Share

Bab 95

Alis Nabila berkedut menatap benda-benda persiapan itu.

Semakin hari semakin tidak masuk akal.

Di mana Yohan? Bagaimana mungkin dia mau menerima pengaturan seperti ini.

Bibi Tina memerintahkan para pelayan istana.

"Letakkan barang-barang itu dan siapkan air mandi untuk Ratu."

"Baik."

Nabila memotong dengan suara tegas.

"Biarkan Sifa saja yang melayani."

Bibi Tina yang merasa memiliki kuasa karena bersandar pada perintah Permaisuri Agung, bersikap sebagai seorang tetua di hadapan Nabila.

"Ratu, ini pertama kalinya Anda menerima kehadiran Yang Mulia, jadi Anda mungkin tidak paham aturan ini."

"Mandi sebelum malam pertama dengan Yang Mulia berbeda dari mandi biasa. Ada prosedur yang harus diikuti dengan teliti."

"Satu orang saja tak akan sempat."

"Ratu, jangan biarkan Yang Mulia menunggu terlalu lama."

Bibi Tina dengan hormat mengulurkan satu tangannya dan membuat gerakan "Silakan."

Tatapan mata Nabila begitu dingin, dengan suara rendahnya berkata.

"Permaisuri Agung mengirimmu ke sini unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status