Share

50. Milikku

"Kenapa kamu bilang seperti itu Man? Apa ucapan kamu tentang dimadu itu memang benar?" tanya Bu Melia menatap heran ke arah putranya.

Herman mengangguk kecil. Sementara Bu Melia tentu kaget mendengarnya. Ia menutup mulutnya dengan kedua tanganya.

"Duh katanya wanita sukses, kok mau saja dimadu. Justru kalau sukses itu pasti bisa berfikir lebih realistis. Atau jangan-jangan memang Arindi itu hanya mengincar harta Arfaaz mungkin," komentar Bu Melia. Wajarlah dia juga seorang ibu-ibu yang hobi berkumpul dengan ibu-ibu yang lain yang mungkin memang suka membicarakan orang lain.

"Belum tentu Ma. Siapa tau memang ada sesuatu yang membuat Arindi bertahan. Papa lihat dia sosok wanita yang luar biasa. Tak ada tanda-tanda bahwa dia wanita yang matre. Untuk biaya rumah sakit pun dia mati-matian menolak uang dari kita bukan. Andai dia bisa kamu dapatkan, Papa pasti bangga punya menantu yang hebat seperti dia,' komentar Pak Haryanto.

Herman hanya diam dibalik kemudi mobilnya. Memang Arindi berbeda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status