Share

41. Hotel

"Sepertinya wajahmu tak asing. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Herman.

Naina hanya tersenyum. Yang menambah cantik wajahnya. Ditambah dengan lesung Pipit di pipi chubbinya itu.

"Entahlah. Aku pun lupa. Ah tidak perlu mengingatnya. Untuk apa? Yang penting kita disini untuk bersenang-senang bukan?" tanyanya.

Herman pun mengangguk. Dan keduanya maju ke depan. Bergoyang dan asyik dengan dentuman suara musik DJ itu. Ditambah dengan bergelas-gelas minuman beralkohol yang membuat Naina merasa malam ini adalah malam yang dirindukannya sekaligus malam yang membahagiakan untuk dia melepas sejenak beban pikiran yang menggelayuti kepalanya saat ini. Hingga tanpa sadar waktu telah beranjak tengah malam.

"Nan, ayo pulang," ajak Clara yang juga sempoyongan karena pengaruh minuman keras.

Naina yang menaruh kepalanya di meja hanya mengangkat satu tanganya. Tubuh Naina pun tak kalah lemasnya. Bahkan ia seperti kehabisan daya.

"Aku pusing banget Ra," jawabnya lirih.

"Mungkin Naina mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status