Share

38. Merepotkan

Naina melempar tas dengan keras ke arah Sofa empuk ruang tamu. Ia terlihat emosi sekali. Tak perduli rambutnya yang mulai acak acakan. Dan make up-nya yang juga berantakan.

"Argghhh," teriaknya memecah keheningan malam di rumah ini.

Namun di luar justru Bu Tami takut. Ia takut jika Naina kesetanan dan melakukan apapun. Bahkan ia memilih untuk diam di luar saja sementara waktu.

Teriaknya yang keras, mampu membangunkan Keenandra yang tengah tertidur. Keenan sudah besar. Sudah bisa ditinggal sang mama, jika sang Mama ada urusan keluar.

Langkah Keenandra menuruni tangga.

"Tante kenapa?" tanya Keenan yang melihat Naina sudah seperti orang gila.

Naina menoleh. Menatap tajam ke arah Keenandra.

"Tanya sama mamamu sana. Dasar anak haram tidak tau malu," bentak Naina dengan keras.

Anak sekecil Keenan yang belum terlalu mengerti, reflek menangis dibentak oleh Naina. Awalnya Keenan baik baik saja. Ia tak mempermasalahkan dengan ketidak adaan mamanya. Namun mendengar bentakan Naina, ia menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status