Share

Bab 7

Author: Pein
last update Last Updated: 2024-10-04 00:00:13

Di dalam mobil yang melaju cepat di jalanan kota Bibes, suasana canggung menyelimuti Nathan dan Adelina yang duduk bersebelahan.

Adelina dengan percaya diri memamerkan paha mulusnya yang terlihat akibat mengenakan rok di atas lutut, membuat Nathan merasa tidak nyaman.

Nathan berusaha menjaga jarak dengan Adelina, memalingkan wajahnya dan menjauhkan pahanya yang tanpa sengaja menyentuh wanita itu.

Adelina tiba-tiba mengejeknya. "Kau sudah menyentuh tubuhku, kenapa berpura-pura malu?"

"Jangan berbicara omong kosong, aku malas berdebat denganmu," sahut Nathan, tetap menatap lurus ke depan.

Adelina menyipitkan matanya, keheranan muncul di wajahnya saat menyadari Nathan benar-benar pria yang berbeda. Tidak seperti pria pada umumnya, Nathan tampak tidak tergoda dengan keindahan tubuhnya.

Tiba-tiba ponsel Adelina berdering. “Hal–”

"Kamu ada di mana, Adelina?!” teriak orang di seberang telepon, memotong kalimat Adelina yang belum selesai.

“Aku di jalan pulang. Ada apa, Paman?”

“Bukankah sudah kukatakan kalau Tuan Adelray akan datang hari ini!? Kenapa kau masih pergi keluar?!” tegur sang paman. “Ah, sudahlah! Pokoknya, kemarilah secepat mungkin! Jangan buat Tuan Adelray menunggu lama!”

Kemudian, panggilan pun dimatikan sebelah pihak.

Nathan melihat Adelina menggenggam erat ponselnya dengan ekspresi keras. Tampaknya, perjodohan yang tidak diinginkan adalah alasan wanita itu memaksa Nathan menjadi tunangan sandiwaranya.

Tanpa menyadari pandangan Nathan, Adeilna berkata pada sopir, “Pak, lebih cepat lagi menyetirnya. Aku harus segera sampai ke rumah.”

***

Tidak perlu waktu lama, Adelina dan Nathan pun tiba di kediaman keluarga Sergaf. Kediaman itu mewah dan megah, dikelilingi oleh taman yang luas dan terawat dengan baik.

Bisa terlihat dari patung-patung dan hiasan yang digunakan di sana, tempat itu pasti membutuhkan puluhan juta untuk perawatan per bulannya.

"Kalau aku tidak tahu, aku akan mengira pemandangan seperti ini biasa saja untukmu,” ucap Adelina tiba-tiba, membuat perhatian Nathan teralihkan.

“Apa?”

Adelina menatap Nathan, lalu menjelaskan, “Biasanya, entah itu orang berlatar belakang biasa maupun menengah ke atas masih terpukau dengan kediaman ini, tapi kamu … tidak sedikit pun terkejut. Kalau aku belum memeriksa latar belakangmu, aku akan mengira kau tuan muda keluarga kaya yang kabur dari rumah.”

Ditembak seperti itu, Nathan agak terkejut. Insting wanita itu sungguh mengerikan!

Cepat-cepat, Nathan memalingkan wajah. “Entah itu uang maupun barang, semua hanya benda mati. Untuk apa dikagumi?”

Ucapan itu membuat Adelina mengerjapkan mata, lalu tersenyum. ‘Benda mati … ya?’

Sepertinya, pria ini benar-benar berbeda dari orang-orang lain yang pernah Adelina temui.

Mobil mewah yang mereka tumpangi pun akhirnya berhenti tepat di depan kediaman, dan Adelina bersama Nathan langsung turun untuk masuk ke dalam.

Saat mencapai ruang tamu, tampak sepasang paruh baya tengah berbicara dengan seorang pria muda yang berpenampilan mewah.

Nathan yakin sepasang paruh baya itu adalah paman dan bibi Adelina, Kelvin dan Marlina Sergaf. Yang berarti, pria muda berpenampilan mewah itu adalah Jeremy Adelray, pria yang ingin dijodohkan kepada Adelina.

"Akhirnya kamu datang juga.” Kelvin langsung beranjak berdiri menyambut kedatangan Adelina. “Berikan salam pada tuan Adelray," perintahnya tegas.

Mata Adelina terpaku pada Jeremy yang begitu diagungkan oleh paman dan bibinya. Ia duduk, menggigit bibir bawahnya, matanya memancarkan rasa tidak senang saat menatap pria itu.

Sementara itu, Marlina tak bisa menyembunyikan antusiasmenya. "Adelina, jika kamu menikah dengan Tuan Adelray, perusahaanmu akan berkembang besar, mampu bersaing dengan perusahan besar lainnya di Aranka. Keluarga Sergaf kita akan naik derajat, mungkin bisa setara dengan keluarga Adelray. Bukankah begitu, Tuan Adelray?" katanya penuh harap.

Jeremy menatap Adelina dengan pandangan menggerayangi tubuh wanita itu. Dia menjilat bibirnya selagi membayangkan bagaimana setelah menikah dia bisa menggagahi wanita tersebut kapan saja.

"Tentu, jika Adelina bersedia menikah denganku, permintaan paman dan bibi bukanlah masalah besar buatku. Kalian tahu reputasi keluarga Adelray di negara ini cukup besar, meski belum selevel dengan keluarga Clainford."

Adelina yang merasa tidak nyaman dengan cara pandang Jeremy tak elak bergidik ngeri. Dia mengepalkan tangan lalu membalas, “Aku khawatir, Tuan Adelray harus kecewa.”

Kalimat itu sontak membuat Paman dan Bibi Adelina terperanjat kaget, sedangkan Jeremy menyipitkan matanya.

"Apa maksudmu, Adelina?" tanya Kelvin dengan ketus.

Adelina mengulas sebuah senyum menawan, lalu merangkul lengan Nathan dengan manja. "Paman, Bibi, Tuan Adelray, perkenalkan dia adalah calon suamiku."

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Gasuga
yok lanjut yok
goodnovel comment avatar
Adit
lanjut min.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 8

    Mendengar perkataan Adelina, mata semua orang membulat penuh kejutan. "Omong kosong apa yang kau bicarakan, Adelina?!" sergah Kelvin, nada suaranya meninggi tajam. “Kau pasti bercanda, bukan?” Adelina, dengan tatapan tenang yang mendalam, menjawab tanpa ragu. "Aku sungguh-sungguh, Paman. Hanya Nathan yang akan menjadi suamiku." Dia berbalik, lalu menatap Jeremy. "Jadi, maaf, Tuan Adelray, Anda harus kecewa karena pernikahan kita tidak akan pernah terjadi!" Jeremy langsung melemparkan tatapan tajam kepada Marlina dan Kelvin. “Kekonyolan apa ini?” Kemarahan Jeremy membuat Marlina dan Kelvin panik. Mereka pun menatap Adelina dengan tatapan nyalang. "Adelina! Jangan bodoh! Kau hanya bisa menikah dengan Tuan Adelray!" desis Marlina. “Tuan Adelray adalah keturunan keluarga terhormat, sedangkan pria itu …” dia menatap Nathan, “… dari penampilannya jelas dia hanya orang biasa tanpa latar belakang!” “Ada latar belakang ata

    Last Updated : 2024-10-05
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 1

    "Paket!" Malam itu, hujan mengguyur deras kota Bibes. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Nathaniel Clain dari melakukan pekerjaan sampingannya mengantar paket. Semua dia lakukan demi bisa mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulang tahun tas mahal yang sang kekasih manisnya inginkan. Pemuda di semester akhir kuliah itu tampak berdiri di depan sebuah pintu apartemen mewah yang menjadi tujuan terakhirnya malam tersebut. Sekian lama menunggu, pintu tersebut tidak terbuka, dan hal itu membuat Nathan–nama panggilan Nathaniel–menautkan alis. ‘Apa penghuninya tidak di rumah?’ pikirnya seraya melihat sekeliling. Hanya ada satu pintu di lantai ini, menunjukkan bahwa pemilik apartemen ini adalah satu-satunya penghuni satu lantai tersebut. ‘Haruskah kutinggalkan saja paketnya di sini?’ pikir Nathan, ingin segera menyelesaikan tugasnya. ‘Sudahlah, kutinggalkan saja ….’ Namun, baru saja dia menunduk untuk meletakkan box paket di depan pintu, suara teriakan seorang perempu

    Last Updated : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 2

    Tanpa menunggu, Nathan pergi ke Hotel Evergarden, hotel berbintang yang ada di dekat area kampus. Menurut informasi dari Jack, Quenzi pergi ke sana bersama Dyren untuk merayakan hari jadi mereka yang pertama. Dan Nathan, dia ke sana untuk meminta penjelasan mengenai kenapa Quenzi mengkhianatinya. Sampai di hotel, Nathan melihat Quenzi baru saja keluar dari sana selagi bergelayut manja di lengan Dyren. Di belakang keduanya, terlihat ada dua orang pengawal setia milik pria tersebut yang mengikuti. "Terima kasih Dyren, aku suka sekali hadiahmu," ucap Quenzi manja dengan senyum malu-malu. Di tangannya, ada sejumlah kantong belanja bermerek yang barang termurahnya masing-masing bisa bernilai jutaan! Dyren tersenyum puas dan melingkarkan tangannya di pinggang Quenzi dengan semakin intim. “Apa pun untukmu, Sayang ….” Melihat hal itu Nathan mengepalkan tangan. Tidak pernah Quenzi menampakkan wajah sebahagia itu ketika diberikan hadiah olehnya. Padahal, dia setengah mati berjuang kerj

    Last Updated : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 3

    Kantor polisi kota Bibes. Distrik Bibes International University. "Apa masalahmu? Mau jadi jagoan atau jadi gangster?!" bentak seorang polisi dengan wajah yang terlihat geram. “Berkelahi di depan hotel, apa kamu tahu sudah mengganggu kenyamanan umum!? Hotel bisa menuntutmu untuk membayar denda!” Nathan yang duduk berhadapan dengan polisi tersebut hanya memasang ekspresi datar, tidak sedikit pun dia terlihat tertarik untuk menjawab pertanyaan sang polisi. Menjelaskan kenapa Nathan bisa berakhir di tempat ini sekarang … semua itu karena perdebatannya dengan Quenzi dan Dyren divideokan oleh seorang anak kampus yang kebetulan ada di area tersebut saat itu. Entah bagaimana caranya, video itu sampai ke tangan dosen wali yang bertanggung jawab atas angkatan mereka dan dia pun langsung mendatangi tempat tersebut sembari membawa pihak kepolisian. “Apa Anda tidak akan menanyakan kronologisnya untuk menentukan siapa yang benar dan salah?” tanya Nathan. Namun, ucapannya itu sema

    Last Updated : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 4

    Semua orang terkejut, terlebih Dyren yang menyaksikan asisten ayahnya memberika amplop cokelat–sogokan–kepada kepala polisi kantor cabang itu demi membebaskan Nathan. “Ayah! Bajingan ini sudah membuatku malu di depan publik! Kenapa Ayah malah–” PLAK! Sebuah tamparan dihadiahkan oleh Darel kepada Dyren, membuat semua orang melongo. Tamparan itu begitu keras sampai Dyren terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang, dan dia hampir jatuh kalau bukan ditahan oleh Quenzi. “A-Ayah?” “Bajingan tidak tahu diri! Hanya karena wanita, kamu tidak lagi tahu cara menjaga reputasi?” tegur Darel dengan penuh kemarahan.Darel melirik Quenzi yang berada di sebelah putranya sekilas, lalu mendengus dingin sebelum beralih pada dua pengawal putranya. “Bawa bocah itu pulang dan jangan biarkan dia keluar untuk satu minggu!" Diperintahkan demikian, Dyren langsung diseret oleh kedua pengawalnya. “Ayah! Ayah tidak bisa melakukan ini padaku!” Namun, Darel sama sekali tidak peduli dan hanya d

    Last Updated : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 5

    Nathan mengernyitkan dahi, terkejut melihat wanita yang berhasil ia selamatkan semalam duduk di kursi dekan, tampak begitu sangat santai seolah itu kursinya sendiri. "Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan mengganggu hidupku, setelah aku menyelamatkanmu?" "Setelah apa yang telah kamu perbuat padaku, beraninya kamu berkata demikian?! Dasar pria tidak bertanggung jawab!" sindir Adelina dengan nada sinis. Nathan mengerjapkan matanya, mencoba memahami maksud Adelina. "Apa maksudmu, Nona?" "Jangan berpura-pura tidak mengerti!” Adelina mengepalkan tangannya, tapi tampak wajahnya yang cantik merona saat mengingat bagaimana dirinya terbangun tanpa busana. Dan setelah terbangun, hal pertama yang muncul di benak Adelina adalah … bagaimana Nathaniel menyentuh tubuhnya dan membuatnya mendesah. Ditempatnya, Nathan berusaha menjelaskan, "Nona, semalam kamu terkena racun dan obat perangsang, jika aku tidak melakukan pengobatan …." BRAK! Mendengar Nathan meng

    Last Updated : 2024-09-26
  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 6

    Melihat ekspresi terkejut Nathan, Adelina menatapnya tajam, matanya menyipit, dan ia menyilangkan kedua tangan di depan dadanya yang membusung. "Kenapa? Apakah kamu lebih suka membusuk di dalam kamp militer?" ucap Adelina dengan nada sinis, membuat Nathan merasa terpojok. Nathan mengepalkan tangan. Dia mencoba untuk bersabar menghadapi wanita yang berdiri di depannya. "Nona, apakah kamu sudah tidak waras? Kita bahkan tidak saling mengenal, bagaimana kamu bisa menjadikanku tunanganmu? Itu tidak masuk akal." Adelina menjawab dengan dingin, "Kamu tidak punya pilihan.” Dia menambahkan, “Dan lagi, alasan aku melakukan ini adalah karena kamu telah menodai kehormatanku. Aku juga sama sekali tidak ingin berhubungan denganmu, tetapi kejadian semalam mengikat kita dalam situasi ini!" tegasnya, wajahnya menunjukkan aura mendominasi. Nathan menghela napas panjang, kesabarannya di ujung tanduk. "Itu lagi yang kamu bahas, Adelina? Aku sudah bilang berkali-kali, tindakanku itu hanya untuk me

    Last Updated : 2024-09-26

Latest chapter

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 8

    Mendengar perkataan Adelina, mata semua orang membulat penuh kejutan. "Omong kosong apa yang kau bicarakan, Adelina?!" sergah Kelvin, nada suaranya meninggi tajam. “Kau pasti bercanda, bukan?” Adelina, dengan tatapan tenang yang mendalam, menjawab tanpa ragu. "Aku sungguh-sungguh, Paman. Hanya Nathan yang akan menjadi suamiku." Dia berbalik, lalu menatap Jeremy. "Jadi, maaf, Tuan Adelray, Anda harus kecewa karena pernikahan kita tidak akan pernah terjadi!" Jeremy langsung melemparkan tatapan tajam kepada Marlina dan Kelvin. “Kekonyolan apa ini?” Kemarahan Jeremy membuat Marlina dan Kelvin panik. Mereka pun menatap Adelina dengan tatapan nyalang. "Adelina! Jangan bodoh! Kau hanya bisa menikah dengan Tuan Adelray!" desis Marlina. “Tuan Adelray adalah keturunan keluarga terhormat, sedangkan pria itu …” dia menatap Nathan, “… dari penampilannya jelas dia hanya orang biasa tanpa latar belakang!” “Ada latar belakang ata

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 7

    Di dalam mobil yang melaju cepat di jalanan kota Bibes, suasana canggung menyelimuti Nathan dan Adelina yang duduk bersebelahan. Adelina dengan percaya diri memamerkan paha mulusnya yang terlihat akibat mengenakan rok di atas lutut, membuat Nathan merasa tidak nyaman. Nathan berusaha menjaga jarak dengan Adelina, memalingkan wajahnya dan menjauhkan pahanya yang tanpa sengaja menyentuh wanita itu. Adelina tiba-tiba mengejeknya. "Kau sudah menyentuh tubuhku, kenapa berpura-pura malu?" "Jangan berbicara omong kosong, aku malas berdebat denganmu," sahut Nathan, tetap menatap lurus ke depan. Adelina menyipitkan matanya, keheranan muncul di wajahnya saat menyadari Nathan benar-benar pria yang berbeda. Tidak seperti pria pada umumnya, Nathan tampak tidak tergoda dengan keindahan tubuhnya. Tiba-tiba ponsel Adelina berdering. “Hal–” "Kamu ada di mana, Adelina?!” teriak orang di seberang telepon, memotong kalimat Adelina y

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 6

    Melihat ekspresi terkejut Nathan, Adelina menatapnya tajam, matanya menyipit, dan ia menyilangkan kedua tangan di depan dadanya yang membusung. "Kenapa? Apakah kamu lebih suka membusuk di dalam kamp militer?" ucap Adelina dengan nada sinis, membuat Nathan merasa terpojok. Nathan mengepalkan tangan. Dia mencoba untuk bersabar menghadapi wanita yang berdiri di depannya. "Nona, apakah kamu sudah tidak waras? Kita bahkan tidak saling mengenal, bagaimana kamu bisa menjadikanku tunanganmu? Itu tidak masuk akal." Adelina menjawab dengan dingin, "Kamu tidak punya pilihan.” Dia menambahkan, “Dan lagi, alasan aku melakukan ini adalah karena kamu telah menodai kehormatanku. Aku juga sama sekali tidak ingin berhubungan denganmu, tetapi kejadian semalam mengikat kita dalam situasi ini!" tegasnya, wajahnya menunjukkan aura mendominasi. Nathan menghela napas panjang, kesabarannya di ujung tanduk. "Itu lagi yang kamu bahas, Adelina? Aku sudah bilang berkali-kali, tindakanku itu hanya untuk me

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 5

    Nathan mengernyitkan dahi, terkejut melihat wanita yang berhasil ia selamatkan semalam duduk di kursi dekan, tampak begitu sangat santai seolah itu kursinya sendiri. "Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan mengganggu hidupku, setelah aku menyelamatkanmu?" "Setelah apa yang telah kamu perbuat padaku, beraninya kamu berkata demikian?! Dasar pria tidak bertanggung jawab!" sindir Adelina dengan nada sinis. Nathan mengerjapkan matanya, mencoba memahami maksud Adelina. "Apa maksudmu, Nona?" "Jangan berpura-pura tidak mengerti!” Adelina mengepalkan tangannya, tapi tampak wajahnya yang cantik merona saat mengingat bagaimana dirinya terbangun tanpa busana. Dan setelah terbangun, hal pertama yang muncul di benak Adelina adalah … bagaimana Nathaniel menyentuh tubuhnya dan membuatnya mendesah. Ditempatnya, Nathan berusaha menjelaskan, "Nona, semalam kamu terkena racun dan obat perangsang, jika aku tidak melakukan pengobatan …." BRAK! Mendengar Nathan meng

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 4

    Semua orang terkejut, terlebih Dyren yang menyaksikan asisten ayahnya memberika amplop cokelat–sogokan–kepada kepala polisi kantor cabang itu demi membebaskan Nathan. “Ayah! Bajingan ini sudah membuatku malu di depan publik! Kenapa Ayah malah–” PLAK! Sebuah tamparan dihadiahkan oleh Darel kepada Dyren, membuat semua orang melongo. Tamparan itu begitu keras sampai Dyren terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang, dan dia hampir jatuh kalau bukan ditahan oleh Quenzi. “A-Ayah?” “Bajingan tidak tahu diri! Hanya karena wanita, kamu tidak lagi tahu cara menjaga reputasi?” tegur Darel dengan penuh kemarahan.Darel melirik Quenzi yang berada di sebelah putranya sekilas, lalu mendengus dingin sebelum beralih pada dua pengawal putranya. “Bawa bocah itu pulang dan jangan biarkan dia keluar untuk satu minggu!" Diperintahkan demikian, Dyren langsung diseret oleh kedua pengawalnya. “Ayah! Ayah tidak bisa melakukan ini padaku!” Namun, Darel sama sekali tidak peduli dan hanya d

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 3

    Kantor polisi kota Bibes. Distrik Bibes International University. "Apa masalahmu? Mau jadi jagoan atau jadi gangster?!" bentak seorang polisi dengan wajah yang terlihat geram. “Berkelahi di depan hotel, apa kamu tahu sudah mengganggu kenyamanan umum!? Hotel bisa menuntutmu untuk membayar denda!” Nathan yang duduk berhadapan dengan polisi tersebut hanya memasang ekspresi datar, tidak sedikit pun dia terlihat tertarik untuk menjawab pertanyaan sang polisi. Menjelaskan kenapa Nathan bisa berakhir di tempat ini sekarang … semua itu karena perdebatannya dengan Quenzi dan Dyren divideokan oleh seorang anak kampus yang kebetulan ada di area tersebut saat itu. Entah bagaimana caranya, video itu sampai ke tangan dosen wali yang bertanggung jawab atas angkatan mereka dan dia pun langsung mendatangi tempat tersebut sembari membawa pihak kepolisian. “Apa Anda tidak akan menanyakan kronologisnya untuk menentukan siapa yang benar dan salah?” tanya Nathan. Namun, ucapannya itu sema

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 2

    Tanpa menunggu, Nathan pergi ke Hotel Evergarden, hotel berbintang yang ada di dekat area kampus. Menurut informasi dari Jack, Quenzi pergi ke sana bersama Dyren untuk merayakan hari jadi mereka yang pertama. Dan Nathan, dia ke sana untuk meminta penjelasan mengenai kenapa Quenzi mengkhianatinya. Sampai di hotel, Nathan melihat Quenzi baru saja keluar dari sana selagi bergelayut manja di lengan Dyren. Di belakang keduanya, terlihat ada dua orang pengawal setia milik pria tersebut yang mengikuti. "Terima kasih Dyren, aku suka sekali hadiahmu," ucap Quenzi manja dengan senyum malu-malu. Di tangannya, ada sejumlah kantong belanja bermerek yang barang termurahnya masing-masing bisa bernilai jutaan! Dyren tersenyum puas dan melingkarkan tangannya di pinggang Quenzi dengan semakin intim. “Apa pun untukmu, Sayang ….” Melihat hal itu Nathan mengepalkan tangan. Tidak pernah Quenzi menampakkan wajah sebahagia itu ketika diberikan hadiah olehnya. Padahal, dia setengah mati berjuang kerj

  • Akibat Bos Wanita Itu, Sang Dewa Medis Turun Gunung   Bab 1

    "Paket!" Malam itu, hujan mengguyur deras kota Bibes. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Nathaniel Clain dari melakukan pekerjaan sampingannya mengantar paket. Semua dia lakukan demi bisa mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulang tahun tas mahal yang sang kekasih manisnya inginkan. Pemuda di semester akhir kuliah itu tampak berdiri di depan sebuah pintu apartemen mewah yang menjadi tujuan terakhirnya malam tersebut. Sekian lama menunggu, pintu tersebut tidak terbuka, dan hal itu membuat Nathan–nama panggilan Nathaniel–menautkan alis. ‘Apa penghuninya tidak di rumah?’ pikirnya seraya melihat sekeliling. Hanya ada satu pintu di lantai ini, menunjukkan bahwa pemilik apartemen ini adalah satu-satunya penghuni satu lantai tersebut. ‘Haruskah kutinggalkan saja paketnya di sini?’ pikir Nathan, ingin segera menyelesaikan tugasnya. ‘Sudahlah, kutinggalkan saja ….’ Namun, baru saja dia menunduk untuk meletakkan box paket di depan pintu, suara teriakan seorang perempu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status