Share

Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung
Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung
Penulis: Pein

Bab 1

Penulis: Pein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-26 10:39:45

"Paket!"

Malam itu, hujan mengguyur deras kota Bibes. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Nathaniel Clain dari melakukan pekerjaan sampingannya mengantar paket.

Semua dia lakukan demi bisa mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulang tahun tas mahal yang sang kekasih manisnya inginkan.

Pemuda di semester akhir kuliah itu tampak berdiri di depan sebuah pintu apartemen mewah yang menjadi tujuan terakhirnya malam tersebut.

Sekian lama menunggu, pintu tersebut tidak terbuka, dan hal itu membuat Nathan–nama panggilan Nathaniel–menautkan alis.

‘Apa penghuninya tidak di rumah?’ pikirnya seraya melihat sekeliling.

Hanya ada satu pintu di lantai ini, menunjukkan bahwa pemilik apartemen ini adalah satu-satunya penghuni satu lantai tersebut.

‘Haruskah kutinggalkan saja paketnya di sini?’ pikir Nathan, ingin segera menyelesaikan tugasnya. ‘Sudahlah, kutinggalkan saja ….’

Namun, baru saja dia menunduk untuk meletakkan box paket di depan pintu, suara teriakan seorang perempuan mendadak terdengar.

“Tolongg!! Siapa pun! Tolong aku!!”

Sadar itu berasal dari dalam ruangan, tanpa pikir panjang, Nathan langsung menggunakan seluruh tenaganya untuk mendobrak pintu dan melangkah masuk.

"Nona?!"

Saat Nathan masuk, dia langsung melihat pemandangan mengejutkan di sofa ruang tamu. Tampak seorang pria botak bertelanjang dada sedang secara agresif menindih seorang wanita cantik di bawahnya. Sekali lihat, Nathan langsung tahu. Pria itu sedang berusaha memerkosa wanita tersebut!

“Bajingan!”

BUK!

Sebuah pukulan Nathan layangkan kepada pria tersebut, menyebabkan pria itu menghantam lantai dengan keras.

Terkejut bahwa pukulan Nathan berhasil mematahkan hidungnya, pria tersebut langsung berseru kesakitan.

“Argh! Hidungku!“

”Nona! Kau tidak apa-apa!?” Nathan langsung menghampiri wanita malang yang tampak ketakutan di sofa.

Karena rencananya untuk menggagahi sang wanita kacau, pria botak itu menuding Nathan. “Sial! Kau … kau akan menyesal sudah ikut campur!” Namun, usai mengatakan itu, dia segera bangkit dan melarikan diri.

"Brengsek, tunggu!" teriak Nathan hendak mengejar, tetapi tangannya tiba-tiba tertahan.

“Tolong ….”

Ternyata, itu adalah wanita cantik yang hampir menjadi korban tadi!

“Tuan, jangan tinggalkan aku ….”

Dari cara bicara wanita itu yang mendesah, juga suhu tubuhnya yang begitu panas, Nathan sadar ada yang aneh.

Dia berusaha melepaskan jaket untuk menutupi tubuh putih mulus milik wanita tersebut.

“Nona, pria itu sudah pergi, saya–”

Tak disangka, wanita itu malah mendorong tubuh Nathan ke lantai!

“Sentuh aku!”

Wanita itu meraih dan membawa tangan Nathan untuk menyentuh payudaranya yang sintal. Hal itu membuat mata Nathan membola.

"Apa kau gila, Nona!?" seru Nathan seraya mendorong wanita itu dan berusaha bangkit berdiri.

Hanya saja, karena Nathan berusaha untuk tidak menyakiti wanita tersebut, dia kalah tenaga dan berakhir terpaku lagi ke lantai.

“Tolong, aku tidak tahan …!” ucap wanita itu sebelum berujung mencium Nathan!

Detik bibir Nathan bersentuhan dengan bibir kenyal wanita tersebut, Nathan langsung tahu apa yang salah.

Wanita itu telah meminum obat perangsang!

Bahkan, yang wanita itu minum bukanlah obat perangsang biasa, ada racun yang terkandung di dalamnya.

Kalau orang yang meminumnya tidak segera mendapatkan kepuasan, maka dia bisa berakhir gila atau bahkan... mati!

‘Ini pasti ulah pria tadi …’ batin Nathan dengan ekspresi kesulitan.

Berusaha mengambil kendali, Nathan langsung membalik tubuhnya dengan tubuh sang wanita, membuat wanita tersebut berada di bawah.

“Nona, aku bisa membantumu,” ucap Nathan sambil menahan dua tangan wanita itu di atas kepala, “tapi … aku harap kau tidak menyalahkanku dan menggangguku mengenai apa yang terjadi setelah ini, apa kau mengerti?”

Dengan wajah merona merah dan mata berkaca-kaca, wanita itu mengangguk pelan, seperti mengisyaratkan untuk segera ditenangkan.

Karena sudah mendapatkan persetujuan, akhirnya Nathan pun menindih tubuh wanita itu dan berkata, “Kalau begitu, maafkan kelancanganku ….”

***

Hanya ketika matahari mulai terbit, barulah Nathan selesai menetralisir racun dari tubuh wanita cantik tersebut.

Usai menyelesaikan tugasnya, dia langsung beranjak dari tempat tidur dan menutupi tubuh tanpa busana milik wanita itu dengan selimut. Setelah itu, dia pergi meninggalkan apartemen untuk kembali ke asrama kampus.

Duduk di kursi bis, Nathan menutup kepalanya dengan tudung jaket dan menggerutu dalam hati, ‘Hah … semoga kejadian malam tadi tidak membawakan masalah. Kalau hal ini menarik perhatian yang tidak perlu, bisa-bisa kacau sudah hidup tenangku ….’

Walau semua orang mengenal Nathan sebagai mahasiswa semester akhir yang miskin di universitas elite, tapi sebenarnya dia adalah seorang genius medis legendaris dunia, Asclepius.

Dengan kemampuannya, tokoh-tokoh dunia tunduk kepadanya. Bahkan, dia pernah menjadikan nyawa seorang presiden sebagai ancaman untuk membatalkan perang!

Namun, karena kemampuannya itu, hidup Nathan semenjak kecil tidak pernah tenang. Ada begitu banyak orang yang mengincar dirinya, bahkan nyawanya.

Oleh karena itu, demi bisa hidup tenang layaknya orang biasa, Nathan pun memutuskan untuk tidak pernah menggunakan kemampuannya lagi, menghilang dari dunia medis, dan hidup dengan identitas barunya ‘Nathaniel Clain’, seorang pengantar paket miskin tanpa latar belakang.

‘Tapi karena wanita itu ….’ Nathan menggeram rendah, mengingat kembali tindakannya tadi malam.

Demi menyelamatkan wanita itu, Nathan kembali menggunakan kemampuannya untuk mengeluarkan racun dari tubuh sang wanita dengan teknik totok dewa–sebuah teknik legendaris yang Nathan sempurnakan sendiri.

Kalau sampai wanita tersebut bangun dan memeriksakan dirinya ke dokter, jejak pengobatan Nathan bisa saja terdeteksi dan keberadaan sosok Asclepius di kota ini akan terendus.

Namun, untungnya perlu keahlian medis tingkat tinggi untuk melakukan hal tersebut, jadi Nathan tidak ambil pusing.

Hanya saja, walau terpaksa dan bukan disengaja, Nathan merasa sedikit bersalah karena telah menyentuh wanita lain selain sang kekasih.

Saat Nathan sampai di asramanya, dia melihat tiga teman teman sekamarnya–yang juga teman baiknya–menatap ke arahnya dengan wajah kaget.

“Nathan! Kamu akhirnya kembali juga!” Johnson, pemuda bertubuh besar akibat hobinya berolahraga, berkata sembari meremas pundak Nathan.

“Kamu dari mana saja?!” timpal Elliot, pemuda berkacamata sembari memeluk buku bisnis tebalnya. Dia kemudian menghela napas dan menatap Nathan iba. “Jangan bersedih, masih banyak wanita lain yang bisa kamu kejar.”

Nathan tampak bingung. “Ada apa?” Dia sama sekali tidak mengerti apa yang teman-temannya bicarakan.

Di saat ini, Jack, salah satu teman sekamar Nathan yang paling pendiam, mengarahkan layar komputernya kepada sang sahabat.

Selagi Nathan melihat video tersebut, Jack menjelaskan, “Dyren, putra dekan kampus, berpacaran dengan Quenzi, wanita tercantik di kampus kita sekarang.” Dia menatap Nathan yang tampak terkejut. “Kamu … suka Quenzi, ‘kan?”

Tubuh Nathan bergetar … dan tangannya mengepal. Dia sangat marah!

Bukan, bukan masalah wanita yang dia sukai berpacaran dengan pria lain yang membuatnya marah, tapi … Quenzi diam-diam adalah pacarnya semenjak dua tahun lalu, dan sekarang kekasihnya itu malah berpacaran dengan pria lain!? Apa maksudnya ini?!

Bab terkait

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 2

    Tanpa menunggu, Nathan pergi ke Hotel Evergarden, hotel berbintang yang ada di dekat area kampus. Menurut informasi dari Jack, Quenzi pergi ke sana bersama Dyren untuk merayakan hari jadi mereka yang pertama. Dan Nathan, dia ke sana untuk meminta penjelasan mengenai kenapa Quenzi mengkhianatinya. Sampai di hotel, Nathan melihat Quenzi baru saja keluar dari sana selagi bergelayut manja di lengan Dyren. Di belakang keduanya, terlihat ada dua orang pengawal setia milik pria tersebut yang mengikuti. "Terima kasih Dyren, aku suka sekali hadiahmu," ucap Quenzi manja dengan senyum malu-malu. Di tangannya, ada sejumlah kantong belanja bermerek yang barang termurahnya masing-masing bisa bernilai jutaan! Dyren tersenyum puas dan melingkarkan tangannya di pinggang Quenzi dengan semakin intim. “Apa pun untukmu, Sayang ….” Melihat hal itu Nathan mengepalkan tangan. Tidak pernah Quenzi menampakkan wajah sebahagia itu ketika diberikan hadiah olehnya. Padahal, dia setengah mati berjuang kerj

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 3

    Kantor polisi kota Bibes. Distrik Bibes International University. "Apa masalahmu? Mau jadi jagoan atau jadi gangster?!" bentak seorang polisi dengan wajah yang terlihat geram. “Berkelahi di depan hotel, apa kamu tahu sudah mengganggu kenyamanan umum!? Hotel bisa menuntutmu untuk membayar denda!” Nathan yang duduk berhadapan dengan polisi tersebut hanya memasang ekspresi datar, tidak sedikit pun dia terlihat tertarik untuk menjawab pertanyaan sang polisi. Menjelaskan kenapa Nathan bisa berakhir di tempat ini sekarang … semua itu karena perdebatannya dengan Quenzi dan Dyren divideokan oleh seorang anak kampus yang kebetulan ada di area tersebut saat itu. Entah bagaimana caranya, video itu sampai ke tangan dosen wali yang bertanggung jawab atas angkatan mereka dan dia pun langsung mendatangi tempat tersebut sembari membawa pihak kepolisian. “Apa Anda tidak akan menanyakan kronologisnya untuk menentukan siapa yang benar dan salah?” tanya Nathan. Namun, ucapannya itu sema

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 4

    Semua orang terkejut, terlebih Dyren yang menyaksikan asisten ayahnya memberika amplop cokelat–sogokan–kepada kepala polisi kantor cabang itu demi membebaskan Nathan. “Ayah! Bajingan ini sudah membuatku malu di depan publik! Kenapa Ayah malah–” PLAK! Sebuah tamparan dihadiahkan oleh Darel kepada Dyren, membuat semua orang melongo. Tamparan itu begitu keras sampai Dyren terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang, dan dia hampir jatuh kalau bukan ditahan oleh Quenzi. “A-Ayah?” “Bajingan tidak tahu diri! Hanya karena wanita, kamu tidak lagi tahu cara menjaga reputasi?” tegur Darel dengan penuh kemarahan.Darel melirik Quenzi yang berada di sebelah putranya sekilas, lalu mendengus dingin sebelum beralih pada dua pengawal putranya. “Bawa bocah itu pulang dan jangan biarkan dia keluar untuk satu minggu!" Diperintahkan demikian, Dyren langsung diseret oleh kedua pengawalnya. “Ayah! Ayah tidak bisa melakukan ini padaku!” Namun, Darel sama sekali tidak peduli dan hanya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 5

    Nathan mengernyitkan dahi, terkejut melihat wanita yang berhasil ia selamatkan semalam duduk di kursi dekan, tampak begitu sangat santai seolah itu kursinya sendiri. "Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan mengganggu hidupku, setelah aku menyelamatkanmu?" "Setelah apa yang telah kamu perbuat padaku, beraninya kamu berkata demikian?! Dasar pria tidak bertanggung jawab!" sindir Adelina dengan nada sinis. Nathan mengerjapkan matanya, mencoba memahami maksud Adelina. "Apa maksudmu, Nona?" "Jangan berpura-pura tidak mengerti!” Adelina mengepalkan tangannya, tapi tampak wajahnya yang cantik merona saat mengingat bagaimana dirinya terbangun tanpa busana. Dan setelah terbangun, hal pertama yang muncul di benak Adelina adalah … bagaimana Nathaniel menyentuh tubuhnya dan membuatnya mendesah. Ditempatnya, Nathan berusaha menjelaskan, "Nona, semalam kamu terkena racun dan obat perangsang, jika aku tidak melakukan pengobatan …." BRAK! Mendengar Nathan meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 6

    Melihat ekspresi terkejut Nathan, Adelina menatapnya tajam, matanya menyipit, dan ia menyilangkan kedua tangan di depan dadanya yang membusung. "Kenapa? Apakah kamu lebih suka membusuk di dalam kamp militer?" ucap Adelina dengan nada sinis, membuat Nathan merasa terpojok. Nathan mengepalkan tangan. Dia mencoba untuk bersabar menghadapi wanita yang berdiri di depannya. "Nona, apakah kamu sudah tidak waras? Kita bahkan tidak saling mengenal, bagaimana kamu bisa menjadikanku tunanganmu? Itu tidak masuk akal." Adelina menjawab dengan dingin, "Kamu tidak punya pilihan.” Dia menambahkan, “Dan lagi, alasan aku melakukan ini adalah karena kamu telah menodai kehormatanku. Aku juga sama sekali tidak ingin berhubungan denganmu, tetapi kejadian semalam mengikat kita dalam situasi ini!" tegasnya, wajahnya menunjukkan aura mendominasi. Nathan menghela napas panjang, kesabarannya di ujung tanduk. "Itu lagi yang kamu bahas, Adelina? Aku sudah bilang berkali-kali, tindakanku itu hanya untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 7

    Di dalam mobil yang melaju cepat di jalanan kota Bibes, suasana canggung menyelimuti Nathan dan Adelina yang duduk bersebelahan. Adelina dengan percaya diri memamerkan paha mulusnya yang terlihat akibat mengenakan rok di atas lutut, membuat Nathan merasa tidak nyaman. Nathan berusaha menjaga jarak dengan Adelina, memalingkan wajahnya dan menjauhkan pahanya yang tanpa sengaja menyentuh wanita itu. Adelina tiba-tiba mengejeknya. "Kau sudah menyentuh tubuhku, kenapa berpura-pura malu?" "Jangan berbicara omong kosong, aku malas berdebat denganmu," sahut Nathan, tetap menatap lurus ke depan. Adelina menyipitkan matanya, keheranan muncul di wajahnya saat menyadari Nathan benar-benar pria yang berbeda. Tidak seperti pria pada umumnya, Nathan tampak tidak tergoda dengan keindahan tubuhnya. Tiba-tiba ponsel Adelina berdering. “Hal–” "Kamu ada di mana, Adelina?!” teriak orang di seberang telepon, memotong kalimat Adelina y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 8

    Mendengar perkataan Adelina, mata semua orang membulat penuh kejutan. "Omong kosong apa yang kau bicarakan, Adelina?!" sergah Kelvin, nada suaranya meninggi tajam. “Kau pasti bercanda, bukan?” Adelina, dengan tatapan tenang yang mendalam, menjawab tanpa ragu. "Aku sungguh-sungguh, Paman. Hanya Nathan yang akan menjadi suamiku." Dia berbalik, lalu menatap Jeremy. "Jadi, maaf, Tuan Adelray, Anda harus kecewa karena pernikahan kita tidak akan pernah terjadi!" Jeremy langsung melemparkan tatapan tajam kepada Marlina dan Kelvin. “Kekonyolan apa ini?” Kemarahan Jeremy membuat Marlina dan Kelvin panik. Mereka pun menatap Adelina dengan tatapan nyalang. "Adelina! Jangan bodoh! Kau hanya bisa menikah dengan Tuan Adelray!" desis Marlina. “Tuan Adelray adalah keturunan keluarga terhormat, sedangkan pria itu …” dia menatap Nathan, “… dari penampilannya jelas dia hanya orang biasa tanpa latar belakang!” “Ada latar belakang ata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 8

    Mendengar perkataan Adelina, mata semua orang membulat penuh kejutan. "Omong kosong apa yang kau bicarakan, Adelina?!" sergah Kelvin, nada suaranya meninggi tajam. “Kau pasti bercanda, bukan?” Adelina, dengan tatapan tenang yang mendalam, menjawab tanpa ragu. "Aku sungguh-sungguh, Paman. Hanya Nathan yang akan menjadi suamiku." Dia berbalik, lalu menatap Jeremy. "Jadi, maaf, Tuan Adelray, Anda harus kecewa karena pernikahan kita tidak akan pernah terjadi!" Jeremy langsung melemparkan tatapan tajam kepada Marlina dan Kelvin. “Kekonyolan apa ini?” Kemarahan Jeremy membuat Marlina dan Kelvin panik. Mereka pun menatap Adelina dengan tatapan nyalang. "Adelina! Jangan bodoh! Kau hanya bisa menikah dengan Tuan Adelray!" desis Marlina. “Tuan Adelray adalah keturunan keluarga terhormat, sedangkan pria itu …” dia menatap Nathan, “… dari penampilannya jelas dia hanya orang biasa tanpa latar belakang!” “Ada latar belakang ata

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 7

    Di dalam mobil yang melaju cepat di jalanan kota Bibes, suasana canggung menyelimuti Nathan dan Adelina yang duduk bersebelahan. Adelina dengan percaya diri memamerkan paha mulusnya yang terlihat akibat mengenakan rok di atas lutut, membuat Nathan merasa tidak nyaman. Nathan berusaha menjaga jarak dengan Adelina, memalingkan wajahnya dan menjauhkan pahanya yang tanpa sengaja menyentuh wanita itu. Adelina tiba-tiba mengejeknya. "Kau sudah menyentuh tubuhku, kenapa berpura-pura malu?" "Jangan berbicara omong kosong, aku malas berdebat denganmu," sahut Nathan, tetap menatap lurus ke depan. Adelina menyipitkan matanya, keheranan muncul di wajahnya saat menyadari Nathan benar-benar pria yang berbeda. Tidak seperti pria pada umumnya, Nathan tampak tidak tergoda dengan keindahan tubuhnya. Tiba-tiba ponsel Adelina berdering. “Hal–” "Kamu ada di mana, Adelina?!” teriak orang di seberang telepon, memotong kalimat Adelina y

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 6

    Melihat ekspresi terkejut Nathan, Adelina menatapnya tajam, matanya menyipit, dan ia menyilangkan kedua tangan di depan dadanya yang membusung. "Kenapa? Apakah kamu lebih suka membusuk di dalam kamp militer?" ucap Adelina dengan nada sinis, membuat Nathan merasa terpojok. Nathan mengepalkan tangan. Dia mencoba untuk bersabar menghadapi wanita yang berdiri di depannya. "Nona, apakah kamu sudah tidak waras? Kita bahkan tidak saling mengenal, bagaimana kamu bisa menjadikanku tunanganmu? Itu tidak masuk akal." Adelina menjawab dengan dingin, "Kamu tidak punya pilihan.” Dia menambahkan, “Dan lagi, alasan aku melakukan ini adalah karena kamu telah menodai kehormatanku. Aku juga sama sekali tidak ingin berhubungan denganmu, tetapi kejadian semalam mengikat kita dalam situasi ini!" tegasnya, wajahnya menunjukkan aura mendominasi. Nathan menghela napas panjang, kesabarannya di ujung tanduk. "Itu lagi yang kamu bahas, Adelina? Aku sudah bilang berkali-kali, tindakanku itu hanya untuk me

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 5

    Nathan mengernyitkan dahi, terkejut melihat wanita yang berhasil ia selamatkan semalam duduk di kursi dekan, tampak begitu sangat santai seolah itu kursinya sendiri. "Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan mengganggu hidupku, setelah aku menyelamatkanmu?" "Setelah apa yang telah kamu perbuat padaku, beraninya kamu berkata demikian?! Dasar pria tidak bertanggung jawab!" sindir Adelina dengan nada sinis. Nathan mengerjapkan matanya, mencoba memahami maksud Adelina. "Apa maksudmu, Nona?" "Jangan berpura-pura tidak mengerti!” Adelina mengepalkan tangannya, tapi tampak wajahnya yang cantik merona saat mengingat bagaimana dirinya terbangun tanpa busana. Dan setelah terbangun, hal pertama yang muncul di benak Adelina adalah … bagaimana Nathaniel menyentuh tubuhnya dan membuatnya mendesah. Ditempatnya, Nathan berusaha menjelaskan, "Nona, semalam kamu terkena racun dan obat perangsang, jika aku tidak melakukan pengobatan …." BRAK! Mendengar Nathan meng

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 4

    Semua orang terkejut, terlebih Dyren yang menyaksikan asisten ayahnya memberika amplop cokelat–sogokan–kepada kepala polisi kantor cabang itu demi membebaskan Nathan. “Ayah! Bajingan ini sudah membuatku malu di depan publik! Kenapa Ayah malah–” PLAK! Sebuah tamparan dihadiahkan oleh Darel kepada Dyren, membuat semua orang melongo. Tamparan itu begitu keras sampai Dyren terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang, dan dia hampir jatuh kalau bukan ditahan oleh Quenzi. “A-Ayah?” “Bajingan tidak tahu diri! Hanya karena wanita, kamu tidak lagi tahu cara menjaga reputasi?” tegur Darel dengan penuh kemarahan.Darel melirik Quenzi yang berada di sebelah putranya sekilas, lalu mendengus dingin sebelum beralih pada dua pengawal putranya. “Bawa bocah itu pulang dan jangan biarkan dia keluar untuk satu minggu!" Diperintahkan demikian, Dyren langsung diseret oleh kedua pengawalnya. “Ayah! Ayah tidak bisa melakukan ini padaku!” Namun, Darel sama sekali tidak peduli dan hanya d

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 3

    Kantor polisi kota Bibes. Distrik Bibes International University. "Apa masalahmu? Mau jadi jagoan atau jadi gangster?!" bentak seorang polisi dengan wajah yang terlihat geram. “Berkelahi di depan hotel, apa kamu tahu sudah mengganggu kenyamanan umum!? Hotel bisa menuntutmu untuk membayar denda!” Nathan yang duduk berhadapan dengan polisi tersebut hanya memasang ekspresi datar, tidak sedikit pun dia terlihat tertarik untuk menjawab pertanyaan sang polisi. Menjelaskan kenapa Nathan bisa berakhir di tempat ini sekarang … semua itu karena perdebatannya dengan Quenzi dan Dyren divideokan oleh seorang anak kampus yang kebetulan ada di area tersebut saat itu. Entah bagaimana caranya, video itu sampai ke tangan dosen wali yang bertanggung jawab atas angkatan mereka dan dia pun langsung mendatangi tempat tersebut sembari membawa pihak kepolisian. “Apa Anda tidak akan menanyakan kronologisnya untuk menentukan siapa yang benar dan salah?” tanya Nathan. Namun, ucapannya itu sema

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 2

    Tanpa menunggu, Nathan pergi ke Hotel Evergarden, hotel berbintang yang ada di dekat area kampus. Menurut informasi dari Jack, Quenzi pergi ke sana bersama Dyren untuk merayakan hari jadi mereka yang pertama. Dan Nathan, dia ke sana untuk meminta penjelasan mengenai kenapa Quenzi mengkhianatinya. Sampai di hotel, Nathan melihat Quenzi baru saja keluar dari sana selagi bergelayut manja di lengan Dyren. Di belakang keduanya, terlihat ada dua orang pengawal setia milik pria tersebut yang mengikuti. "Terima kasih Dyren, aku suka sekali hadiahmu," ucap Quenzi manja dengan senyum malu-malu. Di tangannya, ada sejumlah kantong belanja bermerek yang barang termurahnya masing-masing bisa bernilai jutaan! Dyren tersenyum puas dan melingkarkan tangannya di pinggang Quenzi dengan semakin intim. “Apa pun untukmu, Sayang ….” Melihat hal itu Nathan mengepalkan tangan. Tidak pernah Quenzi menampakkan wajah sebahagia itu ketika diberikan hadiah olehnya. Padahal, dia setengah mati berjuang kerj

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 1

    "Paket!" Malam itu, hujan mengguyur deras kota Bibes. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Nathaniel Clain dari melakukan pekerjaan sampingannya mengantar paket. Semua dia lakukan demi bisa mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulang tahun tas mahal yang sang kekasih manisnya inginkan. Pemuda di semester akhir kuliah itu tampak berdiri di depan sebuah pintu apartemen mewah yang menjadi tujuan terakhirnya malam tersebut. Sekian lama menunggu, pintu tersebut tidak terbuka, dan hal itu membuat Nathan–nama panggilan Nathaniel–menautkan alis. ‘Apa penghuninya tidak di rumah?’ pikirnya seraya melihat sekeliling. Hanya ada satu pintu di lantai ini, menunjukkan bahwa pemilik apartemen ini adalah satu-satunya penghuni satu lantai tersebut. ‘Haruskah kutinggalkan saja paketnya di sini?’ pikir Nathan, ingin segera menyelesaikan tugasnya. ‘Sudahlah, kutinggalkan saja ….’ Namun, baru saja dia menunduk untuk meletakkan box paket di depan pintu, suara teriakan seorang perempu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status