihat, mereka pasti sudah menertawakanmu!" cibir Brenda. Matanya digerakkan naik turun dengan sorot meremehkan.

Belakangan ini cerita soal pengalaman hidup ibunya telah menjadi titik sakit bagi Aruna. Dan disebutkan dengan cara menghina seperti ini membuat gigi Aruna bergemeretak dengan keRa.

"Dengan kekayaan yang kalian miliki, pasti menyenangkan ya menertawakan orang lain?" tanya Aruna dengan nada sarkastik yang terkesan begitu dingin.

Namun, sindiran Aruna itu tidak berpengaruh pada Brenda. Wanita itu justru beralih menatap Aruna dengan sorot mata miring.

"Tentu saja menyenangkan," timpal calon ibu mertuanya itu pada Aruna. "Dan terkhusus untuk kamu, seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status