Share

Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung
Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung
Penulis: Pein

Bab 1

"Paket!"

Malam itu, hujan mengguyur deras kota Bibes. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Nathaniel Clain dari melakukan pekerjaan sampingannya mengantar paket.

Semua dia lakukan demi bisa mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulang tahun tas mahal yang sang kekasih manisnya inginkan.

Pemuda di semester akhir kuliah itu tampak berdiri di depan sebuah pintu apartemen mewah yang menjadi tujuan terakhirnya malam tersebut.

Sekian lama menunggu, pintu tersebut tidak terbuka, dan hal itu membuat Nathan–nama panggilan Nathaniel–menautkan alis.

‘Apa penghuninya tidak di rumah?’ pikirnya seraya melihat sekeliling.

Hanya ada satu pintu di lantai ini, menunjukkan bahwa pemilik apartemen ini adalah satu-satunya penghuni satu lantai tersebut.

‘Haruskah kutinggalkan saja paketnya di sini?’ pikir Nathan, ingin segera menyelesaikan tugasnya. ‘Sudahlah, kutinggalkan saja ….’

Namun, baru saja dia menunduk untuk meletakkan box paket di depan pintu, suara teriakan seorang perempuan mendadak terdengar.

“Tolongg!! Siapa pun! Tolong aku!!”

Sadar itu berasal dari dalam ruangan, tanpa pikir panjang, Nathan langsung menggunakan seluruh tenaganya untuk mendobrak pintu dan melangkah masuk.

"Nona?!"

Saat Nathan masuk, dia langsung melihat pemandangan mengejutkan di sofa ruang tamu. Tampak seorang pria botak bertelanjang dada sedang secara agresif menindih seorang wanita cantik di bawahnya. Sekali lihat, Nathan langsung tahu. Pria itu sedang berusaha memerkosa wanita tersebut!

“Bajingan!”

BUK!

Sebuah pukulan Nathan layangkan kepada pria tersebut, menyebabkan pria itu menghantam lantai dengan keras.

Terkejut bahwa pukulan Nathan berhasil mematahkan hidungnya, pria tersebut langsung berseru kesakitan.

“Argh! Hidungku!“

”Nona! Kau tidak apa-apa!?” Nathan langsung menghampiri wanita malang yang tampak ketakutan di sofa.

Karena rencananya untuk menggagahi sang wanita kacau, pria botak itu menuding Nathan. “Sial! Kau … kau akan menyesal sudah ikut campur!” Namun, usai mengatakan itu, dia segera bangkit dan melarikan diri.

"Brengsek, tunggu!" teriak Nathan hendak mengejar, tetapi tangannya tiba-tiba tertahan.

“Tolong ….”

Ternyata, itu adalah wanita cantik yang hampir menjadi korban tadi!

“Tuan, jangan tinggalkan aku ….”

Dari cara bicara wanita itu yang mendesah, juga suhu tubuhnya yang begitu panas, Nathan sadar ada yang aneh.

Dia berusaha melepaskan jaket untuk menutupi tubuh putih mulus milik wanita tersebut.

“Nona, pria itu sudah pergi, saya–”

Tak disangka, wanita itu malah mendorong tubuh Nathan ke lantai!

“Sentuh aku!”

Wanita itu meraih dan membawa tangan Nathan untuk menyentuh payudaranya yang sintal. Hal itu membuat mata Nathan membola.

"Apa kau gila, Nona!?" seru Nathan seraya mendorong wanita itu dan berusaha bangkit berdiri.

Hanya saja, karena Nathan berusaha untuk tidak menyakiti wanita tersebut, dia kalah tenaga dan berakhir terpaku lagi ke lantai.

“Tolong, aku tidak tahan …!” ucap wanita itu sebelum berujung mencium Nathan!

Detik bibir Nathan bersentuhan dengan bibir kenyal wanita tersebut, Nathan langsung tahu apa yang salah.

Wanita itu telah meminum obat perangsang!

Bahkan, yang wanita itu minum bukanlah obat perangsang biasa, ada racun yang terkandung di dalamnya.

Kalau orang yang meminumnya tidak segera mendapatkan kepuasan, maka dia bisa berakhir gila atau bahkan... mati!

‘Ini pasti ulah pria tadi …’ batin Nathan dengan ekspresi kesulitan.

Berusaha mengambil kendali, Nathan langsung membalik tubuhnya dengan tubuh sang wanita, membuat wanita tersebut berada di bawah.

“Nona, aku bisa membantumu,” ucap Nathan sambil menahan dua tangan wanita itu di atas kepala, “tapi … aku harap kau tidak menyalahkanku dan menggangguku mengenai apa yang terjadi setelah ini, apa kau mengerti?”

Dengan wajah merona merah dan mata berkaca-kaca, wanita itu mengangguk pelan, seperti mengisyaratkan untuk segera ditenangkan.

Karena sudah mendapatkan persetujuan, akhirnya Nathan pun menindih tubuh wanita itu dan berkata, “Kalau begitu, maafkan kelancanganku ….”

***

Hanya ketika matahari mulai terbit, barulah Nathan selesai menetralisir racun dari tubuh wanita cantik tersebut.

Usai menyelesaikan tugasnya, dia langsung beranjak dari tempat tidur dan menutupi tubuh tanpa busana milik wanita itu dengan selimut. Setelah itu, dia pergi meninggalkan apartemen untuk kembali ke asrama kampus.

Duduk di kursi bis, Nathan menutup kepalanya dengan tudung jaket dan menggerutu dalam hati, ‘Hah … semoga kejadian malam tadi tidak membawakan masalah. Kalau hal ini menarik perhatian yang tidak perlu, bisa-bisa kacau sudah hidup tenangku ….’

Walau semua orang mengenal Nathan sebagai mahasiswa semester akhir yang miskin di universitas elite, tapi sebenarnya dia adalah seorang genius medis legendaris dunia, Asclepius.

Dengan kemampuannya, tokoh-tokoh dunia tunduk kepadanya. Bahkan, dia pernah menjadikan nyawa seorang presiden sebagai ancaman untuk membatalkan perang!

Namun, karena kemampuannya itu, hidup Nathan semenjak kecil tidak pernah tenang. Ada begitu banyak orang yang mengincar dirinya, bahkan nyawanya.

Oleh karena itu, demi bisa hidup tenang layaknya orang biasa, Nathan pun memutuskan untuk tidak pernah menggunakan kemampuannya lagi, menghilang dari dunia medis, dan hidup dengan identitas barunya ‘Nathaniel Clain’, seorang pengantar paket miskin tanpa latar belakang.

‘Tapi karena wanita itu ….’ Nathan menggeram rendah, mengingat kembali tindakannya tadi malam.

Demi menyelamatkan wanita itu, Nathan kembali menggunakan kemampuannya untuk mengeluarkan racun dari tubuh sang wanita dengan teknik totok dewa–sebuah teknik legendaris yang Nathan sempurnakan sendiri.

Kalau sampai wanita tersebut bangun dan memeriksakan dirinya ke dokter, jejak pengobatan Nathan bisa saja terdeteksi dan keberadaan sosok Asclepius di kota ini akan terendus.

Namun, untungnya perlu keahlian medis tingkat tinggi untuk melakukan hal tersebut, jadi Nathan tidak ambil pusing.

Hanya saja, walau terpaksa dan bukan disengaja, Nathan merasa sedikit bersalah karena telah menyentuh wanita lain selain sang kekasih.

Saat Nathan sampai di asramanya, dia melihat tiga teman teman sekamarnya–yang juga teman baiknya–menatap ke arahnya dengan wajah kaget.

“Nathan! Kamu akhirnya kembali juga!” Johnson, pemuda bertubuh besar akibat hobinya berolahraga, berkata sembari meremas pundak Nathan.

“Kamu dari mana saja?!” timpal Elliot, pemuda berkacamata sembari memeluk buku bisnis tebalnya. Dia kemudian menghela napas dan menatap Nathan iba. “Jangan bersedih, masih banyak wanita lain yang bisa kamu kejar.”

Nathan tampak bingung. “Ada apa?” Dia sama sekali tidak mengerti apa yang teman-temannya bicarakan.

Di saat ini, Jack, salah satu teman sekamar Nathan yang paling pendiam, mengarahkan layar komputernya kepada sang sahabat.

Selagi Nathan melihat video tersebut, Jack menjelaskan, “Dyren, putra dekan kampus, berpacaran dengan Quenzi, wanita tercantik di kampus kita sekarang.” Dia menatap Nathan yang tampak terkejut. “Kamu … suka Quenzi, ‘kan?”

Tubuh Nathan bergetar … dan tangannya mengepal. Dia sangat marah!

Bukan, bukan masalah wanita yang dia sukai berpacaran dengan pria lain yang membuatnya marah, tapi … Quenzi diam-diam adalah pacarnya semenjak dua tahun lalu, dan sekarang kekasihnya itu malah berpacaran dengan pria lain!? Apa maksudnya ini?!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status