Share

49. Dia Cucuku

Tentu Bu Melia kaget mendengar ucapan dari Bu Asih. Ya yang ia tau Arfaaz adalah seorang konglomerat. Tentu orang tuanya hujan orang sembarangan.

"Maksud Bu Asih, ibu dari Arfaaz begitu?" tanya Bu Melia.

Sementara Arindi yang memberi isyarat kepada sang ibu agar tidak berbicara lebih lanjut, tak digubrisnya.

"Iya. Siapa lagi Bu. Dia galak. Jahat. Boro-boro memeluk cucu saya, mengakui saja mungkin ia tidak mau," jawab Bu Asih tanpa basa basi.

Sekilas kemudian Bu Melia menatap Arindi dengan trenyuh.

"Lalu kenapa kamu masih bertahan Rind?" tanya Bu Melia akhirnya.

Arindi yang sedari tadi hanya melengos, kini berusaha menguatkan hati

"Karena saya menikah dengan Arfaaz. Bukan dengan ibunya. Selama Arfaaz menyayangi dan memperlakukan putra saya dengan baik, bagi saya apapun masalahnya, saya masih bisa berkata baik baik saja," jawab Arindi dengan tengah namun tegas. Terhambat jelas dia sosok yang mandiri

"Termasuk juga mengorbankan perasaanmu yang dimadu oleh Arfaaz, begitu Rind? Aku tekank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asih De bilwan
ini masih ad lanjutkan nya g ya?
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
ya wajarlah mamanya Herman mau terima Jean wong dia memang cucunya, kalau Tami ya wajar juga marah wong Jean bukan cucu kandungnya dan membuat aib untuk keluarganya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status