Cindy merasa kebingungan, bagaimana mungkin Nadine bisa terhindar dari pemeriksaan.Setelah memikirkannya, satu-satunya alasan yang terlintas dalam benaknya adalah orang di depannya ini bukanlah Nadine.Namun, hal itu dirasa tidak masuk akal.Jika bukan Nadine, lantas siapakah dia?Nabila tak lagi mengelak saat menghadapi kecurigaan Cindy.Dia menatap Cindy dengan sengit dan dingin."Benar, aku memang bukan Nadine.""Setelah diculik para bandit itu, aku tidak lagi menjadi Nadine."Cindy merasakan sebersit perasaan dingin yang mencekam.Dia hendak mundur, tetapi kerah bajunya segera ditarik.Dia terpaksa membungkuk karena lukanya terasa begitu sakit."Kamu ... lepaskan tanganmu!"Nabila semakin menariknya sambil berdiri perlahan-lahan.Tatapan Cindy tampak bergetar.Bayangan gelap terasa menyelimuti dirinya, seakan-akan ada roh jahat yang keluar dari kegelapan.Tatapan Nabila menyiratkan sebuah ejekan."Di sebuah negeri asing, ada obat yang sangat mujarab. Kalau dioleskan, setelah 49 ha
Nabila yang terkena Racun Samar masih menanti kabar dari Baron di luar istana, dia pun ingin mencoba memaksa racun tersebut keluar dengan sendirinya.Namun, satu kelalaian membuatnya tiba-tiba pingsan tanpa sebab.Kemudian, seolah-olah dia kembali ke masa lalu dan terjebak di dalam mimpi buruk.Dia "bertemu" dengan sosok yang telah lama tidak muncul dalam mimpinya.Banyak sekali kata yang ingin dia ucapkan kepada sosok itu ....Tidak tahu sudah berapa lama dia pingsan, tiba-tiba Nabila terbangun.Dia hanya merasakan suasana dalam ruangan yang sunyi dan senyap, napasnya terasa sesak.Sifa menunggu di samping ranjangnya, wajahnya pucat dan tangannya masih bergetar."Nyonya ... Anda, Anda sudah sadar ...."Nabila merasakan ada yang tidak beres.Setelah bangkit dan melihat sekeliling, dia melihat Yohan juga ada di sana.Dia duduk di atas kursi yang tidak jauh dari tempatnya, wajahnya dingin dan kelam, seperti es abadi yang tak pernah mencair, kini menatapnya dengan tatapan dalam yang penuh
Pangeran Rio duluan memberi hormat. "Kaisar."Pandangan Yohan tidak melihat ke arah Rio, melainkan ke arah Nabila.Kemudian, Yohan berkata dengan nada memerintah."Kamu pulang dulu. Nenekmu tidak suka diganggu orang luar."Sifa sangat marah, tapi dia tidak berani melawan.Ratu adalah istri sah kaisar, juga cucu menantu Permaisuri Agung. Kenapa di mata Kaisar Tiran menjadi orang luar?Nabila hanya memberi hormat dengan ekspresi tenang."Baik."Nabila memang tidak ingin datang kemari.Kalau dia bilang tidak perlu, Nabila malah merasa senang....Di dalam Istana Ruyih.Permaisuri Agung duduk di posisi tengah, sedangkan kaisar dan Pangeran Rio duduk di kedua sisinya.Permaisuri Agung melihat ke depan dengan tatapan tajam."Sudah jam segini, kenapa ratu belum datang memberi hormat padaku?"Yohan menjawab dengan tenang."Ratu tidak pandai bicara, dia hanya akan membuat nenek marah.""Jadi aku menyuruhnya pulang."Permaisuri Agung tidak lagi bertanya.Namun, setelah Kaisar dan Pangeran Rio pe
Keesokan harinya ketika matahari mulai terbit, Selir Terhormat pun bangun.Tidak ada sosok kaisar di aula, sebersit rasa kecewa muncul di dalam tatapan matanya.Cristal menutup tirai dengan ekspresi wajah yang penuh tawa."Selamat, Nyonya, karena terus mendapatkan kasih sayang dari Kaisar.""Sebelum Kaisar pergi, beliau menyuruh hamba membuatkan sup ayam rebus dengan ginseng agar Anda bisa memulihkan kondisi Anda. Maaf bila hamba lancang, tapi apakah tadi malam ... Anda melayani Kaisar?"Mendapatkan kasih sayang dari Kaisar tentu saja merupakan sebuah hal baik. Tapi Nyonya masih belum sembuh dari lukanya yang parah, seharusnya masih belum mampu melayani Kaisar.Cristal tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.Selir Terhormat tidak menjawab, "Air."Saat sedang mencuci muka, Cristal berkata."Baru dua hari Permaisuri Agung kembali ke Istana, kini dia sudah mau meninggalkan istana lagi untuk pergi ke Gunung Junga. Yang Mulia, apakah Yang Mulia akan pergi mengantarkannya?"Selir Terhormat t
Pintu istana dijaga dengan sangat ketat. Mirna harus menunggu lama untuk meminta izin bertemu dengan Ratu, sampai akhirnya dia bisa masuk ke dalam istana.Nabila terlihat tetap tenang setelah mendengar tentang kakak sulungnya, Vincent."Kita harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu."Dia juga sedang menyelidiki tentang Vincent.Namun, apa pun yang terjadi di masa lalu, sebagai putra sulung Keluarga Feno, Vincent tentu tidak boleh terus-menerus terpuruk seperti ini.Mirna merasa kalau Nabila bersikap dingin dan tidak peduli."Dia itu saudaramu! Mau ditaruh mana muka Keluarga Feno kalau sampai masa depan Vincent benar-benar hancur? Hanya karena kalian tidak tumbuh bersama, kamu tidak boleh ...."Nabila menatap mata ibunya dengan serius, lalu memotong ucapannya."Dia harus bangun sendiri dari tempat di mana dia terjatuh.""Kenapa dia bisa ditindas orang lain, itu karena dia puas dengan posisinya yang hanya pejabat biasa, dan sudah kehilangan semangatnya untuk berjuang. Dia sen
Yohan sedang duduk di kursi dengan ekspresi dingin di dalam Istana Rubi dan bertanya pada Nabila."Aku bahkan tidak tahu jika kamu minum obat seperti itu kalau tidak melihatnya hari ini."Ekspresi Nabila tetap tenang dan menjawab dengan tidak rendah hati maupun sombong."Ibuku yang menyiapkan obat ini, aku sama sekali tidak tahu tentang masalah itu. Aku hendak menyuruh Sifa untuk membuangnya."Nabila menyangkal dengan begitu cepat sampai membuat seseorang tidak bisa melihat bahwa dia sedang berbohong.Yohan menatapnya dengan tatapan dingin."Awas saja kalau kamu punya pemikiran yang lain."Kemudian Yohan memberi perintah."Duta Kerajaan Lesse sebentar lagi akan tiba dan akan diadakan jamuan untuk menyambut mereka pada saat itu."Biasanya Selir Terhormat yang mengurus hal ini, tapi dia lagi sakit dan aku akan membiarkanmu mengurus hal ini.""Ingat baik-baik, ini adalah hubungan diplomatik antara kedua negara dan tidak boleh ada kesalahan!"Nabila mengerutkan keningnya.Orang Lesse sanga
Kediaman Feno.Nyonya Mirna merasa sangat sedih saat melihat putranya kembali dengan pakaian yang tidak lengkap."Vincent, apa yang terjadi!"Vincent mengabaikan perhatian ibunya dan langsung berjalan ke halaman dalam.Pandangan Vincent mengosong sepanjang jalan, telinganya dipenuhi dengan suara pertempuran dan mayat yang meninggal tanpa bisa menutup matanya.Vincent memang sangat tidak berguna yang mengecewakan semua orang."Kakak!" Melvin menghalangi jalan Vincent dan memandangnya dari atas hingga ke bawah. Kemudian matanya dipenuhi dengan tatapan arogan."Kakak, kenapa seragam kamu jadi seperti ini?"Vincent mengabaikannya.Melvin menunjukkan surat penerima kerja yang diterima dan memamerkannya dengan bangga sambil tersenyum dengan lebar."Lihatlah, aku akan jadi pengurus diplomatik! Tingkat kedelapan dan lebih tinggi darimu yang merupakan pengurus administrasi militer!""Selamat," ujar Vincent dengan ekspresi datar.Melvin mencibir saat melihat Vincent berjalan menjauh."Cih! Dasar
Keracunan sepuluh hari yang pertama pun tiba waktunya.Akan tetapi, masih tidak ada kabar dari Lukas.Nabila diam-diam mengerahkan kekuatan internal untuk menekan racun. Hanya saja, itu bersifat sementara, tidak dapat menekan racun secara total.Kelihatannya, dia harus meminta obat penangkal pada Yohan.Pada malam hari.Nabila pergi ke Paviliun Kencana untuk mengambil obat dengan menyamarkan penampilan.Kali ini, Nabila jauh lebih berhati-hati.Tidak ada penyergapan di dalam Paviliun Kencana.Hanya ada seorang pengawal, Dafka."Kaisar mengatakan racun ini dapat mengontrolmu, maka tidak perlu menangkapmu. Kamu tidak perlu begitu berwaspada."Nabila tidak percaya.Sudah berulang kali Kaisar Tiran itu mengingkari perkataannya.Nabila segera kabur setelah mengambil obat.Dafka tidak mengejar Nabila, melainkan kembali ke Istana Safir untuk melapor.Yohan duduk di sisi meja. Cambuk sembilan segmen milik penyergap diletakkan di samping tangannya.Dafka bertanya-tanya dalam hati. Sudah sekian
Saat Nabila sedang tenggelam dalam pikirannya, Yohan tidak bisa menahan diri untuk mengangkat dagu Nabila dan mencium bibirnya.Nabila segera mendorong Yohan, lalu berkata dengan tidak senang, "Apa yang Anda lakukan?"Yohan tersenyum."Aku mengagumimu, tidak melakukan ini dengan terpaksa, aku juga tidak bisa menahan diriku."Ini semua pernah diucapkan oleh Nabila.Terdapat ekspresi canggung di wajah Nabila.Pada saat itu Nabila mengira dia tidak akan pernah kembali dan melihat Yohan lagi, jadi Nabila mengikuti kata hatinya dan mencium Yohan pada saat itu.Hanya saja saat ini ....Nabila segera berdiri, "Saat ini sudah larut, Anda sebaiknya kembali ke kamar Anda untuk beristirahat."Yohan menatap ke arah pintu."Dafka, apakah masih ada kamar kosong?"Dafka yang berada di luar menjawab."Tuan, orang kita sangat banyak. Sudah tidak ada kamar kosong saat ini."Yohan menoleh ke arah Nabila dan berkata."Sepertinya aku harus tidur bersama Tuan Yolo malam ini."Nabila tahu bahwa Yohan sengaja
Azriel merasa sangat marah.Ketukan pintunya seolah-olah bisa merobohkan pintu.Dia hanya pergi sebentar sebelum ini, tapi dia tidak melihat Nabila setelah turun ke lantai bawah.Azriel bertanya pada pengurus toko, lalu mengetahui bahwa terdapat seorang pria yang datang dan pergi ke kamar bersama Nabila.Azriel baru saja mengetuk beberapa kali, tapi tiba-tiba terdapat beberapa orang yang muncul. Tatapan mereka terlihat sangat tajam, seolah-olah mereka akan membunuh Azriel jika dia berani menerobos masuk ke dalam.Perasaan ini sangat aneh!Azriel curiga jika pria di dalam adalah Kaisar!Tiba-tiba pintu terbuka pada saat ini.Tatapan Nabila di balik topeng terlihat sangat dingin."Ada apa?"Azriel mengepalkan kedua tangannya, "Apa yang kalian lakukan!"Setelah Azriel selesai bicara, Nabila memegang kerah bagian belakang pakaian Azriel dan menyeretnya.Para pengawal, "?"Azriel dibawa kembali ke kamarnya, lalu Nabila mengingatkannya."Jangan buat masalah atau kita akan berpisah dari sini.
Kota Narin terletak di sisi selatan Kota Zordo.Nabila telah tiba di Kota Narin pada empat hari kemudian.Tatapan Azriel yang mengikutinya sepanjang jalan terlihat masam.Di satu sisi Azriel sangat berterima kasih pada Nabila karena dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk pergi ke Menara Abadi Sembilan. Karena Laina terus mengatakan bahwa dia ingin menolong kakaknya, tapi Laina langsung menyerah saat mendengar kakaknya berada di Menara Abadi Sembilan.Hanya saja, Nabila kembali memiliki hubungan dengan Kaisar Bajingan yang membuat Azriel merasa tidak nyaman.Pada akhirnya, Azriel tidak bisa menahan dirinya lagi saat mereka sedang makan di restoran.Azriel meletakkan sendok di atas meja dengan keras."Apa sebenarnya rencanamu! Apakah kamu masih mau bersama dengan kakakku!"Kalau masih ingin bersama dengan kakaknya, kenapa dia harus melakukan hal itu dengan Kaisar?Kalau tidak ingin, kenapa Nabila rela mempertaruhkan nyawanya untuk menolong kakaknya?Nabila mengambil lauk dengan tenang, "
Pada tengah malam, Permaisuri Agung tiba-tiba sakit perut dan terus berteriak kesakitan.Tabib kekaisaran sudah pergi ke sana, Kaisar harus diberi tahu tentang hal ini.Ini adalah masalah mendesak, jadi Leonard memasuki aula dalam untuk melaporkan hal ini pada Kaisar.Leonard melihat pintu aula dalam yang tertutup dengan rapat. Saat Leonard membuka pintu dan ingin masuk ke dalam, di tiba-tiba mendengar sebuah suara yang membuat hati seseorang berdebar dengan cepat.Astaga!Di dalam sedang ....Leonard tanpa sadar melangkah mundur, lalu membalikkan badannya dan berlari keluar.Dari mana asal wanita di dalam kamar tidur Kaisar?!Leonard berlari keluar dan bertemu dengan Dafka.Jantung Leonard berdetak dengan cepat saat melihat pakaian pria di tangan Dafka.I ... ini adalah pakaian pria!Sebelum ini Leonard tidak mendengar dengan jelas. Apakah orang yang melayani Kaisar di dalam bukanlah seorang wanita, melainkan pria?!Gawat!Kenapa Kaisar bisa menjadi seperti ini!Dafka tidak mengetahui
Yohan sedang duduk di kepala tempat tidur, dia hanya mengenakan jubah longgar yang memperlihatkan tubuh berototnya yang sedikit berkeringat.Terdapat ekspresi malas di wajah Yohan yang tampan, sudut matanya juga masih sedikit memerah, bahkan rambutnya yang disanggul dengan rapi sudah berantakan pada saat ini.Saat ini, Yohan sedang menatap Nabila yang sedang duduk di sisi tempat tidur.Nabila sedang mengenakan pakaiannya satu per satu, lalu menyanggul kembali rambutnya. Setiap tindakan Nabila terlihat sangat menggoda yang membuat hati Yohan terbakar.Yohan tidak pernah menyangka bahwa dia masih bisa memiliki Nabila.Kejadian sebelum ini bagaikan sebuah mimpi.Saat Nabila hendak berdiri dan pergi, Yohan tiba-tiba memeluknya dari belakang."Jangan pergi. Aku akan membantumu menolongnya ...."Yohan tidak bisa melihat Nabila kehilangan nyawanya di Menara Abadi Sembilan.Nabila memotong ucapannya dengan tenang."Ini adalah urusanku."Yohan tidak ingin melepaskan Nabila, dia malah meletakkan
Yohan seperti tersambar oleh petir pada saat ini.Apa yang ingin dilakukan olehnya!Yohan sangat terkejut, bahkan alisnya yang sebelum ini berkerut, langsung diselimuti dengan kehangatan seperti gunung salju yang disinari dengan cahaya matahari.Seperti hujan lebat di tengah musim kemarau, serta pohon layu yang menghadapi musim semi.Langsung terdapat bunga-bunga yang bermekaran di atas tanah yang kering di dalam hati Yohan, dedaunan bergetar, serta juga terdapat rasa manis dan asam yang memenuhi dada Yohan, yang kemudian berubah menjadi sebuah api yang panas.Kali ini dialah yang melepas topengnya sendiri.Apakah Nabila akhirnya ingin menghadapi dirinya dengan jujur!Yohan menekan bagian belakang kepala Nabila dan memperdalam ciuman ini.Yohan menjadi bersemangat karena Nabila tidak mendorongnya.Jantung Yohan seperti terbakar dengan api. Yohan menggendong pinggang Nabila dengan satu tangan, lalu meletakkannya di atas meja. Yohan memeluk Nabila dan melanjutkan ciuman mereka, Yohan sam
Yohan tidak ingin menemui Nabila.Yohan mengetahui bahwa Nabila ingin bertemu dengannya karena Joseph.Nabila sudah tidak memiliki petunjuk dan ingin meminta bantuan darinya.Ekspresi Yohan terlihat masam.Hati manusia terbuat dari daging, sedangkan daging bisa terluka dan mati.Kemarin malam, Yohan sudah tidak lagi berharap pada Nabila saat mengetahui dia mengabaikan keamanan Kota Zordo dan memilih untuk menolong Joseph.Membiarkan Nabila hidup dengan bebas adalah hal terakhir yang bisa dia lakukan, Yohan sama sekali tidak bisa membantu Nabila untuk menemukan Joseph."Bilang padanya kalau aku sibuk."Yohan tidak ingin menemui Nabila, karena ingin Nabila menyerah sendiri.Adapun dengan masa depan Nabila dengan Joseph, itu sudah tidak ada hubungan dengannya lagi.Karena dia masih harus mengurus banyak hal pada saat ini.Sekte Aziz dan juga Rega.Hal mana yang tidak penting daripada membantunya untuk menolong Joseph?Rega dipanggil untuk memasuki istana pada malam hari.Dia juga terluka
Debu sudah menghilang pada saat ini. Mereka melihat seorang wanita bercadar yang berdiri di belakang ketua sekte memberikan tusukan yang fatal pada ketua sekte.Nabila langsung mengenali wanita itu, dia adalah orang yang menolongnya pada malam itu, serta menyebut dirinya sebagai "Sirlia"."Nona Laina! Apa yang kamu lakukan!" tanya seorang murid Sekte Aziz dengan marah dari kejauhan.Ketua sekte yang ditusuk oleh Laina segera mencekik lehernya.Ketua sekte sama sekali tidak menyangka bahwa murid kepercayaannya akan mengkhianatinya!Wanita ini menyerangnya saat energi sejatinya terkumpul di mana dia tidak bisa menerima kekuatan dari eksternal. Ini sama saja dengan membunuhnya!Dia ingin membunuh pengkhianat ini!Hanya saja Yohan bertindak lebih cepat darinya, Yohan mengarahkan telapak tangannya ke punggung ketua sekte.Puft ....Cadar Laina dipenuhi dengan darah. Tatapan Laina menajam, lalu dia kembali menusuk dada ketua sekte.Ketua sekte pasti tidak pernah menyangka bahwa dia yang memi
Para manusia obat segera menerjang ke depan setelah melihat gerbang kota terbuka.Mereka terus menerjang ke depan, para prajurit penjaga kota sedang berjaga di belakang gerbang kota. Kedua belah pihak menemui jalan buntu.Pangeran Rio sedang berdiri di atas menara, dia melihat Kaisar sedang berada dalam bahaya dan berteriak dengan keras."Lindungi Kaisar!"Yohan terbang ke langit untuk menjauhi manusia obat itu.Kemudian dia menghadapi ketua Sekte Aziz.Serta Nabila.Yohan merasa sedikit terkejut, karena dia tidak menyangka Nabila akan kembali.Apakah setelah menyelamatkan Joseph, Nabila tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya sebagai Mayor Jenderal Joka dan datang untuk menyelamatkan kota?Singkatnya, Nabila tidak mungkin kembali karena dirinya.Selain para manusia obat, masih terdapat banyak murid Sekte Aziz yang tersisa.Mereka berdiri di belakang ketua sekte untuk bersama-sama menyerang Yohan.Ketua sekte berkata pada Yohan."Kaisar Tiran bukan orang yang bijaksana. Kami ingin meng