Share

Bab 98

Di dalam Istana Rubi, sebuah ranjang baru telah terpasang.

Nabila keluar dari kamar mandi, lalu mengenakan pakaian resmi.

Sifa yang membawa teh panas pun bertanya dengan penuh perhatian.

"Nyonya, apa Anda benar-benar melakukannya ...?"

Raut wajah Nabila menunjukkan emosi yang tak bisa dibendung.

"Kamu tidak perlu tanya lagi mengenai hal ini."

Mendengar sang Ratu berkata demikian, Sifa menjadi semakin kebingungan. Namun, karena sang Ratu tidak memperbolehkan bertanya, Sifa akhirnya tidak bertanya lagi.

Tiba-tiba saja, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Yang Mulia Ratu, Selir Terhormat ingin menemui Anda!"

Jantung Sifa berdegap kencang.

"Selir Terhormat datang pada saat seperti ini pasti ada kaitannya dengan masalah kemarin malam. Nyonya, apa Anda ingin menemuinya?"

Nabila meneguk teh yang masih terasa panas itu dan merasa tenggorokannya lebih nyaman.

Dia menjawab dengan datar.

"Biarkan dia masuk."

....

Di dalam aula, hanya ada Nabila dan Cindy.

Begitu melihatnya, wajah Cindy seke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status